Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“GIZI KURANG PADA ANAK”

KELOMPOK 4 :

AGGE FITRIANA

AMELIA PUSPITA SARI

REKHA ROZA RAYUFIE

WITRI ANWAR

PROGRAM NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Memahami Gizi Kurang Pada Anak

Sasaran : Keluarga Pasien


Hari/Tanggal : Jumat/ 15 November 2019
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Aula poli anak RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi
A. Latar Belakang
Gizi kurang adalah kondisi dimana asupan nutrisi kurang dari kebutuhan
sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan balita. Keadaan
kekurangan gizi akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi atau
menderita sakit dalam waktu lama. (Ilham,2009).
Untuk mengetahui status gizi pada anak telah adekuat perlu dilakukan
pemantauan pertumbuhan sebagai indikator status gizi. Pertumbuhan
merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara asupan dan kebutuhan gizi.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu. Contoh :
anak bertambah berat badannya , anak bertambah tinggi badannya. Anak yang
gizinya seimbang pertumbuhannya akan baik sedangkan anak yang gizinya
tidak seimbang maka pertumbuhannya akan terganggu.
Untuk menilai pertumbuhan perlu dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan
umur secara berkala. Adapun cara untuk menilai pertumbuhan anak dari 0 bulan -
5 tahun menurut KMS adalah :
a. Penilaian pertumbuhan dilakukan dengan membuat garis yang menghubungan
antara dua titik hasil penimbangan pada KMS.

b. Pertumbuhan disebut baik bila grafik BB mengikuti garis sejajar N2 atau lebih
dibandingkan kurva baku N1 pada KMS.

 N1 (tumbuh kejar ): bila BB naik dibandingkan bulan lalu dan grafik


berpindah ke pita yang lebih atas (tua).

 N2 (tumbuh normal): bila BB naik dibanding bulan lalu dan grafik


mengikuti pita warna yang sama.
c. Sebaliknya pertumbuhan dikatakan tidak baik bila grafik BB menunjukkan
penurunan T3, datar T2 atau naik dengan peningkatan BB yang kurang mencukupi
(T1).

 T1 (tumbuh tidak memandai) : bila BB naik dibandingkan bulan lalu tetapi


grafik berpindah ke pita dibawahnya (lebih muda).

 T2 (tidak tumbuh) : bila BB bulan ini tetap disbanding bulan lalu, sehingga
grafik di KMS mendatar.

 T3 (tumbuh negatif): bila BB bulan ini turun dibandingkan bulan lalu,


sehingga grafik di KMS menurun. Keadaaan tersebut mencerminkan gizi
kurang pada anak dan jika tidak ditanggulangi akan mengarah ke gizi
buruk.

Selain itu status gizi pada balita dapat diketahui dengan cara
mencocokkan umur anak (dalam bulan) dengan berat badan standar tabel
WHO-NCHS, bila berat badannya kurang, maka status gizinya kurang. Di
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), telah disediakan Kartu Menuju Sehat
(KMS) yang juga bisa digunakan untuk memprediksi status gizi anak
berdasarkan kurva KMS. Dengan memperhatikan umur anak, kemudian
memetakan berat badannya dalam kurva KMS. Bila masih dalam batas garis
hijau maka status gizi baik, bila di bawah garis merah, maka status gizi buruk.
Parameter yang umum digunakan untuk menentukan status gizi pada balita
adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Lingkar kepala sering
digunakan sebagai ukuran status gizi untuk menggambarkan perkembangan
otak. Sementara itu, parameter status gizi balita yang umum digunakan di
Indonesia adalah berat badan menurut umur. Parameter ini dipakai menyeluruh
di Posyandu. (Ali, 2009).

B. Tujuan Penyuluhan

1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga pasien
memahami tentang gizi kurang pada anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah Mengikuti penyuluhan selama 10-15 menit diharapkan
keluarga pasien dapat
1. Menyebutkan pengertian gizi kurang.
2. Menyebutkan penyebab gizi kurang.

3. Menyebutkan tanda dan gejala gizi kurang.

4. Menyebutkan akibat gizi kurang.

5. Menyebutkan cara mencegah terjadinya gizi kurang.

6. Menyebutkan cara membantu meningkatkat selera makan anak.

7. Menyebutkan cara menyiapkan makanan yang unik dan menarik


untuk anak.

