Anda di halaman 1dari 11

PENGAKUAN HUTANG

Nomor:.........

- Pada hari ini, hari ...............

tanggal ..............................

Pukul ............................ WIB

- Berhadapan dengan saya, ..........., Sarjana Hukum,

Notaris di Jakarta, dengan dihadiri oleh saksi-saksi

yang saya, Notaris kenal dan nama-namanya akan disebut

pada akhir akta ini:

1. Nyonya ........................, Warga Negara

Indonesia, swasta, bertempat tinggal di Jakarta,

Komplek Green Ville Blok V Nomor 6, Rukun Tetangga

009, Rukun Warga 009, Kelurahan Duri Kepa,

Kecamatan Kebon Jeruk, Pemegang Kartu Tanda

Penduduk Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor:

3503.30824/ 551258827.

- menurut keterangannya untuk melakukan tindakan

hukum dalam akta ini telah mendapat persetujuan

dari suaminya yaitu Tuan LIANGGA-WIJAYA, Warga

Negara Indonesia, swasta, bertempat tinggal sama

dengan penghadap tersebut diatas, Pemegang Kartu

Tanda Penduduk Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor:

3503.26690/310856233, yang turut hadir dihadapan

saya, Notaris serta saksi-saksi yang sama dan

menanda-tangani akta ini sebagai tanda

persetujuannya.

- selanjutnya disebut Pihak Pertama (Debitur).

2. a. Tuan .................., Account Officer Cabang

Pembantu Maja-pahit dari P.T. BANK XYZ yang akan

disebut, bertempat tinggal di Jakarta;


b. Nona..................., Staff Legal Cabang

Pembantu Majapahit dari P.T. BANK XYZ yang akan

disebut, bertempat tinggal di Jakarta;

- menurut keterangan mereka dalam hal ini

bertindak selaku kuasa dari Tuan SLAMET, Presiden

Direktur dari P.T. BANK XYZ yang akan disebut,

bertempat tinggal di Jakarta dan Tuan PAUL,

Direktur dari P.T. BANK XYZ yang akan disebut,

bertempat tinggal di Jakarta, berdasarkan kekuatan

Surat Kuasa yang dibuat dibawah tangan bermeterai

cukup tanggal dua Maret seribu sembilanratus

sembilanpuluh empat (2-3-1994), Nomor 07/Corp-

Leg/III/94, yang aslinya diperlihatkan kepada saya,

Notaris, selaku demikian untuk dan atas nama

perseroan ter-batas P.T. BANK XYZ, berkedudukan di

Jakarta, yang anggaran dasarnya beserta perubahan

perubahannya telah dimuat dalam:

- Berita Negara Republik Indonesia tanggal

limabelas Agustus seribu sembilanratus delapan

puluh sembilan (15-8-1989) nomor 65, Tambahan nomor

1589;

- Berita Negara Republik Indonesia tanggal

duabelas Desember seribu sembilanratus delapanpuluh

sembilan (12-12-1989) nomor 99, Tambahan nomor

3506;

- bertalian dengan akta-akta yang dibuat dihadapan

........................, Sarjana Hukum, Notaris di

Jakarta, yaitu: tertanggal tigapuluh Desember

seribu sembilanratus delapanpuluh sembilan (30-12-

1989) nomor 170; tertanggal duapuluh delapan


Nopember seribu sembilanratus sembilanpuluh (28-11-

1990) nomor 233, yang telah mendapatkan persetujuan

dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam

Surat Keputusannya tanggal tiga mei seribu sembilan

ratus sembilanpuluh satu (3-5-1991) nomor C2-

1539.HT.01.04.Th.91, dan terakhir dirubah dengan

akta tanggal duapuluh enam Juli seribu

sembilanratus sembilanpuluh empat (26-7-1994) Nomor

107, yang dibuat dihadapan ACHMAD BAJUMI, Sarjana

Hukum, pada waktu fo> sebagai pengganti dari IMAS

FATIMAH, Sarjana Hukum. Notaris, di Jakarta, yang

telah mendapatkan persetujuan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat

Keputusannya tanggal limabelas Agustus seribu

sembilanratus sembilanpuluh empat (15-8-1994) Nomor

C2-12.361.HT.01.04.TH'94;

- Untuk selanjutnya disebut juga:

PIHAK KEDUA/BANK

- Pihak Pertama menyatakan dengan ini mengaku benar

dan secara sah berhutang uang sebesar Rp. 113.000.000,

(seratus tigabelas juta rupiah) pinjaman uang tunai

dari Pihak Kedua tersebut sebagai pinjaman Term Loan

jumlah uang mana telah diterima oleh Pihak pertama dari

Pihak Kedua.

- Pihak Kedua dengan bertindak untuk dan atas nama

BANK tersebut menerangkan menerima baik Pengakuan

Hutang Pihak Pertama sebagaimana diuraikan diatas.

- Selanjutnya para penghadap bertindak sebagaimana

tersebut diatas menerangkan telah semufakat dan

menyetujui untuk menerima baik, tunduk sepenuhnya dan


mengikat diri untuk melaksanakan ketentuan dan syarat-

syarat mengenai hutang tersebut sebagai berikut:

Pasal 1

- Hutang Pihak Pertama kepada Pihak Kedua telah

terjadi dengan sah pada hari ditandatanganinya akta ini

dan berlaku/berlangsung untuk jangka waktu 120 (seratus

duapuluh) bulan, terhitung sejak hari dan tanggal

Pencairan.

- Hutang Pihak Pertama kepada Pihak Kedua tersebut

harus dibayar kembali oleh Pihak Pertama secara

mengangsur dengan angsuran bulanan sebesar Rp.

2.109.397,62 (dua juta seratus Sembilan ribu tigaratus

sembilanpuluh tujuh rupiah koma enampuluh dua sen) per

bulan, untuk angsuran 6 (enam) bulan pertama, an 6

(enam) bulan kedua dan berikutnya mengikuti per-angan

yang ada di BANK pada saat itu.

- Angsuran bulanan tersebut harus dibayarkan pada

setiap bulan, nada tanggal duapuluh delapan (28), untuk

pertama kahnya pada tanggal duapuluh delapan April

seribu sembilanratus sembilanpuluh lima (28-4-1995)

demikian seterusnya berturut-turut secara tertib setiap

bulannya sampai dengan dilunasi-nya seluruh jumlah

hutang tersebut.

- Ketentuan tentang pembayaran angsuran tersebut

diatas, tidak mengurangi hak Pihak Pertama untuk

melunasi hutangnya tersebut lebih awal dan batas waktu

yang telah ditetapkan;

- Didalam jumlah angsuran bulanan tersebut sudah

termasuk dan diperhitungkan beban bunga yang dimaksud

dalam Pasal 2 dibawah ini.


Pasal 2

- Untuk 6 (enam) bulan pertama Pihak Pertama harus

membayar bunga selama berlakunya perjanjian ini sebesar

19% (sembilanbelas prosen) per tahun yang

diperhitungkan secara effektif, untuk 6 (enam) bulan

kedua dan seterusnya mengikuti ketentuan yang berlaku

di BANK pada waktu itu, bunga mana dibayar bersama-sama

dan telah diperhitungkan dalam jumlah angsuran bulanan

tersebut diatas.

- BANK berhak untuk sewaktu waktu apabila dianggap

perlu merubah suku bunga yang telah ditetapkan diatas

untuk disesuaikan dengan keadaan pasar yang berlaku,

didalam hal terjadinya perubahan suku bunga tersebut,

maka besarnya jumlah angsuran bulanan yang tersebut

dalam Pasal 1 diatas akan disesuaikan dengan perubahan

suku bunga tersebut.

- Selanjutnya Pihak Pertama diwajibkan pula untuk

membayar kepada Pihak Kedua:

1. Denda-denda karena keterlambatan pembayaran

angsuran bulanan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku pada BANK tersebut, yaitu:

- Sebesar 4 % (empat prosen) per bulan dari jumlah

angsuran yang tertunggak;

2. Provisi sebesar 1 % (satu prosen) per transaksi

dari jumlah pokok pinjaman tersebut dikenakan 1

(satu) kali dan dipungut dimuka.

Pasal 3

- Semua biaya yang harus dibayar atau timbul

berdasarkan akta ini, berikut dengan segenap perubahan,

tambahan, perpanjangan maupun pembaharuan dari padanya,


termasuk biaya untuk pembuatan akta ini dan akta-akta

lainnya yang dibuat sehubungan dengan akta ini, serta

biaya-biaya untuk penyimpanan dan pendaftaran serta

eksekusi atas barang jaminan, termasuk pula upah dan

beban-beban serta setiap pembayaran yang harus

dibayarkan Pihak Kedua kepada Pengacara dan Penasehat

Hukum yang dikuasakan oleh Pihak Kedua untuk

melaksanakan penagihan atas hutang Pihak Pertama

tersebut baik melalui atau diluar Pengadilan,

seluruhnya menjadi tanggungan dari dan harus dibayar

oleh Pihak Pertama.

- Selanjutnya Pihak Pertama mengikat diri dan

berkewajiban untuk membayar biaya-biaya tersebut setiap

saat segera setelah Pihak Pertama mendapat

pemberitahuan dari Pihak Kedua tentang telah

terhutangnya biaya-biaya tersebut.

Pasal 4

- Pembayaran kembali dari hutang Pihak Pertama

tersebut, termasuk biaya-biaya dan Iain-lain tagihan

yang harus dibayarkan oleh Pihak Pertama ber-dasarkan

akta ini berikut dengan segenap Perubahan, tambahan,

perpanjangan atau pembaharuan dari padanya tarus

dilakukan oleh Pihak Pertama pada kantor dari Pihak

Kedua dan pada waktu dibukanya kas Pihak Kedua untuk

umum.

Pasal 5

Menyimpang dari ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan

ditetapkan dalam Pasal 1 diatas, hutang Pihak Pertama

kepada Pihak Kedua dapat ditagih oleh Pihak Kedua dan

karenanya Pihak Pertama wajib membayar lunas seluruh


hutang atau sisa hutangnya dengan seketika dan

sekaligus seluruhnya, walaupun saat pelunasan hutang

sebagaimana ditetapkan dalam pasal 1 diatas belum

berakhir, bila:

a. Pihak Pertama lalai, tidak memenuhi atau tidak

mampu memenuhi kewajiban atau kewajiban-

kewajibannya untuk membayar tagihan-tagihan dari

Pihak Kedua selama 3 (tiga) bulan berturut-turut,

baik berupa hutang pokok, bunga dan Iain-lain

biaya berdasarkan akta ini berikut dengan segenap

perubahan, tambahan, pembaharuan dan/atau

perpanjangan dari padanya;

b. Pihak Pertama dinyatakan pailit atau tidak mampu

membayar hutang-hutangnya atau telah mengajukan

permohonan untuk penundaan pembayaran (surceance

van betaling);

c. Atas sebagian atau seluruh kekayaan Pihak Pertama

dikenakan sitaan eksekusi (executoir beslag)

ataupun sita jaminan (consevatoir beslag), baik

oleh pihak pengadilan ataupun oleh pihak lain;

d. Pihak Pertama ditaruh dibawah pengampuan, atau

karena sebab-sebab apapun juga Pihak Pertama tidak

berhak lagi melakukan pengurusan, pengelolaan

ataupun penguasaan atas seluruh atau sebagian harta

kekayaannya;

e. Pihak Pertama tidak memiliki kegiatan usaha yang

berarti jika dibandingkan dengan jumlah hutang

Pihak Pertama kepada Pihak Kedua;

f. Pihak Pertama memberikan pernyataan-pernyataan,

surat-surat keterangan-keterangan dan laporan-


laporan serta dokumen dokumen lain sehubungan

dengan hutang tersebut kepada Pihak Kedua yang

kemudian ternyata palsu atau dipalsukan atau tidak

mengandung kebenaran dalam arti materiel.

g. Pihak Pertama berkewajiban untuk menandatangani

akta-akta pemberian jaminan antara lain tetapi

tidak terbatas pada akta Kuasa Untuk Memasang

Hipotik, akta Kuasa Jual, dalam waktu 14

(empatbelas) hari setelah tanda tangan akta jual-

beli atas tanah yang dijadikan jaminan.

Pasal 6

- Guna menjamin lebih jauh pembayaran-pembayaran

kembali dengan sebagaimana mestinya dari hutangnya

Pihak Pertama kepada Pihak Kedua yang timbul

berdasarkan akta ini, berikut dengan segenap perubahan,

tambahan, pembaharuan dan/atau perpanjangannya yang

dibuat kemudian, baik karena hutang pokok, bunga,

biaya-biaya administrasi, termasuk denda-denda

keterlambatan pembayaran angsuran dan biaya-biaya

lainnya, maka Pihak Pertama akan memberikan jaminan

tersendiri ataupun pemberian-pemberian jaminan yang

(akan) dinyatakan dalam dokumen-dokumen dan akta-akta

lain yang dibuat sehubungan dengan akta ini, yang

kesemuanya itu merupakan bagian yang terpenting dan

tidak terpisah dari akta ini, Tanah di Taman Semanan

Indah Blok NN Nomor 17 (Type GARDENIA) Jakarta Barat,

oleh karenanya kuasa-kuasa tersebut tidak dapat dicabut

kembali dan tidak akan berakhir karena alasan alasan

yang discbutk^n dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata Negara Republik Indonesia, yaitu selama


apa yang terhutang oleh Pihak Pertama kepada Pihak

Kedua tersebut belum dibayar lunas seluruhnya.

Pasal 7

- Pihak Pertama dengan ini menyatakan sanggup dan

mengikat diri untuk tunduk dan melaksanakan semua

ketentuan, syarat-syarat dan tabiasaan-kebiasaan

tentang perkreditan yang berlaku pada dan dimiliki oleh

Pihak Kedua, baik yang telah ada pada saat ini ataupun

timbul kemudian dan dinyatakan berlaku oleh Pihak

Kedua, sejauh ketentuan-ketentuan, syarat-syarat dan

kebiasaan-kebiasaan tersebut tidak bertentangan dengan

sesuatu ketentuan perundang-undangan yang bersifat

mengikat ataupun sesuatu prinsip hukum yang berlaku di

Indonesia.

Pasal 8

Pihak Kedua berhak untuk membebankan semua pembayaran

angsuran bulanan, bunga, biaya administrasi (termasuk

denda keterlambatan pemba-yaran angsuran) dan biaya-

biaya lainnya yang wajib dibayar oleh Pihak Per-tama

berdasarkan akta ini pada rekening Giro atau rekening

lainnya dari Pihak Pertama yang terdapat pada BANK dan

seberapa masih dianggap perlu Pihak Pertama dengan ini

memberi kuasa sepenuhnya kepada Pihak Kedua untuk

mengambil atau memotongkan jumlah-jumlah tersebut dari

rekening Giro atau rekening lainnya dari Pihak Pertama

yang ada pada perseroan terbatas P.T. BANK XYZ.

Pasal 9

- Pada saat melaksanakan hak-hak yang timbul

berdasarkan akta ini berikut dengan segenap perubahan,

tambahan, pelengkap atau perpanjangan dari padanya,


Pihak Kedua berhak pula untuk menetapkan sendiri jumlah

hutang Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, baik karena

hutang pokok, bunga, biaya administrasi (termasuk denda

keterlambatan pembayaran angsuran) dan biaya-biaya

lainnya berdasarkan buku-buku yang khusus diadakan

untuk keperluan tersebut oleh BANK dan berhak pula

untuk memperguna-kan uang hasil penjualan dari apa yang

dijaminkan itu untuk membayar jumlah hutang Pihak

Pertama yang ditetapkan oleh Pihak Kedua tersebut.

- Pihak Pertama dengan ini dan pada waktunya manakala

Kedua telah menetapkan jumlah tagihannya tersebut,

melepaskan hak-haknya untuk menyampaikan suatu

kebenaran terhadap perhitungan Pihak Kedua itu,

terkecuali bilamana Pihak Pertama telah membayarkan

seluruh jumlah tagiahan Pihak Kedua tersebut dan

jnenyampaikan kepada Pihak Kedua bukti yang sah tentang

adanya Icesalahan perhitungan Pihak Kedua tersebut.

Pasal 10

- Kekuasaan-kekuasaan yang tersebut dalam akta ini

adalah merupakan bagian terpenting dan yang tidak dapat

dipisahkan dari akta ini dan karenanya selama Pihak

Pertama belum melunasi seluruh hutangnya kepada Pihak

Kedua, maka kekuasaan-kekuasaan tersebut tidak dapat

diakhiri dengan alasan apapun juga dan tidak akan

berakhir karena sebab-sebab yang ditentukan dalam pasal

1813 Kitab Undang Undang Hukum Perdata Negara Republik

Indonesia.

Pasal 11

- Akhirnya para penghadap bertindak sebagaimana

tersebut menerangkan untuk segala akibat hukum yang


timbul dari perjanjian ini memilih domisili yang umum

dan tetap dikantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta

Barat di Jakarta.

- Para Penghadap dikenal oleh saya, Notaris.

DEMIKIANLAH AKTA INI

- Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Jakarta,

pada hari dan tanggal tersebut pada awal akta ini,

dengan dihadiri oleh Nyonya LINAWATI, Sarjana Hukum dan

Tuan HUSINO, keduanya Pegawai Kantor Notaris, bertempat

tinggal di Jakarta, sebagai saksi-saksi.

- Segera setelah akta ini saya, Notaris bacakan

kepada para Penghadap dan saksi-saksi, maka akta ini

ditanda tangani oleh para Penghadap, saksi-saksi dan

saya, Notaris.

Dilangsungkan dengan satu gantian.

- Asli akta ini telah ditandatangani dengan sempurna

- Diberikan sebagai SALINAN yang sama bunyinya

Anda mungkin juga menyukai