Kedelai
Kedelai bersih
Kedelai Rendaman
Bubur kedelai
Dimasak
Disaring
Susu Kedelai
Pembuangan cairan
Pencetakan
TAHU JADI
Diagram neraca proses pembuatan tahu
Tempe merupakan hasil fermentasi kedelai, dan secara garis besar urutan proses
pembuatan tempe adalan sebagai berikut :
Kedelai dimasak, setelah masak kedelai direndam 1 malam hingga lunak
dan terasa berlendir, kemudian kedelai dicuci hingga bersih.
Kedelai dipecah dengan mesin pemecah, hingga kedelai terbelah dua dan
kulit kedelai terpisah.
Kulit kedelai dipisahkan dengan cara hasil pemecahan kedelai dimasukkan
ke dalam air, sehingga kulit kedelai mengambang dan dapat dipisahkan.
Kedelai kupas dicuci kembali hingga bersih, kemudian peragian dengan
cara kedelai dicampurkan ragi yang telah dilarutkan dan didiamkan selama
lebih kurang 10 menit.
Kedelai yang telah mengandung ragi ditiriskan hingga hampir kering,
kemudian dibungkus dengan daun pisang. Setelah fermentasi selama 2 hari
diperoleh tempe.
DIAGRAM ALIR IPAL
Inffluent
Ampas Tahu
Bak Pemisah
Minyak Pemanfaatan Lain
Effluent
Untuk limbah cair pabrik tahu didasarkan pada kriteria kebutuhan pada lokasi studi.
Menurut kajian teori pada bab sebelumnya dan beberapa penelitian yang telah dilakukan,
maka didapatkan desain proses sebagai berikut:
a. Seluruh limbah cair yang dihasilkan akan dialirkan melalui saluran limbah
menuju ke bak pemisah lemak atau minyak.
b. Setelah dari bak pemisah minyak dialirkan menuju ke bak ekualisasi yang
berfungsi sebagai penampung limbah dan kontrol aliran air limbah.
c. Limpasan limbah cair dari bak ekualisasi dialirkan ke bak anaerob
dengan aliran dari atas kebawah dilengkapi biakan melekat aliran turun
(downflow attached growth). Bak anaerob tersebut dapat menggunakan media
biofilter berupa susunan plastik yang dapat berbentuk silang (crossflow)
maupun tubular. Jumlah dari bak anerobik adalah dua ruangan berisi
mikroorganisme yang mampu membentuk lapisan biofilm pada beberapa hari
operasi. Lapisan biofilm tersebut akan berfungsi untuk menguraikan bahan
organik yang belum larut pada bak pengendap awal.
d. Setelah diolah didalam bak anaerobik, limbah cair dialirkan ke bak aerobik.
e. Pengolahan dilakukan dengan diaerasi menggunakan blower sehing- ga
mikroorganisme akan mengurai- kan zat organik dan berkem-bangbiak menempel
pada media biofilter. Oleh karena itu, pada proses penguraian secara aerobik ini
limbah cair akan kontak dengan biakan mikro- organisme yang melekat pada
media biofilter dan mikroorganisme yang tersuspensi.
f. Limbah cair yang telah diolah dalam bak aerobik akan dialirkan
menuju ke bak penjernih. Lumpur yang masih terdapat di bak
penjernih akan disirkulasi dengan cara dipompa kembali menuju bak
aerobik. Proses tersebut akan berlangsung terus me- nerus selama
pengolahan.
PERHITUNGAN IPAL
PERHITUNGAN
A. Diketahui
1. Debit = 130 m3/hari
2. Waktu Tinggal
a. Bak pemisah lemak : 1 jam = 0.04 hari
b. Bak ekualisasi : 2 jam = 0.08 hari
c. Bak anaerobik : 3 jam =0.12 hari
d. Biofilter aerobik : 1 jam = 0.04 hari
e. Bak Pengendap Terakhir : 1 jam = 0.04 hari
3. Volume
a. Bak pemisah lemak = 130 x 0,04 = 5,20 m3
b. Bak ekualisasi = 130 x 0,08 = 10,4 m3
c. Bak anaerobik = 130 x 0,12 = 15,6 m3
d. Bak aerobik = 130 x 0,04 = 5,20 m3
e. Bak Pengendap Terakhir = 130 x 0,04 = 5,20m3
c. Kolam Anaerobik
Dik : v = 15,6 m3
t = 1,5
Jwb : v = Luas x t
15,6 = Luas x t
Luas = 15,6
Luas = P x L
15,6 = 2L x L
15,6
= 2L2
1,5
9,75
L =√ 2
L = 2,2
P = 2L
P = 2 (2,2)
= 4,4
d. Bak Aerobik
Dik : v = 5,20
t = 1,5
Jwb : v = luas x t
5,20 = luas x 2
Luas = 5,20
Luas = P x L
5,20
= 2L2
1,5
3,46
L =√ = 1,3
2
P = 2L
P = 2 (1,3)
= 2,6
c. Pekerjaan Pondasi
p = 3,4 m
l = 1,7 m
Tinggi Pondasi = 40 cm → 0,4 m
Volume pondasi =p× l×t
= 3,4 m × 1,7 m × 0,4 m
= 2,3 m³
d. Pekerjaan Bata
p = 3,4 m
l = 1,7 m
t = t sebenarnya – t pondasi = 2 m – 0,4 m = 1,6 m
Volume =p× l×t
= 3,4 m × 1,7 m × 1,6 m
= 9,3 m³
3. Bak Anaerob
a. Pekerjaan persiapan
Pembersihan lahan
p = 4,4 m
l = 2,2 m
Luas = p × l
= 4,4 m × 2,2 m
= 9,7 m²
c. Pekerjaan Pondasi
p = 4,4 m
l = 2,2 m
Tinggi Pondasi = 40 cm → 0,4 m
Volume pondasi =p× l×t
= 4,4 m × 2,2 m × 0,4 m
= 3,9 m³
d. Pekerjaan Bata
p = 4,4 m
l = 2,2 m
t = t sebenarnya – t pondasi = 2 m – 0,4 m = 1,6 m
Volume =p× l×t
= 4,4 m × 2,2 m × 1,6 m
= 15,5 m³
4. Bak Aerob
a. Pekerjaan persiapan
Pembersihan lahan
p = 2,6 m
l = 1,3 m
Luas = p × l
= 2,6 m × 1,3 m
= 3,4 m²
b. Pekerjaan Galian tanah
p = 2,6 m
l = 1,3 m
t = 1,5 m
V. Galian = p × l × l
= 2,6 m × 1,3 m × 1,5 m
= 5,1 m³
c. Pekerjaan Pondasi
p = 2,6 m
l = 1,3 m
Tinggi Pondasi = 40 cm → 0,4 m
Volume pondasi =p× l×l
= 2,6 m × 1,3 m × 0,4 m
= 1,4 m³
d. Pekerjaan Bata
p = 2,6 m
l = 1,3 m
t = t sebenarnya – t pondasi = 2 m – 0,4 m = 1,6 m
Volume =p× l×t
= 2,6 m × 1,3 m × 1,6 m
= 5,4 m³
5. Bak Pengendap Akhir
a. Pekerjaan persiapan
Pembersihan lahan
p = 2,6 m
l = 1,3 m
Luas = p × l
= 2,6 m × 1,3 m
= 3,4 m²
b. Pekerjaan Galian tanah
p = 2,6 m
l = 1,3 m
t = 1,5 m
V. Galian = p × l × l
= 2,6 m × 1,3 m × 1,5 m
= 5,1 m³
c. Pekerjaan Pondasi
p = 2,6 m
l = 1,3 m
Tinggi Pondasi = 40 cm → 0,4 m
Volume pondasi =p× l×l
= 2,6 m × 1,3 m × 0,4 m
= 1,4 m³
d. Pekerjaan Bata
p = 2,6 m
l = 1,3 m
t = t sebenarnya – t pondasi = 2 m – 0,4 m = 1,6 m
Volume =p× l×t
= 2,6 m × 1,3 m × 1,6 m
= 5,4 m³
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
AGROINDUSTRI
DISUSUN OLEH:
1613351041
NAMA PEMBIMBING:
NIP: 197507131990031001