Anda di halaman 1dari 26

PENGKAJIAN DAN PROMOSI KESEHATAN PADA

WANITA HAMIL

KELOMPOK 3 MATERNITAS I

Nama :

1. Pricilia .P. Pattiasina


2. Yoce Saija
3. Rabby Hatum Nurbati
4. Rosna Wally
5. Rifdah Sakinah R Madura
6. Wa Utiana
7. Rifa Angkotasan
8. Siti Ruzman Talla
9. Siti Kumalasari Picalohatta
10. Nurjanah Pattimahu
11. Raudia Tianotak
12. Puspita Sari

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MALUKU HUSADA
AMBON
2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada TUHAN YANG MAHA ESA yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas kuliah kami di STIKes MALUKU HUSADA jurusan
keperawatan.

Dengan terselesaikannya makalah ini, tidak lupa berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan
dari Ibu dan Bapak Dosen kami tercinta serta Orang Tua yang senang tiasa membantu kami
untuk menyelesaikan makalah ini.

Apabila dalam penulisan makalah ini masih ditemukan kekeliruan, penulis mengharap kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………….1

Latar Belakang……………………………………………………………………………………..1

Tujuan………………………………………………………………………………………………....1

Pengkajian…………………………………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN…………..………………………………………................................................11

Promosi Kesehatan Pada Ibu Hamil………………………………………………………11

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………………22

Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………22

Saran…………………………………………………………………………………………………………..22

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………..23
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu masa dimana seorang ibu mengalami suatu perubahan pada
dirinya baik fisik maupun psikologis. Pada ibu yang primipara,kehamilan merupakan suatu
pengalaman yang baru.Sehingga ibu tersebut memerlukan suatu informasi yang berhubungan
dengan kehamilannya.Bagi petugas kesehatan berkewajiban menyampaikan informasi-
informasi yang diperlukan oleh ibu.Sehingga ibu dapat memahami keadaaannya dan dapat
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilannya.
Oleh karena itu tenaga kesehatan dapat memberikan informasi melalui promosi kesehatan
seperti penyuluhan tentang keadaan fisiologis dan patolohis dalam kehamilan, kebutuhan ibu
selama kehamilan dan persiapan ibu dalam menghadapi persalinan dan kelahiran bayi. Dalam
makalah ini penulis membahas mengenai hal-hal tersebut di atas yang diharapkan bermanfaat
bagi pembeca terutama ibu hamil.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi kesehatan yang membahas tentang
penyuluhan kesehatan pada ibu hamil
Untuk memberikan informasi terhadap pembaca terutama ibu hamil mengenai
kehamilannya
Untuk membantu mahasiswa untuk memahami tentang materi promosi kesehatan pada ibu
hamil
PENGKAJIAN
A. Pengertian

Pengkajian merupakan langkah mengumpulkan semua data yang akurat dan lengkap
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien secara keseluruhan. Bidan dapat
melakukan pengkajian dengan efektif, maka harus menggunakan format pengkajian yang
terstandar agar hasil pengkajian lebih relevan.
Berdasarkan bentuknya, ada dua data yang harus dikaji oleh tenaga keperawatan, terutama bidan,
yaitu :
1. Data Dasar
Merupakan kumpulan data yg berisikan status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola
kesehatan dan keperawatan terhadap diri sendiri, dan hasil konsultasi medis (terapis) atau profesi
kesehatan lainnya. (Taylor, Lilis dan LeMone, 1996)
2. Data Fokus
Merupakan data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan
masalahnya, serta hal-hal yg mencakup tindakan pelaksanaannya terhadap klien.
Sedangkan berdasarkan sifatnya, juga ada dua data yang harus dikaji oleh bidan, yaitu :
1. Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari hasil anamnesa, baik dari hasil menganamnesa pasien maupun
keluarga pasien itu sendiri, seperti biodata pasien, riwayat obstetri, dan sebagainya.
2. Data Objektif
Merupakan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri terhadap
pasien, seperti tekanan darah, suhu, dan lain-lain.

