Bab 2 Yuyun Mid BK
Bab 2 Yuyun Mid BK
A. Latar Belakang
Persamaan antara konsep bimbingan dan konseling dapat di lihat dari tujuan yang hendak
di capai, yakni mendorong terjadinya perkembangan yang optimal bagi setiap peserta didik.
Keduanya juga dapat memusatkan perhatian pata pengembangan kemampuan akademik,
pengembangan pribadi, pengembangan relasi sosial, dan pengembangan karier. Dalam
praktiknya, khususnya di sekolah, bimbingan dan konseling diperlakukan sebagai dua metode
atau pendekatan yang saling melengkapi dan hampir tidak dapat di pisahkan. Beberapa ahli
menyatakan bahwa konseling merupakan inti dari kegiatan bimbingan. Itulah mengapa banyak di
temukan literatur-literatur dengan judul bimbingan dan konseling ( dalam literatur berbahasa
Indonesia) atau guidance and counselling (dalam literature berbahasa inggris).
Belakangan ini terdapat wacana lain berkenaan dengan pengguanaan kedua istilah
tersebut. Dalam praktik bimbingan dan konseling di Indonesia, tepatnya sejak di berlakunya
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), hanya di gunakan istilah konseling (bukan
bimbingan dan konseling) untuk menyebut berbagai kegiatan bimbingan dan konseling yang
berkenaan dengan pengembangan pribadi peserta didik. Demikian pula dalam model
pengembangan diri yang di keluarkan oleh pusat kurikulum balitbang Depdiknas (2007) yang
juga hanya menyebut kata konseling untuk merujuk kepada serangkaian kegiatan bimbingan dan
konseling. Meskipun demikian, tampaknya tidak semua pihak setuju untuk menggunakan kata
konseling guna menggantikan istilah bibingn dan konseling. Menurut sunaryo Kartadinata, ketua
umum Asosiasi Bimbingan dan Konselingindinesia ( ABKIN) peri0de 2001-2006, penggunaan
kata konseling dirasa kurang tepat karena lebih condong kepada psikologi dan bukan pedagogi
(pendidikan). Menurutnya, bimbingan dan konseling di sekolah seharusnya lebih bersifat
pedagogis meskipun menerapkan teori- teori psikologi dalam program intervensinya.
Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi dan asas yang hendak
dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Fungsi Bimbingan dan
Konseling adalah:
2. Fungsi Preventif atau pencegahan, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya
konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi
dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui
fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan
diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
6. Fungsi Adaptasi,
Fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor,
dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan
informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu
para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan
menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran,
maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
Secara Umum, bimbingan dan konseling merupakan perangkat sistem perlakuan ditujukan
untuk membantu setiap peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
potensi dan keunikan yang dimilikinya. Dalam konteks bimbingan dan konseling di
Indonesia, sebagaimana terdapat dalam panduan pengembangan diri kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP), dimana terdapat empat bidang perkembangan yang dijadikan
sebagai sasaran khusus dari pelayanan bimbingan dan konseling, yakni akademik, karier,
pribadi, dan sosial. Berikut adalah deskripsi dari empat bidang tersebut:
Bimbingan Akademik
Bimbingan Akademik diberikan untuk membantu peserta didik membuat penyesuaian yang
efektif dengan aspek-aspek dan tugas-tugas akademik seperti mengenal dan menyesuaikan diri
dengan kurikulum, memilih cara-cara yang efektif untuk belajar dan menyelesaikan tugas-tugas
belajar, memilih kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai, memilih jurusan yang sesuai mencari dan
menggunakan sumber-sumber belajar, menangani kemalasan belajar, dan sebagainya. Bimbingan
Akademik khususnya bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai prestasi
tinggi di sekolah.
Bimbingan karier
bimbingan karier merupakan kegiatan bimbingan yang secara khusus ditunjukkan untuk
membantu peserta didik agar dapat membuat pilihan dan keputusan karier secara tepat.
Bimbingan karier bagi peserta didik tentunya belum berkenaan dengan penyesuaian diri dengan
tuntutan pekerjaan yang dipangku atau dipilih karena mereka belum memiliki suatu pekerjaan.
Bimbingan karier dalam sekolah tentunya berkenaan dengan upaya membantu peserta didik
dalam mengenali potensi dan karakteristiknya, dan mengenalkan berbagai macam pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA
Nurslim Mochammad. 2015. Pengembangan profesi bimbingan & konseling.
www.erlangga.co.id . penerbit erlangga
http://huseinmuhibbi.blogspot.com/2016/06/konsep-bimbingan-konseling-pengertian.htm