Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Invertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang

belakang. Hewan yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang

sangat bervariasi seperti dari laut, sungai, darat, bahkan sampai di pengunungan.

Berdasarkan jenis simetri tubuhnya, invertebrata dapat dibedakan menjadi

kelompok hewan bersimetri radial dan bersimetri bilateral. Bagian mulut sebelah

atas disebut bagian oral dan bagian di sebelah bawah disebut suboral. Salah satu

hewan yang termasuk dalam kelompok invertebrata adalah Cnidria.

Cnidaria terdiri dari tiga kelas yaitu hydrozoa, anthozoa dan scyphozoa.

Hydrozoa adalah berbentuk ular contohnya hydra. Anthozoa adalah bunga karang

contohnya anemon laut metridium marginatum. Kelas Scyphozoa adalah hewan

berbentuk mangkuk contohnya aurellia aurita. Kelas scyphozoa memiliki ciri-ciri

tubuh medusa berukuran dewasa besar berbentuk seperti payung dan memiliki

tentakel yang terdapat sel sengat. Makanan dimasukkan melalui mulut yang

terdapat di bagian bawah permukaan tubuh dan makanan yang tidak dapat dicerna

akan dikeluarkan melalui mulut lagi.

Ciri khas hewan-hewan dalam kelompok Cnidria adalah memiliki sel

sengat yang disebut dengan knidosit. Ciri lain hewan Cnidria adalah memiliki

rongga berukuran besar di bagian tengah tubuh yang disebut dengan rongga perut

(Gastrovaskuler). Rongga perut ini berguna untuk mencerna dan mengedarkan

makanan serta sebagai pelampung saat berenang. Cnidria merupakan organisme


bersel banyak dan diploblastik. Tubuhnya terdiri atas bagian oral yang terletak di

sebelah atas dan aboral yang terletak di bagian bawah. Ujung tubuh Cnidria

terdapat mulut yang dikelilingi oleh tentakel yang berfungsi untuk berenang dan

untuk menangkap makanan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan

praktikum Cnidaria (ubur-ubur).

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana ciri morfologi

dan anatomi hewan ubur-ubur ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati ciri morfologi dan

anatomi hewan ubur-ubur.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah dapat mengamati ciri morfologi dan

anatomi hewan ubur-ubur.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Filum Coelenterata

Coelenterata terdiri dari tiga kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa (ubur-ubur)

danAnthozoa (anemone dan coral). Semua ditandai adanya rongga

gastrovasculardannematocyst. Bersifat diploblastis, memiliki tentakel-tentakel

disekitar mulut dan tanpa anus, sistem saluran pencernaan tidak sempurna dan

merupakan system gastrovascular. Kelas Hydrozoahidup di air tawar dengan

menempel pada objek yang ada di dalam air misalnya akar tumbuhan air, hidup

soliter, tubuh berbentuk silindris yang dapat dijulurkan dan dipendekkan.Kelas

Scyphozoa Sesuai dengan namanya kelompok hewan ini memiliki tubuh yang

berbentuk seperti mangkok.Kelas Anthozoa Semua anggaota kelas ini hidup di

laut, dari daerah intertidal sampai kedalaman 6.000 meter terutama diperairan

yang hangat (Paruntu, dkk., 2013).

B. Cnidaria

Cnidaria berasal dari bahasa Yunani “cnidos” yang berarti jarum

penyengat. Ciri khas dari hewan Cnidaria adalah memiliki knidosit yang

merupakan sel terspesialisasi yang digunakan untuk menangkap mangsa dan

membela diri. Tubuhnya terdiri atas mesoglea yaitu bahan tak hidup yang mirip

jeli, terletak di antara lapisan epitelium luar dan epithelium dalam. Komposisi

penyusun masoglea kurang lebih terdiri dari 96% air , 3% garam , dan 1% bahan

organik. Ubur-ubur memiliki dua bentuk tubuh dasar, yaitu medusa yang

berenang dan polip yang sesil atau menetap dan menempel pada suatu medium,
keduanya memiliki bentuk simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh tentakel

berknidosit. Kedua bentuk tersebut memiliki satu lubang jalan masuk yang

berfungsi sebagai mulut maupun anus yang disebut manus serta rongga tubuh

yang digunakan untuk mencerna makanan dan bernapas (kuviani) (Saptarini,

2011).

