Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KERJA

PENANGGULANGAN HIV/AIDS
DI RUMAH SAKIT BANGLI MEDIKA CANTI

A. PENDAHULUAN
Penyebaran virus HIV/AIDS di Bali semakin mengkhawatirkan. Seperti tidak
mengenal batasan umur, virus mematikan ini menyasar berbagai lapisan masyarakat
dan strata sosial. Mulai anak-anak, remaja, mahasiswa, lelaki dan perempuan dewasa,
sampai ibu rumah tangga masuk dalam daftar panjang para penderita.
Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Provinsi Bali menyebutkan, tahun
2017 tercatat ada 2441 kasus HIV/AIDS di Bali, tersebar di 8 kabupaten/kota.
Sebanyak 455 penderita di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Total penderita HIV
AIDS yang dilaporkan di Bali selama 2017 mencapai 736 kasus baru (Riskesdas
2018).
Masalah HIV bukan lagi masalah kesehatan semata akan tetapi telah menjadi
masalah social yang sangat kompleks. Upaya pencegahan dan penanggulangannya
memerlukan pendekatan dan diselenggarakan oleh berbagai pihak. Pemerintah
berperan sebagai pemimmpin upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS baik
di pusat maupun di daerah. Menyelenggarakan upaya pencegahan dan penanngulangan
HIV/AIDS ini, mengharuskannya adanya koordinasi yang baik sejak perencanaan
sampai evaluasinya. Memperhatikan kecendrungan epedemi HIV/AIDS dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya, upaya pencegahan dan penanggulangan di Indonesia
akan memakan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS harus dapat dijamin kesinambungannya sangat ditentukan
oleh komitmen politik, kepemimpinan yang kuat dan tersedianya dana yang terus
menerus, perawatan, sarana dan prasarana yang digunakan. Manajemen secara terarah
dan terorganisir, guna kelancaran tugas dan optimalisasi kerja dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit terutama setiap unit pelayanan maka
diperlukan suatu program kerja atau kerangka acuan program kerja penanggung jawab
program. Dimana suatu kegiatan yang terprogram, terinci dan bersrategi dalam setiap
kegiatan yang dipimpin dapat mencapai tujuan umum dan khusus sesuai dengan
program kerja tersebut.

1
B. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit merupakan salah satu sarana untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang memiliki peran srategis dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat sebagai tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
yang optimal, oleh karena itu rumah sakit dituntun untuk memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan memberikan pelayanan VCT,
ART, PMTCT, IO, ODHA dengan factor resiko IDU dan penunjang di Rumah Sakit.
Tenaga yang profesioanal mempunyai kedudukan yang penting dalam
menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan. Memberikan pelayan berdasarkan
pendekatan bio-psikososial-spiritual merupakan pelayanan yang dilaksanakan secara
berkala dan berkesinambungan. Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang
telah disususn, implementasi kinerja dilakukan dan dilaksanakan oleh sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan pentingan. Penurunan
kinerja pelaksana akan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan.
Didalam organisasi Rumah sakit pengelola program adalah pimpinan yang
langsung membawahi pelaksana, yang merupakan suatu unsur proses dalam
manajemen Rumah Sakit. Pimpinan program sebagai manajerial harus dapat menjamin
mutu pelayanan yang diberikan oleh pelaksana dalam memberikan pelayanan dan
mementingkan kenyamanan pasien. Kemampuan manajerial yang harus dimiliki oleh
pimpinan program antara lain : perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan
pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dan evaluasi. Dari beberapa fungsi
beberapa fungsi manajerial pimpinan program yang harus dijalankan adalah
bagaimana melakukan suatu perencanaan yang dituangkan ke dalam program kerja
pimpinan program dalam usaha meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan dalam
pencapaian target program.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tercapainya usaha pencegahan dan mengurangi resiko penularan HIV dan AIDS,
meningkatkan kualitas hidup ODHA, dengan memberikan pelayanan VCT, ART, IO,
PMTCT, dengan faktor risko IDU.
Tujuan Khusus :
1. Memberikan konseling dan testing secara rahasia
2. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium
3. Menyediakan dan melaksanakan pelayanan perawatan dan dukungan dan
pengobatan, IO, PMTCT, kepada ODHA
4. Membuat pencatatan dan pelaporan
5. Mengevaluasi program

2
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Kegiatan Pokok
1. Menyusun program kerja tahunan
2. Mengadakan pertemuan
3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM
4. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga sarana dan prasarana
5. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha penaggulangan
HIV/AIDS.
b. Rincian Kegiatan
1. Menyusun program kerja
a) Membuat anggaran dan pembiayaan
b) Membuat laporan setiap bulan
c) Membuat jadwal kegiatan konselor
2. Mengadakan pertemuan rutin triwulan
a) Mengadakan rapat bersama Tim guna membahas masalah yang ada
terkait dengan pelaksanaan tugas
b) Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa serta tindak lanjut
dari masalah yang ditemukan.
3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM
a) Membuat rekapitulasi tenaga berdasarkan teknis pelatihan yang pernah
diikuti serta tahun terakhir mengikuti
b) Membuat daftar pengajuan calon-calon nama yang akan mengikuti
pendidikan atau pelatihan berdasarkan tugas masing-masing.
4. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
a) Membuat kebutuhan tenaga tiap tahun
b) Membuat kebutuhan sarana dan prasarana setiap tahun
5. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha pencegahan dan
penganggulangan HIV/AIDS
a) Mengontrol dan melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan tugas
masing-masing Tim tiap 6 bulan
b) Mengadakan evaluasi program
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Membuat TIM penanggulangan HIV/AIDS
2. Rapat TIM
 Menyusun kegiatan yang direncanakan
 Melaksanakan kegiatan dan evaluasi
3. Melakukan audit

F. SASARAN
1. Menyusun program kerja 100% pencatatan dan pelaporan pada bulan Desember
2019
2. Mengadakan pertemuan rutin triwulan 75% pencatatan dan pelaporan pada bulan
Desember 2019

3
3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk SDM 50% pencatatan dan
pelaporan pada bulan Desember 2019
4. Mengusulkan dan merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana 100%
pencatatan dan pelaporan bulan Desember 2019
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N JENIS KEGIATAN 2019


O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melaksanakan dan menerapkan standar √

pelayanan penanggulangan HIV/AIDS


Konsolidasi Organisasi :
 Penyusunan rencana RS untuk
melaksanakan program penanggulangan √

HIV/AIDS
 MOU rujukan dengan rumah sakit
perujuk
2 Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai √
dengan standar
Pelayanan VCT √
Pelayanan perawatan dan pengobatan ART √
Pelayanan PMTCT √
3 Memberikan pendidikan kesehatan tentang √

HIV
4 Pertemuan dengan klien HIV (+) kelompok √ √ √ √

dukungan setiap 3 bulan sekali


5 Melakukan pertemuan dengan petugas √

puskesmas yang memegang program HIV


4 Peningkatan mutu SDM dengan pelatihan √
5 Pengusulan sarana dan prasarana √
6 Rapat TIM √

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pembuatan evaluasi kegiatan penyelenggaraan penanggulangan HIV/AIDS dilakukan
setiap tahun.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Laporan setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulannya ke Dinas Provinsi
dan Daerah.
2. Laporan hasil evaluasi kegiatan dilakukan diakhir bulan

4
Bangli, Maret 2019
Direktur RS BMC

dr. I Wayan Rinartha,M.M

Anda mungkin juga menyukai