Anda di halaman 1dari 15

PROSES PRODUKSI

 Diagram proses pembuatan tahu ditujukkan seperti pada gambar 1.

Kedelai

Air untuk pencucian Pencucian Air Limbah

Kedelai bersih

Air untuk pencucian Perendaman Air Limbah

Kedelai Rendaman

Ditiriskan kemudian digiling dengan


ditambah air

Bubur kedelai

Dimasak

Disaring
Susu Kedelai

Ditambahkan larutan pengendap sedikit


demi sedikit sambil diaduk pelan-pelan

Campuran padatan tahun dan cairan

Pembuangan cairan

Pencetakan

TAHU JADI
 Diagram neraca proses pembuatan tahu

 Diagram proses pembuatan tahu ditujukkan seperti pada gambar 2.


 Proses Pembuatan Tahu
Secara umum tahapan proses pembuatan tahu adalah sebagai berikut :

 Kedelai yang telah dipilih dibersihkan dan disortasi. Pembersihan


dilakukan dengan ditampi atau menggunakan alat pembersih.
 Perendaman dalam air bersih agar kedelai dapat mengembang dan cukup
lunak untuk digiling. Lama perendaman berkisar 4 - 10 jam.
 Pencucian dengan air bersih. Jumlah air yang digunakan tergantung pada
besarnya atau jumlah kedelai yang digunakan.
 Penggilingan kedelai menjadi bubur kedelai dengan mesin giling. Untuk
memperlancar penggilingan perlu ditambahkan air dengan jumlah yang
sebanding dengan jumlah kedelai.
 Pemasakan kedelai dilakukan di atas tungku dan dididihkan selama 5
menit. Selama pemasakan ini dijaga agar tidak berbuih, dengan cara
menambahkan air dan diaduk.
 Penyaringan bubur kedelai dilakukan dengan kain penyaring. Ampas yang
diperoleh diperas dan dibilas dengan air hangat. Jumlah ampas basah
kurang lebih 70% sampai 90% dari bobot kering kedelai.
 Setelah itu dilakukan penggumpalan dengan menggunakan air asam, pada
suhu 50oC, kemudian didiamkan sampai terbentuk gumpalan besar.
Selanjutnya air di atas endapan dibuang dan sebagian digunakan untuk
proses penggumpalan kembali.
 Langkah terakhir adalah pengepresan dan pencetakan yang dilapisi dengan
kain penyaring sampai padat. Setelah air tinggal sedikit, maka cetakan
dibuka dan diangin-anginkan.

 Proses Pembuatan Tempe

Tempe merupakan hasil fermentasi kedelai, dan secara garis besar urutan proses
pembuatan tempe adalan sebagai berikut :
 Kedelai dimasak, setelah masak kedelai direndam 1 malam hingga lunak
dan terasa berlendir, kemudian kedelai dicuci hingga bersih.
 Kedelai dipecah dengan mesin pemecah, hingga kedelai terbelah dua dan
kulit kedelai terpisah.
 Kulit kedelai dipisahkan dengan cara hasil pemecahan kedelai dimasukkan
ke dalam air, sehingga kulit kedelai mengambang dan dapat dipisahkan.
 Kedelai kupas dicuci kembali hingga bersih, kemudian peragian dengan
cara kedelai dicampurkan ragi yang telah dilarutkan dan didiamkan selama
lebih kurang 10 menit.
 Kedelai yang telah mengandung ragi ditiriskan hingga hampir kering,
kemudian dibungkus dengan daun pisang. Setelah fermentasi selama 2 hari
diperoleh tempe.
DIAGRAM ALIR IPAL

Hitungan desain IPAL kombinasi sistem anaerobik dan aerobik akan


dihitung desain standar yaitu bak pemisah minyak, bak ekualisasi, bak anaerobik
dan bak aerobik, dan bak penjernih. Berikut ini merupakan bagan proses
pengolahan lim- bah sederhana kombinasi sistem anaerobik dan aerobik:

