Anda di halaman 1dari 15

BUKU PANDUAN

PRAKTIKUM
BIOPSIKOLOGI

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM “45”BEKASI
KATA PENGANTAR

َ‫ون‬ ْ ‫َار َو‬


ْ َ ‫األفئِ َد َةَ قَ ِليال َما ت‬
َ ‫شك ُُر‬ َّ ‫شَأ َ لَ ُك َُم ال‬
ََ ‫س ْم ََع َواأل ْبص‬ َ ‫َو ُه ََو الَّذِي أ َ ْن‬
Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani.
Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur (QS Al Mukminun: 78)

Alhamdulillah
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga buku panduan praktikum Biopsikologi ini dapat terselesaikan. Mempelajari perilaku
dalam psikologi perlu dilakukan secara menyeluruh yaitu dengan meninjau perilaku dari tiga sisi
pengaruh: psikologis, biologis, dan lingkungan. Mata kuliah Biopsikologi adalah mata kuliah dasar
yang menjadi pengantar bagi mahasiswa untuk mengenal lebih jauh tentang biologi manusia yang
dibutuhkan untuk memahami perilaku dari sisi biologis. Sebagai mata kuliah pengantar mata kuliah
ini diberikan pada semester awal (semester I). Selain kegiatan tatap muka di kelas, dilakukan juga
praktikum untuk menambah pemahaman mahasiswa dan membantu mahasiswa dalam menerapkan
materi dalam praktek.
Buku pedoman praktikum diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dasar materi
perkuliahan Biopsikologi serta menambah wawasan mahasiswa tentang penerapan prinsip
biopsikologi dalam kehidupan sehari-hari. Buku panduan praktikum diharapkan akan memebantu
mahasiswa dalam melaksanakan praktikum secara terstruktur dan sistematis sehingga tujuan dari
praktikum dapat tercapai. Diharapkan pula buku panduan ini juga dapat digunakan sebagai dasar
suatu pandangan mahasiswa melihat proses fisiologis yang dialaminya sehari-hari dan disesuaikan
dengan teori-teori ekonomi yang ada.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh civitas akademika Fakultas Sosial
dan Ilmu Politik yang turut berpartisipasi dalam penulisan buku pedoman praktikum ini. Semoga
buku panduan praktikum memberikan manfaat kepada penggunanya.

2017
Alfiana Indah Muslimah.,M.Psi.,Psikolog
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................................. 1
Kata pengantar................................................................................................................... 2
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………………….. 3
Tata tertib praktikum ……………………………………………………………………………………………………. 4
Panduan Praktikum Biopsikologi ………………………………………………………………………………….. 5
Reaksi Pupil …………………………………………………………………………………………………………………… 6
Penghantaran Aerotymponal dan Craniotymponal pada pendengaran Manusia …………… 7
Perasa Pada Kulit …………………………………………………………………………………………………………… 8
Penghiduan …………………………………………………………………………………………………………………… 9
Pengecapan ………………………………………………………………………………………………………………….. 10
Gerakan – Gerakan Refleks ……………………………………………………………………………………………. 11
Contoh laporan …………………………………………………………………………………………………………….. 12
Format laporan ……………………………………………………………………………………………………………… 13
Tata Tertib
Tata tertib umum Praktikum adalah :
1) Kehadiran
a) Praktikan yang tidak hadir maksimal 3x pertemuan, tidak diperkenankan mengikuti
praktikum.
b) Bagi praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum dikarenakan sakit harus
membawa surat dokter atau surat inap rumah sakit.
2) Keterlambatan
a) Praktikan diharapkan datang tepat waktu untuk mengikuti praktikum.
b) Toleransi keterlambatan akan diberikan bila keterlambatan berkisar: 1-15 menit :
praktikan diperbolehkan mengikuti kegiatan praktikum dengan mendapatkan blanko
keterlambatan.
c) > 15 menit : praktikan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan praktikum dan
dianggap tidak masuk.
3) Berpakaian sopan dan rapi
a) Pakaian untuk wanita : kemeja atau blouse tidak pendek dan ketat (bukan bahan
jeans dan kaos)
b) Rok dibawah lutut (bukan bahan jeans dan kaos)
c) Sepatu tertutup atau pantofel (formal)
d) Pakaian untuk pria : kemeja rapi (bukan jeans dan kaos).
e) Celana bahan (bukan jeans dan kaos)
f) Sepatu tertutup atau pantofel (formal)
4) Rambut
Rambut harus rapi dan tidak di berwarna.
5) Aksesoris
a) Boleh menggunakan aksesoris namun tidak berlebihan.
b) Bagi pria tidak diperbolehkan menggunakan anting.
c) Tidak boleh menggunakan cat kuku (kuteks).
6) Diwajibkan kepada seluruh praktikan untuk mematuhi peraturan di atas.
7) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, akan diatur kemudian.
PANDUAN PRAKTIKUM BIOPSIKOLOGI

