WANITA HAMIL
KELOMPOK 3 MATERNITAS I
Nama :
Dengan mengucap syukur kepada TUHAN YANG MAHA ESA yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas kuliah kami di STIKes MALUKU HUSADA jurusan
keperawatan.
Dengan terselesaikannya makalah ini, tidak lupa berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan
dari Ibu dan Bapak Dosen kami tercinta serta Orang Tua yang senang tiasa membantu kami
untuk menyelesaikan makalah ini.
Apabila dalam penulisan makalah ini masih ditemukan kekeliruan, penulis mengharap kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………….1
Latar Belakang……………………………………………………………………………………..1
Tujuan………………………………………………………………………………………………....1
Pengkajian…………………………………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN…………..………………………………………................................................11
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………22
Saran…………………………………………………………………………………………………………..22
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………..23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu masa dimana seorang ibu mengalami suatu perubahan pada
dirinya baik fisik maupun psikologis. Pada ibu yang primipara,kehamilan merupakan suatu
pengalaman yang baru.Sehingga ibu tersebut memerlukan suatu informasi yang berhubungan
dengan kehamilannya.Bagi petugas kesehatan berkewajiban menyampaikan informasi-
informasi yang diperlukan oleh ibu.Sehingga ibu dapat memahami keadaaannya dan dapat
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilannya.
Oleh karena itu tenaga kesehatan dapat memberikan informasi melalui promosi kesehatan
seperti penyuluhan tentang keadaan fisiologis dan patolohis dalam kehamilan, kebutuhan ibu
selama kehamilan dan persiapan ibu dalam menghadapi persalinan dan kelahiran bayi. Dalam
makalah ini penulis membahas mengenai hal-hal tersebut di atas yang diharapkan bermanfaat
bagi pembeca terutama ibu hamil.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi kesehatan yang membahas tentang
penyuluhan kesehatan pada ibu hamil
Untuk memberikan informasi terhadap pembaca terutama ibu hamil mengenai
kehamilannya
Untuk membantu mahasiswa untuk memahami tentang materi promosi kesehatan pada ibu
hamil
PENGKAJIAN
A. Pengertian
Pengkajian merupakan langkah mengumpulkan semua data yang akurat dan lengkap
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien secara keseluruhan. Bidan dapat
melakukan pengkajian dengan efektif, maka harus menggunakan format pengkajian yang
terstandar agar hasil pengkajian lebih relevan.
Berdasarkan bentuknya, ada dua data yang harus dikaji oleh tenaga keperawatan, terutama bidan,
yaitu :
1. Data Dasar
Merupakan kumpulan data yg berisikan status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola
kesehatan dan keperawatan terhadap diri sendiri, dan hasil konsultasi medis (terapis) atau profesi
kesehatan lainnya. (Taylor, Lilis dan LeMone, 1996)
2. Data Fokus
Merupakan data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan
masalahnya, serta hal-hal yg mencakup tindakan pelaksanaannya terhadap klien.
Sedangkan berdasarkan sifatnya, juga ada dua data yang harus dikaji oleh bidan, yaitu :
1. Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari hasil anamnesa, baik dari hasil menganamnesa pasien maupun
keluarga pasien itu sendiri, seperti biodata pasien, riwayat obstetri, dan sebagainya.
2. Data Objektif
Merupakan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri terhadap
pasien, seperti tekanan darah, suhu, dan lain-lain.
e) Ekstremitas
1) Ekstremitas Atas
Inspeksi, lihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan sebagainya.
Palpasi, raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya.
2) Ekstremitas Bawah
Inspeksi, lihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan sebagainya.
Palpasi, raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya.
Perkusi, untuk menilai refleks patella kiri dan kanan.
f) Genitalia
1) Inspeksi
Vulva dan vagina, apakah ada udem, varises, hipervaskularisasi, dan sebagainya.
Pengeluaran pervaginam
Perineum, lihat kebersihan perineum dan genitalianya.
b. Data Objektif
Pemeriksaan yang dilakukan bidan terhadp ibu hamil dan ibu bersalin adalah sama. Hanya saja
pada ibu bersalin bidan harus melakukan pemeriksaan tambahan yang harus dilakukan yaitu
pemeriksaan dalam. Adapun hal-hal yang harus diperiksa oleh bidan adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan Umum, meliputi :
a) Kesadaran ibu,
b) Berat bada sebelum hamil,
c) Berat badan sekarang
d) Tinggi badan, dan
e) Lingkar Lengan Atas (LILA)
2) Tanda-tanda Vital (TTV), meliputi :
a) Tekanan darah,
b) Nadi,
c) Pernapasan, dan
d) Suhu.
