Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SISTEM
AUDIT SISTEM INFOMASI
KELOMPOK 6
NOVIATI 161210074
BOGOR
AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM
Salah satu aset perusahaan modern yang berharga adalah sistem informasi yang
responsif dan berorientasi pada pengguna. Sistem yang didesain dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, mengurangi persediaan, meniadakan aktivitas tidak bernilai
tambah, memperbaiki layanan pelanggan dan keputusan manajemen, serta mengoordinasikan
berbagai aktivitas di seluruh perusahaan.
Bab ini dimulai dengan penjelasan mengenai berbagai peran para partisipan yang
terlibat pengembangan sistem informasi perusahaan, termasuk profesional sistem, pengguna,
dan pemegang kepentingan. Kemudian akan diberikan garis besar berbagai aktivitas utama
yang membentuk siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle-SDLC).
Aktivitas-aktivitas ini meliputi perencanaan sistem, analisis sistem, desain konseptual,
pemilihan sistem, desain terperinci, implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem. Prosedur
multi tahap ini digunakan sebagai petunjuk dalam pengembangan sistem di banyak
perusahaan. Terakhir, akan dibahas mengenai berbagai risiko, pengendalian, dan isu audit
SDLC.
Perencanaan Proyek
Tujuan dari perencanaan proyek (project planning) adalah untuk mengalokasikan
sumber daya ke tiap aplikasi dalam kerangka kerja rencana strategis. Hal ini dapat melibatkan
identifikasi berbagai area kebutuhan pengguna, membuat proposal mengevaluasi kelayakan
tiap proposal dan kontribusinya pada rencana bisnis, membuat prioritas untuk tiap proyek,
dan menjadwalkan berbagai pekerjaan yang akan dilakukan. Tujuan dasar dari perencanaan
proyek adalah untuk mengalokasikan berbagai sumber daya yang sulit didapatkan ke proyek-
proyek tertentu. Hasil dari tahap ini terdiri atas dua dokumen formal, yaitu proposal proyek
dan jadwal proyek.
1) Proposal Proyek (project proposal) memberikan pihak manajemen dasar untuk
memutuskan apakah akan melanjutkan proyek atau tidak. Proposal formal melayani dua
tujuan. Pertama, proposal tersebut meringkas berbagai temuan dari penelitian yang
dilakukan pada tahap ini menjadi rekomendasi umum untuk sistem baru untuk
modifikasi sistem. Hal ini memungkinkan pihak manajemen mengevaluasi masalah
yang dianggap ada bersama dengan sistem yang diusulkan sebagai solusi yang layak
dijalankan. Kedua, proposal tersebut menggambarkan secara garis besar hubungan
antara tujuan dari sistem yang diusulkan dengan tujuan bisnis perusahaan, terutama
dengan yang digambarkan secara umum dalam rencana strategis TI. Proposal ini
menunjukkan bahwa sistem baru yang diusulkan sesuai dengan arah strategis
perusahaan.
2) Jadwal proyek (projects schedule) mewakili komitmen pihak manajemen atas proyek
terkait. Jadwal proyek adalah anggaran waktu dan biaya untuk semua tahapan dalam
SDLC . Sebuah tim proyek yang akan dipilih dari berbagai profesional sistem,
pengguna akhir , dan ahli lainnya, seperti akuntan, dan auditor internal, akan
melengkapi tahapan ini. Komposisi dari tim tersebut beserta dengan kompetensi dan
dedikasi para anggotanya sangatlah penting bagi keberhasilan sistem baru tersebut.
Tahap Survei
Kebanyakan sistem tidak dikembangkan dari nol. Biasanya, beberapa bentuk sistem
informasi dan prosedur yang berhubungan telah ada. Analis sering kali memulai bisnis
dengan menentukan elemen apa saja, jika ada, dari sistem yang ada yang harus dipertahankan
sebagai bagian dari sistem baru. Hal ini melibatkan survei sistem (system survey) yang agak
terperinci. Berbagai fakta yang berhubungan dengan pertanyaan awal mengenai sistem
dikumpulkan dan dianalisis. Ketika analis mendapatkan pemahaman yang lebih baik
mengenai masalah yang ada, dia akan mengembangkan pertanyaan yang lebih spesifik yang
membuatnya harus mengumpulkan lebih banyak fakta. Proses ini dapat berjalan melalui
beberapa putaran. Ketika semua fakta yang relevan telah dikumpulkan dan dianalisis, analis
akan harus melakukan penilaian atas sistem yang ada menyurvei sistem yang ada memiliki
berbagai kelemahan dan keunggulan.
Mengumpulkan Fakta
Survei sistem yang ada pada dasarnya adalah aktivitas mengumpulkan fakta. Berbagai
fakta yang dikumpulkan oleh analis adalah potongan-potongan data yang menjelaskan fitur
penting, situasi, dan hubungan dalam sistem. Fakta-fakta sistem dapat digolongkan ke dalam
beberapa kategori umum berikut ini.
Sumber data (data source). Sumber data meliputi berbagai entitas eksternal, seperti
pelanggan atau vendor, serta sumber-sumber internal dari berbagai departemen lainnya.
Pengguna (User). Pengguna meliputi para manajer dan pengguna operasi.
Penyimpanan data (data store). Penyimpanan data berbentuk file, basis data, akun,
dan berbagai dokumen sumber yang digunakan dalam sistem.
Proses (process). Pekerjaan pemrosesan adalah operasi manual atau komputer
yanmewakili keputusan atau tindakan yang dipicu oleh informasi.
Aliran data (data flow). Aliran data diwakili oleh perpindahan berbagai dokumen dan
laporan antarsumber data, penyimpanan data, pekerjaan pemrosesan, dan pengguna.
Aliran data juga dapat diwakili dalam berbagai diagram UML.
Pengendalian (control). Pengendalian meliputi pengendalian akuntansi dan operasional
dan dapat berupa berbagai prosedur manual atau pengendalian komputer.
Volume transaksi (transaction Volume). Analis harus mendapatkan suatu ukuran atas
volume transaksi untuk periode waktu tertentu. Banyak sistem digantj karena sistem
tersebut telah mencapai kapasitas maksimalnya. Pemahaman terhadap berbagai
karakteristik volume transaksi suatu sistem dan tingkat pertumbuhannya adalah elemen-
elemen penting untuk menilai kebutuhan kapasitas sistem yang baru.
Tingkat kesalahan (error rate). Kesalahan transaksi sangat erat kaitannya dengan
volume transaksi. Ketika suatu sistem mencapai kapasitas maksimalnya, tingkat
kesalahan akan meningkat hingga mencapai tingkat yang tidak dapat lagi ditoleransi.
Biaya Sumber Daya(resource cost). Berbagai sumber daya yang digunakan oleh
sistem yang ada meliputi biay tenaga kerja langsung. Biaya sumber daya apapun yang
tidak lagi timbul ketika sistem yang ada ditiadakan disebut sebagai biaya yang dapat
dihindari. Dibagian lain, ketika melakukan analisis biaya manfaat, biaya yang dapat
dihindari akan diperlakukan sebagai manfaat sistem yang baru.
Kemacetan dan operasi yang redundan (bottleneck and redundant operation). Analis
harus mencatat berbagai titik dimana aliran data menjadi satu sehingga membentuk
penyempitan. Pada periode puncak, kondisi ini akan mengakibatkan penundaan dan
menyebabkan kesalahan pemrosesan.
Tahap Analisis
Analisis sistem adalah proses intelektual yang berbaur dengan pengumpulan fakta. Analis
secara simultan akan menganalisis ketika dua melakukan pengumpulan fakta. Pengetahuan
akan suatu masalah saja menunjukkan adanya pemahaman mengenai norma atau kondisi
yang yang diinginkan. Oleh karenanya sulit untuk mengidentifikasi saat dimana survei
berakhir dan analisis dimulai.
Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis berhubungan dengan apakah sistem dapat dikembangkan dengan
teknologi yang ada atau apakah dibutuhkan teknologi baru. Sebagai proposisi umum,
teknologi di pasar jauh lebih maju daripada kemampuan sebagian besar perusahaan untuk
mengaplikasikannya. Oleh karenanya, dari sudut pandang ketersediaan, kelayakan teknis
biasanya bukan menjadi masalah. Bagi kebanyakan perusahaan, masalah sesungguhnya
adalahkeinginan dan kemampuan perusahaan untuk mengaplikasikan teknologi yang tersedia.
Karena teknologi adalah dasar fisik bagi kebanyakan fitur desain sistem, aspek ini sangat
diperhatikan dalam keseluruhan kelayakan berbagai alternatif sistem yang ada.
Kelayakan Hukum
Kelayakan hukum mengidentifikasi konflik antara konsep sistem dengan kemampuan
perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab hukumnya. Di bab-bab sebelumnya, telah
dipelajari perlunya untuk menaatipersyaratan pengendalian yang dinyatakan dalam undang-
undang praktik korupsi asing (Foreign Corrupt Practices Act) tahun 1977 dan SAS 78. Selain
itu, banyak peraturan dan hukum berkaitan dengan pelanggaran privasi serta kerahasiaan
informasi yang disimpan. Pembuat keputusan harus memastikan diri bahwa sistem yang
diusulkan tidak melanggar batasan hukum yang ada.
Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional menunjukkan tingkat kesesuaian antara prosedur perusahaan
yang ada dengan berbagai keahlianserta kebutuhan operasional sistem yang baru.
Mengimplementasikan sistem yang baru dapat membutuhkan adopsi prosedur baru dan
pelatihan ulang personel operasional. Pertanyaan yang harus dijawab adalah, bisakah
perubahan prosedural yang memadai dilakukan, ada cukup banya personel yang dilatih ulang,
dan mendapat keahlian baru untuk membuat sistem tersebut secara operasional layak?
Kelayakan Jadwal
Kelayakan jadwal berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk
mengimplementasikan proyek tersebut dalam waktu yang dapat ditoleransi. Faktor kelayakan
ini berdampak pada lingkup proyek dan apakah proyek sistem tersebut akan dikembangkan
secara internal atau dibeli dari vendor peranti lunak. Jika proyek tersebut, seperti yang
digambarkan secara konseptual, tidak dapat dibuat secara internal tepat sesuai target
waktunya, maka desainnya, metodenya, atau tanggal targetnya yang harus diubah.
Mengidentifikasi Biaya
Salah satu metode untuk mengidentifikasi biaya adalah dengan membaginya kedalam
dua kategori: biaya yang timbul sekali (one time cost) dan biaya yang berulang (recurring
cost). Biaya yang hanya timbul sekali meliputi investasi awal untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem. Biya yang berulang meliputi biaya operasional dan
pemeliharaan yang terus berulang selama masa hidup sistem terkait. Tabel 4-1 menunjukkan
perincian dari biaya yang hanya timbul sekali dan biaya yang berulang.
Biaya yang hanya timbul sekali meliputi hal-hal berikut ini :
Pengadaan peranti keras. Biaya ini meliputi biaya mainframe, minikomputer,
mikrokomputer, dan perlengkapan periferal, seperti tape drive, dan disk pack. Angka-
angka biaya ini bisa didapat dari vendor.
Persiapan lokasi. Biaya ini melibatkan berbagai biaya yang sering kali dilupakan dalam
proses modifikasi bangunan (contohnya, menambahkan AC atau melakukan perubahan
struktural bangunan), instalasi perlengkapan (yang dapat meliputi penggunaan peralatan
berat), dan biaya pengiriman. Perkiraan berbagai biaya ini bisa didapat dari vendor dan
subkontraktor yang melakukan instalasi.
Pengadaan peranti lunak. Biaya ini berlaku untuk semua peranti lunak yang dibeli
untuk sistem yang diusulkan, termasuk peranti lunak sistem operasi (jika tidak jadi satu
dengan peranti kerasnya), peranti lunak pengendali jaringan, dan aplikasi komersial
(seperti peranti lunak akuntansi). Perkiraan biaya ini bisa didapat dari vendor.
Desain sistem. Biaya ini adalah biaya yang ditimbulkan oleh para praktisi yang
melakukan fungsi perencanaan, analisis, dan desain. Secara teknis biaya ini terjadi
hingga pada tahap ini adalah biaya yang “tenggelam” dan tidak relevan untuk
pengambilan keputusan. Analis seharusnya hanya memperkirakan biaya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan desain terperinci.
Pemrograman dan pengujian. Biaya pemrograman didasarkan pada perkiraan jam
tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menulis program baru terkait dan memodifikasi
berbagai program yang ada untuk sistem yang diusulkan. Biaya pengujian sistem
melibatkan penyatuan semua modul program terpisah untuk diuji sebagai satu kesatuan
sistem. Aktivitas ini haruslah merupakan percobaan yang menyeluruh jika ingin ada
artinya. Perencanaan, pengujian, dan analisis hasil dapat membutuhkan waktu berhari-
hari para profesional sistem, pengguna, dan pemegang kepentingan sistem lainnya.
Pengalaman perusahaan di masa lalu adalah dasar yang terbaik untuk memperkirakan
biaya ini.
Konversi data. Biaya ini timbul akibat transfer data dari suatu media penyimpanan ke
media lainnya. Contohnya, catatan akuntansi dalam sistem manual harus dikonversi ke
dalam bentuk magnetis ketika sistem menjadi berbasis komputer. Aktivitas ini dapat
mewakili pekerjaan dalam jumlah yang banyak. Dasar untuk memperkirakan biaya
konversi adalah jumlah dan ukuran file yang harus dikonversi.
Pelatihan. Biaya ini melibatkan proses mendidik para pengguna dalam mengoperasikan
sistem baru terkait. Personel internal dapat melakukan hal ini dalam suatu program
pelatihan ekstensif yang disediakan oleh sebuah perusahaan luar dari jarak jauh atau
melalui pelatihan praktik (on the job training). Biaya pelatihan formal dapat dengan
mudah didapatkan. Biaya program pelatihan internal meliputi waktu pengajaran,
fasilitas ruang kelas, dan produktivitas yang hilang. Biaya ini sering kali merupakan
biaya pertama yang dipotong untuk memenuhi anggaran, padahal tindakan semacam itu
dapat berakibat fatal untuk pengembangan sistem (contohnya, bencana implementasi
ERP di Hershey dinyatakan karena adanya kesalahan dalam pengurangan secara drastis
pelatihan karyawan sebelum "operasional penuh sistem").2 Akuntan dan auditor harus
menyadari bahaya memotong bagian penting dari pengembangan sistem ini.
Biaya yang berulang dapat meliputi hal-hal berikut ini:
Pemeliharaan peranti keras. Biaya ini melibatkan pembaruan komputer (peningkatan
memori), serta pemeliharaan untuk pencegahan dan serta perbaikan atas komputer dan
perlengkapan periferal. Perusahaan dapat menandatangani kontrak pemeliharaan
dengan vendor untuk meminimalkan biaya dan anggaran biaya ini. Perkiraan biaya ini
bisa didapat dari vendor dan kontrak yang telah ada.
Pemeliharaan peranti lunak. Biaya ini meliputi pembaruan dan debug sistem operasi,
pembelian aplikasi, dan aplikasi yang dikembangkan secara internal. Kontrak
pemeliharaan dengan vendor peranti lunak dapat digunakan untuk menspesifikasikan
biaya ini dengan cukup akurat. Perkiraan pemeliharaan secara internal bisa diambil dari
data historis.
Asuransi. Biaya ini meliputi berbagai bahaya dan bencana seperti kebakaran, kegagalan
peranti keras, perusakan, dan penghancuran oleh karyawan yang kecewa.
Pasokan. Biaya ini timbul melalui konsumsi rutin berbagai barang seperti kertas, disket
magnetis, CD, dan perlengkapan kantor umum lainnya.
Biaya personel. Biaya ini meliputi gaji berbagai orang yang merupakan bagian dari
sistem informasi. Beberapa biaya karyawan bersifat langsung dan dapat dengan mudah
didentifikasi, seperti gaji personel operasional, yang secara khusus dipekerjakan
sebagai bagian dari sistem yang dianalisis. Beberapa keterlibatan personel (seperti
administrator basis data dan personel ruang komputer) bersifat umum untuk beberapa
sistem sekaligus. Biaya personel semacam ini harus dialokasikan berdasarkan perkiraan
keterlibatan seluruhnya dalam sistem terkait.
Mengidentifikasi Manfaat
Tahap berikutnya dalam analisis biaya-manfaat adalah untuk mengidentifikasi manfaat
sistem. Manfaat ini sifatnya dapat berwujud dan tidak berwujud. Tabel 4-2 mencantumkan
beberapa jenis manfaat yang berwujud.
Manfaat berwujud (tangible benefit) dapat dibagi ke dalam dua kategori: manfaat
yang meningkatkan pendapatan dan yang mengurangi pendapatan. Contohnya, asumsikan
bahwa sistem EDI yang diusulkan akan memungkinkan perusahaan mengurangi persediaan
dan pada waktu bersamaan meningkatkan layanan ke pelanggan melalui pengurangan
terjadinya kehabisan persediaan. Pengurangan persediaan adalah manfaat dari segi
pengurangan biaya. Sistem yang diusulkan tersebut akan menggunakan lebih sedikit sumber
daya (persediaan daripada sistem yang sekarang. Nilai dari manfaat ini adalah jumlah uang
biaya penggudangan yang dihemat dari pengurangan per tahun persediaan. Perkiraan
kenaikan penjualan akan disebabkan oleh adanya layanan pelanggan yang lebih baik dan
merupakan manfaat yang meningkatkan pendapatan.
Ketika mengukur penghematan biaya, penting untuk hanya memasukkan biaya yang
dapat dihindari dalam analisis. Biaya yang dapat dihindari secara langsung berhubungan
dengan sistem, dan biaya ini tidak akan timbul lagi ketika sistem juga tidak lagi digunakan.
Beberapa biaya yang tampaknya dapat dihindari oleh pengguna bisa saja tidak benar-benar
dapat dihindari dan, jika dimasukkan, dapat mengarah pada kesalahan analisis. Contohnya,
pusat pemrosesan data sering kali "membebankan kembali" biaya operasionalnya ke para
penggunanya melalui alokasi biaya. Tarif pembebanan kembali yang digunakan untuk hal ini
meliputi biaya tetap (yang dialokasikan ke pengguna) dan biaya langsung yang ditimbulkan
dari aktivitas tiap pengguna. Figur 4-6 menggambarkan teknik ini.
Contohnya, asumsikan bahwa sebuah sistem point-of-sale yang diusulkan untuk sebuah
supermarket akan mengurangi rata-rata waktu proses transaksi penjualan pelanggan dari 11
menit menjadi 3 menit. Waktu yang dihemat dapat dikuantifikasikan dan menghasilkan
manfaat berwujud dalam bentuk penghematan biaya operasional. Manfaat yang tidak
berwujud adalah peningkatan kepuasan pelanggan; tidak ada yang suka mengantre lama
untuk membayar belanjaan. Akan tetapi, berapakah nilai sesungguhnya dari manfaat tidak
berwujud ini bagi perusahaan? Peningkatan kepuasan pelanggan dapat di artikan menjadi
peningkatan penjualan. Beberapa pelanggan akan membeli di toko tersebut-dan mungkin
akan bersedia untuk membayar sedikit lebih mahal untuk menghindari antrean pembayaran
yang panjang. Akan tetapi, bagaimana mengukur kondisi ini? Memberikan nilai sering kali
merupakan hal yang sangat subjektif.
Para profesional Sistem mempertimbangkan banyak sumber dalam usaha mereka untuk
mengukur manfaat tidak berwujud dan mengolahnya ke dalam bentuk finansial. Beberapa
teknik yang umum digunakan meliputi survei pendapat pelanggan (dan karyawan), analisis
statistik, perkiraan teknik penilaian, dan model simulasi. Walaupun profesional sistem
berhasil mengukur beberapa manfaat yang tidak berwujud, mereka sering kali harus puas
dengan hanya menyatakan manfaat sebatas penilaian terbaik yang dapat mereka lakukan saja.
Karena sulit untuk melakukan pengukuran yang pasti, manfaat tidak berwujud kadang
dieksploitasi untuk tujuan politis, Dengan melebih-lebihkan atau merendahkan manfaat
sejenis ini, Sistem dapat diusulkan secara paksa oleh pendukungnya atau dihentikan oleh
penentangnya.
Membandingkan Biaya dan Manfaat
Tahap terakhir dalam analisis biaya manfaat adalah membandingkan biaya dan manfaat
yang ditemukan pada dua tahap pertama. Dua metode yang paling banyak digunakan untuk
mengevaluasi sistem informasi adalah nilai sekarang bersih dan pembayaran kembali.
Dalam metode nilai sekarang bersih (net present value method), nilai sekarang biaya
dideduksi dari nilai sekarang manfaat selama masa hidup sistem terkait. Berbagai proyek
dengan nilai sekarang bersih yang positif secara ekonomi layak. Ketika membandingkan
berbagai alternatif proyek, pilihan yang optimal adalah proyek dengan nilai sekarang bersih
yang terbesar. Tabel 4-4 menggambarkan metode nilai sekarang bersih dengan
membandingkan dua alternatif desain.
Desain A Desain B
Waktu penyelesaian proyek 1 tahun 1 tahun
Perkiraan umur hidup sistem 5 tahun 5 tahun
Biaya yang timbul sekali (dalam ribuan) $300 $140
Biaya yang berulang (dalam ribuan)
Timbul di awal Tahun 1 hingga 5 $45 $55
Manfaat berwujud tahunan (dalam ribuan)
Timbul dari tahun 1 hingga 5 $170 $135
Jika hanya biaya dan mantaat berwujud yang dipertimbangkan, maka Desain A akan
lebih baik daripada Desain B. Akan tetapi, nilai manfaat tidak berwujud, bersama dengan
nilai kelayakan desain lainnya, juga harus dipertimbangkan ke dalam analisis akhir.
Metode pembayaran kembali (payback method) adalah variasi analisis titik impas.
Titik impas (break-even point) dicapai ketika biaya total sama dengan manfaat total. Figur 4-
7 (A) dan (B) menggambarkan pendekatan ini menggunakan data dari contoh sebelumnya.
Kurva biaya total terdiri atas biaya yang timbul sekali ditambah nilai sekarang biaya
berulang selama masa hidup proyek. Perpotongan garis ini mewakili jumlah tahun di masa
mendatang untuk sampai ke titik impas, atau sampai sistem dapat membayar dirinya sendiri.
Area yang diberi bayang-bayang antara kurva manfaat dengan kurva biaya total mewakili
nilai sekarang laba di masa mendatang yang didapat oleh sistem terkait.
Dalam memilih suatu sistem informasi, kecepatan pembayaran kembali sering kali
merupakan faktor yang mutlak. Dengan siklus hidup produk yang singkat dan perkembangan
teknologi yang sangat cepat, masa hidup sistem intormasi cenderung singkat. Dengan kriteria
ini, Desain B, dengan periode pembayaran kembali selama empat tahun, akan lebih baik
daripada Desain nya periode pembayaran kembali sering kali lebih penting daripada berbagai
pertimbangan lainnya yang disajikan oleh manfaat tidak berwujud.