Anda di halaman 1dari 5

STEP 5

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Sistem homeostasis tertutup dan terbuka!


System ketutup (keseimbangan statis)
Lingkungan dalam tidak berubah seperti botol tertutup
System terbuka (keseimbangan dinamis)
Lingkungan dalam yang konstan walaupun system ini terus berubah contohnya seperti
Sebuah kolam di dasar air terjun

2. Bagaimana proses metabolism energy berlangsung? (secara urut)


Aerob : Reaksi keseluruhan gliolisis aerob adalah:

Glukosa + 2 NAD+ + 2 Pi (inorganik fosfat )+ 2 ADP = 2 piruvat + 2 NADH + 4H+ + 2 ATP


+ 2 H2O

Bila sel mempunyai kapasitas oksidasi yang tinggi, dalam hal ini tersedia sejumlah
mitokondria, enzim-enzim mitokondria dan oksigen. NADH akan ditransfer ke rantai
transport electron mitokondria dan piruvat akan dioksidasi lengkap menjadi CO2 via siklus
asam trikarboksilat (TCA).
Membran mitokondria impermiabel untuk NADH, karena itu transfer ekivalen tereduksi
dari sitosol ke dalam mitokondria memerlukan mekanisme shuttle (ulang-alik), baik proses
ulang-alik malat-aspartat maupun ulang-alik gliserol 3-fosfat. (lihat gambar 1.1)
Dalam oksidasi aerobic glukosa menjadi piruvat dan subsekuen oksidasi menjadi CO2,
permolekul glukosa menghasilkan fosfat energi tinggi sebesar 38 ATP.

Anaerob :

Pada kondisi kapasitas oksidatif oleh sel mitokondria terbatas atau karena ketidakadaan
oksigen, NADH yang dihasilkan glikolisis direoksidasi melalui perubahan piruvat menjadi
laktat oleh laktat dehidrogenase. Perubahan glukosa menjadi laktat tersebut disebut
glikolisis anaerob, yang maksudnya proses ini tidak memerlukan molekul oksigen.

Reaksi keseluruhannya:

Glukosa + 2 ADP + 2 Pi = 2 laktat + 2 ATP + 4 H+ +2 H2O

Energi yang dihasilkan dari glikolisis anaerobic hanya 2 molekul ATP permolekul glukosa,
jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kondisi aerobik.

3. Apakah manfaat latihan anaerobic dan aerobic sangat berguna?

Manfaat Aerob

Manfaat bagi jantung ialah jantuntg bertambah besar, sehingga daya tampung lebih besar dan
denyut nadi (stroke volume) menjadi kuat. Hal ini terjadi karena saat latihan terjadi
peningkatan tuntutan oksigen di otot aktif menjadi meningkat, lebih banyak nutrisi
digunakan, dan proses metabolisme dipercepatkan, serta menghasilkan sisa metabolisme.
Terjadi respon, seperti peningkatan kontraktilitas miokard, peningkatan curah jantung yang
juga berdampak pada tekanan darah sistolik meningkat, peningkatan denyut jantung,
peningkatan tekanan darah dan respon perifer termasuk vasokonstriksi umum pada otot-otot
dalam keadaan istirahat, ginjal, hati, limpa, dan daerah- daerah planknikus ke otot-otot kerja.
Setelah latihan secara teratur, terjadi penurunan denyut nadi saat istirahat. Efisiensi kerja dari
tiap denyut jantung (stroke volume), sehingga terjadi penurunan frekuensi denyut jantung
25
yang ditandai dengan penurunan denyut nadi saat istirahat.

Manfaat bagi pembuluh darah, pembuluh darah bertambah elastis karena berkurangnya
timbunan lemak akibat cadangan lemak lebih banyak dibakar. Efek positif pada keadaan
tersebut membuat kadar LDL atau Low Density Lipoprotein akan menurun, kadar HDL atau
High Density Lipoprotein meningkat, sehingga berat badan relatif proporsional. Elastisitas
pembuluh darah bertambah, karena adanya penambahan kontraktilitas otot di dinding
25
pembuluh darah. Manfaat untuk paru, elastisitas paru bertambah, sehingga kemampuan
paru-paru untuk berkembang kempis menjadi bertambah. Selain itu, jumlah alveoli yang
25
aktif bertambah.