C. Ubur-Ubur

Ubur-ubur merupakan hewan laut yang termasuk dalam filum Cnidria.

Ubur-ubur mempunyai gastrovaskular tunggal yang berfungsi sebagai pencernaan,

sirkulasi dan tentakel. Tentakel dilapisi oleh deretan alat penyengat khusus yang

disebut nematocyst. Nematocyst berada di dalam cnidoblast atau kapsul luar.

Permukaan luar cnidoblast terdapat cnidocil (trigger point) yang dapat dirangsang

dengan stimulus mekanik atau kimia. Di dasar cnidocyl terdapat lubang,

gulungan, alat tajam dan tuba yang mengandung racun yaitu cnidocytes yang

terdapat di dalam nematocyst (Hasanah dkk, 2016).

Ubur-ubur hidup di laut baik dalam bentuk polip yang melekat di dasar

maupun berenang bebas dalam bentuk medusa. Tubuhnya lunak seperti gelatin,

transparan, dan mengandung banyak air. Phylum coelenterate merupakan hewan

tingkat rendah yang memiliki jaringan ikat yang terdiri dari dua lapisan dan dua

bentuk polip yang berbentuk tabung. Satu ujung tertutup dan merupakan tempat

untuk melekat pada subtract sedang lainnya dengan mulut yang terletak di tengah-

tengah biasanya dikelilingi oleh tentakel lunak, sedangkan medusa merupakan

individu yang berenang bebas dengan tubuh seperti gelatin, bentuknya mirip
payung dan memiliki mulut yang menonjol di tengah pada daerah cekung bawah

(Junaidi dkk, 2014).

D. Siklus Hidup Ubur-ubur

Siklus hidup ubur-ubur terdiri dari dua macam yaitu siklus seksual dan

siklus aseksual.Siklus seksual yaitu medusa yang berbentuk seperti lonceng atau

payung, mempunyai mesoglia tebal, bagian konveks menghadap ke atas dan

mulut terletak di tengah bagian konkaf yang menghadap ke bawah. Sedangkan

siklus aseksual merupakan bentukan polip yang berbentuk silinder dengan bagian

mulut mengandung tentakel yang menghadap ke atas dan ujung lainnya melekat

pada substrat, bentukan polip tersebut memiliki lapisan mesoglia yang tipis

(Hasanah, 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, V. A., Munawir, A dan Efendi, E., 2016, Pengaruh Induksi Racun Ubur-
Ubur (Physalia utriculus) terhadap Fungsi Oksigenasi dari Eritrosit pada
Mencit Jantan, e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 6(1) : 123

Hasanah, V. A., 2015. Pengaruh Induksi Racun Ubur-ubur (Physalia utriculus)


terhadap Fungsi Oksigenasi dari Eritrosit pada Mencit Jantan, Skripsi,
Universitas Jember. Jember.

Junaidi, Kurnianto, R., Uslianti, S dan Wahyudi, T., 2014, Rancang Bangun
Mesin Pembuat Abon Ubur-ubur, Jurnal ELKHA, 6(2) : 35

Paruntu, C.P., Rifai. H dan Kusen. J. D. 2013. Nematosit dari Tiga Spesies
Karang Scleractinia, Genus Pocillopora. J Perikanan dan Kelautan Tropis.
9(2): 60-64

Saptarini, D., Aunurohim, dan Hayati, R., 2011, Komposisi, Kelimpahan dan
Distribusi Ubur - Ubur (Scyphozoa) di Pesisir Timur Surabaya, Skripsi,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai