Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
A. Gulma Darat
1. Cleome spinosa Jacq.

Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Capparidales
Famili : Capparidaceae
Genus : Cleome
Spesies : Cleome spinose Jacq.

Morfologi Tanaman:
Merupakan golongan herba tegak dan merambat dengan tinggi sekitar 0,15-0,80 m. Gulma
ini juga selalu berbunga sepanjang tahun. Daun mahkota bunga memiliki ujung runcing seperti
cakar dengan panjang 9-12 mm. Pada daunnya dapat pula ditemui bulu-bulu halus yang pendek.
Ukuran tangkai buahnya sekitar 20-30 mm. Batangnya berbentuk kapsul yang berada di atas
goresan daun yang meruncing seperti paruh, memiliki diameter biji 1,75-2 mm, serta di dalam
satu tangkai biasanya terdapat 3 helai daun. Bentuk daun memanjang atau bulat memanjang
dengan bulu-bulu tebal pendek.

Habitat dan Penyebaran:


Pada umumnya, gulma ini dapat ditemukan di pinggir jalan, sawah, ladang, dan juga dapat
ditemukan hidup sebagai epifit pada batu dan kayu. Di Indonesia, gulma ini banyak ditemukan di
pulau Kalimantan.

Kandungan Gulma dan Kegunaan:


Anggota famili Capparaceae ini mengandung tioglukosida (dikenal sebagai glukosinolat)
yang melepaskan senyawa isotiosianat (minyak menguap) jika tanaman dihancurkan. Selain itu,
tanaman ini juga mengandung alkaloid dan flavonoid yang jenisnya belum diketahui. Gulma ini
dapat digunakan sebagai antifeedant (pengganti herbisida) untuk mengendalikan hama Plutella
xylostella L. pada tanaman kubis. Hal ini disebabkan karena kandungan senyawa isotiosianatnya
yang dapat mengiritasi kulit dan mengenai kontak alergenik hama tersebut.
2. Zantedeschia aethiopica L.

Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Zantedeschia
Spesies : Zantedeschia aethiopica L.

Morfologi Tanaman:
Tumbuhan ini berbentuk herba dengan tinggi tanaman 46-75 cm. Daunnya mempunyai
pelepah yang tumbuh dari umbi, bentuk daunnya bervariasi menurut spesies, berwarna hijau
dengan variasi bercak-bercak. Bunga bersifat monoceous, berukuran kecil, dilengkapi dengan
seludang bunga dan mempunyai sumbu yang disebut spadiks. Bunga tersusun pada spadiks
dengan bunga betina terletak pada bagian bawah dan bunga jantan pada bagian atas.

Habitat dan Penyebaran:


Tumbuhan ini menyukai tanah yang subur, mengandung bahan organik dan berpasir.
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan umbi batang, dimana hal ini ditandai dengan adanya mata
tunas di sekeliling permukaan umbi yang kemudian akan tumbuh menjadi tanaman baru.
3. Convolvulus arvensis

Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Asterids
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Convolvolus
Spesies : Convolvolus arvensis L.

Morfologi Tanaman:
Daunnya disusun secara spiral, linear hingga berbentuk panah, memiliki panjang 2-5 cm dan
bergantian, dengan tangkai daun 1-3 cm. Bunganya berbentuk terompet, diameter 1-2,5 cm,
berwarna merah muda putih atau pucat, dengan lima garis radial merah muda yang sedikit lebih
gelap. Buahnya berwarna coklat muda, bulat dan lebarnya 0,3 cm. Setiap buah mengandung 2
biji yang dimakan burung dan dapat tetap hidup di tanah selama beberapa dekade.

Habitat dan Penyebaran:


Tumbuhan ini dapat ditemukan sebagian besar di Eurasia. Tanaman ini terus menyebar di
setiap negara bagian. Habitat alaminya meliputi padang rumput, kebun, ladang, tepian tanah liat,
area di sepanjang tepi jalan dan jalur kereta api, lahan kosong, dan area limbah lainnya.
Tumbuhan ini paling mudah ditemukan terutama di daerah yang terganggu.
Kandungan:
Tumbuhan ini mengandung berbagai senyawa alkaloid, termasuk senyawa pseudotropine dan
beberapa senyawa lainnya, seperti tropin, tropinon, dan meso-cuscohygrine. Gulma ini bersaing
dengan spesies lain untuk mendapatkan sinar matahari, kelembaban dan nutrisi. Tumbuhan ini
adalah salah satu gulma paling serius di bidang pertanian khususnya di daerah beriklim sedang di
dunia.