3) Pemeriksaan Fisik, meliputi :
a) Kepala
(1) Inspeksi
Rambut, lihat kebersihan kulit kepala dan rambut.
Telinga, lihat kesimetrisan, kelengkapan, dan kebersihan telinga,
Mata, lihat kesimetrisan, kelengkapan, conjungtiva pucat/tidak, dan kebersihan mata,
Bibir, nilai keadaan bibir (stomatitis), kering/tidak,
Mulut, nilai kebersihan mulut, pucat/tidak.
Lidah, nilai kebersihan lidah,
Gigi, nilai kebersihan gigi, ada/tidak karies dentis.
Muka, nilai ada/tidaknya udem.
(2) Palpasi
Muka, nilai muka ada udem/tidak, tepatnya pada palpebra.
b) Leher
(1) Inspeksi, ada/tidak pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.
(2) Palpasi, ada/tidaknya pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.
c) Dada
(1) Inspeksi
Mamae, nilai kesimetrisannya, hiperpigmentasi pada papilla dan areolla, nilai papilla
menonjol/tidak,
Areolla, nilai hiperpigmentasinya.
Kelenjar Montgomery, ada/tidak.
(2) Palpasi
Benjolan, ada/tidaknya benjolan pada mamae, apakah ada noul-nodul pada mamae dan
areolla,
Apakah ada rasa nyeri saat dipalpasi, dan
Nilai pengeluaran colostrum, dengan memencet areolla.
d) Abdomen
(1) Inspeksi
Ada/tidaknya bekas jahitan/operasi,
Nilai kesesuaian antara pembesaran perut dengan usia kehamilan, dan
Lihat ada/tidaknya striae dan linea.
(2) Palpasi
Leopold :
- Leopold I, untuk mengetahui bagian apa yang ada pada fundus dan menilai tinggi fundus
uteri.
- Leopold II, untuk mengetahui bagian janin terhadap dinding perut ibu.
- Leopold III, untuk mengetahui apakah bagian terbawah jannin (kepala/bokong) masih bisa
digerakkan/tidak.
- Leopod IV, untuk mengetahui sejauh mana kepala janin telah turun/masuk ke panggul.
Tinggi Fundus Uteri (TFU), untuk mengetahui apakah perbesaran rahim sesuai/tidak dengan
usia kehamilan atau ada kemungkinan kehmilan kembar.
Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ), untuk mengetahui perkiraan berat badan janin.
(3) Auskultasi
Detak Jantung Janin (DJJ), untuk memantau kesejahteraan janin.
Frekuensi
Irama
Intensitas
Punctum Maximum, untuk mengetahui posisi terjelas terdengarnya DJJ.
e) Ekstremitas
(1) Ekstremitas Atas
Inspeksi, lihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan sebagainya.
Palpasi, raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya.
(2) Ekstremitas Bawah
Inspeksi, lihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan sebagainya.
Palpasi, raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya.
Perkusi, untuk menilai refleks patella kiri dan kanan.
f) Anogenitalia, tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui keadaan jalan lahir ibu,
apakah normal atau abnormal.
(1) Inspeksi
(a) Pemeriksaan Dalam
Pembukaan Serviks
Portio
Ketuban
Presentasi
Posisi
Penurunan
Bagian Terkemuka
(b) Ukuran Panggul Dalam (UPD)
Promotorium
Linea Innominata
Os Sakrum
Dinding samping panggul
Spina Ischiadica
Arcus Pubis
(c) Ukuran Panggul Luar (UPL) : Distantia Inter Tuberosum (DIT).
Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
B. ISTIRAHAT
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau mengurangi aktivitas otot.
Kegunaan istirahat adalah :
Untuk melepaskan lelah
Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan baru
Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan
Wanita hamil butuh istirahat yang cukup, wanita hamil dianjurkan untuk tidur siang karena
udara panas mudah membuat merasa lebih baikan bila cukup banyak istirahat.
Releksasi tubuh yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis selama hamil
terutama pada saat melahirkan. Releksasi sangat berguna juga bagi kesehatan ibu dan janin yang
dikandungnya.
Agar ibu hamil dapat melakukan istirahat yang benar, maka ia perlu mengetahui bagaimana
cara penyegaran tubuh dan sehat yaitu : pertama angkat tangan, kemudian turunkan, sekali lagi
angkat kemudian tarik nafas dan hembuskan, lakukan dengan santai.
Cara tidur yang nyaman
Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Kemudian
sedikit miringkan badan ke kanan, tangan kiri menyilang ikut menopang tubuh ibu perlahan-lahan,
kemudian ibu hamil bisa tidur dengan telentang.
Begitu juga saat bangun, terlebuh dahulu miringkan tubuh ke kanan, topanglah tubuh
dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan kemydian ibu hamil bisa duduk kembali.
Kalau perut ibu semakin besar akan sulit untuk tidur dengan posisi telentang maupun sebaliknya.
Untuk itu ibu merasa tidur dengan posisi miring ke kiri.
C. KEBUTUHAN PAKAIAN
Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian tertentu sehingga
ibu tidak dapat bebas bergerak
Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas
Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat sehingga
tidak bebas bergerak
Menarik : enak dipandang mata
Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai
pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan dasarnya.
D. IMUNISASI
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT).
Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga
dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi
selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian )
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
TT 1 selama kunjungan antenatal I
TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan
mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha program
ini terlaksana maksimal dan cepat.
E. SENAM HAMIL
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil akan
memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalina, antara lain dapat
melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan bakal bagi calon ibu pada saat
persalinan.
Tujuan senam hamil adalah :
Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap agar ibu dapat
menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan
mudah
Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis
Melonggarkan persendian yang berhubungan dengan proses persalinan
Cara memperoleh kontraksi dan relokasi yang sempurna
Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan
Dapat mengatur diri pada ketenangan
Manfaat senam hamil secara teratur :
Memperbaiki sirkulasi darah
Mengurangi pembengkakan
Memperbaiki keseimbangan otot
Mengurangi kram / kejang pada kaki
Menguatkan otot-otot perut
Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
Syarat-syarat mengikuti senam hamil :
Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter / bidan
Lakukan latihan setelah kehamilan 22 minggu
Lakukan latihan secara teratur dan disiplin
Gerakan senam hamil ada 3 tahap :
Kunjungan I ada 4 tahap
Kunjungan II ada 7 tahap
Kunjungan III gabungan kedua tahap tersebut
Gerakan senam hamil pada kunjungan pertama :
1. Senam untuk kaki
Dududk di kursi dengan kaki dirapatkan dan telapak kaki ditaruh di lantai
Mengangkat jari-jari kaki secara perlahan lalu diturunkan, berguna untuk memperkuat otot
panggul dan punggung sehingga dapat menopang tubuh ibu yang semakin besar
2. Duduk di kursi, silangkan kaki kanan diatas kaki kiri
Gerakkan ujung kaki perlahan-lahan ke atas dan turunkan, berguna untuk otot pinggang
dan panggul
3. Senam duduk bersila
Duduk bersila
Letakkan kedua telapak tangan di atas lutut
Tekan lutut ke bawah perlahan-lahan, berguna untuk mengurangi kram kaki karena duduk
terlalu lama
4. Cara tidur yang nyaman
Berbaring miring ke kiri dengan kaki ditekuk
Gerakan senam hamil pada kunjungan ke dua :
1. Senam posisi telentang
Tidurlah telentang dan tekuk lutut sedikit, jangan terlalu lebar dan arahkan telapak tangan
kebawah dan berada di samping badan
Angkat pinggang secara perlahan-lahan
2. Senam posisi merangkak
Badan dalam posisi merangkak
Sambil menarik nafas angkat punggung ke atas dengan wajah menghadap ke bawah,
membentuk lingkaran sambil perlahan-lahan mengangkat wajah, hembuslah nafas.
Turunkan punggung kembali perlahan
3. Senam untuk lutut
Tidur telentang tekuk kaki kanan, lutut kanan digerakkan perlahan ke kanan, bergantian
4. Senam dengan kedua lutut
Senam telentang dengan kedua lutut ditekuk, kedua lutut digerakkan kekiri dan kanan
5. Gerakan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan
Tidur dengan posisi kaki ditekuk, urut perut dengan kedua tangan dari bawah perut ke
payudara
6. Cara mengejan
Posisi setengah duduk dan kaki direnggangkan
Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3x pada hitungan ke empat tarik nafas dan tahan
mengejan kearah pantat dan hembuskan
7. Cara pernapasan saat melahirkan
Dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah mengejan lagi
Letakkan kedua tangan di atas dada
Buka mulut lebar-lebar bernapas pendek sambil mengatakan hah..hah
Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasai yang sangat
penting. Tabel di bawah ini memberikan garis-garis besarnya :
Kunjugan Waktu Informasi Penting
TM I Sebelum mg ke- Membangun hubungan saling percaya antara petugas
14 kesehatan dengan ibu hamil
Mendeteksi masalah dan menanganinya
Melakukan tindakan pencegahan spt tetanus
neonaturum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan
kebersihan dan sebagainya)
TM II Sebelum mg ke- Sama seperti di atas ditambah kewaspadaan khusus
28 mangenai preeklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala
preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi oedema
periksa untuk mengetahui proteinuria)
TM III Antara mg ke Sama seperti di atas ditambah palpasi abdominal untuk
28-36 mengetahui apakah ada kehamilan ganda
TM III Setelah mg ke- Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang
36 tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan
kelahiran di Rumah Sakit
Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia hendaknya
disarankan untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan tanda-tanda bahaya atau jika
ia merasa khawatir.
B. Kehamilan Mola
Patologi : sebagian dari vili berubah menjadi gelembung-gelembung berisi cairan jernih
Tanda dan gejala :
Perdarahan sedang banyak
Serviks terbuka
Uterus lunak dan lebih besar dari usia kehamilan
Hyperemesis lebih lama
Kram perut bagian bawah
Tidak ada tanda-tanda adanya janin
Keluar jaringan seperti anggur
Penanganan :Segera dikeluarkan karena bernahaya.
C. Kehamilan Ektopik
→ kehamilan dimana se telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium
kavum uteri
Gejala : amenorhoe, nyeri perut, perdarahan pervaginam sedikit, syok karena hypovolemia,
nyeru palpasi dan nyeri pada toucher, tumor dalam rongga panggul, gangguan kencing,
Hb menurun.
2. Hyperemesis Gravidarum
→mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil
a. Ringan
Tanda / gejala :
Mual muntah terus menerus
Penderita lemah, tidak mau makan, BB menurun, tekanan darak menurun
Nadi cepat ≥100x/menit
Nafas agak cepat
Nyeri epigastrium, bibir dan lidah kering
Turgor kulit menurun
Penanganan : rawat jalan dengan diet sering ngemil, minum vitamin B6, tinggi
karbohidrat rendah lemak.
b. Sedang
Tanda / gejala :
Mual muntah yang hebat
Lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek
Lidah kering dan kotor, nafas bau aseton
Nadi kecil dan cepat, suhu naik, tekanan darah & BB menurun
Dehidrasi, ikterus ringan, mata cekunh.
c. Berat
Tanda / gejala :
KU jelek
Kesadaran menurun
Nadi kecil, halus dan cepat
Dehidrasi berat, ikterus
Suhu badan meningkat, TD & BB turun
3. Nyeri Perut Bagian Bawah
→ Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang
Diagnosis nyeri perut bagian bawah :
a. Kista ovarium
Gejala dan tanda : nyeri perut, tumor adreksa pada PD, rasa tumor di perut bawah,
perdarahan vaginal ringan
b. Apendisitis : radang umbai cacing usus buntu
Gejala : nyeri perut bawah, demam, nyeri lepas
c. Sintitis : disuria, sering berkemih, nyeri perut
d. Pielonefritis : infeksi akut saluran kemih dengan gejala disuria, demam tinggi, sering
berkemih, nyeri perut
e. Peritronitis : radang selaput perut dalam rongga panggul, dengan gejala demam, nyeri
perut bawah, bising usus negatif
f. Kehamilan ektopik : tandanya nyeri perut, ada perdarahan sedikit, serviks tertutup, uterus
sedikit besar dan lunak
B. SARAN
informasi mengenai kehamilannya. Informasi ini dapat diperoleh melalui penyuluhan-penyuluhan
atau informasi langsung yang ditanyakan pada petugas kesehatan seperti bidan.
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin,
http://sandra-sya-sya.blogspot.com/2009/04/promosi-kesehatan.html
http://www.promosikesehatan.com/?act=article&id=125