A. DESKRIPSI PANDUAN PRAKTIKUM


Mata kuliah Biopsikologi diberikan pada mahasiswa Psikologi semester 1. Mata kuliah ini
akan membahas mengenai cara genetika berperan dalam menentukan perilaku, menyebutkan
bagian-bagian neuron dan cara neuron berkomunikasi, peran obat-obatan pada neuron,
menyebutkan sistem syaraf pusat dan sistem syaraf tepi, menyebutkan struktur-struktur penting
pada otak dan perannya pada perilaku, menyebutkan anatomi dan peran alat indera, serta
menyebutkan kelenjar, proses sekresi hormon, dan peran hormon manusia. Selain pemberian
materi di kelas dilakukan juga praktikum untuk menambah pemahaman mahasiswa dan
membantu mahasiswa dalam menerapkan materi dalam praktek.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa memahami dan dapat menerapkan
materi dapat menyebutkan beberapa aspek biologis dasar untuk menjelaskan perilaku yaitu cara
syaraf berkomunikasi dan peran substansi kimiawi pada syaraf, peran struktur otak dan sistem
syaraf pusat dan sistem syaraf tepi, peran alat indera dan hormon dan gangguan perilaku yang
dikaji dalam psikologi
C. MATERI PRAKTIKUM
1. Reaksi Pupil
2. Penghantaran Aerotymponal dan Craniotymponal pada pendengaran Manusia
3. Perasa Pada Kulit
4. Penghiduan
5. Pengecapan
6. Gerakan – Gerakan Refleks
D. PENILAIAN HASIL
Nilai praktikum memberikan kontribusi sebesar 25% dari nilai matakuliah Biopsikologi Penilaian
diberikan secara individual dan menjadi prasyarat bagi ujian akhir semester yang terdiri dari nilai :
1.Kehadiran praktikum 40 %
2. Laporan 35%
3. Etika 25 %
I Reaksi Pupil

TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui bagaimana Reaksi Pupil mata manusia jika ada stimulus cahaya yang masuk ke
mata.
ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Cermin
2. Senter
JALANNYA PERCOBAAN
1. Mengecilnya Pupil pada akomodasi dan konfergency.
a) PP bertindak sekaligus sebagai OP, menggunakan cermin kemudian melihat jauh di dalam
cermin dan sekonyong-konyongnya melihat bayangan PP di cermin.
b) OP di suruh melihat jauh, kemudian diminta tiba-tiba melihat jari PP yang ditempatkan kira-
kira 20 cm di muka mata OP.
2. Mengecilnya Pupil oleh karena cahaya.
a) OP disuruh melihat ke tempat yang terang kemudian disuruh menutup matanya, setelah
menunggu sebentar kemudian disuruh membuka mata matanya sehingga akan terlihat
pupilnya mengecil.
b) OP disuruh melihat ketempat yang terang dan satu mata ditutup dengan tangan, setelah
ditutup kemudian di buka.
c) PP menyinari mata OP dengan Senter kemudian lihat perubahan Pupil
II Penghantaran Aerotymponal dan Craniotymponal pada pendengaran Manusia

TUJUAN PERCOBAAN
Untuk membuktikan terjadinya penghantaran aerotymponal dan carniotymponal pada pendengaran
manusia.
ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Garpu tala
2. Meteran kain
3. Arloji
JALANNYA PERCOBAAN
1. Percobaan dari Rine
a) oleh PP satu garpu tala yang sedang bergetar ditempatkan dengan tangkainya pada puncak
kepala PP, sampai nadanya tidak kedengaran lagi. Kemudian garputala diletakan di muka
lubang telinga PP.
b) PP mengambil sebuah garputala yang sedang bergetar dan ditempatkan dengan tangkainya
pada tulang dibelakang telinga OP sampai nadanya tidak kedengaran lagi. Kemudian
garputala diletakan dimuka lubang telinga OP.
2. Percobaan dari Weber Suatu garputala yang sedang bergetar ditempatkan dengan tangkainya
pada puncak kepala PP, kemudian satu lubang telinga PP ditutup.
3. Pemeriksaan Ketajaman Pendengaran Sebuah arloji ditempatkan di muka lubang telinga dari OP,
telinga yang lain ditutup kemudian arloji lambat laun dijauhkan sampai bunyinya tak terdengar
lagi. Jarak antara arloji dan lubang telinga diukur, kemudian arloji didekatkan ke lubang telinga
OP sampai kedengaran lagi. Jarak antara arloji dan lubang telinga diukur. Pemeriksaan diulangi
pada telinga yang lain
III Perasa Pada Kulit

TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui adanya reseptor – reseptor tekanan sakit dan menentukan letaknya pada
permukaan kulit.
ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Serabut – serabut ijuk dari berbagai ukuran
2. Kerucut – kerucut dengan tangkai
3. Kikiran kuning
4. Tempat air panas dan air dingin
5. Gelas
JALANNYA PERCOBAAN
a. Tempat Reseptor Tekanan dan Sakit OP sekaligus bertindak sebagai PP mengambil serabut yang
sudah dibengkokkan, kemudian serabut itu ditekankan pada kulit punggung OP. Selanjutnya OP
juga mengambil serabut ijuk yang agak tebal dan kaku. Serabut ini juga ditekankan pada kulit
punggung tangan OP, maka akan terasa sakit.
b. Tempat Reseptor Dingin dan Panas Kerucut – kerucut kecil dari kuningan yang ada tangkainya
dimasukan ke dalam tempat yang ada kikiran kuninganya, kemudian tempat ini dimasukan
kedalam sebuah gelas dengan air es. Dengan kerucut – kerucut tersebut kulit OP disentuh.
Kemudian dilakukan lagi dengan percobaan menggunakan air panas.
IV Penghiduan

TUJUAN PERCOBAAN
Untuk membuktikan apakah indera penghiduan lebih peka terhadap zat yang berupa gas dari pada
zat padat.
ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Tempat membakar kemenyan
2. Sebutir kemenyan
JALANNYA PERCOBAAN
OP sekaligus bertindak sebagai PP membaui sebutir kemenyan yang belum dibakar, lalu kemenyan
tersebut dibakar. Setelah kemenyan dibakar, OP diminta apakah dapat membaui kemenyan yang
telah dibakar tersebut, adakah perbedaanya antara atau sebelum sebelum dibakar.
V Pengecapan
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui bagaimana terjadinya pengecapan dan menentukan modalitas pengecapan pada
alat kecap.
ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Sapu tangan atau tissue
2. Gula yang kering
3. Garam yang kering
4. Asam jawa
JALANNYA PERCOBAAN
PP bertindak sekaligus sebagai OP mengeringkan lidah dengan menggunakan kertas tissue,
kemudian di atas lidah yang kering tersebut diletakan gula kering. Kemudian garam dan asam secara
bergantian.
VI Gerakan – Gerakan Refleks
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui adanya gerakan – gerakan refleks pada manusia. Untuk membuktikan adanya
gerakan refleks mengejipkan mata pada manusia. Untuk membuktikan adanya refleks muntah pada
manusia.
ALAT YANG DIGUNAKAN
Martil Refleks
JALANYA PERCOBAAN
1. Refleks Urat - OP disuruh duduk di tepi meja dengan tungkai dibawah tergantung. Kemudian lihat
dibawah tempurung lutut di pukul dengan martil refleks oleh PP. - OP disuruh berdiri, satu tungkai
bawah letakan dengan tulang kering pada kursi dengan kaki digantung pada kursi. Kemudian PP
memukul urat tumit dengan martil refleks.
2. Refleks Mengejapkan Mata : - OP disuruh duduk di tepi meja, kemudian dengan menggunakan
tangan PP menepiskan mata OP di depan wajah dengan tiba - tiba
Contoh laporan
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL
Nomor Percobaan :
Nama Percobaan :
Nama OP (Orang Percobaan) :
Usia OP :
Pendidikan :
Nama PP (Pelaku Percobaan) :
Tanggal Percobaan :
Waktu Percobaan :
Tempat Percobaan :