4. Commelina benghalensis L.
Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Commelinales
Famili : Commelinaceae
Genus : Commelina
Spesies : Commelina benghalensis

Morfologi Tanaman:
Di India, tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang tumbuh pada bulan Mei hingga
Desember dan berbunga dari bulan Juni hingga bulan Oktober. Commelina benghalensis
menghasilkan tiga jenis cabang yang aerotropis aerial, subaerial (diageotropik), dan di bawah
tanah (geotropik positif). Cabang-cabang bawah tanah tidak menghasilkan daun. Bunganya
memiliki kelopak berwarna biru, sementara bijinya berbentuk bulat telur dengan ukuran 2mm.

Habitat dan Penyebaran:


Commelina benghalensis adalah tanaman yang beraneka ragam, berasal dari daerah tropis
dan subtropis di Asia dan Afrika, dimana daerah ini dikenal sebagai paleotropik. Meskipun
tanaman ini dapat dibudidayakan dan dimanfaatkan akar dan umbinya sebagai sumber makanan,
Commelina benghalensis ini tidak dibudidayakan di Eropa karena ia tumbuh sebagai gulma.
Gulma ini sangat menyukai daerah dengan tanah terganggu, khususnya di pertanaman kapas dan
kebun jeruk.
5. Cleome rutidospermae
Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Capparidales
Famili : Capparidaceae
Genus : Cleome
Spesies : Cleome rutidospermae

Morfologi Tanaman:
Tumbuhan jenis ini dikenal dengan nama Maman Ungu, dimana tumbuhan ini merupakan
tumbuhan herba yang berbunga sepanjang tahun. Daunnya berbentuk seperti hati, dan satu
tangkai umumnya terdiri atas satu helai daun saja. Ujung daun meruncing.

Habitat dan Penyebaran:


Tumbuhan ini banyak ditemukan di sawah dan ladang sekitar tanaman budidaya.

Kandungan dan Kegunaan:


Anggota famili Capparaceae ini memiliki kandungan glukosinolat dan produk degradasinya,
isotiosianat. Glukosinolat mampu memacu aktivitas zat antioksidan dan mekanisme
detoksifikasi. Sedangkan isotiosianat dapat menghambat pertumbuhan tumor dan perkembangan
kanker.
6. Dactylis glomerata L.

Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Monocotyledonae
Kelas : Commelinids
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Dactylis
Spesies : Dactylis glomerata L.

Morfologi Tanaman:
Gulma ini tumbuh dalam rumpun abadi padat hingga setinggi 20 – 140 cm dengan daun
berwarna abu-abu hijau sepanjang 20–50 cm dan lebar hingga 1,5 cm, dan kepala bunga
berbentuk segitiga berumbai khas dengan panjang 10–15 cm yang bisa berwarna hijau atau
merah hingga ungu (biasanya hijau di tempat teduh, lebih merah di bawah sinar matahari penuh),
berubah abu-abu pucat-coklat pada saat benih jatuh tempo. Spikelet memiliki panjang 5-9 mm,
biasanya berisi dua hingga lima bunga.
Habitat dan Penyebaran:
Dactylis glomerata telah banyak menyebar ke Amerika Utara, Selandia Baru, dan Australia.
Di beberapa daerah, ia telah menjadi spesies invasif. Gulma ini juga berbunga dari bulan Juni
hingga bulan September. Habitat alaminya adalah daerah kering seperti di daerah Mediterania,
karena memiliki toleransi kekeringan yang cukup besar.
7. Digitaria sanguinalis

Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Digitaria
Spesies : Digitaria sanguinalis
Morfologi Tanaman:
Tingginya mencapai 1 – 1,2 m. Batangnya besar dan pipih semakin ke bawah rongganya
semakin besar. Pelepah daunnya menyatu menjadi satu pada batang, helaian daun berbentuk
garis lanset atau garis, bertepih kasar, warna agak keunguan, ukurannya 2-25 x 0,3-1,3 cm.
Bulirnya berjumlah 2-22 per karang bunga, tumbuh pada ketinggian yang tidak sama. Anak bulir
berselang seling kiri dan kanan dari porosnya, ukurannya 2-4 mm. Rambut tepi dari sekam pada
buah saling menjauh. Jumlah benang sari 3, kepala sari berwarna kuning atau ungu. Tangkai
putik berjumlah 2, kepala putik muncul di ujung anak bulir dan warnanya ungu kemerahan.
Habitat dan Penyebaran:
Gulma ini banyak dijumpai di pinggir jalan, pematang sawah, sepanjang aliran sungai atau
parit dan hutan sekunder. Tumbuhnya pada ketinggian 1-1500 m dari permukaan laut.
B. Gulma Air
1. Eichornia crassipes

Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Commelinales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichornia
Spesies : Eichornia crassipes
Morfologi Tanaman:
Akar eceng gondok adalah akar serabut dan tidak bercabang, serta memiliki tudung akar.
Daun eceng gondok termasuk dalam jenis makrofilta yang terletak di atas permukaan air. Dalam
daun ini terdapat lapisan rongga udara sehingga tanaman ini dapat mengapung. Tangkai eceng
gondok berbentuk bundar dan berongga. Bunga eceng gondok adalah bunga majemuk yang
berjumlah 6 sampai 35. Bentuk bunganya berupa karangan bulir dengan putik tunggal.

Habitat:
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang
lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat beradaptasi dengan
perubahan yang ekstrem dari ketinggian air, arus air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH,
temperatur dan racun-racun dalam air.
2. Solanum americanum

Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum americanum

Morfologi Tanaman:
Merupakan herba tegak tidak berkayu dengan tinggi batang kurang lebih 1 m, batang bulat
berwarna hijau keunguan dengan diameter 1,5 cm. Memiliki perakaran tunggang. Daun
berbentuk lanset, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip, bertangkai panjang, dan tumbuh
secara berselang-seling. Bunga tumbuh berkelompok antara 4-7 bunga dalam satu tangkai.
Buahnya berukuran kecil, berbentuk bulat dengan diameter 6 mm. Bijinya berukuran sangat
kecil, berbentuk bulat pipih, dan berwarna putih tulang.

Kandungan:
Tumbuhan ini mengandung beberapa senyawa aktif yang beracun, seperti alkaloid (solanin,
solasonin, solamargin, chaconin, dan solasodin), flavonoid, saponin, tanin, fenol, asam sianida,
dan asam fitrat. Senyawa yang paling beracun adalah solanin, karena senyawa ini terdapat pada
semua bagian tumbuhan terutama pada daun dan buah yang masih berwarna hijau. Organ target
utama dari racunnya adalah jantung, pusat sistem saraf, dan saluran pencernaan.
3. Phalaris arundinaceae

Klasifikasi Tanaman:
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Phalaris
Spesies : Phalaris arundinaceae

Morfologi Tanaman:
Phalaris arundinaceae merupakan rumput abadi yang dapat tumbuh setinggi 0,5-2 meter.
Diameter batangnya mencapai 1,25 cm. Bentuk daunnya rata dengan panjang 0,3-1,2 m dan
lebar 1,9 cm. Ujung daun lancip secara bertahap. Kepala bunga menyebar timbul dari batang
yang tidak berambut dan berwarna hijau, ungu, atau coklat. Warna bunga berubah dari hijau
menjadi keunguan saat benih telah matang.

Habitat:
Di beberapa tempat, Phalaris arundinaceae merupakan spesies yang invasif di lahan basah,
terutama di daerah yang terganggu. Gulma ini biasanya dijumpai pada daerah dataran yang
terkena banjir, padang rumput di tepi sungai, dan tipe habitat lahan basah lainnya. Spesies ini
berkembang biak dengan biji dan rimpang sehingga sulit untuk dikendalikan.

Anda mungkin juga menyukai