Penguatan Industri Kawat Baja untuk Mendukung

Peningkatan Industri Beton Pracetak & Prategang Nasional

Oleh: Bimakarsa Wijaya

Komite Teknis & Standardisasi Material ISSC

Disampaikan pada Seminar IAPPI

“Roadmap Pengembangan Industri Beton Pracetak dan Prategang:”
22 Maret 2019 - IndoBuildTech Expo 2019 ICE BSD City
Merah Putih Bridge , Ambon

Indonesian Society of Steel Construction ©2019

 KONDISI INDUSTRI BAJA SAAT INI: UTILISASI PABRIK HULU
RENDAH, KONSUMSI BAJA MENINGKAT NAMUN IMPOR MASIH TINGGI

14,7 juta ton

10 Juta
KAPASITAS PABRIK

IMPOR

IDLE CAPACITY

BILLET
PRODUKSI
58%
52% 2,27 juta PRODUSEN
DOMESTIK
NASIONAL PRODUKSI NASIONAL
UTILISASI PABRIK SLAB
2,92 Juta

Crude Steel Utilization Domestic Steel Consumption

Sumber: IISIA, SEAISI Conference 2018

Utilisasi pabrik baja hulu masih rendah (52%) karena Terjadi peningkatan total konsumsi baja domestik
harga produksi tinggi dan diserang baja impor murah didorong oleh proyek infrastruktur dan stabilnya sector
manufaktur, namun impor masih tetap tinggi

Indonesian Society of Steel Construction ©2019 2

SEKTOR INFRASTRUKTUR MENDORONG PERTUMBUHAN INDUSTRI BAJA

Proyek Pembangunan dan Infrastruktur

Indonesia’s 5 Years State Budget for
Infrastructure
Proyek pembangunan & infrastruktur yang sejalan dengan
kebijakan Pemerintah memegang peranan penting dalam
pertumbuhan industri baja nasional selama 3-5 tahun Infrastructure Budget
terakhir. 600 20%

Triliun Rupiah
15%
400
Beberapa program Pemerintah guna mempercepat 10%
pembangunan dan proyek infrastruktur dalam negeri. 200
5%
0 0%
2013 2014 2015 2016 2017
Source: Ministry of Finance,
2016
Total Budget
Infrastructure (trillion IDR)
Industrialization to
Land & Agriculture Down Stream Transportation (Road, Railway, Airport, Seaport) 2,300
Policy
Power Plant & Transmission 980

Residential House 530

More
Infrastructure Oil & Gas 510
Business Recovery Investment
Policy Drinking Water and Sanitation 500
GOVERMENT
Water Reservoir and Dam 400

Telecommunication 280 3
Deregulation &
Better Logistic License Policy

Improvement in Source: Indonesian National Development, 2015

Education & Training

Indonesian Society of Steel Construction ©2019

 KAWAT BAJA (PC STRAND) UNTUK APLIKASI BETON PRATEKAN

Indonesian Society of Steel Construction ©2019 4

 SPESIFIKASI TEKNIS KAWAT BAJA (PC WIRE)
SNI 1155 : 2016 KBjP PC WIRE

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton

pratekan.

Sudah dapat diproduksi di dalam negeri

Persyaratan Bahan Baku:

Baja Karbon Tinggi

setara SWRH 52 hingga SWRH 82
sesuai JIS G 3506 atau SNI 07-0375-1989

Batang Kawat Baja (Wire Rod) sebagai bahan baku dapat diproduksi di dalam
negeri, namun bahan baku billet baja sebagian masih perlu impor

Indonesian Society of Steel Construction ©2019

5
 SPESIFIKASI TEKNIS KAWAT BAJA PILIN-P7

SNI 1154 : 2016 KBjP-P7

PC STRAND WIRE
Tujuh kawat baja tanpa lapisan dipilin untuk
konstruksi beton pratekan.

Sudah dapat diproduksi di dalam negeri

Persyaratan Bahan Baku:

1. Baja Karbon atau Baja paduan dengan kandungan:

a. Forfor (P) ≤ 0,030%
b. Sulfur (S) ≤ 0,035%
2. Baja paduan yang dimaksud adalah Baja karbon yang mengandung
satu atau lebih unsur-unsur berikut:

Cr B Ti Mo Ni
0,3 % 0,0008 % 0,05 % 0,08 % 0,3 %
min min min min Min

Batang Kawat Baja (Wire Rod) sebagai bahan baku dapat diproduksi di dalam
negeri, namun bahan baku billet baja sebagian masih perlu impor

Indonesian Society of Steel Construction ©2019

6
INDUSTRI BAJA HULU YANG MENGHASILKAN BAHAN BAKU UNTUK
INDUSTRI KAWAT BAJA DAN KAWAT BAJA PILIN P-7

INDUSTRI BAJA HULU INDUSTRI BAJA HILIR

STEEL MAKING ROLLING MILL PC STRAND WIRE

BILLET WIRE ROD ATAU

PC WIRE

PC WIRE
Ø 7.0 mm

STEEL BILLET WIRE ROD

Ø 11.0 mm PC STRAND WIRE
150 x 150 mm Ø 12.5 -13.3 mm
7
 PROSES PRODUKSI KAWAT BAJA DAN KAWAT BAJA PILIN P-7

INSPECTION &
STABILIZING PC WIRE
PACKAGING

WIRE ROD PICKLING RE-DRAWING

To remove To draw down to INSPECTION &

STRANDING STABILIZING PC STRAND
rust and scales required diameter PACKAGING
on the surface and to give
mechanical
properties suitable
for application

Positioning the Heat treatment

wires within the process to relieve
strands and remove stress

Sumber:
1. pcwiresteel.org
Indonesian Society of Steel Construction ©2019 2. amzoneinternational.com 8
 CONTOH SPESIFIKASI TEKNIS BATANG KAWAT BAJA
(BAHAN BAKU KAWAT BAJA)
Baja Karbon Tinggi

JIS G 3506 SWRH

SNI 07-0375-1989

KARAKTERISTIK PRODUK SWRH82B

KOMPOSISI Unsur C Mn Si P S
KIMIA
Standard 0.79 – 0.86 0.60 – 0.90 0.15 – 0.35 0.030 max 0.030 max

Typical 0.79 – 0.86 0.75 – 0.80 0.18 – 0.22 0.015 max 0.015 max

SIFAT Yield Strength Tensile Strength Elongation Reduction Ratio

MEKANIK (N/mm2) (kg/mm2) (%) (%)
Typical 850 – 900 1150 – 1300 8.0 min 32.0 min

Indonesian Society of Steel Construction ©2019 9

 PERMASALAHAN & TANTANGAN YANG DIHADAPI INDUSTRI BAJA
UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI BETON PRATEGANG
KAPASITAS
INDUSTRI BAJA PERMASALAHAN & TANTANGAN TARGET
NASIONAL*
1. Tingginya harga energy (listrik & gas) membuat billet tidak
INDUSTRI BAJA HULU – kompetitif dibandingkan billet impor
1.300.000 Ton
UPSTREAM (BILLET 2. Teknologi steelmaking perlu ditingkatkan agar mampu 2020-2025
/Tahun
PLANT) membuat grade high carbon secara konsisten
3. Utilisasi yang rendah perlu ditingkatkan

1. Sumber billet mengandalkan impor yang murah namun ada

INDUSTRI BAJA keterbatasan grade high carbon
1.500.000
INTERMEDIATE (WIRE 2. Teknologi rolling perlu ditingkatkan agar mampu membuat 2020-2025
Ton/Tahun
ROD MILL) wire rod kualitas high carbon secara konsisten
3. Utilisasi yang rendah perlu ditingkatkan

1. Sumber wire rod mengandalkan impor karena wire rod high

carbon kualitas tinggi sulit diperoleh dari produsen lokal
INDUSTRI BAJA HILIR –
540.000 2. Harus bersaing dengan PC strand impor yang lebih murah
DOWNSTREAM 2020
Ton/Tahun 3. Teknologi masih perlu ditingkatkan (mesin relaksasi)
(PC STRAND / PC WIRE)
4. Investasi baru diperlukan untuk menambah kapasitas
nasional

*) Kapasitas untuk memproduksi kualitas baja high carbon

Indonesian Society of Steel Construction ©2019
untuk kawat baja pratekan 10
 RANGKUMAN & USULAN UNTUK PENGUATAN INDUSTRI BAJA UNTUK
MENDUKUNG INDUSTRI BETON PRACETAK DAN PRATEGANG

1. Industri baja nasional memiliki kemampuan dan kapasitas yang

memadai untuk memproduksi industri beton pracetak dan prategang
nasional dalam mendukung pertumbuhan sektor infrastruktur di
Indonesia.

2. Industri baja hulu perlu segera melakukan investasi dengan teknologi

yang terbaru, sedangkan industri kawat baja perlu meningkatkan
kapasitas dan memperbarui fasilitas produksi (mesin relaksasi dan
otomasi proses).

3. Diperlukan dukungan kebijakan Pemerintah yang tepat dan diterapkan

secara konsisten: Kebijakan Perijinan Impor, Kebijakan Investasi,
Penerapan SNI Wajib, Penerapan P3DN, Kebijakan Perdagangan (Trade
Remedies).

Indonesian Society of Steel Construction ©2019 11

TERIMA KASIH