BAB IV Dan V Lulut Maulana
BAB IV Dan V Lulut Maulana
A. Hasil Penelitian
Musi Rawas dengan luas 2,82 Km. (Profil Puskesmas Pauh, 2019).
Puskesmas Pauh Kabupaten Musi Rawas Utara terdiri dari Puskesmas Induk,
yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Kesehatan
orang tenaga kerja yang terdiri dari 1 orang Dokter Umum, 1 orang Dokter
gigi, 4 orang SKM, 1 orang S.Kep /Ners, 1 orang Apoteker, 8 orang Akper,
obat, 2 orang SPR, 3 orang Pek. Kes (SLTA), dan 3 orang SLTA/SMK
1
52
2
6 buah kendaraan roda dua dengan kondisi 3 sangat baik dan 3 rusak ringan,
Timbangan BB, pengukuran tinggi badan, body feat, Tensi meter, Brangkar,
Mikroskop, mounth dental chair dan dapur (Profil Puskesmas Pauh, 2019).
2. Jalannya Penelitian
Karateristik Ibu dan Pola pengasuhan Ibu dengan Status Gizi pada Balita
usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja puskesmas Pauh Kabupaten Musi Rawas
pada tahun 2017 yang berjumlah 265 orang dan berdasarkan perhitungan
accidental sampling. Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini yaitu orang
3
tua (Ibu) yang tinggal di Wilayah Puskesmas Nasal Kabupaten Kaur, orang
tua (Ibu) yang bersedia menjadi responden, orang tua yang memiliki balita di
posyandu.
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer
sekunder diperoleh dari rekam medik yaitu data status gizi pada balita di
Dinas Kesehatan Musi Rawas dan Puskesmas Pauh Kabupaten Musi Rawas.
Dependent.
3. Analisa Univariat
Karateristik Ibu dan Pola pengasuhan Ibu dengan Status Gizi pada Balita usia
6-24 Bulan di Wilayah Kerja puskesmas Pauh Kabupaten Musi Rawas Utara
Tahun 2019.
tinggi.
Tabel 5.2 Gambaran Pola Pengasuhan ibu yang memiliki balita usia 6-
24 Bulan di Wilayah Kerja puskesmas Pauh Kabupaten
Musi Rawas Utara Tahun 2019
Pola asuh Frekuensi Persentase
(f) (%)
Kurang 39 49,4
Baik 40 50,6
Jumlah 79 100
responden (49,4%) memiliki polah asuh ibu kurang, setengah dari responden
Tabel 5.3 Gambaran status gizi balita usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja
puskesmas Pauh Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2019
5
responden (55,7%) status gizi pada balita kurang, hampir sebagian dari
responden (32,9%) status gizi pada balita baik dan sebagian kecil dari
4. Analisis Bivariat
pengasuhan Ibu dengan Status Gizi pada Balita usia 6-24 Bulan di Wilayah
Kerja puskesmas Pauh Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2019 dapat
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui karakteristis umur ibu yang tua terdapat
sebagian besar dari responden (71,1%) yang status gizi balita buruk, sebagian
kecil dari responden (22,9%) yang yang status gizi balita baik, sebagian kecil
dari reponden (4,4%) yang status gizi balita lebih, karakteristik ibu yang muda
terdapat hampir sebagian dari responden (35,3%) yang status gizi balita buruk,
hampir sebagian dari responden (44,1%) yang status gizi balita baik, dan
sebagian kecil dari responden (20,6%) yang status gizi balita lebih.
Karakteristik pekerjaan ibu yang tidak bekerja terdapat sebagian besar dari
responden (70,8%) yang status gizi balita buruk, sebagian kecil dari
responden (22,9%) yang status gizi balita baik, sebagian kecil dari responden
(6,3%) yang status gizi balita lebih dan karakteristik pekerjaan ibu yang
bekerja terdapat hampir sebagian dari responden (32,3%) yang status gizi
balita buruk, hampir sebagian dari responden (44,8%) yang status gizi balita
baik dan sebagian kecil dari responden (19,4%) yang status gizi balita lebih.
