Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA

PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES


DAN
RS UMMI
TENTANG
PENGADAAN OBAT-OBATAN
NOMOR :
NOMOR :

Pada hari ini Rabu, 01 Februari 2017, berkedudukan di Bogor, yang bertanda tangan di
bawah ini :
1. PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES :berkedudukan di Gedung MENSA I
Lantai 1 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-34 Kuningan-Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh
Bpk. Budi Hariono selaku General Manager yang selanjutnya disebut PIHAK I.
2. RS UMMI : berkedudukan di Jl. Empang II No. 2 Bogor, dalam hal ini diwakili oleh
Prof. Dr. Med. Ali Baziad, Sp.OG yang bertindak dalam jabatannya selaku Direktur
Utama yang selanjutnya disebut PIHAK II.

Bersepakat untuk melakukan kerjasama dalam bidang pengadaan obat-obatan yang


diatur dalam ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP

1.1. PIHAK II adalah pemesan dan pembeli obat-obatan kepada PIHAK I sesuai
kebutuhan PIHAK II.
1.2. PIHAK I adalah pihak yang disetujui PIHAK II untuk menjual, menyediakan dan
memasok produk yang dibutuhkan PIHAK II.
1.3. Produk yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah barang dagang yang tercantum
dalam lampiran 1, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini
(tergantung dari pada apa yang menjadi kebutuhan dari pemesanan PIHAK II)

PASAL 2
URAIAN HARGA

2.1. Besarnya harga produk berdasarkan harga saat perjanjian ini disepakati dan
ditandatangani.
2.2. Harga yang dimaksud adalah Harga Netto Apotik (HNA), belum termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) yang dikenakan kepada pembeli sesuai peraturan yang
berlaku.
2.3. Jika terjadi perubahan harga produk, PIHAK I wajib memberitahukan kepada PIHAK
II dalam tenggang waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh hari) sebelum kenaikan
tersebut.
2.4. Jika PIHAK I tidak memberitahukan secara tertulis dan/atau pemberitahuan tersebut
telah melampaui waktu yang telah ditetapkan, maka harga yang dipergunakan
adalah tetap berdasarkan patokan harga sebeluma danya perubahan.

PASAL 3
BENTUK KERJASAMA

3.1. PIHAK I akan memberikan potongan harga untuk Semua Produk dari Harga Netto
Apotik (HNA) terlampir.
3.2. Jumlah potongan harga yang diberikan oleh PIHAK I kepada PIHAK II adalah
sebesar Rp. 30.000.000 (Tiga Puluh Juta) dengan total sales perbulan sebesar Rp.
25.000.000 (Dua Puluh Lima Juta) dan diberikan di muka ke No Rek 1270001666
Bank Muamalat Cabang Bogor a/n RSIA UMMI.
3.3. PIHAK II akan membeli produk secara bertahap sejak Februari 2017 sampai dengan
Januari 2018 dengan total nilai sesuai potongan harga yang diberikan oleh PIHAK I.
3.4. Bila PIHAK II telah mencapai total pembelian sesuai potongan harga yang diberikan
PIHAK I sebelum jangka waktu berakhirnya perjanjian dan pembelian masih
dilanjutkan untuk perjanjian berikutnya.
3.5. Bila PIHAK II belum mencapai total pembelian sesuai potongan harga yang
diberikan PIHAK I dalam jangka waktu perjanjian atau sesuai lamanya perjanjian,
maka PIHAK II masih harus membeli produk atau kekurangan PIHAK II
diperhitungkan untuk perjanjian berikutnya.

PASAL 4
PEMESANAN, PENYEDIAAN & KERUSAKAN PRODUK

4.1. PIHAK II mempunyai hak memesan, membeli dan memasarkan produk yang dibeli
dari PIHAK I.
4.2. PIHAK I wajib menyediakan dan memasok produk yang dibutuhkan PIHAK II.
4.3. Bila PIHAK I tidak dapat memenuhi pesanan, PIHAK II berhak memesan dan
membeli produk lain yang sejenis.
4.4. Dalam hal terjadi kerusakan PRODUK yang diakibatkan oleh kesalahan produksi,
kualitas yang tidak memenuhi standar dan telah kadaluarsa, maka PIHAK I wajib
mengganti dengan PRODUK yang baik, yang dilakukan dalam jangka waktu yang
telah disepakati oleh kedua belah pihak dan/atau sejak tanggal kadaluarsa dengan
keseluruhan biaya ditanggung oleh PIHAK I.

PASAL 5
MASA PERJANJIAN

Perjanjian ini berlangsung terhitung sejak Februari 2017 dan akan berakhir apabila
potongan harga yang diberikan oleh PIHAK I telah dilunasi seluruhnya oleh PIHAK II
yang diperkirakan jatuh pada bulan Januari 2018.

PASAL 6
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

6.1. Dalam hal terjadi perselisihan sebagai akibat dari PERJANJIAN ini, maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dengan jalan
musyawarah.
6.2. Apabila cara musyawarah tidak berhasil, maka kedua belah pihak akan menempuh
jalur hukum dengan biaya ditanggung para pihak.

PASAL 7
PENUTUP

7.1. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan ditentukan kemudian bersama-
sama para pihak.
7.2. Surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam rangkap
dua, bermaterai dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK I PIHAK II
PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES RS UMMI

General Manager Direktur Utama


Budi Hariono Prof. Dr. Med. Ali Baziad, Sp.OG

Anda mungkin juga menyukai