A. Tujuan Percobaan
Melihat adanya pengecilan pupil pada akomodasi dan konvergensi serta pengecilan pupil
karena cahaya.

B. Dasar Teori
Pupil merupakan celah yang berbentuk lingkaran yang terletak di tengah-tengah iris. Pupil
berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya cahaya kedalam mata. Cahaya yang masuk
kedalam mata melalui pupil diteruskan kedalam retina.
Jika berada ditempat yang gelap atau tempat yang intensitas cahayanya kurang, maka pupil
akan membesar untuk memaksimalkan menangkap cahaya yang kurang. Jika kita berada di dalam
tempat yang terang, pupil mata akan mengecil karena cahaya yang masuk terlalu berlebihan,
sehingga untuk meminimalisir cahaya yang masuk, pupil mengecil. Jika dalam keadaan normal atau
tidak terlalu terang maupun tidak terlalu gelap maka pupil mata normal tidak mengecil tidak pula
membesar.
Bagian yang sangat berperan pada saat reaksi pupil adalah kunica masculata yang terletak
pada bagian-bagian yang berfungsi untuk meningkatkan cahaya terang. Kemampuan dalam
berakomodasi dikarenakan adanya kerjasama antara muscllus allain, ligmen lentis dan lensa
kristalina. Otot yang mengatur lentis dan lensa kristalina. Otot yang mengatur reaksi pupil itu
adalah Muscllus Aillator Pupilae yaitu mengatur lebarnya pupil, geraknya disebut indriasi.
Dan Muscllus Spinter Pappilae yaitu mengatur mengecilnya pupil, gerakkan mengecilnya dari otot
yang melingkarinya.
Ketika seseorang melihat benda dari jarak dekat dengan refleks konvergensi-akomodasiyaitu
mata berkonvergensi, pupil menjadi kontruksi, maka memfokuskan pada objek. Dibelakang masing-
masing pupil terdapat lensa, yang memfokuskan cahaya yang datang dari retina. Ketika kita
mengarahkan penglihatan kita kepada sesuatu yang bergerak dekat denga kita, ketegangan
pada ligamen-ligamen yang mempertahankan masing-masing lensa agar tetap ditempatnya
disesuaikan oleh otot-otot siliaria, dan berbentuk silinder sesuai bentuk alamiahnya. Hal ini
meningkatkan kemampuan lensa untuk merefraksi (membelokkan) cahaya untuk mendekatkan
objek-objek ke fokus yang tajam. Ketika kita memfokuskan penglihatan pada objek yang tajam, lensa
menjadi datar. Proses menyesuaikan konfigurasi lensa untuk memfokuskan gambar pada retina ini
disebut akomodasi. Sedangkan konvergensi matasecara simultan, mata bergerak melihat objek.
Ukuran pupil tergantung beberapa faktor antara lain umur, tingkat kesadaran, kuatnya
penyinaran, dan tingkat akomodasi.
C. Alat yang Digunakan
1. Cermin
2. Senter ( Flashlight )
D. Jalannya Percobaan
1. Mengecilnya pupil pada akomodasi dan konvergensi.
a) PP bertindak sekaligus sebagai OP menggunakan cermin, kemudian melihat jauh dalam
cermin sekonyong-konyong, melihat bayangan dicermin.
b) OP disuruh melihat jauh, kemudian sekonyong-konyong melihat pensil yang ditempatkan
kira-kira 20 cm dimuka OP.
2. Mengecilnya pupil oleh karena cahaya.
a) OP disuruh melihat ketempat yang terang, kemudian disuruh menutup matanya, setelah
menunggu sebentar, kemudian disuruh membuka matanya sehingga akan terlihat pupilnya
akan mengecil.
b) Pupil disuruh melihat ketempat yang terang dan satu mata ditutup dengan tangan, setelah
ditutup kemudian dibuka.
c) PP menyinari mata OP dengan senter (Flashlight) kemudian lihat perubahan pupil.

E. Hasil Percobaan
1. Mengecilnya pupil pada akomodasi dan konvergensi
a. Ketika pupil berjarak normal (±20cm) dari cermin, pupil normal, tidak membesar tidak
pula mengecil. Ketika pupil jauh dari cermin maka pupil membesar, dan ketika pupil
didekatkan dengan cermin maka pupil mengecil.
b. Ketika pupil melihat jauh, maka pupil membesar. Kemudian ketika diperlihatkan jari pada
jarak 20cm maka pupil kembali normal. Ketika jari dijauhkan, pupil membesar, dan ketika
jari didekatan, pupil maka mengecil.
2. Mengecilnya pupil oleh karena cahaya
a. Pupil mata mengecil saat melihat ketempat yang terang, karena cahaya yang masuk
terlalu berlebihan, sehingga untuk meminimalisir cahaya yang masuk maka pupil
mata mengecil.
b. Pupil mata mengecil, karena pupil menyesuaikan diri dalam keadaan yang terang.
c. Pupil mengecil ketika disinari dengan senter.

F. Kesimpulan
Pupil membesar ketika melihat ketempat yang gelap atau redup (Intensitas cahaya rendah),
mengecil pada tempat yang terang (Intensitas cahaya tinggi) dan pupil normal kembali ketika berada
ditempat yang tidak terlalu terang tidak juga terlalu gelap.
Pupil akan mengalami peristiwa refleks pupil jika diberikan rangsangan cahaya baik
intensitasnya tinggi ataupun rendah.

G. Aplikasi
1. Pupil mata akan mengecil ketika beraktifitas pada ruangan atau tempat yang banyak cahaya
2. Saat Berkendaraan di malam hari maka pupil akan membesar untuk menankap cahaya sebanyk-
banyaknya
3. Ketika membaca buku mata kan melihat huruf-huruf yang tersusun lebih kecil dari lingkungan
sekitar buku inilah maka pupil akan mengecil.

Bekasi, November 2017

Praktikan
DAFTAR PUSTAKA

Muslimah, A.I, 2016. Panduan Praktikum Biopsikologi. Bekasi: Prodi Psikologi Unisma Bekasi
Pinel, John.2009. Biopsikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Puspitawati, Ira. 2012. Psikologi Faal. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai