KELOMPOK 4 :
AGGE FITRIANA
WITRI ANWAR
PROGRAM NERS
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
b. Pertumbuhan disebut baik bila grafik BB mengikuti garis sejajar N2 atau lebih
dibandingkan kurva baku N1 pada KMS.
T2 (tidak tumbuh) : bila BB bulan ini tetap disbanding bulan lalu, sehingga
grafik di KMS mendatar.
Selain itu status gizi pada balita dapat diketahui dengan cara
mencocokkan umur anak (dalam bulan) dengan berat badan standar tabel
WHO-NCHS, bila berat badannya kurang, maka status gizinya kurang. Di
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), telah disediakan Kartu Menuju Sehat
(KMS) yang juga bisa digunakan untuk memprediksi status gizi anak
berdasarkan kurva KMS. Dengan memperhatikan umur anak, kemudian
memetakan berat badannya dalam kurva KMS. Bila masih dalam batas garis
hijau maka status gizi baik, bila di bawah garis merah, maka status gizi buruk.
Parameter yang umum digunakan untuk menentukan status gizi pada balita
adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Lingkar kepala sering
digunakan sebagai ukuran status gizi untuk menggambarkan perkembangan
otak. Sementara itu, parameter status gizi balita yang umum digunakan di
Indonesia adalah berat badan menurut umur. Parameter ini dipakai menyeluruh
di Posyandu. (Ali, 2009).
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga pasien
memahami tentang gizi kurang pada anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah Mengikuti penyuluhan selama 10-15 menit diharapkan
keluarga pasien dapat
1. Menyebutkan pengertian gizi kurang.
2. Menyebutkan penyebab gizi kurang.
C. Metode
1. Ceramah,
2. Diskusi/tanya jawab
D. Media
1. Leaflet,
2. LCD,
3. Flip Chart.
E. Isi Materi
1. Definisi (pengertian) gizi kurang.
2. Penyebab gizi kurang.
3. Tanda dan gejala gizi kurang.
4. Akibat bila anak mengalami gizi kurang.
5. Penatalaksanaan gizi kurang.
6. Cara membantu meningkatkan selera makan anak.
7. Cara menyiapkan makanan yang unik dan menarik untuk anak.
F. Proses Pelaksanaan
1. Penanggung jawab
a. Ketua
b. Presentator
c. Moderator
d. Fasilittor
e. Observer
f. Seksi dokumentasi
g. Seksi perlengkapan
2. Uraian tugas
a. Ketua
Mengkoordinasikan persiapan pelaksanaan penyuluhan
b. Moderator
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa ,pembimbing praktek dan
dosen pendidik
Menjelaskan kontrak waktu
Meminta perpanjangan untuk memperhatikan petujukan atas
penjelasan yang tidak dipahami (dalam acara penutup)
Memberikan kesempatan pada mahsiswa untuk tanya jawab
pertanyaan yang diajukan
Menyimpulkan dan menutup diskusi
Mengucapkan salam
c. Presentator
Memberikan penyuluhan pada orang tua anak
d. Fasilitator
Memotivasi pengunjung agar berperan aktif
Membuat observasi penyuluhan
e. Observer
Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai
akhir acara
Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
f. Seksi dokumentasi
Mendokumentasikan jalanya penyuluhan
g. Seksi perlengkapan
Mempersiapkan tempat dan media yang dibutukan untuk
penyuluhan
G. Penatalaksanaan Kegiatan
1. Topik :
2. Metode :
3. Media dan alat : Infocus, leaflet
4. Waktu dan tempat :
1. Hari/ tanggal
2. Jam
3. Tempat
5. Setting tempat :
Lembar Balik
H. Pengorganisasian
Rincian Tugas
I. Kegiatan Penyuluhan
J. Ktiteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta datang 15 menit sebelum penyuluhan dilaksanakan
b. Peserta aktif dan menjawab
2. Evaluasi Proses
a. Moderator menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
b. Penyaji menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
c. Fasilitator menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
d. Peserta ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaannya
e. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanannya
f. Suasana mendukung
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan kepada peserta, 80% peserta mampu:
a. Menyebutkan pengertian gizi kurang.
b. Menyebutkan beberapa penyebab gizi kurang.
c. Menyebutkan beberapa tanda dan gejala gizi kurang.
d. Menyebutkan beberapa penatalaksanaan gizi kurang.
e. Menyebutkan beberapa akibat gizi kurang.
K. Materi Penyuluhan
1. Pengertian
Gizi kurang adalah kondisi dimana asupan nutrisi kurang dari kebutuhan
sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan balita. Keadaan
kekurangan gizi akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi atau
menderita sakit dalam waktu lama (Ilham, 2009).
2. Penyebab Gizi Kurang
a. Asupan nutrisi kurang dari kebutuhan.
c. Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari seperti bubur kacang hijau,
pisang, biskuit dan buah.
1. Biji padi-padian
a. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 3 ons (85
gram).
b. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 4-5 ons (110-
140 gram).
Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 potong roti, 1 gelas
takar sereal siap saji, atau 1/2 gelas takar nasi telah matang.
2. Sayuran
a. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
b. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas
takar.
Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikannya bisa menggunakan
gelas takar. Sajikan sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan
dimasak sampai matang untuk mencegah anak tersedak.
3. Buah-buahan
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
a. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas
takar.
Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikan jumlahnya gunakan
gelas takar. Pisang dengan panjang 20-23 cm sama dengan 1 gelas takar.
4. Susu
a. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 gelas (400
ml).
b. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 2 gelas (400
ml).
Contoh makanan dan cara penyajian: 1 gelas sama dengan seperti 1 gelas susu,
1 1/2 ons (45 gram) keju alami, atau 2 ons (60 gram) keju yang sudah diproses.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Khomsan, 2009. Status Gizi Balita. (online).
(http://medicastore.com. diakses pada 9 Juli 2013).
BKKBN. 2003. Materi Dasar Promosi: Menyiapkan Balita Yang Sehat Dan
Berkualitas. Jakarta
Depkes RI. 2000. Perawatan Bayi Dan Balita. Ed 1. Jakarta : Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Farida, M. 2009. Tips Cara Menghadapi Bayi atau Balita yang Susah
Makan, (online), (http://manajubelz..com/2010/12/tips-cara-menghadapi-bayi-
atau-balita.html#axzz21JksgJps, diakses 9 Juli 2013).
Ilham. 2009. Gizi Kurang, (online), (http://healthreference-
ilham..com/2009/03/gizi-kurang.html, diakses 9 Juli 2013).
Ramadhani, A. 2010. Nutrisi pada Balita, (online),
(http://keperawatandankesehatan..com/2010/09/nutrisi-pada-balita.html,
diakses 9 Juli 2013).
Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. EGC, Jakarta.
. 2008. Makanan Untuk Balita. Jakarta : PT. Primamedia Pustaka.