Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami sudah dapat memenuhi tugas Praktikum Hematologi yang berjudul
“Leukosit”, Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad S.A.W beserta keluarga
dan sahabatnya sekalian. Disini kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini memang
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, penulisan
dan pengolahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan, saran dan masukan yang
sifatnya membangun. Atas saran dan kritikan penulis ucapkan terima kasih.

Kotamobagu, 08 Oktober 2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat
transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan
kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi
punya sistem transportasi dengan darah. Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi
manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya
untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan
kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Darah pada tubuh manusia mengandung
55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada
pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.
Jenis sel darah manusia terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan
trombosit (keping darah). Sel darah putih (leukosit) merupakan unit yang aktif dari system
pertahanan tubuh. Leukosit berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap
setiap agen infeksi yang ada. Terdapat beberapa jenis leukosit, yaitu netrofil, eosinofil, basofil,
monosit, limfosit dan megakarosit. Pada orang dewasa terdapat kira-kira 7000 sel darah putih per
millimeter kubik. Peran sel darah putih (leukosit) yang begitu penting, sehingga seorang manusia
perlu dilakukan pengecekan kadar sel darah putih (leukosit). Oleh karena itu dilakukannya
praktikum patologi klinis ini dimana dilakukan pula praktikum perhitungan kadar leukosit dalam
tubuh manusia.

1.2 Tujuan

1.2.1 Untuk Menjelaskan Definisi Leukosit

1.2.2 Untuk Menjelaskan Kadar Leukosit

1.2.3 Untuk Menjelaskan Nilai Normal Leukosit

1.2.4 Untuk Menjelaskan Jenis-Jenis Leukosit

1.2.5 Untuk Menjelaskan Faktor Leukosit Abnormal

1.3 Manfaat

1.3.1 Untuk Mengetahui Definisi Leukosit

1.3.2 Untuk Mengetahui Kadar Leukosit


1.3.3 Untuk Mengetahui Nilai Normal Leukosit

1.3.4 Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Leukosit

1.3.5 Faktor Leukosit Abnormal


BAB II

ISI

2.1Definisi

Sel darah putih atau leukosit adalah sel lain yang terdapat dalam darah dengan fungsinya yang
berbeda dari eritrosit. Sel darah putih atau leukosit ini umumnya berperan dalam mempertahankan tubuh
terhadap penyusupan benda asing yang dipandang mempunyai kemungkinan untuk mendatangkan bahaya
bagi kelangsungan hidup individu. (Sadikin Muhammad,2002). Leukosit adalah bagian dari darah yang
berwarna putih dan merupakan unit mobildari sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi yang terdiri dari
granuler dan agranuler. Dimana granuler meliputi basofil, eosinofol, neutrofil batang dan neutrofil
segmen. Sedangkan agranuler meliputi limfosit, monosit dan sel plasma (Junqueira dan Carneiro, 2007)

Sel darah putih ( lekosit ) rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besardari sel darah
merah, tetapi jumlah sel darah putih lebih sedikit. Diameter lekosit sekitar10 μm. Batas normal jumlah
lekosit berkisar 4.000 – 10.000 / mm³ darah.Lekosit di dalam tubuh berfungsi untuk mempertahankan
tubuh terhadap benda –benda asing ( foreign agents) termasuk kuman – kuman penyebab penyakit
infeksi. Leukosit yang berperan adalah monosit, netrofil, limfosit. Leukosit juga memperbaiki kerusakan
vaskuler. Leukosit yang memegang peranan adalah eosinofil sedangkan basofil belum di ketahui pasti (
Depkes,1989 )

2.2 Fungsi Leukosit

a. Berfungsi menjaga kekebalan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.

b. Melindungi badan dari serangan mikroorganisme pada jenis sel darah putih granulosit dan
monosit.

c. Mengepung darah yang sedang terkena cidera atau infeksi.

d. Menangkap dan menghancurkan organisme hidup.

e. Menghilangkan atau menyingkirkan benda-benda lain atau bahan lain seperti kotoran,
serpihan-serpihan dan lainnya.

f. Mempunyai enzim yang dapat memecah protein yang merugikan tubuh dengan
menghancurkan dan membuangnya.

g. Menyediakan pertahanan yang cepat dan juga kuat terhadap penyakit yang menyerang.

h. Sebagai pengangkut zat lemak yang berasal dari dinding usus melalui limpa lalu menuju ke
pembuluh darah.

i. Pembentukan Antibodi di dalam tubuh.


2.3 Pembentukan Leukosit

Sel – sel polimorfonuklear dan monosit dalam keadaan normal hanya di bentuk didalam
sumsum tulang, sedangkan sel – sel limfosit dan sel – sel plasma diproduksi dalam bermacam –
macam organ limfoid termasuk limfe, limpa, tonsil, dan bermacam–macamsel – sel limfoid yang
lain di dalam sumsum tulang, usus dan sebagainya.Sel – sel darah putih yang di bentuk di dalam
sumsum tulang, terutama granulosit akan di simpan di dalam sumsum sampai mereka diperlukan
di dalam sistem sirkulasi,kemudian bila kebutuhannya meningkat maka akan menyebabkan
granulosit tersebut dilepaskan. Dalam keadaan normal granulosit yang bersirkulasi di dalam
seluruh aliran darah kira –kira tiga kali daripada jumlah granulosit yang di simpan dalam
sumsum, jumlah ini sesuai dengan persediaan granulosit selama enam hari (A.C Guyton,1995 ).

2.4 Nilai Normal Leukosit

Leukosit dalam darah jumlahnya lebih sedikit daripada eritrosit dengan rasio 1 : 700
(Frandson, 1992). Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di
dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap
milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih. Dalam kasus
leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Jika jumlahnya lebih dari
11000 sel/mm3 maka keadaan ini disebut leukositosis dan bila jumlah kurang dari 4000 sel/mm3
maka disebut leukopenia.

2.5 Jenis-Jenis Leukosit

Ada beberapa jenis sel darah putih yang disebut granulosit atau sel polimorfonuklear yaitu:

a. Basofil Basofil terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi dan antigen dengan jalan
mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan,jumlahnya < 1%

b. Eosinofil Eosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan demikian meningkatnya
eosinofil menandakan banyaknya parasit, jumlahnya 4%

c. Neutrofil Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses
peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi
bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah,
jumlahnya 65% Tanpa granula dalam sitoplasma:

d. Limfosit Lebih umum dalam sistem limfa. Jumlahnya 25%. Darah mempunyai tiga jenis limfosit:

a. Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya. (Sel B tidak hanya
membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel B akan
mempertahankan kemampuannya dalam

Anda mungkin juga menyukai