KOLELITIASIS
M. Radhiatul Hakiki1 Dasril Efendi2
1
Penulis untuk Korespondensi: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau,
Alamat: Jl. Naga Sakti, E-mail: radiatulhakiki28@gmail.com
2
Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Abstrak
Pendahuluan: Kolelitiasis merupakan gabungan dari beberapa unsur yang
membentuk suatu material mirip batu yang dapat ditemukan dalam kandung
empedu (kolelitiasis) atau di dalam saluran empedu (koledokolitiasis) atau pada
kedua-duanya.
Laporan Kasus: Ny N usia 58 tahun datang RSUD AA pada tanggal 07
Desember 2018. 1 bulan SMRS pasien mengeluhkan nyeri perut bagian kanan
atas yang hilang timbul. Nyeri dirasakan seperti ditekan, menjalar ke pinggang
kanan, nyeri tidak dipengaruhi dengan makanan. Keluhan disertai dengan mual
dan muntah. Mual dan Muntah setiap nyerinya muncul, muntah berisi makanan,
darah (-). Keluhan disertai dengan demam, demam yang tidak terlalu tinggi, dan
bertambah setiap harinya, bola mata berwarna kekunigan, BAK pasien berwarna
teh pekat, BAB tidak pucat. Nafsu makan berkurang (-), penurunan berat badan (-
). Pada pemeriksaan status generalis ditemukan pasien tampak sakit ringan, suhu
36,2 0C dan skala nyeri 5 (VAS). Pada pemeriksaan fisik didapatkan murphy’s
sign (+). Pemeriksaan penunjang pada USG didapatkan kesan kolelitiasis
Kesimpulan: Pasien didiagnosis kolesistitis ec kolelitiasis ditatalaksana non
farmakologi dengan IVFD RL 20 tpm, diet makanan lunak yang rendah lemak,
kolesistektomi. Sementara terapi farmakologi Paracetamol tab 500 mg 3x1.
Key Words: Kolelitiasis, Kolesistitis
apabila nyeri tekan bertambah saat serum dan kadar amilase serum
pasien menarik napas panjang biasanya meningkat sedang setiap
kemudian kandung empedu yang kali terjadi serangan akut.4
meradang tersentuh ujung jari tangan Foto polos abdomen posisi
pemeriksa sehingga pasien berhenti upright dan supine dapat membantu
menarik napas.4 dalam menegakkan diagnosis
Batu saluran empedu tidak penyakit batu empedu. Batu pigmen
menimbulkan gejala dalam fase hitam mengandung kalsium yang
tenang. Namun, kadang hati menjadi dapat dilihat pada foto polos
teraba dan ditemukan sklera ikterik. abdomen. Temuan udara di saluran
Apabila timbul serangan kolangitis empedu dapat mengindikasikan
yang disertai obstruksi, akan perkembangan fistula
ditemukan gejala klinis sesuai choledochoenteric atau kolangitis
dengan derajat kolangitis tersebut. dengan organisme pembentuk gas.
Kolangitis akut ringan sampai Kalsifikasi di dinding kandung
sedang biasanya ditandai tengan trias empedu atau disebut kandung
Charcot, yaitu demam menggigil, empedu porselen menandakan
nyeri di daerah hati dan juga ikterus. kolesistitis kronis yang berat. Peran
Apabila bertambah berat akan timbul utama foto polos adalah untuk
5 gejala pentade Reynold berupa tiga mengevaluasi pasien dengan dugaan
gejala trias Charcot ditambah syok penyakit batu empedu dan
dan gangguan mental atau penurunan menyingkirkan penyebab lain dari
kesadaran.4 nyeri perut akut, seperti obstruksi
Batu kandung empedu yang usus, perforasi viseral, batu ginjal
asimtomatik umumnya tidak ataupun pankreatitis kalsifikasi
menunjukkan kelainan pada kronis.6
pemeriksaan laboratorium. Apabila
terjadi peradangan akut dapat terjadi
leukositosis, kemudian diikuti
kenaikan ringan bilirubin serum
akibat penekanan ductus choledokus
oleh batu. Kadar fosfatase alkali
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga Keluar darah dari mulut (-), mukosa
Keluarga pernah mengalami bibir kering (-) dan sianosis (-).
keluhan yang sama (-), penyakit Pembesaran kelenjar getah bening
kuning (-), kolesterol tinggi (-), dileher (-), JVP 5±1 cmH2O.
tekanan darah tinggi (+), kencing Pemeriksaan Toraks Paru
manis (-), penyakit jantung (-). Inspeksi: Normochest,
Riwayat Pekerjaan, Sosial, pergerakan dinding dada
Ekonomi, Kejiwaan dan simetris kanan dan kiri.
Kebiasaan Palpasi: Vokal fremitus kanan
Pasien seorang rumah tangga. normal dan kiri normal.
Tidak pernah mengkomsumsi Perkusi: Sonor seluruh
alkohol. lapangan paru, batas paru
hepar SIK VI.
Pemeriksaan Fisik Auskultasi: Suara nafas
Pemeriksaan Umum vesikuler (+/+), suara nafas
Pasien tampak sakit ringan, tambahan: Ronki (-/-),
kesadaran komposmentis, wheezing (-/-).
pemeriksaan tanda vital Pemeriksaan Toraks Jantung
menunjukkan tekanan darah 140/80 Inspeksi: Iktus kordis tidak
mmHg, nadi 78 x/menit, irama terlihat.
regular dengan pengisian penuh serta Palpasi: Iktus kordis teraba di
kuat angkat, nafas 18 x/menit, suhu 1 jari medial linea
0
36,2 C, BB: 56 kg, TB: 150 cm, midklavikula sinistra SIK V.
2
IMT: 24,9 kg/m (Normoweight), Perkusi: Batas kanan jantung
skala nyeri 7 (VAS).
linea sternalis dextra dan batas
Pemeriksaan Kepala dan Leher kiri jantung 1 jari medial linea
Pada mata terlihat
midklavikula sinistra.
konjungtiva anemis (-/-), sklera
Auskultasi: HR 78 x/menit,
ikterik (-/-), mata cekung (-/-).
M1>M2, A2>A1, P2>P1.
Keluar cairan dari telinga (-), darah
Irama reguler, murmur (-),
(-). Keluar cairan dari hidung (-),
gallop (-)
darah (-) dan nafas cuping hidung (-).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Rutin (17
November 2018)
Hemoglobin 12,7 g/dl
Eritrosit 4,65 x 106 /mm3
Leukosit 10,99 x 103 /mm3
Trombosit 410 x 103 /mm3
Hematokrit 38,6 %
Eosinofil 6,6 %
Gambar 6. Hasil USG Abdomen
Basofil 0,6 %
Neutrofil 54,5 %
Limfosit 32,8 %
Monosit 5,8 %
Resume FOLLOW UP
Seorang perempuan berusia 58 tahun 08 Agustus 2018
dengan keluhan nyeri perut kanan S: Nyeri pada daerah operasi (+)
atas sejak 1 bulan SMRS O:
Anamnesis TD : 140/80 mmHg
Kolik abdomen Nadi : 104 x/menit
Mual muntah Suhu : 36,2oC
Febris RR :24 x/menit
Bola mata kekuningan Skala nyeri 7 (VAS),
Pemeriksaan Fisik A:
Murphy sign (+) Post tindakan kolesistektomi hari 1
Pemeriksaan Penunjang dengan indikasi kolesistitis akut ec
USG : Kolelitiasis. Hepar, pankreas, kolelitiasis
ginjal dan kandung kemih tidak P
tampak kelainan. Non Farmakologi
Daftar Masalah IVFD RL 1500 cc/24 jam
Kolesistitis akut ec Kolelitiasis Tirah baring
Rencana Pemeriksaan ML 1700 kkal, rendah lemak
ALP Farmakologi
Gamma GT Injeksi Ranitidine 40 mg 2x1
Non Farmakologi
10 Agustus 2018
IVFD RL 20 tpm S: Nyeri pada daerah operasi ( )
Diet rendah lemak. O:
Cholecystectomy TD : 140/80 mmHg
Farmakologi Nadi : 80 x/menit
Paracetamol tab 500 mg 3x1 Suhu : 36,2oC
RR :24 x/menit
Skala nyeri 8 (VAS)
A: PEMBAHASAN
Post tindakan kolesistektomi hari 3 Diagnosis kolesistitis ec
dengan indikasi kolesistitis akut ec kolelitiasis ditegakkan pada pasien
kolelitiasis ini berdasarkan hasil anamnesis,
P pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
Non Farmakologi penunjang. Pada anamnesis
IVFD RL 1500 cc/24 jam didapatkan keluhan pasien nyeri
Tirah baring pada perut kanan atas yang menjalar
ML 1700 kkal, rendah lemak hingga pinggang kanan, mual,
Farmakologi muntah dan demam. Hal ini
Injeksi Ranitidine 40 mg 2x1 menandakan adanya kolesistitis
Injeksi Ketorolac 30 mg 2x1 sesuai dengan defenisinya yaitu
Injeksi Cefazolin 500 mg 2x1 kolesistitis merupakan reaksi
inflamasi akut dinding kandung
11 Agustus 2018
empedu yang disertai keluhan nyeri
S: Nyeri pada daerah operasi ( )
perut kanan atas, nyeri tekan dan
O:
demam. Demam pada pasien ini
TD : 140/70 mmHg
dapat dicurigai akibat terlibatnya
Nadi : 76 x/menit
mikroorganisme E. Coli, Klebsiella
Suhu : 36,2oC
sp, Streptococcus grup D,
RR :24 x/menit
Staphylococcus sp dan Clostridium
Skala nyeri 8 (VAS)
sp. Endotoxin yang dihasilkan oleh
A:
organisme-organisme tersebut dapat
Post tindakan kolesistektomi hari 4
menyebabkan hilangnya lapisan
dengan indikasi kolesistitis akut ec
mukosa, perdarahan, perlekatan
kolelitiasis
fibrin, yang akhirnya menyebabkan
P
iskemia dan selanjutnya nekrosis
Pulang
dinding kandung empedu.12
Pada pemeriksaan fisik
ditemukan murphy’s sign yang
positif. Inflamasi dinding kandung
empedu pada pasien ini disebabkan