MOMEN KHUSUS
Noviale Tomatalla
Yosua Elias
Samuel Takaalumang
Immanuel Rogahang
TEKNIK SIPIL
MANADO
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
pengaruh gempa merupakan salah satu hal yang penting dianalisa, terutama
bangunan – bangunan yang berada dalam wilayah yang sering dilanda gempa
besar. Suatu struktur yang didirikan pada daerah rawan gempa harus mampu
menahan gempa besar tanpa runtuh, walaupun boleh terjadi kerusakan struktur
kemampuan daktilitas, agar tidak gagal oleh beban gempa rencana yang lebih
yang pada dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara
lengkap. Sedangkan beban lateral dipikul oleh rangka pemikul momen terutama
melalui mekanisme lentur. Dengan adanya sistem ini diharapkan suatu bangunan
dapat berperilaku daktail yang nantinya akan memncarkan energi gempa serta
PENJELASAN
- Gaya tekan aksial terfaktor pada komponen struktur, Pu, tidak boleh
melebihi Agf’c/10
- Bentang bersih untuk komponen struktur, ln, tidak boleh kurang dari
- Lebar komponen, bw, tidak boleh kurang dari yang lebih kecil dari
b. Tulangan longitudinal
1. Pada setiap irisan penampang komponen struktur lentur
√𝑓′𝑐
𝐴𝑠𝑚𝑖𝑛 = 𝑏 𝑑
4. 𝑓𝑦 𝑤
2. Kuat lentur positf komponen lentur pada muka kolom tidak boleh lebih
kecil dari setengah kuat lentur negatifnya pada muka tersebut. Baik kuat
3. Sambungan lewatan pada tulangan lentur diizikan jika ada tulangan spiral
melebihi d/4 atau 100 mm. Sambungan lewatan tidak boleh digunakan
pada :
• Daerah hingga jarak dua kali tinggi komponen struktur dari muka
joint
c. Tulangan transversal
1. Sengkang harus dipasang pada komponen struktur pada daerah-
• Pada daerah hingga dua kali tinggi balok diukur dari muka tumpuan
• Disepanjang daerah dua kali tinggi balok pada kedua sisi dari suatu
muka tumpuan.
• d/4
• 150 mm
dengan kait gempa pada kedua ujungnya haurs dipasang dengan spasi
dari dua unit tulangan, yaitu sebuah sengkang dengan kait gempa
pada kedua ujung dan ditutp oleh pengikat silang. Pada pengikat
lantai hanyan pada satu sis saja maka kait 90 derajatnya harus
2. Tulangan transvesal
bila :
• Gaya geser akibat gempa yang dihitung sesuai dengan gaya rencana
• Gaya aksial tekan terfaktor, Pu, termasuk akibat gempa, lebih kecil
dari Agf’c/20
2.1.3 Komponen Stuktur yang Menerima Kombinasi Lentur dan Beban Aksial
(Kolom) pada SRPMK (SNI 2847-2013 Pasal 21.6)
a. Ruang Lingkup
- Ukuran penampang terkecil, diukur pada garis lurus yang melalui
kolom;
c. Tulangan Memanjang
Rasio tulangan memanjang, Ast, tidak boleh kurang dari 0,01
joint dan juga sepanjang lo pada kedua sisi dari setiap penampang
• 450 mm
daripada :
350−ℎ𝑥
• 𝑠𝑜 = 100 + ( )
3
Nilai so tidak boleh melebihi 150 mm dan tidak perlu lebih kecil dari 100
mm
dari
𝑠𝑏𝑐 . 𝑓′𝑐 𝐴𝑔
𝐴𝑠ℎ = 0,3 ( ) [( ) − 1]
𝑓𝑦𝑡 𝐴𝑐ℎ
𝑠𝑏𝑐 . 𝑓′𝑐
𝐴𝑠ℎ = 0,09
𝑓𝑦𝑡
• Kolom yang menumpuh reaksi dari komponen struktur kaku yang tak
menerus paling sedikit sejarak sama dengan ld. Bila kolom berhenti
pada pondasi tapak, setepat, atau penutup tiang pondasi maka harus
melebihi 300mm.
➢ Gaya Desain
lebih besar daripada gaya geser rencana yang ditentukan dari kuat
balok kolom tersebut. Gaya geser rencana Ve, tidak boleh lebih kecil
➢ Tulangan Transversal
bila,
• Gaya geser akibat gempa mewakili 50% atau lebih dari kuat geser
https://nawarsyarif.blogspot.com/2011/10/berkenalan-dengan-srpm-sistem-
rangka.htmlhttps://www.slideshare.net/DeboraElluisaa/sistem-rangka-pemikul-momen
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/2898
http://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php?journal=JFTSP&page=article&op=view&path%5B%
5D=10346