B. Hal-hal Yang Dikaji

1. Pada Ibu Hamil


a. Data Subjektif
1) Biodata Pasien
.
2) Alasan Masuk dan Keluhan Utama
.
3) Riwayat Menstruasi
4) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Untuk mengetahui apakah pasien baru pertama kali hamil atau sudah pernah hamil, mendeteksi
secara dini faktor-faktor risiko, dan untuk mengetahui jalan lahir pasien normal atau tidak.
5) Kontrasepsi
Untuk mengetahui apakah ibu pernah/sedang menggunakan kontrasepsi dan jenis kontrasepsi yang
pernah digunakan ibu. Secara tidak langsung dapat diketahui apakah kehamilan ibu saat ini
diterima atau tidak, baik oleh ibu maupun oleh suami dan keluarganya. Indikasinya yaitu jika ibu
sedang menggunakan kontrasepsi dan ibu hamil, kemungkinan besar ibu tidak menerima
kehamilannya, jika ibu tidak sedang menggunakan kontrasepsi, maka ibu menerima
kehamilannya. Hal-hal yang ditanyakan, meliputi :
a) Jenis kontrasepsi,
b) Lama pemakaiannya, dan
c) Keluhan-keluhan yang ada setelah menggunakan kontrasepsi.
6) Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kehamilan ibu saat ini. Adapun hal-hal yang perlu
dikaji, adalah :
a) Hari pertama haid terakhir (HPHT) dan taksiran persalinan (TP), untuk mengethui usia
kehamilan ibu saat berkunjung, kesesuaian perbesaran perut dengan usia kehamilan, dapat
mengklasifikasi kehamilan ibu sesuai dengan trimesternya dan keluhan-keluhan yang mungkin
muncul.
b) Keluhan pada trimester I, trimester II, dan trimester III, untuk mengetahui apakah keluhan-
keluhan tersebut fisiologis atau patologis.
c) Pergerakan janin pertama kali, secara tidak langsung dapat mengetahui apakah ibu pertama
kali hamil (primigravida) atau sudah pernah hamil sebelumnya (multigravida) dan mengetahui
kesesuaian pergerakan janin dengan usia kehamilan, dan untuk memantau perkembangan janin.
d) Pergerakan janin 24 jam terakhir, biasanya terasa pada usia kehamilan 16 minggu ke atas
(pada multigravida) dan 20 minggu ke atas (primigravida), tujuannya adalah untuk memantau
perkembangan janin.
e) Keluhan yang dirasakan ibu, seperti :
(1) 5L
(2) Mual dan muntah terus menerus
(3) Nyeri perut
(4) Sakit kepala berat
(5) Penglihatan kabur
(6) Rasa panas/nyeri BAK
(7) Gatal pada vulva
(8) Pengeluaran pervaginam
(9) Nyeri dan kemerahan pada tungkai
(10) Bengkak pada wajah, tangan dan kaki
7) Obat yang Dikonsumsi, untuk mengetahui obat/suplemen yang dikonsumsi ibu selama
hamil dan pengaruhnya terhadap kehamilan dan kondisi ibu.
8) Imunisasi, untuk mengetahui apakah ibu sudah/belum mengimunisasikan dirinya, sehingga
kecil kemungkinan ibu dan janin terinfeksi.
9) Riwayat Kesehatan Ibu, untuk mengetahui penyakit yang sedang diderita ibu, riwayat
alergi, dan riwayat penyakit jiwa.
10) Riwayat Kesehatan Keluarga, untuk mengetahui apakah ada keluarga ibu yang menderita
penyakit keturunan (diabetes melitus, hipertensi, dan sebagainya), jika ada besar kemungkinan ibu
dan/atau janin juga mengalaminya, serta riwayat kehamilan kembar.
11) Riwayat Psikososial, untuk mengetahui keadaan emosional ibu. Hal-hal yang dikaji, yaitu :
(1) Kehamilan ini direncanakan/tidak,
(2) Respon ibu, suami, dan keluarga terhadap kehamilan,
(3) Keadaan hubungan ibu dengan suami, keluarga, dan tetangga, dan
(4) Ada/tidaknya kekhawatiran-kekhawatiran khusus.
12) Riwayat Perkawinan, untuk mengetahui status/kondisi perkawinan ibu. Hal-hal yang dikaji,
yaitu :
a) Kawin pertama umur berapa, dan
b) Setelah kawin berapa lama baru hamil.
13) Keadaan Ekonomi, untuk mengetahui kondisi perekonomian ibu dan keluarga-nya, sehingga
bisa diberikan asuhan yang sesuai dan tidak membebani ibu dan keluarganya. Hal-hal yang dikaji,
yaitu :
a) Penghasilan per bulan,
b) Jumlah anggota keluarga yang ditanggung, dan
c) Penghasilan per kapita.