C. Metode
1. Ceramah,
2. Diskusi/tanya jawab
D. Media
1. Leaflet,
2. LCD,
3. Flip Chart.
E. Isi Materi
1. Definisi (pengertian) gizi kurang.
2. Penyebab gizi kurang.
3. Tanda dan gejala gizi kurang.
4. Akibat bila anak mengalami gizi kurang.
5. Penatalaksanaan gizi kurang.
6. Cara membantu meningkatkan selera makan anak.
7. Cara menyiapkan makanan yang unik dan menarik untuk anak.
F. Proses Pelaksanaan
1. Penanggung jawab
a. Ketua
b. Presentator
c. Moderator
d. Fasilittor
e. Observer
f. Seksi dokumentasi
g. Seksi perlengkapan
2. Uraian tugas
a. Ketua
Mengkoordinasikan persiapan pelaksanaan penyuluhan
b. Moderator
 Membuka acara
 Memperkenalkan mahasiswa ,pembimbing praktek dan
dosen pendidik
 Menjelaskan kontrak waktu
 Meminta perpanjangan untuk memperhatikan petujukan atas
penjelasan yang tidak dipahami (dalam acara penutup)
 Memberikan kesempatan pada mahsiswa untuk tanya jawab
pertanyaan yang diajukan
 Menyimpulkan dan menutup diskusi
 Mengucapkan salam
c. Presentator
 Memberikan penyuluhan pada orang tua anak
d. Fasilitator
 Memotivasi pengunjung agar berperan aktif
 Membuat observasi penyuluhan
e. Observer
 Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai
akhir acara
 Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
f. Seksi dokumentasi
 Mendokumentasikan jalanya penyuluhan
g. Seksi perlengkapan
 Mempersiapkan tempat dan media yang dibutukan untuk
penyuluhan

G. Penatalaksanaan Kegiatan
1. Topik :
2. Metode :
3. Media dan alat : Infocus, leaflet
4. Waktu dan tempat :
1. Hari/ tanggal
2. Jam
3. Tempat

5. Setting tempat :

Lembar Balik
H. Pengorganisasian

1. Moderator : Agge Fitriana, S.Kep

2. Penyuluh : Witri Anwar, S.Kep

3. Fasilitator : Amelia Puspita Sari, S.Kep

4. Observer : Rekha Roza Rayufie, S.Kep

5. Notulen : Amelia Puspita Sari, S.Kep

Rincian Tugas

1. Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup


acara
2. Penyuluh : Memberikan penyuluhan
3. Fasilitator : Memfasilitasi jalannya penyuluhan
4. Observer : Mengawasi jalannya acara penyuluhan

I. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu


1 Pembukaan 5 menit
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Perkenalan  Memperhatikan
 Kontrak waktu  Menyetujui
 Menjelaskan tujuan
 Memperhatikan
2 Penyluhan/Materi 10 menit
 Menggali persepsi peserta  Mengemukan pendapat
tentang pengertian gizi kurang
 Memberi reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Menjelaskan pengertian gizi memperhatikan
kurang  Mengemukan pendapat
 Menggali persepsi peserta
tentang penyebab gizi kurang  Mendengarkan dan
 Memberi reinforcement positif memperhatikan
 Menjelaskan penyebab gizi Mengemukan pendapat
kurang
 Menggali persepsi peserta  Mendengarkan dan
tentang tanda dan gejala gizi memperhatikan
kurang  Mengemukan pendapat
 Memberi reinforcement positif
 Menjelaskan tentang tanda dan
gejala gizi kurang  Mendengarkan dan
 Menggali persepsi peserta memperhatikan
tentang penatalaksanaan gizi
kurang
 Memberi reinforcement positif
Diskusi 5 menit
 Memberikan kesempatan  Memberi pertanyaan
kepada peserta untuk bertanya
tentang penyuluhan yang
diberikan  Mendengarkan dan
 Menjawab pertanyaan peserta memperhatikan
3. Evaluasi 5 menit
 Menanyakan kembali tentang  Menjawab pertanyaan
pengertian gizi kurang
 Memberi reinforcement
positif  Menjawab pertanyaan
 Menanyakan kembali tentang
penyebab gizi kurang
 Memberi reinforcement  Menjawab pertanyaan
positif
 Menanyakan kembali tentang
tanda dan gejala gizi kurang  Menjawab pertanyaan
 Memberi reinforcement
positif  Menjawab pertanyaan
 Menanyakan penatalaksanaan
gizi kurang
 Memberi reinforcement
positif
 Menanyakan pengobatan gizi
kurang
 Memberi reinforcement
positif
4. Penutup 6 menit
 Mendengarkan
 Menyimpulkan materi
 Memperhatikan
 Menutup penyuluhan
 Menjawab salam
 Mengucapkan salam

J. Ktiteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta datang 15 menit sebelum penyuluhan dilaksanakan
b. Peserta aktif dan menjawab
2. Evaluasi Proses
a. Moderator menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
b. Penyaji menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
c. Fasilitator menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
d. Peserta ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaannya
e. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanannya
f. Suasana mendukung
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan kepada peserta, 80% peserta mampu:
a. Menyebutkan pengertian gizi kurang.
b. Menyebutkan beberapa penyebab gizi kurang.
c. Menyebutkan beberapa tanda dan gejala gizi kurang.
d. Menyebutkan beberapa penatalaksanaan gizi kurang.
e. Menyebutkan beberapa akibat gizi kurang.

