No. Dokumen :
SOP/UKP/030/IV/2
018
No. Revisi :0
S Tangal Terbit : 16 September
O 2019
P
Halaman : 1/3
1. Definisi Stroke adalah defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak, lebih dari 24
jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler. Berdasarkan Riskesdas 2007, stroke
merupakan penyebab kematian yang utama di Indonesia.
Nama Peserta
Tanggal Pelaksanaan
Unit/ Program
1.
Apakah petugas memanggil pasies sesuai
nomor urut.
2.
Apaka petugas menulis identitas pasien di
buku register
3.
Apakah petugas melakukan anamnesa pada
pasien apakah pasien mengeluhkan gejala
klasik DM yang berupa poliuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi
(serng lapar).
4.
Apaka petugas menanyakan pada pasien
apakah terdapat keluhan lain seperti berat
badan turun tanpa penyebab yang jelas,
kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi
pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta
adakah luka yang tidak kunjung sembuh.
5.
Apakah petugas melakukan pemeriksaan
tekanan darah
6.
Apakah petugas melakukan pemeriksaan
nadi
7.
Apakah petugas melakukan pemeriksaan
suhu
8.
Apakah petugas melakukan pemeriksaan
fisik termasuk ekstremitas atas dan bawah
termasuk jari.
9.
Apakah bila diperlukan petugas membuat
permintaan pemeriksaan gula darah atau
urin ke laboratorium
10. Apakah petugas menyerahkan surat
permintaan kepada pasien untuk selanjutnya
pasien ke laboratorium
11. Apakah petugas membaca hasil laboratorium
dan menegakan diagnose berdasarkan
hasil lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM +Glukosa darah
sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler)
b. Gejala klasik DM +Glukosa darah
puasa ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
c. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥
200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 100
mg/dl (darah kapiler).
12.
Apakah petugas memberikan
penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi
medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 –
4 minggu. Apabila kadar gula darah belum
mencapai sasaran dilakukan intervensi
farmakologi dengan obat hipoglikemik oral
(OHO) dan atau suntikan insulin.
13.
Apakah petugas mengedukasi pasien tentang
penyakit DM, perlunya pengendalian dan
pemantauan gula darah, penyulit DM dan
resikonya serta bagaimana mengatasi
sementara keadaan gawat darurat akibat DM
(rasa sakit dan hipoglikemia)
14.
Apakah petugas mengedukasi pasien tentang
terapi gizi medis (TGM) makanan yang
seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori
dan zat gizi masing-masing individu.
Pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan
15.
Apakah petugas mengedukasi pasien tentan
latihan jasmani secara teratur 3 – 4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit.
16.
Apakah petugas menulis resep
17.
Apakah petugas menyerahkan resep kepada
pasien
18
Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam
rekam medic pasien
19.
Petugas menandatangani rekam medic
20.
Apakah petugas menulis diagnose ke buku
rgister rawat jalan.
CR= X100%
Bandung,
Pelaksana / Auditor
( .............................. )