Manfaat Anaerob
 Sama seperti olahraga lainnya, latihan anaerobik membantu
meningkatkan kekuatan dan kepadatan tulang Anda serta menurunkan risiko oesteoporosis
(pengeroposan tulang).
 Latihan anaerobik mampu mengurangi lemak yang berlebihan di
bawah kulit dan sekitar perut sehingga dapat mengontrol berat badan.
 Salah satu contoh latihan anaerobik, yaitu lari pendek yang dilakukan
secara rutin dapat meningkatkan kekuatan tubuh. Selain itu, kebugaran tubuh akan terjaga dan
Anda jadi tidak mudah lelah.
 Latihan anaerobik dapat meningkatkan metabolisme dan
mempertahankan otot tanpa lemak di tubuh karena membakar kalori lebih banyak selama sesi
latihan.
 Olahraga apa pun termasuk latihan anaerobik dapat merangsang
produksi hormon endorfin yang bisa memperbaiki suasana hati dan mencegah Anda dari stres.
 Selain osteoporosis, latihan anaerobik juga bisa melindung kesehatan
jantung dan mengontrol kadar gula darah tetap stabil sehingga menurunkan risiko penyakit
jantungdan diabetes.

4. Bagaimana proses pembesaran otot ketika melakukan latihan anaerob?

Ukuran otot seorang ditentukan oleh hereditas ditambah kadar sekresi testosterone yang
menyebabkan otot pria lebih besar dari pada wanita dengan adanya latihan maka otot
akan mengalami hipertrofi perbesaran 30-60% karena mengalami peningkiatan diameter
serabut otot
Latihan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan statis, akan terutama
menyebabkan terjadinya hypertrofi otot. Hypertrofi ini disebabkan oleh karena :
1. Bertambahnya unsur kontraktil (aktin dan myosin) di dalam otot.

2. Menebalnya dan menjadi lebih kuatnya sarcolemma dan bertambahnya jumlah jaringan ikat di
antara sel-sel otot (serabut-serabut otot).

3. Bertambahnya jumlah kapiler di dalam otot, khususnya yang dilatih untuk daya tahan.

Otot-otot yang tidak terlatih akan mengecil (atrofi) dan melemah. Dengan latihan maka otot-otot
akan membesar (hipertrofi). Pembesaran terjadi oleh karena bertambahnya unsur kontraktil di
dalam serabut otot yang menyebabkan meningkatnya kekuatan kontraksi otot (kekuatan aktif
otot), menebalnya sarcolemma dan bertambahnya jaringan ikat di antara serabut-serabut otot
yang menyebabkan meningkatnya kekuatan pasif otot. Hypertrofi serabut-serabut otot dengan
demikian menyebabkan meningkatnya kekuatan aktif otot dan meningkatnya kekuatan pasif otot,
yaitu otot menjadi lebih kuat dan tahan terhadap regangan.

Petren dkk (dalam Karpovich dan Sinning 1971) mendapatkan adanya kenaikan jumlah kapiler
sebesar 40-45% di dalam otot jantung dan otot gastrocnemius pada kelinci yang dilatih lari.

Perubahan intraselular ditandai dengan meningkatnya jumlah dan ukuran mitochondria, disertai
dengan bertambahnya jumlah cristae yang menjadi lebih padat. Mitochondria mengandung
enzym-enzym oksidatif untuk menyelenggarakan pembentukan daya secara aerobik.

Perubahan anatomis mana yang lebih dominan, ditentukan oleh macam latihan yang dilakukan.
Latihan yang bersifat anaerobik akan terutama menyebabkan terjadinya hypertrofi serabut-
serabut otot disertai bertambahnya jumlah jaringan ikat, sedangkan latihan yang bersifat aerobik
terutama menyebabkan terjadinya kapilarisasi disertai bertambahnya jumlah mitochondria. Dua
hal yang terakhir berkaitan dengan diperlukannya kemampuan memasok O2 yang lebih baik.