K. Materi Penyuluhan
1. Pengertian
Gizi kurang adalah kondisi dimana asupan nutrisi kurang dari kebutuhan
sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan balita. Keadaan
kekurangan gizi akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi atau
menderita sakit dalam waktu lama (Ilham, 2009).
2. Penyebab Gizi Kurang
a. Asupan nutrisi kurang dari kebutuhan.

b. Pemberian makanan yang nilai gizinya kurang.

c. Anak yang menderita penyakit tertentu dalam waktu lama (seperti :


cacingan, malabsorpsi (gangguan penyerapan), TBC, dll)

d. Balita tidak mendapatkan ASI Ekslusif sebelum usia 6 bulan.

e. Balita yang mendapatkan makanan tambahan sebelum usia 6 bulan.

f. Balita yang disapih sebelum usia 2 tahun.

g. Balita tidak mendapatkan makanan pendamping ASI (MP ASI)


pada usia 6 bulan atau lebih.

h. Kebersihan kurang dan lingkungan kotor. (Soetjiningsih, 1998)


3. Tanda dan Gejala Gizi Kurang
a. Berat balita yang selalu menurun.
b. Berat badan tidak naik selama 3 bulan dan berada dibawah garis
normal pada KMS.
c. Kondisi anak lemah.
d. Wajah pucat.
e. Pertumbuhan yang terhambat.
f. Anak cengeng dan rewel
g. Perkembangan balita tidak sesuai dengan umur. (Soetjiningsih,
1998)

4. Akibat Gizi Kurang


a. Proses tumbuh kembang anak jadi terganggu.
b. Terjadinya penurunan daya tahan tubuh.
c. Anak menjadi mudah terserang penyakit.
d. Perkembangan intelektual terganggu.
e. Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulangi oleh tenaga
kesehatan (Soetjiningsih, 1998)

5. Penatalaksanaan Gizi Kurang


Nutrisi adalah proses total yang terlibat dalam konsumsi dan penggunaan
zat makanan.
Triguna makanan adalah:
a. Mengandung zat tenaga; karbohidrat, makanan pokok (nasi, jangung,
sagu dan lain-lain).
b. Mengandung zar pembangun; protein, lauk-pauk (daging, telur, tempe
tahu, ikan laut, dan lain-lain).
c. Mengandung zat pengatur; vitamin dan mineral (sayur dan buah).
Cara menghidangkan makanan bagi keluarga penderita gizi kurang:
a. Sajikan hidangan makanan sehari-hari berdasarkan triguna makanan.

b. Berikan makanan secara beragam dan penyajian yang unik.

c. Berikan aneka ragam makanan dalam porsi kecil tetapi sering.

d. Berikan makanan yang mudah dicerna.

e. Gunakan garam beryodium.

Jenis makanan usia 1-2 tahun


a. Berikan nasi yang ditambah
telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging/wortel/bayam/kacang hijau.

b. Berikan makanan tersebut 3 kali sehari.

c. Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari seperti bubur kacang hijau,
pisang, biskuit dan buah.

d. Penuhi gizi seimbang

e. Membuat variasi menu sesuai dengan kesukaan anak.


Menu sehari-hari
1. Pagi : nasi, sayur, sop, ikan/ayam.

2. Siang : nasi, sayur, bayam, 1 potong tahu/tempe, dan buah.

3. Sore/malam: nasi, 1 butir telur, sayur.

Berikut jumlah rata-rata kebutuhan nutrisi balita yang dibutuhkan setiap


harinya berdasarkan Piramida Panduan Makanan pada balita usia 2-3 tahun

1. Biji padi-padian
a. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 3 ons (85
gram).

b. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 4-5 ons (110-
140 gram).

Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 potong roti, 1 gelas
takar sereal siap saji, atau 1/2 gelas takar nasi telah matang.
2. Sayuran
a. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
b. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas
takar.
Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikannya bisa menggunakan
gelas takar. Sajikan sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan
dimasak sampai matang untuk mencegah anak tersedak.
3. Buah-buahan
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
a. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas
takar.
Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikan jumlahnya gunakan
gelas takar. Pisang dengan panjang 20-23 cm sama dengan 1 gelas takar.

4. Susu
a. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 gelas (400
ml).
b. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 2 gelas (400
ml).
Contoh makanan dan cara penyajian: 1 gelas sama dengan seperti 1 gelas susu,
1 1/2 ons (45 gram) keju alami, atau 2 ons (60 gram) keju yang sudah diproses.

5. Daging dan kacang-kacangan


a. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 ons (65
gram).
b. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 3-4 ons (85-
115 gram).
Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 ons (300 gram)
daging ayam atau ikan, 1/4 gelas takar kacang-kacangan matang atau 1 butir
telur.(Sutomo, 2008).

6. Cara Membantu Meningkatkan Selera Makan Anak

Cara meningkatkan selera makan anak:


1. Atur jadwal makan
Balita belum memiliki nafsu makan yang kuat. Oleh karena itu, mereka
enggan makan sebanyak tiga kali dalam sehari. Agar balita tetap
memperoleh asupan gizinya yang cukup, orang tua sebaiknya mengatur
jadwal makannya.
2. Atur porsi makan dengan porsi kecil tapi sering dengan kandungan gizi
tinggi.Agar aktivitas makan menjadi kebiasaan bagi balita, balita perlu
diberi makan dengan porsi kecil tapi sering namun mengandung gizi
tinggi.
3. Makan dengan piring berwarna cerah, unik, dan menarik.
4. Buat makanan yang unik, menarik, dan bervariasi.
Orang tua perlu menyajikan makanan secara unik dan menghiasnya
agar balita tertarik untuk makan. Jangan terus-menerus memberi jenis
makanan yang sama pada balita. Mengubah menu makan setiap hari
dapat meningkatkan nafsu makan balita.
5. Tambah makanan selingan yang sehat.
Menambah makanan selingan dengan bahan yang bergizi diantara
makanan utama dapat meningkatkan porsi makan balita, sehingga akan
meningkatkan status gizinya.
6. Batasi minum di sela-sela waktu makan
Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk
anak, namun bila anak anda terlalu banyak minum, tidak akan ada
tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa
masuk ke perut anak.
7. Upayakan ada waktu makan bersama, misal dengan keluarga atau
teman sebaya. Makan bersama dapat menyebabkan munculnya minat
makan anak bila melihat sekelilingnya juga melakukan aktivitas yang
sama. (Farida, 2009).
8. Berikan pujian pada anak bila mau mengunyah dan menelan
makanannya dengan baik.
9. Libatkan anak dalam menyiapkan makanan.
Misalnya dengan meminta pertolongannya untuk membantu
menyiapkan meja makan.
10. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan.
11. Siasati makanan yang tidak disukai anak dengan mencampurkannya
pada makanan kesukaan anak dalam tekstur yang kecil sehingga tidak
terlihat oleh anak, namun tetap memenuhi kebutuhan gizi.

7. Cara Menyiapkan Makanan Yang Unik Dan Menarik Untuk Anak:


1) Menggunakan tempat makan berwarna atau bermotif lucu, atau tokoh
kartun/binatang kesukaan anak.

2) Membuat bentuk makanan yang unik, seperti wajah tersenyum, tokoh


kartun atau binatang yang disukai anak.

3) Menghidangkan buah-buahan dengan membentuk seperti sate, atau


binatang lucu.

4) Membuat bentuk makanan yang bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Khomsan, 2009. Status Gizi Balita. (online).
(http://medicastore.com. diakses pada 9 Juli 2013).
BKKBN. 2003. Materi Dasar Promosi: Menyiapkan Balita Yang Sehat Dan
Berkualitas. Jakarta
Depkes RI. 2000. Perawatan Bayi Dan Balita. Ed 1. Jakarta : Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Farida, M. 2009. Tips Cara Menghadapi Bayi atau Balita yang Susah
Makan, (online), (http://manajubelz..com/2010/12/tips-cara-menghadapi-bayi-
atau-balita.html#axzz21JksgJps, diakses 9 Juli 2013).
Ilham. 2009. Gizi Kurang, (online), (http://healthreference-
ilham..com/2009/03/gizi-kurang.html, diakses 9 Juli 2013).
Ramadhani, A. 2010. Nutrisi pada Balita, (online),
(http://keperawatandankesehatan..com/2010/09/nutrisi-pada-balita.html,
diakses 9 Juli 2013).
Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. EGC, Jakarta.
. 2008. Makanan Untuk Balita. Jakarta : PT. Primamedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai