HALAMAN PENGESAHAN
Laporan praktikum proses kimia yang berjudul Hidrolisa Pati yang disusun oleh :
Kelompok : 1 Kamis
Nama : Indri Arum Cahyani
Indriati Kusuma Wardhani
Miftaqul Huda
Telah disetujui dan disahkan oleh asisten pengampu pada:
Hari :
Tanggal :
Dila Firizqina
NIM. 21030115120043
ii
P0
RINGKASAN
Pati merupakan bahan yang multiguna dan banyak digunakan pada berbagai industri
antara lain industri minuman, makanan yang diproses, kertas, makanan ternak, farmasi dan
bahan kimia serta industri nonpangan seperti tekstil, detergent, kemasan dan sebagainya.
Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari pengaruh variable terhadap reaksi hidrolisa
pati, menghitung konstanta kecepatan reaksi, dan menganalisa pengaruh variable terhadap
konstanta kecepatan reaksi. Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-
glukosidik. Pati termasuk dalam polisakarida yang merupakan polimer glukosa, yang terdiri
atas amilosa dan amilopektin. Hidrolisa merupakan reaksi pengikatan gugus hidroksil (-OH)
oleh suatu senyawa. Gugus OH dapat diperoleh dari senyawa air. Hidrolisis dapat
digolongkan menjadi hidrolisis murni, hidrolisis katalis asam, hidrolisis katalis basa,
hidrolisis gabungan alkali dengan air dan hidrolisis dengan katalis enzim. Hal- hal yang
mempengaruhi proses hidrolisa pati antara lain : katalisator, suhu dan tekanan,
Pencampuran atau pengadukan, dan perbandingan zat pereaksi.
Pada praktikum ini, bahan yang digunakan adalah Glukosa anhidris, tepung tapioka,
NaOH, HCl, indikator MB, Fehling A, Fehling B, dan aquadest. Alat-alat yang digunakan
adalah gelas ukur, thermometer, erlenmeyer, statif dan klem, buret, labu leher tiga, dan labu
takar. Praktikum diawali dengan menghitung densitas pati dan HCl,dan membuat glukosa
standard. Dilanjutkan dengan penentuan kadar pati, diawali dengan standarisasi larutan
fehling, lalu penentuan kadar awal pati. Langkah yang terakhir adalah proses hidrolisa pati.
Dari percobaan yang telah dilakukan, suhu operasi 75°C menghasilkan nilai konversi
hidrolisa pati (Xa) yang lebih besar dibandingkan dengan suhu operasi 65°C. Nilai
konstanta kecepatan reaksi untuk suhu operasi 75°C sebesar 0,0789 menit-1 dan suhu operasi
65°C sebesar 0,0334 menit-1. Kesimpulan yang didapat yaitu, semakin tinggi suhu hidrolisa
pati, konversi dan nilai konstanta kecepatan reaksi yang diperoleh semakin besar. Saran dari
praktikum ini yaitu, lakukan pengadukan secara konstan dan kecepatan putaran yang sama
pada kedua alat hidrolisa, jaga kebersihan alat dan laboratorium, dan jaga suhu operasi
konstan pada tiap variabel.
iii
P0
PRAKATA
Puji dan syukur kita panjatakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat-Nya laporan Praktikum Proses Kimia yang berjudul “Hidrolisa
Pati” ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar tanpa suatu hambatan yang
berarti.
Dukungan dan doa dari berbagai pihak sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan ini. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Didi Dwi Anggoro, M.Eng selaku penanggung jawab Laboratorium
Proses Kimia yang membuat terlaksananya praktikum proses kimia ini,
2. Laboran yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum proses kimia
sehingga berjalan lancar sampai terselesaikanya laporan ini,
3. Rangga Pratama Putra dan Dila Firizqina selaku asisten pengampu Hidrolisa
Pati Laboratorium Proses Kimia,
4. Asisten-asisten Laboratorium Proses Kimia, dan
5. Teman-teman yang telah membantu baik dalam segi waktu maupun motivasi.
Demikianlah laporan praktikum proses kimia ini, kami tahu laporan ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang berguna untuk memperbaiki kesalahan yang ada untuk kedepannya, supaya bisa
sesuai dengan yang diharapkan.
Penyusun
iv
P0
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... ii
RINGKASAN .............................................................................................................. iii
PRAKATA ................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Percobaan .......................................................................................... 1
1.3 Manfaat Perobaan .......................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pati ............................................................................................... 2
2.2 Amilosa dan Amilopektin .............................................................................. 2
2.3 Hidrolisa Pati ................................................................................................. 3
2.4 Modifikasi Pati............................................................................................... 4
2.5 Variabel yang Berpengaruh ........................................................................... 5
BAB III METODE PERCOBAAN
1.1. Bahan dan Alat yang Digunakan ................................................................. 6
1.2. Gambar Alat ................................................................................................. 6
1.3. Variabel Operasi ........................................................................................... 6
1.4. Prosedur Percobaan ...................................................................................... 7
BAB IV HASIL PERCOBAAN
4.1. Pengaruh Suhu terhadap XA.......................................................................................................... 13
4.2. Pengaruh Suhu terhadap Konstanta Kecepatan Reaksi .............................. 13
4.3. Mekanisme Katalis Asam ........................................................................... 14
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 16
4.2. Saran ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 17
LAMPIRAN ................................................................................................................ 20
v
P0
DAFTAR GAMBAR
vi
P0
DAFTAR LAMPIRAN
vii
P0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pati dan juga produk turunannya merupakan bahan yang multiguna dan
banyak digunakan pada berbagai industri antara lain pada minuman, makanan
yang diproses, kertas, makanan ternak, farmasi dan bahan kimia serta industri
nonpangan seperti tekstil, detergent, kemasan dan sebagainya. Dalam industri
makanan sebagai pembentuk gel dan encapsulating agent. Dalam industri kertas
digunakan sebagai zat aditive seperti wet-end untuk surface size dan coating
binder, bahan perekat, dan glass fiber sizing (Chiu & Solarek, 2009).
Berbagai varian pati didasarkan pada perbedaan struktural, kandungan
amilosa, amilopketin, protein dan lipid. Secara umum kandungan pati yang
utama yaitu polimer anhidroglukosa meliputi amilosa dan amilopketin,
keduanya diikat dengan ikatan α(1,4) dalam segmen linear, serta ikatan α(1,6) di
titik percabangan. Amilopektin merupakan kandungan utama pati, berkisar 70-
80% dan berpengaruh pada physiochemical serta cita rasa pati (Dona, Pages, &
Kuchel, 2010)
Pada reaksi hidrolisa biasanya dilakukan dengan menggunakan
katalisator asam seperti HCl (asam klorida). Bahan yang digunakan untuk
proses hidrolisis adalah pati. Di indonesia banyak dijumpai tanaman yang
menghasilkan pati. Tanaman-tanaman itu seperti seperti padi, jagung, ketela
pohon, umbi-umbian, aren dan sebagainya.
1
P0
2
P0
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan DP berkisar antara 105 - 3x106 unit glukosa dan merupakan komponen
utama yang dapat mempengaruhi physiochemical dan cita rasa dari pati.
3
P0
Apabila CA = CA0 (1-XA) dan diselesaikan dengan integral dan batas kondisi t1,
4
P0
𝐶𝐴0
ln = 𝑘(𝑡2 − 𝑡1 ) …(6)
𝐶𝐴
1
ln (1−𝑋 = 𝑘′(𝑡2 − 𝑡1 ) …(7)
𝐴)
= t2
5
P0
6
P0
BAB III
METODE PERCOBAAN
Persiapan bahan
7
P0
Persiapan bahan
Diambil 20 ml
Dinetralkan dengan NaOH
Diambil 5 ml dan diencerkan
hingga 100 ml dan diambil 5 ml
8
P0
9
P0
10
P0
11
P0
12
P0
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1
0.8
0.6
XA
0.4
0.2
0
0 5 10 15 20 25
waktu (menit)
13
P0
2
y = 0.0875x
1.5
-ln(1-XA)
1 y = 0.0805x
0.5
0
0 5 10 15 20 25
waktu (menit)
14
P0
15
P0
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Semakin tinggi suhu hidrolisa pati, konversi yang diperoleh semakin
besar pula.
2. Semakin tinggi suhu hidrolisa pati, nilai konstanta kecepatan reaksinya
semakin tinggi pula
5.2. Saran
1. Lakukan pengadukan dengan kecepatan putaran yang sama pada kedua
alat hidrolisa.
2. Pengadukan dilakukan konstan selama hidrolisa.
3. Jaga kebersihan alat dan laboratorium.
4. Amati perubahan warna atau terbentuknya endapan pada proses titrasi.
5. Jaga suhu operasi konstan pada tiap variabel.
16
P0
DAFTAR PUSTAKA
17
P0
18