5. Bagaimana bentuk respon sistem tubuh pada saat latihan? (akut : otot, dll dan kronis :
tekanan darah,dll)
Adaptasi akut – merupakan adapatasi fisik yang terjadi dalam waktu singkat saat
sedang sedang beraktivitas fisik. Hal ini ditandai dengan peningkatan aktivitas organ
seperti jantung dan otot saat sedang berolahraga, namun adaptasi tersebut akan segera
hilang atau kembali seperti semula saat olahraga telah berhenti.
Adaptasi kronis – merupakan bentuk adaptasi yang terjadi seiring dengan peningkatan
intensitas olahraga dalam hitungan waktu hari, minggu, hingga bulan. Adaptasi kronis
biasanya ditandai dengan perubahan bentuk organ tubuh, yang disertai dengan
peningkatan kapasitas kerja suatu organ yang telah beradaptasi. Misalnya peningkatan
kapasitas paru dalam menyimpan oksigen setelah melalui beberapa waktu latihan
aerobik.
Volume urin (akut)
Setelah olahraga dapat dijumpai keadaaan anuria dimana penyebabnya ada hipodrasi,
olahraga berat dapat menurunkan aliran darah ke ginjal, peningkatan hormone
antideuretik, hormone antideuretik ini meningkat pada keadaan komnmdisi fisik yang
lemah, hipohidrasi, latihan berdurasi lama dan lingkungan panas
System endokrin(akut)
Selama latihan fisk hormone pertumbuhan atau GH akan meningkat, efek peningkatan
GH adalah peningkatan kekuatan tendon, ligament dan otot-oto, peningkatan ketebalan
tulang, membantu mobilisasi asam lemak dari cadangan adiposa, meningkatkan level
asam lemak dalam darah sehungga juga berguna dalam menyediakan energi untuk latihan
yang bekerja
Endorphins (akut)
Endorphins adalah zat yang diproduksi dari kelenjar hipofisis, aktifitas kerjanya
menyerupai morphin, “ runner’s High” sebuah perasaan/ pengalaman menyenangkan
yang dialami pelari jarak jauh saat berolahraga
Insulin (kronis)
Terjadinya penurunan hormone insulin saat beristirahat setlah aktifitas fisik, latihan rutin
akan menyebabkan peningkatan sesnsitivitas terhadap insulin, artinya lebih sedikit insulin
yang dibutuhkan untuk mengatur kenaikan gula darah setelah latihan rutin disbanding
sebelum latihan
Tekanan Darah (kronis)
Saat melakukan anaerobic, tekanan darah akan naik cukup tinggi akaibat dari latihan fisik
yang terjadi pada system kardiovaskular yaitu jantung bekerja keras memompa darah ke
seluruh tubuh saat curah jantung meningkat, arah yang mengalir melewati arteri
meningkat, sehingga terjadi pelebaran dalam pembuluh darah arteri. Jika tidak melakukan
olahraga, arteri kehilangan kelenturan dan kaku, sehingga tidak mengembang pada saat
jantung memompa darah melalui arteri, karena itu darah pada tiap denyut jantung dipaksa
melalui pembuluh yang sempit dan menyebabkan naiknya tekanan darah
System Respirasi (kronis)
Sintesis energi memerlukan subtract makanan (glukosa, asam lemak,atau asam amino )
dan O2 dan energi terbentuk dalam bentuk ATP dan panas badan serta H2O dan CO2.
Oleh karena itu aktivitas membutuhkan O2 dan menghasilkan CO2. Apabila tubuh
melakukan aktivitas maka PO2 darah menurun dan PCO2 darah meningkat. Penurunan
PO2 dan peningkatan PCO2 akan memacu pusat pernafasan di medulla oblogata,
sehingga terjadi peningkatan frekuensi pernafasan untuk memperoleh O2 dan
mengeluarkan CO2 yang lebih banyak
Muskoskeletal
Perubahan fisiologis yang nyata dapat terjadi dalam tubuh kita apabila aktivitas fisik atau
latihan olahraga yang berterusan dilakukan. Oleh karena itu, tanggapan terhadao
lingkungan stress. Salah satunya adalah respon jangka pendek yaitu serrangan tunggal
setlah sesekali olahraga atau dapat disebut latihan akut. Aspek kedua adalah respon
jangka Panjang yaitu setelah olahraga teratur yang mempermudahkan latihan berikutnya
serta meningkatkan kinerjanya adaptasi terhadapa latihan kronik ini di sebut training.
Adaptasi terhadap latihan akut adalah respon latihan dimana efek terhadap pelatiahn
6. Apa pandangan islam mengenai latihan anaerobic dan aerobic?
Bagaimana pandangan islam terkait latihan fisik?
Rasulullah bersabda “Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah” (H.R.
Bukhari dan Muslim). Sesuai hadits tersebut rasulullah menganjurkan umatnya untuk
belajar berkuda, berenang dan memanah. Secara tidak langsung rasulullah menganjurkan
umatnya untuk berolahraga. Ketiga kegiatan yang disunnahkan tersebut termasuk
olahraga aerobik.

Anda mungkin juga menyukai