Anda di halaman 1dari 3

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA

Darah, keringat, dan air mata adalah bagian dari hidup. Seharusnya mimpi itu ada
untuk diwujudkan, mimpi ada untuk diperjuangkan menjadi nyata. Disebut mimpi karena
belum terwujud, karena mimpi hanyalah sekedar bentuk dari perencanaan atau pemetaan
dalam pikiran. Ada anonim yang mengatakan, “Sebagian orang memimpikan sukses.
Sementara yang lainnya bangun dan kerja keras untuk sukses.”
Arti atau makna sukses bagi setiap orang berbeda-beda karena tidak semua orang
memiliki pandangan dan cara pikir yang sama tentang arti sukses bagi diri mereka.
Menurut Januar, seorang penulis buku 3B to success, “Kesuksesan adalah apa yang kita
rasakan saat meraih sesuatu”. Apakah hal itu membuat kita merasa bangga, bahagia,
antusias dan unggul? Jika ia, itu berarti kita meraih apa yang benar-benar kita inginkan
dari lubuk hati yang terdalam. Biasanya, bagi sebagian orang berpendapat bahwa
kesuksesan identik dengan pencapaian seseorang yang seringkali diukur dengan materi,
jabatan, dan bahkan profesi. Misalnya seorang guru, ia akan dikatakan sukses jika peserta
didik mampu menyerap dan mengerti dengan baik materi yang diberikan apalagi jika
mendapat apresiasi berupa penghargaan, guru tersebut dapat di katakana unggul karna
pencapaian nya di atas apa yang rata-rata guru dapatkan. Berbeda halnya dengan seorang
pembawa acara televisi atau radio dikatakan sukses apabila penonton ataupun pendengar
tidak berpindah channel dan acara tersebut dinantikan tayangannya sehingga inipun
berpengaruh dengan rating program tersebut yang membawa program dan penyiar
tersebut unggul di karnakan pencapaian nya di atas pencapaian yang lainnya.
Menurut saya, sukses dan unggul adalah ketika kita bisa bangkit dari keterpurukan
dan menginspirasi orang lain. Disini saya akan sedikit mendeskripsikan bagaimana saya
bangkit dari keterpurukan pasca ayah saya berpulang ke rahmatullah dan pada saat itu
saya hanya seorang alumni Diploma III dan tidak memiliki pekerjaan. Setelah kurang
lebih sebulan akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah S1 dengan program
studi Pendidikan Bahasa Inggris. Pada saat saya mendaftarkan diri ternyata program studi
tersebut membuka pendaftaran beberapa bulan lagi. Sambil menunggu penerimaan
mahasiswa baru, saya mencoba untuk melakukan hal positif dalam hidup saya yang
berguna bagi orang lain dan bisa menyesuaikan jadwal kuliah saya nantinya. Sesuai bakat
dan minat yaitu di bidang penyiaran, saya memberanikan diri mendaftar pada sebuah
radio swasta dan setelah proses seleksi selama beberapa bulan akhirnya saya diterima
menjadi salah satu penyiar radio dan tetap bisa melanjutkan studi. Kurang dari setahun,
saya mendapat tawaran untuk bergabung sebagai presenter pada lembaga penyiaran
publik televisi Republik Indonesia.
Pencapaian yang membuat diri saya merasa bertanggung jawab atas apa yang saya
pilih dan saya jalani tentunya tidaklah mudah untuk saya raih begitu saja apalagi dengan
profesi dan status saya tersebut. Setiap harinya, setidaknya kurang lebih dua sampai tiga
kali saya berpindah tempat atau lokasi di mana tempat tersebut saya berperan sebagai
mahasiswa, penyiar radio dan presenter televisi. Selain itu, di hari libur kuliah dan siaran
saya juga kerap mengambil kerjaan lain yaitu sebagai master of ceremony di beberapa
acara. Dengan profesi saya tersebut, saya mampu bekerja tanpa mengabaikan kewajiban
saya sebagai mahasiswa dengan pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.54.
Setelah menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) pada awal tahun 2016, saya ikut
berrgabung bersama beberapa dosen di fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri
Makassar yang merupakan tempat saya mengemban ilmu pengetahuan untuk mendapat
bimbingan penulisan article dengan harapan agar penelitian saya pada pendidikan strata 1
(s1) dapat mendapat pengakua dan publikasi. Setelah article tersebut selesai, saya
mencoba untuk memasukkan Abstract nya kedalam International Tesol Conference yang
pada saat itu diselenggarakan di Mataram, Indonesia. Beberapa hari kemudian, saya
mendapat pemberitahuan bahwa abstrak yang saya masukkan mendapat tempat dan layak
untuk di presentasikan dan dipertimbangkan untuk dipublikasikan. Karna ini merupakan
pengalaman baru dan bisa membuat dan membawa saya pada jenjang prestasi yang saya
idam idamkan sejak kecil yaitu menjadi Dosen dan Peneliti, akhirnya saya pun
memustukan untuk fokus pada International Conference dan penulisan dengan menunda
lanjutan studi saya pada program pascasarjana. Alhamdulillah, hasil tidak pernah
menghianati usaha dan kerja keras seseorang. Tepat di bulan Desember 2016, setelah
melalui tahap conference dan editing, article yang saya ajukan akhirnya mendapat
pengakuan dan di publikasikan pada “The Asian EFL Journal” yang saat ini sudah dapat
di akses secara free dan di bagi kepada setiap yang ingin atau tertarik membacanya.
Hal yang membuat saya selangkah lebih maju atas pencapaian yang saya dapatkan
bukan hal yang mudah untuk dilalui dan didapatkan begitu saja karna bagi saya, waktu
adalah hal penting. Dengan profesi saya sebagai presenter dan status saya sebagai
seorang yang mengejar impian atau cita-cita, manajemen dan optimalisasi waktu menjadi
pegangan saya dalam menjalani hidup untuk meraih mimpi-mimpi saya tersebut. Karena,
proses yang saya lalui dan upaya untuk selalu mencoba tanpa pernah peduli seberapa
banyak saya terjatuh dan mendapat halangan ataupun rintangan. Namun selama ini saya
yakin, selama masih ada semangat juang dan motivasi untuk berdiri kembali dapat
membantu saya untuk meraih angan dan asa dimasa mendatang.
Mungkin kita tidak dilahirkan sebagai seorang jenius, tapi bukan berarti menutup
impian menjadi sosok yang kita inginkan dan cita-citakan. Dengan usaha dan kerja keras,
segala sesuatu yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin. Motivasi dan semangat
selalu mengalahkan bakat semata. Seorang manusia tak akan bisa bertahan tanpa ada
motivasi dalam hidupnya. Dan saya telah mendapatkan apa yang menjadi motivasi saya
sampai sekarang ini. Motivasi harus selalu terngiang dalam mimpi yang ingin
diwujudkan. Motivasilah yang mengiringi usaha menjadi super maksimal. Menjadi
generasi unggul dan kebanggaan bangsa Indonesia tentunya menjadi impian semua
orang. Namun, untuk mencapai semua itu dibutuhkan usaha, kerja keras serta doa yang
selalu menyertai, meberkati dan lihatlah, bagaimana Tuhan akan mengatur semuanya.

Anda mungkin juga menyukai