(68,1%) yang status gizi balita buruk, sebagian kecil dari responden (23,4%)
yang status gizi balita baik dan sebagian kecil dari responden (8,5%) yang
status gizi balita lebih, karakteristik pendidikan ibu yang tinggi terdapat
7
hampir sebagian dari responden (37,5%) yang status gizi balita buruk, hampir
sebagian dari responden (46,9%) yang status gizi balita baik dan sebagian
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapat nilai p =0,004 < a 0,05, yang
karateristik ibu (umur) dengan status gizi yang memiliki balita usia 6-24
Bulan di Wilayah Kerja puskesmas Pauh Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun
2019, Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapat nilai p =0,003 < a
hubungan karateristik ibu (pekerjaan) dengan status gizi yang memiliki balita
usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja puskesmas Pauh Kabupaten Musi Rawas
Utara Tahun 2019 dan Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapat nilai p
bahwa ada hubungan karateristik ibu (pendidikan) dengan status gizi yang
memiliki balita usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja puskesmas Pauh Kabupaten
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui pola asuh ibu yang kurang terdapat
sebagian dari responden (27,7%) yang status gizi balita buruk, sebagian kecil
dari responden (12,8%) yang status gizi balita baik, sebagian kecil dari
responden (12,8%) yang status gizi balita lebih sedangkan hampie sebagian
dari responden (37,5%) yang status gizi balita buruk, sebagian besar dari
responden (52,5%) yang status gizi balita baik dan sebagian kecil dari
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapat nilai p =0,001 < a 0,05, yang
Pengasuhan Dengan Status Gizi pada balita usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja
B. Pembahasan
1. Analisa Univariat
sebagian besar dari responden (57,0%) karakteristik umur ibu tua, hampir
rendah lebih dari dua pertiga memiliki balita dengan status gizi baik
berada pada status gizi baik, bahkan dari 8 responden dengan tingkat
b. Gambaran Pola Pengasuhan ibu yang memiliki balita usia 6-24 Bulan di
2019
hampir sebagian dari responden (49,4%) memiliki polah asuh ibu kurang,
Manusia telah terbukti dari berbagai penelitian. Gangguan gizi pada awal
dewasa ( Depkes RI, 2012). Menurut Yulindar (2012), anak Balita dalam
perkembangan dan pertumbuhan. Gizi kurang dan gizi buruk pada anak
baik besar kemungkinan akan memiliki angka kesakitan yang rendah dan
status gizi yang relatif lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa
anak balita. Menurut Yulindar, (2012) faktor yang cukup dominan yang
makanan dan perawatan anak yang benar mencapai status gizi yang baik
Pemberian makan pada anak balita merupakan salah satu hal yang
penting karena dapat mempengaruhi status gizi balita. Hal ini dapat
turun temurun artinya kalau keluarga sudah terbiasa memberikan Air susu
Ibu (ASI) Eksklusif kepada bayinya maka cara tersebut akan diwariskan
bayi dan balita umumnya terdiri dari air susu Ibu (ASI), makanan lumat,
baik besar kemungkinan akan memiliki angka kesakitan yang rendah dan
status gizi yang relatif lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa pola asuh
merupakan faktor penting dalam status gizi dan kesehatan anak balita
gizi yang baik melalui pola asuh yang dilakukan ibu kepada anaknya akan
asuh ibu berada pada kategori baik mempunyai status gizianak yang baik
pula. Hal ini sesuai dengan penelitian Rapina (2013) yang menyatakan
Pola Asuh ibu terhadap status gizi balita dalam pemberian makan
pada anak balita merupakan salah satu hal yang penting karena dapat
mempengaruhi status gizi balita. Seharusnya ibu yang lebih dekat pada
sebagian besar dari responden (55,7%) status gizi pada balita kurang,
hampir sebagian dari responden (32,9%) status gizi pada balita baik dan
sebagian kecil dari responden (11,4%) status gizi pada balita lebih.
gizinya.
2. Analisa Bivariat
yang tua terdapat sebagian besar dari responden (71,1%) yang status
gizi balita buruk, sebagian kecil dari responden (22,9%) yang yang
status gizi balita baik, sebagian kecil dari reponden (4,4%) yang status
53
gizi balita lebih, karakteristik ibu yang muda terdapat hampir sebagian
dari responden (35,3%) yang status gizi balita buruk, hampir sebagian
dari responden (44,1%) yang status gizi balita baik, dan sebagian kecil
pekerjaan ibu yang tidak bekerja terdapat sebagian besar dari responden
(70,8%) yang status gizi balita buruk, sebagian kecil dari responden
(22,9%) yang status gizi balita baik, sebagian kecil dari responden
(6,3%) yang status gizi balita lebih dan karakteristik pekerjaan ibu yang
gizi balita buruk, hampir sebagian dari responden (44,8%) yang status
gizi balita baik dan sebagian kecil dari responden (19,4%) yang status
besar dari responden (68,1%) yang status gizi balita buruk, sebagian
kecil dari responden (23,4%) yang status gizi balita baik dan sebagian
kecil dari responden (8,5%) yang status gizi balita lebih, karakteristik
(37,5%) yang status gizi balita buruk, hampir sebagian dari responden
(46,9%) yang status gizi balita baik dan sebagian kecil dari responden
ada hubungan karateristik ibu (umur) dengan status gizi yang memiliki
Musi Rawas Utara Tahun 2019, Berdasarkan hasil analisis uji chi-
54
(pekerjaan) dengan status gizi yang memiliki balita usia 6-24 Bulan di
yang memiliki balita usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja puskesmas Pauh
rendah lebih dari dua pertiga memiliki balita dengan status gizi baik
berada pada status gizi baik, bahkan dari 8 responden dengan tingkat
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui pola asuh ibu yang kurang
hampir sebagian dari responden (27,7%) yang status gizi balita buruk,
sebagian kecil dari responden (12,8%) yang status gizi balita baik,
sebagian kecil dari responden (12,8%) yang status gizi balita lebih
balita buruk, sebagian besar dari responden (52,5%) yang status gizi
balita baik dan sebagian kecil dari responden (10,0%) yang status gizi
balita lebih.
ada Hubungan Pola Pengasuhan Dengan Status Gizi pada balita usia 6-
BAB VI
A. Kesimpulan
pengasuhan Ibu dengan Status Gizi pada Balita usia 6-24 Bulan di Wilayah
Kerja puskesmas Pauh Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2019 dapat ditarik
1. Sebagian besar dari responden karakteristik ibu dengan Status Gizi pada
Balita usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja puskesmas Pauh Kabupaten Musi
2. Hampir sebagian dari responden pola asuh ibu kurang dengan Status Gizi
pada Balita usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja puskesmas Pauh Kabupaten
3. Ada hubungan karakteristik ibu dengan Status Gizi pada Balita usia 6-24
Tahun 2019
4. Ada hubungan Pola pengasuhan Ibu dengan Status Gizi pada Balita usia 6-
Tahun 2019
B. Saran
1. Saran Teoritis
variabel penelitian yang lain yang lebih spesifik dengan melihat adanya
2. Saran Praktik
tentang Pola pengasuhan Ibu dengan Status Gizi pada Balita usia 6-24
Tahun 2019.
b. Bagi Akademik
pengasuhan Ibu dengan Status Gizi pada Balita usia 6-24 Bulan di
2019.
lebih spesifik lagi misalnya untuk melihat besarnya Pola pengasuhan Ibu
dengan Status Gizi pada Balita usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja