Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi Sinyal Elektrokardiografi Menggunakan

Wavelet Transform Dan Neural Network

Fuad Lutfi*, Achmad Arifin


Jurusan Teknik Elektro, ITS Surabaya 60111 Phone : (62 31) 594 7302, Fax : (62 31) 593 1237
*
email : fuad.lutfi10@mhs.ee.its.ac.id

Abstrak-Elektrokardiografi (EKG) merupakan metode


yang umum digunakan untuk mengukur kinerja
jantung manusia melalui aktivitas elektrik jantung.
Pada penelitian ini telah direalisasikan sebuah sistem
yang mampu menganalisis dan mengklasi-fikasikan
kelainan sinyal EKG. Continuous Wavelet Transform
(CWT) dengan fungsi Morlet digunakan untuk
mengeksplorasi karakteristik time-frequency sinyal
EKG. Klasifikasi sinyal EKG dilakukan dengan
Artificial Neural Network (ANN) metode algoritma
backpropagation. Konfigurasi ANN adalah 20.000 Gambar 1. Komponen Sinyal EKG normal
neuron pada lapisan masukan, 50 neuron pada
lapisan tersembunyi, dan 3 neuron pada lapisan Gelombang ini sesuai dengan medan jauh yang
keluaran. Sinyal EKG yang digunakan diambil dari disebabkan oleh fenomena listrik spesifik pada
database MIT-BIH Arrhythmia, termasuk sinyal permukaan jantung, yaitu depolarisasi atrium, P,
denyut normal dan sinyal denyut bundle branch blok depolarisasi ventrikel, QRS kompleks, dan repolarisasi
(BBB). Hasil komputasi CWT menunjukkan perbedaan ventrikel, T.
karakteristik time-frequency yang signifikan antara
sinyal normal dan sinyal BBB. Dalam pengujian Sinyal biomedik pada umumnya adalah sinyal
kinerja klasifikasi ANN dengan data yang sebelumnya nonstasioner. Sinyal elektrik jantung termasuk sinyal
telah dilatih (sejumlah 25 data untuk 3 kelas : normal, biomedik yang nonstationer, dimana sinyal ini mem-
left bundle branch block, right bundle branch block), punyai karakteristik waktu-frekuensi yang sangat
masing-masing kelas 100% dikenali. Pengujian kompleks[1], hal ini dikarenakan sifat sinyal non-
dengan data yang belum dilatih, ANN mengenali data stationer yang memiliki perubahan frekuensi di setiap
dengan akurasi 87,04%. Dalam pengujian dengan waktu. Dengan cara ini maka deteksi bentuk sinyal
validasi silang, ANN menunjukkan kinerja yang baik dan durasi yang memisahkan mereka dapat dilakukan
dengan sensitivitas 87% dan spesifisitas 95%. Hasil dengan lebih teliti. Ketidaknormalan sinyal EKG
pengujian menunjukkan efektivitas pengenalan pola dapat diketahui dari berkurang atau berlebihnya durasi
sinyal EKG menggunakan CWT dan ANN. Oleh waktu dan frekuensi sinyal normal yang telah
karena itu, metode yang diusulkan ini diharapkan ditentukan oleh ahli kardiovaskular.
dapat diwujudkan dalam pengembangan Sistem Ada banyak metode yang dapat digunakan dalam
Cerdas Diagnosa Jantung untuk aplikasi klinis. menganalisa sinyal elektrik jantung berdasarkan time-
. frequency, beberapa metode yang terkenal adalah
Kata Kunci: Electrocardiografi (EKG), MIT-BIH wigner-ville distribution (WVD), transformasi fourier
Arrhythmia database, Continuous Wavelet Transform (TF), Short Time Fourier Transform (STFT), dan
(CWT), Artificial Neural Network (ANN), Sistem wavelet transform (WT). Pada penelitian sebelumnya
Cerdas Diagnosa Jantung. telah ditunjukkan bahwa FFT dapat menginformasikan
frekuensi yang berharga. Akan tetapi, FFT tidak
1. PENDAHULUAN mempertimbangkan waktu [2]. Pada perkembangan
selanjutnya, TF berkembang menjadi Short Time
Gejala abnormalitas pada jantung seringkali datang Fourier Transform (STFT) yang dibuat secara
secara tiba-tiba. Untuk itu, pengenalan secara dini terpotong-potong berdasarkan window yang telah
terhadap penyakit jantung dengan prosedur dan ditentukan dan berpengaruh pada resolusi time-
penanganan lanjutan dapat mencegah peningkatan frequency yang mampu dianalisa. Apabila panjang
resiko fatal dari serangan jantung. Informasi seputar window waktunya sempit, maka resolusi frekuensinya
kerja jantung dapat diperoleh melalui prinsip buruk. Sebaliknya, apabila panjang window waktunya
kelistrikan pada jantung menggunakan sebuah lebar maka resolusi waktunya buruk. Metode alternatif
instrumen medis yang disebut Electrocardiograf yang telah berkembang hingga sekarang adalah
(EKG). Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1, EKG menggunakan wavelet transform (WT) [3].
terdiri dari tiga gelombang dasar : P, QRS, dan T.