Industri Tahu Tahu

Inffluent
Ampas Tahu
Bak Pemisah
Minyak Pemanfaatan Lain

Bak Bak Bak Aerobik Bak


Ekualisasi Anaerobik Penjernih

Effluent

Gambar 1. Gambar bagan proses pengolahan limbah sederhana kombinasi sistem


anaerobik-aerobik

Gambar 2. Desain pengolahan limbah cair pabrik tahu


DESAIN PROSES IPAL

Untuk limbah cair pabrik tahu didasarkan pada kriteria kebutuhan pada lokasi studi.
Menurut kajian teori pada bab sebelumnya dan beberapa penelitian yang telah dilakukan,
maka didapatkan desain proses sebagai berikut:
a. Seluruh limbah cair yang dihasilkan akan dialirkan melalui saluran limbah
menuju ke bak pemisah lemak atau minyak.
b. Setelah dari bak pemisah minyak dialirkan menuju ke bak ekualisasi yang
berfungsi sebagai penampung limbah dan kontrol aliran air limbah.
c. Limpasan limbah cair dari bak ekualisasi dialirkan ke bak anaerob
dengan aliran dari atas kebawah dilengkapi biakan melekat aliran turun
(downflow attached growth). Bak anaerob tersebut dapat menggunakan media
biofilter berupa susunan plastik yang dapat berbentuk silang (crossflow)
maupun tubular. Jumlah dari bak anerobik adalah dua ruangan berisi
mikroorganisme yang mampu membentuk lapisan biofilm pada beberapa hari
operasi. Lapisan biofilm tersebut akan berfungsi untuk menguraikan bahan
organik yang belum larut pada bak pengendap awal.
d. Setelah diolah didalam bak anaerobik, limbah cair dialirkan ke bak aerobik.
e. Pengolahan dilakukan dengan diaerasi menggunakan blower sehing- ga
mikroorganisme akan mengurai- kan zat organik dan berkem-bangbiak menempel
pada media biofilter. Oleh karena itu, pada proses penguraian secara aerobik ini
limbah cair akan kontak dengan biakan mikro- organisme yang melekat pada
media biofilter dan mikroorganisme yang tersuspensi.
f. Limbah cair yang telah diolah dalam bak aerobik akan dialirkan
menuju ke bak penjernih. Lumpur yang masih terdapat di bak
penjernih akan disirkulasi dengan cara dipompa kembali menuju bak
aerobik. Proses tersebut akan berlangsung terus me- nerus selama
pengolahan.
PERHITUNGAN IPAL
PERHITUNGAN

A. Diketahui
1. Debit = 130 m3/hari

2. Waktu Tinggal
a. Bak pemisah lemak : 1 jam = 0.04 hari
b. Bak ekualisasi : 2 jam = 0.08 hari
c. Bak anaerobik : 3 jam =0.12 hari
d. Biofilter aerobik : 1 jam = 0.04 hari
e. Bak Pengendap Terakhir : 1 jam = 0.04 hari

3. Volume
a. Bak pemisah lemak = 130 x 0,04 = 5,20 m3
b. Bak ekualisasi = 130 x 0,08 = 10,4 m3
c. Bak anaerobik = 130 x 0,12 = 15,6 m3
d. Bak aerobik = 130 x 0,04 = 5,20 m3
e. Bak Pengendap Terakhir = 130 x 0,04 = 5,20m3

4. Menentukan panjang, lebar dan tinggi


a. Bak Pemisah Minyak
Dik : V = 5,20 m3
t = 1,8
Jwb : V = Luas x t
5,20 = Luas x 1
Luas = 5,20
Luas =PxL
Luas = 2L x L
5,20
= 2L2
1,8
2,89
L =√ = √1,445
2
= 1,20m
P = 2L
P = 2 (1,20) = 2,4
b. Kolam Equalisasi
Dik : V = 10,4 m3
t = 1,8
Jwb : V = Luas x t
10,4 = Luas x t
Luas = 10,4
Luas = P x L
10,4 = 2L x L
10,4
= 2L2
1,8
5,7
L =√2
= 1,7
P = 2L
P = 2 (1,7) = 3,4

c. Kolam Anaerobik
Dik : v = 15,6 m3
t = 1,5
Jwb : v = Luas x t
15,6 = Luas x t
Luas = 15,6
Luas = P x L
15,6 = 2L x L
15,6
= 2L2
1,5
9,75
L =√ 2
L = 2,2
P = 2L
P = 2 (2,2)
= 4,4

d. Bak Aerobik
Dik : v = 5,20
t = 1,5
Jwb : v = luas x t
5,20 = luas x 2
Luas = 5,20
Luas = P x L
5,20
= 2L2
1,5
3,46
L =√ = 1,3
2
P = 2L
P = 2 (1,3)
= 2,6

e. Bak Pengendapan Akhir


Dik : v = 5,20
t = 1,5
Jwb : v = luas x t
5,20 = luas x 1
Luas = 5,20
Luas =PxL
5,20
= 2L2
1,5
3,46
L =√ 2
= 1,3
P = 2L
P = 2 (1,3)
= 2,6

Bak Jenis kolam Volume P (m) L (m) T (m)


I Bak Pemisah Minyak 5,20 2,4 1,20 1,8
II Bak Equalisasi 10,4 3,4 1,7 1,5
III Bak Anaerobik 15,6 4,4 2,2 1,5
IV Bak Aerobik 5,20 2,6 1,3 1,5
V Bak Pengendapan 5,20 2,6 1,3 1,5
Akhir
Perhitungan Volume RAB

1. Bak Pemisah Lemak


a. Pekerjaan persiapan
Pembersihan lahan
p = 2,4 m
l = 1,3 m
Luas = p × l
= 2,4m × 1,3 m
= 3,12 m²
b. Pekerjaan Galian tanah
p = 2,4 m
l = 1,3 m
t = 1,8 m
V. Galian = p × l × t
= 2,4 m × 1,3 m × 1,8 m
= 5,6 m³
c. Pekerjaan Pondasi
p = 2,4m
l = 1,3 m
Tinggi Pondasi = 40 cm → 0,4 m
Volume pondasi =p× l×t
= 2,4m × 1,3 m × 0,4 m
= 1,24 m³
d. Pekerjaan Bata
p = 2,4 m
l = 1,3 m
t = t sebenarnya – t pondasi = 1,8 m – 0,4 m = 1,4 m
volume =p×l×t
= 2,4 m × 1,3 m × 1,4 m
= 4,3 m³
2. Bak Ekualisasi
a. Pekerjaan persiapan
Pembersihan lahan
p = 3,4 m
l = 1,7 m
Luas = p × l
= 3,4 m × 1,7 m
= 5,8m²
b. Pekerjaan Galian tanah
p = 3,4 m
l = 1,7m
t = 1,5 m
V. Galian = p × l × t
= 3,4 m × 1,7 m × 1,5 m
= 8,6 m³

c. Pekerjaan Pondasi
p = 3,4 m
l = 1,7 m
Tinggi Pondasi = 40 cm → 0,4 m
Volume pondasi =p× l×t
= 3,4 m × 1,7 m × 0,4 m
= 2,3 m³
d. Pekerjaan Bata
p = 3,4 m
l = 1,7 m
t = t sebenarnya – t pondasi = 2 m – 0,4 m = 1,6 m
Volume =p× l×t
= 3,4 m × 1,7 m × 1,6 m
= 9,3 m³
3. Bak Anaerob
a. Pekerjaan persiapan
Pembersihan lahan
p = 4,4 m
l = 2,2 m
Luas = p × l
= 4,4 m × 2,2 m
= 9,7 m²

b. Pekerjaan Galian tanah


p = 4,4 m
l = 2,2 m
t = 1,5 m
V. Galian = p × l × t
= 4,4 m × 2,2 m × 1.5 m
= 14,55 m³

c. Pekerjaan Pondasi
p = 4,4 m
l = 2,2 m
Tinggi Pondasi = 40 cm → 0,4 m
Volume pondasi =p× l×t
= 4,4 m × 2,2 m × 0,4 m
= 3,9 m³
d. Pekerjaan Bata
p = 4,4 m
l = 2,2 m
t = t sebenarnya – t pondasi = 2 m – 0,4 m = 1,6 m
Volume =p× l×t
= 4,4 m × 2,2 m × 1,6 m
= 15,5 m³
4. Bak Aerob
a. Pekerjaan persiapan
Pembersihan lahan
p = 2,6 m
l = 1,3 m
Luas = p × l
= 2,6 m × 1,3 m
= 3,4 m²
b. Pekerjaan Galian tanah
p = 2,6 m
l = 1,3 m
t = 1,5 m
V. Galian = p × l × l
= 2,6 m × 1,3 m × 1,5 m
= 5,1 m³
c. Pekerjaan Pondasi
p = 2,6 m
l = 1,3 m
Tinggi Pondasi = 40 cm → 0,4 m
Volume pondasi =p× l×l
= 2,6 m × 1,3 m × 0,4 m
= 1,4 m³
d. Pekerjaan Bata
p = 2,6 m
l = 1,3 m
t = t sebenarnya – t pondasi = 2 m – 0,4 m = 1,6 m
Volume =p× l×t
= 2,6 m × 1,3 m × 1,6 m
= 5,4 m³
5. Bak Pengendap Akhir
a. Pekerjaan persiapan
Pembersihan lahan
p = 2,6 m
l = 1,3 m
Luas = p × l
= 2,6 m × 1,3 m
= 3,4 m²
b. Pekerjaan Galian tanah
p = 2,6 m
l = 1,3 m
t = 1,5 m
V. Galian = p × l × l
= 2,6 m × 1,3 m × 1,5 m
= 5,1 m³
c. Pekerjaan Pondasi
p = 2,6 m
l = 1,3 m
Tinggi Pondasi = 40 cm → 0,4 m
Volume pondasi =p× l×l
= 2,6 m × 1,3 m × 0,4 m
= 1,4 m³
d. Pekerjaan Bata
p = 2,6 m
l = 1,3 m
t = t sebenarnya – t pondasi = 2 m – 0,4 m = 1,6 m
Volume =p× l×t
= 2,6 m × 1,3 m × 1,6 m
= 5,4 m³
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
AGROINDUSTRI

INDUSTRI TAHU TEMPE

DISUSUN OLEH:

ESTERINA TIARA PUTRI

1613351041

NAMA PEMBIMBING:

IMAM SANTOSA, S.SiT., M.T.

NIP: 197507131990031001

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN D.IV KESEHATAN LINGKUNGAN
2019/2020

Anda mungkin juga menyukai