Anda di halaman 1dari 3

TUMOR PARU

1. Definisi
Tumor adalah kondisi pertumbuhan sel yang tidak normal sehingga membentuk suatu
lesi atau dalam banyak kasus membentuk benjolan di bagian tubuh (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Salah satu tumor yang paling sering dijumpai
adalah tumor paru. Tumor paru adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada
jaringan paru, dapat bersifat jinak maupun ganas (World Health Organization, 2004).
Seperti jenis tumor lainnya, tumor paru berdasarkan asalnya dibedakan menjadi
tumor paru primer dan tumor paru sekunder. Lebih dari 90% tumor paru primer
merupakan tumor ganas, dan sekitar 95% tumor ganas ini termasuk karsinoma
bronkogenik (Wilson, 2006). Sementara itu, tumor jinak pada paru hanya sekitar 5%
atau bahkan kurang (Myers & Arenberg, 2016).

2. Klasifikasi tumor paru


Tumor paru secara umum dibedakan menjadi:
a. tumor paru primer, yaitu tumor yang berasal dari jaringan paru. Dibedakan
menjadi berdasarkan sifatnya jinak atau ganas.
b. Tumor paru sekunder, tumor yang berasal dari organ tubuh lain kemudian
bermatastasis ke paru-paru.
3. Etiologi
Penyebab pasti tumor paru belum diketahui, tapi paparan atau inhalasi
barkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik merupakan faktor penyebab
utama selain adanya faktor lain seperti imunitas tubuh dan genetik. Lombard dan
Doering pada 1928 melaporkan tingginya insiden tumor paru pada perokok
dibandingkan yang tidak merokok. Bahkan dikatakan bahwa 1 dari 9 perokok berat
akan menderita tumor ganas paru. Belakangan, dilaporkan pula bahwa perokok pasif
pun akan berisiko terkena tumor paru (Amin, 2014). Selain rokok, etiologi tumor paru
yang pernah dilaporkan diantaranya: paparan zat karsinogen, seperti asbestos, radiasi
ion pada pekerja tambang uranium, radon, arsen, kromium, nikel polisiklik
hidrokarbon, vinil klorida. Polusi udara, genetik, dan diet. Selain faktor tersebut, jika
dikaitkan dengan teori onkogenesis, terjadinya tumor paru dihubungkan dengan
mutasi gen suppressor tumor (Amin, 2014).
4. Patofisiologi
5. Gejala klinis
Manifestasi klinik pada penderita tumor paru yaitu (Mansjoer, 2007).
a. Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. Batuk mulai
sebagai batuk kering tanpa membentuk sputum, tetapi berkembang sampai titik
dimana dibentuk sputum yang kental dan purulen dalam berespon terhadap
infeksi sekunder.
b. Napas pendek-pendek dan suara parau
c. Batuk berdarah dan berdahak/Hemoptisis
Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor yang
mengalami ulserasi.
d. Nyeri pada dada, ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e. Hilang nafsu makan dan berat badan

6. Komplikasi
Komplikasi dari tumor paru dapat berupa komplikasi torakal, komplikasi ekstra torakal,
atau pada kasus keganasan bermetastasis ke organ lain, misalnya otak. komplikasi
torakal diantaranya efusi pleura, atelektasis, dan metastasis ke struktur organ di dalam
rongga toraks (Amin, 2014).
Berbagai komplikasi dapat terjadi pada kanker paru di antaranya:

 Reseksi Bedah dapat mengakibatkan gagal napas


 Terapi radiasi dapat mengakibatkan penurunan fungsi jantung paru
 Kemoterapi kombinasi radiasi dapat menyebabkan pneumonitis
Kemoterapi menyebabkan toksisitas paru dan leukemia
7. Pemeriksaan penunjang
a. Chest x – ray ( pandangan lateral dan poteroanterior), tomografi dada dan CT
scanning.
Merupakan pemeriksaan awal sederhana yang dapat mendeteksi adanya kanker
paru. Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. Dapat menyatakan massa
udara pada bagian hilus, effuse pleural, atelektasis erosi tulang rusuk atau vertebra.

b. Bone scanning
Pemeriksaan ini diperlukan bila diduga ada tanda-tanda metastasis ke tulang.Insiden
tumor Non Small Cell Lung Cancer (NSCLQ ke tulang dilaporkan sebesar 15%.

8. Penatalaksanaan medis
Secara umum, pengobatan dapat mencakup pembedahan, terapi radiasi dan
kemoterapi.

1. Pembedahan Reseksi bedah adalah metoda yang lebih dipilih untuk pasien
dengan tumor setempat tanpa adanya penyebaran metastatiic dan mereka yang
fungsi jantung parunya baik. Reseksi bedah jarang menghasilkan penyembuhan
sempurna.
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi dapat menyembukan pasien dalam persentasi kecil, namun
bermanfaat dalam pengendalian neoplasma yang tidak dapat di reseksi tetapi
yang ressponsif terhadap radiasi. Radiasi dapat digunakan untuk mengurangi
ukuran tumor dan dapat digunakan sebagai pengobatan paliatif untuk
menghilangkan tekanan tumor, radiasi dapat membantu menghilangkan batuk,
nyeri dada, dispnea, hemoplisis, dan nyeri tulang serta hepar.

3. Kemoterapi
Kemoterapi digunakan untuk menganggu pola pertumbuhan tumor, untuk
menanganii pasien dengan tumor paru sel kecil atau dengan metastasis luas,
untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi.

 Penatalaksanaan non medis


1. Manganjurkan masyarakat ( pasien ) untuk tidak merokok.
2. Hidup dalam lingkungan yang tidak cemar polusi
3. Beri dukungan

9. Pencegahan
10. Asuhan Keperawatan
.

Anda mungkin juga menyukai