136
WT merupakan suatu multiresolution analysis yang komputasi yang lebih objektif pada saat subyektifitas
dapat merepresentasikan informasi waktu dan analis menjadi dominan.
frekuensi sinyal elektrik jantung dengan penggunaan
Analisa sinyal EKG adalah variasi besar dalam bentuk
modulasi window yang fleksibel. WT sangat baik
gelombang morfologi EKG yang memiliki
dalam menganalisa time-frequency untuk sinyal yang
kompleksitas dan bersifat nonstationer. Kami menga-
non-stationer [3]. Teknik yang digunakan dalam WT
tasi masalah kinerja pengklasifikasi dengan menggu-
adalah pada menyempit dan melebarnya fungsi mother
nakan kombinasi CWT dalam rangka mempersiapkan
wavelet yang merupakan fungsi basis yang akan
data masukan yang lebih efektif untuk pengklasifikasi
dikonvolusikan terhadap sinyal yang akan diekstrak.
neural network, yang menyebabkan hasil klasifikasi
Salah satu jenis metode WT yaitu Continuous wavelet
yang lebih baik.
transform (CWT) yang memiliki kemampuan analisa
spectral lebih tepat dari sinyal yang nonstationer. 2. METODE
Hasil studi di literatur telah menunjukkan bahwa WT
adalah metode yang paling menjanjikan untuk Skema yang dirancang dari algoritma dalam penelitian
mengekstrak fitur yang mencirikan perilaku dari ini untuk klasifikasi denyut EKG ditunjukkan pada
sinyal EKG [4]. Gambar 2. Tahap pertama adalah tahap pengolahan
data yaitu pemilihan sample data, segmentasi data, dan
Hasil ekstraksi parameter-parameter karakteristik akhirnya ekstraksi fitur. Tahap berikutnya adalah
sinyal EKG pada domain time-frequency ini mem- klasifikasi denyut EKG, yang merupakan tujuan utama
punyai tingkat variabilitas yang sangat tinggi. Suatu dari penelitian ini.
sinyal EKG dapat menampilkan interval waktu dan
frekuensi yang berbeda-beda maka akan menghasilkan 2.1. Pengambilan Data
pola sinyal yang berbeda-beda pula. Untuk mem- Data dari sinyal EKG yang digunakan dalam
bedakan antara sinyal kondisi normal dan abnormal penelitian ini diambil dari database sinyal EKG MIT-
maka diperlukan suatu classifier guna mendapat BIH Arrhythmia, 10 file dengan panjang waktu 1
klasifikasi terbaik pola sinyal. Salah satu cara yang menit dan sample frequency 360 Hz, sinyal denyut
paling handal dalam pengenalan pola adalah artificial normal dan dua jenis denyut aritmia yang berbeda.
neural network (ANN) [5]. ANN mampu menyele- Semua file yang dipilih dilakukan segmentasi 6 detik
saikan persoalan rumit yang sulit atau bahkan tidak sehingga didapat 100 sampel data percobaan, Tabel 1
mungkin jika diselesaikan dengan menggunakan menunjukkan jenis file dan klasifikasinya. Untuk
komputasi konvensional. ANN merupakan salah satu tulisan ini, jenis aritmia yang dipilih adalah right
sistem pemrosesan informasi yang didesain dengan bundle branch block (RBBB) dan left bundle branch
menirukan cara kerja otak manusia dalam menye- block (LBBB).
lesaikan suatu masalah dengan melakukan proses
belajar melalui perubahan bobot sinapsisnya. ANN Sinyal EKG
mampu melakukan pengenalan kegiatan berbasis data
Persiapan Data
masa lalu yang akan dipelajari sehingga mempunyai
kemampuan untuk memberikan keputusan terhadap
data yang belum pernah dipelajari. Pengumpulan Data

Peneliti sebelumnya telah efisien meng-gunakan ANN


untuk mendeteksi dan mengklasi-fikasikan sinyal Segmentasi Data
EKG seperti yang dilakukan oleh [6][7], namun tidak
menggunakan isyarat EKG domain frekuensi serta
Komputasi Ekstraksi Fitur
ukuran jaringan yang digunakan cukup besar sehingga CWT
membutuhkan waktu untuk pelatihan dan pengujian
sistem. Oleh karena itu, performansi pengklasifikasian Klasifikasi Data
ANN sinyal EKG harus dikelola menjadi lebih sensitif
dan dapat lebih teliti dalam menganalisa kelainan yang ANN Backpropagation
muncul dari karakteristik sinyal EKG. Salah satu jenis
ANN yang mampu memberikan unjuk kerja yang Class1 Class2 Class3
bagus adalah ANN dengan pembelajaran
Gambar 2. Blok Diagram Penelitian
Backpropagation[7]. Dengan peningkatan performansi
klasifikasi ANN Backpropagation akan diperoleh
pengklasifikasi terbaik berbasis pada model saraf Tabel 1. File dan klasifikasinya dari database MIT-BIH
biologis manusia sehingga komputer dapat
menduplikasi kecerdasan manusia dan diharapkan Class Records Jumlah File
akan memberikan kemudahan bagi analis medis di Normal 100-103-112-115-234 50
lapangan dengan menghadirkan data analisa hasil RBBB 118-124-212 30
LBBB 109-111 20

137
2.2. Komputasi CWT
CWT merupakan pengkonvolusian sinyal x(t) dengan
sebuah fungsi window yang dapat berubah disetiap
waktu pada skala yang diinginkan. CWT dapat
direpresentasikan ke dalam persamaan (1). Dimana a
adalah faktor skala dengan nilainya berbanding
terbalik dengan frekuensi, b adalah lokasi waktu, ψ
adalah fungsi mother wavelet, * adalah fungsi
matematis konjungat kompleks. Mother wavelet yang
digunakan dalam penelitian ini adalah morlet.
Morlet merupakan fungsi Gaussian yang termodulasi
oleh eksponential komplek, fungsi mother wavelet
morlet ditunjukan dalam persamaan (2), dengan nilai Gambar 3. Arsitektur Jaringan Backpropagation
ω 0 =2π (0.849) [7]. Morlet memiliki bagian real dan vektor CWT sinyal EKG menjadi data pelatihan dan
imaginary. 25 data menjadi data pengujian. Jaringan ini
mempunyai input 20.000 (x 1 , x 2 ,…, x 20000 ), 50 hidden
(1) node (z 1 , z 2 ,… z 50 ), dan output bertipe Boolean untuk
identifikasi kondisi (y 1, y 2, y 3 ). Arsitektur jaringan
t2
dapat dilihat pada Gambar 3. Pola keluaran yaitu 3
1
ψ

(t ) = e 2
e − jω0t (2) target keluaran dalam bentuk biner yang akan dilatih
morlet 4
π sehingga jaringan dapat mengenali pola ini. Jenis pola
Dalam menghitung CWT sinyal EKG, diperlukan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
berbagai skala tertentu, yang cocok dan tepat untuk Untuk mengevaluasi hasil klasifikasi, dari hasil
ekstraksi fitur. Dengan s = 0.001 maka diperoleh nilai pengujian dihitung sensitifitas (Se), spesifisitas (Sp)
mother wavelet (ψ Re dan ψim ) yang kemudian dan Total akurasi (Ta). Langkah-langkah didefinisikan
dikalikan dengan amplitudo sinyal x(t).Perkalian menggunakan True Positive (TP), True Negative
dilakukan pada semua waktu kemudian dijumlahkan (TN), False Positive (FP) dan False Negative (FN).
(diintegralkan). Hasilnya dikalikan dengan 1/ , Keputusan TP terjadi ketika deteksi sinyal normal dari
sehingga diperoleh nilai CWT real dan CWT imajiner classifier dan dokter dianggap benar. Keputusan TN
yang dapat dihitung magnitudonya dengan persamaan terjadi ketika classifier dan dokter keduanya
3. menyarankan adanya ketidaknormalan. FP terjadi
ketika sinyal normal dianggap sebagai sinyal
(3) abnormal oleh sistem. Sedangkan, FN terjadi ketika
sinyal abnormal dianggap normal oleh sistem.
Dalam penelitian ini, analisis menunjukkan bahwa Sensitifitas dihitung dari jumlah identifikasi benar dari
komputasi CWT dalam kisaran skala s = 0.001, dapat pengujian dengan sinyal EKG normal. Spesifisitas
menyebabkan analisis yang lengkap dan berguna. dihitung dari jumlah identifikasi benar dari pengujian
Karena dalam rentang ini, baik noise dari sinyal dan sinyal abnormal. Total akurasi dihitung dari total
efek perbedaan morfologis dapat dianalisis dan fitur klasifikasi benar dari total pengujian dengan sinyal
diekstrak akan berguna untuk klasifikasi dari sinyal normal dan abnormal.
yang diteliti. Hasil CWT merupakan fitur matriks Sensitivity = TP / (TP + FN)………………....…. (4)
berukuran 100x200, selanjutnya diubah menjadi
Specificity= TN / (FP + TN) …………………… (5)
vektor 20.000 elemen yang akan menjadi input untuk
pengklasifikasi sinyal EKG. Accuracy = (TP + TN) / N……………………… (6)

2.3. Klasifikasi Sinyal EKG 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah karakteristik ciri dilakukan, langkah Pada penelitian ini, CWT mampu menunjukan
berikutnya adalah mengenali ciri yang diambil dari karakterisasi perbedaan nilai waktu dan frekuensi
tiap data. Sebagai pengklasifikasi digunakan metode kondisi normal dan kelainan bundle branch block
Artificial Neural Network dengan pembelajaran (BBB). Sinyal EKG normal dan BBB dalam domain
Backpropagation. Klasifikasi data dilakukan dengan waktu dan koefisien CWT dapat dilihat pada Gambar
memisahkan sinyal EKG ke dalam dua bagian, yaitu 4. Perbedaan dominan terlihat dari lebar kompleks
data untuk pelatihan dan data untuk pengujian. 75 data QRS, hal ini menggambarkan adanya keterlambatan
Tabel 2. Pola Vektor Keluaran hantaran impuls saat depolarisasi ventrikel. Rentang
waktu kondisi normal < 0.12 detik, sedangkan rentang
No Klasifikasi data Data keluaran biner waktu kondisi BBB > 0.12 detik. Hasil komputasi
1 Kondisi normal 100 CWT berupa vektor 20.000 elemen telah siap
2 Right Bundle Branch Block 010 dijadikan input untuk pengklasifikasi sinyal EKG.
3 Left Bundle Branch Block 001

138
(a) (b)
Gambar 4. Sinyal EKG dalam domain waktu dan Koefisien CWT : a) Sinyal EKG normal (file 100); b) Sinyal EKG BBB

Hasil CWT dengan jumlah data sebanyak 100 file keluaran pengujian data latih diidentifikasikan
dalam bentuk file *.txt (50 sampel sinyal normal, 30 dengan target keluaran biner, jika nilai keluaran
sampel sinyal rbbb, dan 20 sampel sinyal lbbb), sesuai dengan target maka identifikasi dianggap
75% data digunakan sebagai data pelatihan dan benar. Dari hasil pengujian jaringan terhadap data
pengujian, 25% data lainnya digunakan sebagai data yang telah dilatih dapat mengenali semua pola data
pengujian tanpa melalui proses pelatihan. Target dengan tingkat akurasi 100%, prosentase keber-
keluaran merupakan tiga klasifikasi pola sinyal hasilan untuk setiap kelas data dapat dilihat pada
EKG normal, rbbb dan lbbb. Pelatihan dilakukan Tabel 3. Hal ini menunjukan bahwa ANN sangat
dengan target error 0,001 dan learning rate 0,5. handal dalam melakukan proses pembelajaran
Jumlah data pelatihan adalah 75 sampel sinyal EKG terhadap data yang telah dilatih.
(40 sinyal normal, 21 sinyal rbbb, dan 14 sinyal
Untuk melihat kehandalan ANN dalam melakukan
lbbb).
klasifikasi pola maka selanjutnya dilakukan pengujian
Tahap pengujian dibedakan terhadap data yang terhadap data baru sebanyak 25 data uji baru yang
telah dilatih dan pengujian terhadap data baru. terdiri dari 10 sinyal normal, 9 sinyal rbbb dan 6
Untuk pengujian terhadap data yang telah dilatih sinyal lbbb. Dari hasil pengujian jaringan terhadap
dilakukan dengan menggunakan konfigurasi terbaik data baru prosentase tingkat akurasi mencapai
dari proses pelatihan yang telah dilakukan. Jumlah 87.04%, yaitu ANN dapat mengenali 10 pola data
data 75 sampel sinyal EKG (40 sinyal normal, 21 sinyal normal dari 10 jumlah data pengujian, dapat
sinyal rbbb, dan 14 sinyal lbbb). Tujuan dari mengenali 7 pola data sinyal rbbb dari 9 jumlah data
pengujian, juga dapat mengenali 5 pola data sinyal
pengujian ini adalah untuk melihat kehandalan
lbbb dari 6 jumlah data pengujian. Prosentase
ANN dalam belajar mengenali pola sinyal pada
keberhasilan untuk setiap kelas data dapat dilihat pada
EKG yang direpresentasikan oleh nilai prosentase Tabel 4.
akurasi/keberhasilan dan nilai error kerja. Hasil

Tabel 3. Persentase Keberhasilan Pengenalan Pola Sinyal Tabel 4 Persentase Keberhasilan Pengenalan Pola Sinyal EKG
EKG pada Sampel Data Latih pada Sampel Data Test

Predicted class Predicted class


Klasifikasi ∑ Persentase Klasifikasi ∑ Persentase
Normal RBBB LBBB Normal RBBB LBBB
Normal 40 0 0 40 100 % Normal 10 0 0 10 100 %
Actual
Actual

class
class

RBBB 0 21 0 21 100 % RBBB 0 7 2 9 77.78 %


LBBB 0 0 14 14 100 % LBBB 0 1 5 6 83.33 %
∑ 40 21 14 75 100 % ∑ 10 8 7 25 87.04 %

139
Pengujian berikutnya dilakukan dengan cara cross Keakuratan sistem dituntut mampu mengenali pola
validation, yaitu menukar data latih menjadi data test yang telah diajarkan maupun pola mirip dan
dan sebaliknya data test dijadikan sebagai data latih. keakuratan data saat pembelajaran awal pola yang
Dari 100 data set, 70 data dijadikan sebagai data latih dikenalkan, sehingga ANN Backpropagation
dengan komposisinya adalah 35 klasifikasi sinyal merupakan kolaborasi seorang programmer yang
normal, 21 klasifikasi sinyal RBBB dan 14 klasifikasi bertanggung jawab atas keakuratan sistem pemroses
sinyal LBBB. 30 data lainnya dijadikan validasi data dan seorang dokter yang bertanggung jawab atas
untuk testing dengan komposisinya adalah 15 keakuratan pelatihan
klasifikasi sinyal normal, 9 klasifikasi sinyal RBBB
4. KESIMPULAN
dan 6 klasifikasi sinyal LBBB. Proses cross validation
diulangi sampai 10 kali, dengan setiap sample tepat
Pada penelitian ini, sinyal EKG diekstrak
digunakan sekali sebagai validasi data. Pengujian ini
menggunakan CWT dengan memanfaatkan mother
dilakukan pada semua bagian dari data set digunakan
wavelet Morlet. CWT mampu menunjukan
untuk training dan testing sehingga setiap bagian
karakterisasi perbedaan nilai waktu dan frekuensi
mendapatkan perlakuan yang sama.
kondisi normal dan kelainan bundle branch block
Hasil pengujian cross validation dengan 70 data latih (BBB). Hasil ekstraksi karakteristik parameter-
dan 30 data testing selanjutnya dijadikan pedoman parameter sinyal EKG ini selanjutnya dijadikan input
untuk mendapatkan nilai Sensitifitas dan Spesifisitas. dari ANN Backpropagation.
Sensitifitas (Se) merupakan probabilitas yang
ANN Backpropagation hasil perancangan ini mampu
mempunyai pengujian benar dari sekelompok data
mengenali pola yang telah diajarkan dengan tingkat
sinyal EKG yang mempunyai klasifikasi benar,
keakuratan 100%, sedangkan kemampuan pengenalan
sedangkan Spesifisitas (Sp) merupakan probabilitas
pola terhadap data baru prosentase tingkat akurasinya
yang mempunyai pengujian salah dari sekelompok
mencapai 87.04%. Hasil pengujian menunjukkan
data sinyal EKG yang mempunyai klasifikasi salah.
efektifitas dari pengenalan pola sinyal EKG dengan
Hasil perhitungan dari 10 kali percobaan yang
menggunakan metode CWT dan ANN Backpro-
ditampilkan dalam Tabel 5, didapatkan rata-rata nilai
pagation. Pengembangan sistem diagnosa kelainan
Sensitifitas (Se) 0.87±0.08 (87%) dan nilai Spesifisitas
jantung ini dapat menghadirkan data analisa sinyal
(Sp) 0.95±0.03 (95%).
EKG melalui hasil komputasi yang lebih objektif pada
ANN Backpropagation hasil perancangan ini memiliki saat subyektifitas analis medis menjadi dominan.
tingkat akurasi yang lebih baik dalam mengenali pola
sinyal normal dengan rata-rata keakuratan 97,33%, DAFTAR REFERENSI
sedangkan tingkat akurasi untuk kelas rbbb dan lbbb [1] Akay, Metin (1997). “Wavelet Applications in
masing-masing 82.22% dan 86.67%. Ketidakakuratan Medicine”, IEEE Spectrum. Biomed. Eng.
terjadi disebabkan oleh kemiripan pola sinyal rbbb p.50-56.
atau lbbb yang sama-sama memiliki proses [2] Cvetkovic, Dean. Ubeyli, Elif Derya. Cosic,
melebarnya kompleks QRS sebagai gambaran dari Irena.(2008), “Wavelet Transform Feature
terhambatnya impuls di ventrikel kanan atau kiri. Extraction From Human PPG, ECG, and EEG
Selain itu, ketidakakuratan juga terjadi untuk Signal Responses to ELF PEMF Exposures : A
pengenalan pola mirip yang belum diajarkan pada Pilot Study,” Digital Signal Processing.,
jaringan syaraf. Selain itu semakin banyak sample vol.18, pp. 861-874.
training yang dilatihkan, semakin tinggi persentase [3] Polikar, Robi. (1996), “The Wavelet Tutorial
keberhasilan dalam pengenalan sinyal EKG. Part III Multiresolution Analysis and The
Continues Wavelet Transform 2nd ed,”.
[4] Addison PS. (2005), “Wavelet transforms and
Tabel 5. Nilai Sensitifitas dan Spesifisitas Hasil pengujian the ECG : a review”. Physiological Measure-
cross validation dengan 70 data latih dan 30 data testing ment vol.26,. pp.155-199.
[5] Ham, Fredric M. (2000), Principles of
Pengujian Hasil Pengujian Sensitifitas Spesifisitas
Neurocomputing for Science and Engineering.
Ke- TP FN FP TN Se Sp
1 9 1 1 19 0.87 0.96
McGraw-Hill Companies, Inc. Singapore.
2 8 1 1 20 0.89 0.95 [6] Silipo, R., Marchesi, C. (1998), Artificial Neural
3 8 1 1 20 0.89 0.95 Networks for Automatic ECG Analysis, IEEE
4 9 2 2 17 0.79 0.93 Transactions on Signal Processing, Vol. 46-5.
5 10 0 0 20 1.00 1.00 [7] Heden, B., Ohlson, M., Rittner, R., Pahlm, O.,
6 8 2 2 18 0.73 0.89 Haisty, W., K., Peterson, C. and Edenbrandt,
7 9 1 2 18 0.86 0.92 L. (1996), “Agreement Between Artificial
8 8 2 1 19 0.83 0.92
9 9 1 1 19 0.87 0.96
Neural Networks and Experienced Electro-
10 10 1 0 19 0.96 0.99 cardiographer on Electrocardiographic Diag-
nosis of Heald Myocardial Infarction”, JACC
Rata-rata Se dan Sp 0.87±0.08 0.95±0.03
Elsevier Science Inc, Vol. 28, No. 4.

140

Anda mungkin juga menyukai