14) Kebiasaan Sehari-hari, untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari ibu, meliputi :


a) Persnal Hygiene,
b) Pola makan dan minum,
c) Pola eliminasi,
d) Pola istirahat,
e) Aktivitas sehari-hari,
f) Hubungan seksual, dan
g) Ada/tidaknya kebiasaan yang merugikan kesehatan.
15) Persiapan Kegawatdaruratan, untuk mempersiapkan penolong, ibu dan keluarga jika terjadi
keadaan gawat darurat, sehingga bisa diatasi dengan cepat. Hal-hal yang dikaji, meliputi :
a) Pengambilan keputusan oleh siapa,
b) Tempat bersalin yang diinginkan,
c) Penolong yang diinginkan,
d) Persiapan donor darah,
e) Persiapan biaya, dan
f) Transportasi.
b. Data Objektif
Adapun hal-hal yang harus diperiksa oleh bidan adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan Umum, meliputi :
a) Kesadaran ibu,
b) Berat bada sebelum hamil,
c) Berat badan sekarang, untuk mengetahui apakah ibu mengalami obesitas atau kekurangan
gizi,
d) Tinggi badan, dan
e) Lingkar Lengan Atas (LILA), untuk mengetahui apakah ibu kekurangan gizi, normal, atau
obesitas.
2) Tanda-tanda Vital (TTV), untuk mengetahui kondisi ibu apakah sedang sakit atau baik-baik
saja. Pemeriksaan TTV meliputi :
a) Tekanan darah,
b) Nadi,
c) Pernapasan, dan
d) Suhu.
3) Pemeriksaan Fisik, untuk mengetahui ada/tidaknya keabnormalan secara fisik pada bagian
tubuh ibu, dilakukan secara sistematis dari kepala hingga ujung kaki (head to toe). Pemeriksaan
fisik, meliputi :
a) Kepala
1) Inspeksi
Rambut, lihat kebersihan kulit kepala dan rambut.
Telinga, lihat kesimetrisan, kelengkapan, dan kebersihan telinga,
Mata, lihat kesimetrisan, kelengkapan, conjungtiva pucat/tidak, dan kebersihan mata,
Bibir, nilai keadaan bibir (stomatitis), kering/tidak,
Mulut, nilai kebersihan mulut, pucat/tidak.
Lidah, nilai kebersihan lidah,
Gigi, nilai kebersihan gigi, ada/tidak karies dentis.
Muka, nilai ada/tidaknya udem.
2) Palpasi
Muka, nilai muka ada udem/tidak, tepatnya pada palpebra.
b) Leher
1) Inspeksi, ada/tidak pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.
2) Palpasi, ada/tidaknya pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.
c) Dada
1) Inspeksi
Mamae, nilai kesimetrisannya, hiperpigmentasi pada papilla dan areolla, nilai papilla
menonjol/tidak,
Areolla, nilai hiperpigmentasinya.
Kelenjar Montgomery, ada/tidak.
2) Palpasi
Benjolan, ada/tidaknya benjolan pada mamae, apakah ada noul-nodul pada mamae dan
areolla,
Apakah ada rasa nyeri saat dipalpasi, dan
Nilai pengeluaran colostrum, dengan memencet areolla.
d) Abdomen
1) Inspeksi
Ada/tidaknya bekas jahitan/operasi,
Nilai kesesuaian antara pembesaran perut dengan usia kehamilan, dan
Lihat ada/tidaknya striae dan linea.
2) Palpasi
Leopold :
- Leopold I, untuk mengetahui bagian apa yang ada pada fundus dan menilai tinggi fundus
uteri.
- Leopold II, untuk mengetahui bagian janin terhadap dinding perut ibu.
- Leopold III, untuk mengetahui apakah bagian terbawah jannin (kepala/bokong) masih bisa
digerakkan/tidak.
- Leopod IV, untuk mengetahui sejauh mana kepala janin telah turun/masuk ke panggul.
Tinggi Fundus Uteri (TFU), untuk mengetahui apakah perbesaran rahim sesuai/tidak dengan
usia kehamilan atau ada kemungkinan kehmilan kembar.
Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ), untuk mengetahui perkiraan berat badan janin.
3) Auskultasi
Detak Jantung Janin (DJJ), untuk memantau kesejahteraan janin.
Frekuensi
Irama
Intensitas
Punctum Maximum, untuk mengetahui posisi terjelas terdengarnya DJJ.

e) Ekstremitas
1) Ekstremitas Atas
Inspeksi, lihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan sebagainya.
Palpasi, raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya.
2) Ekstremitas Bawah
Inspeksi, lihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan sebagainya.
Palpasi, raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya.
Perkusi, untuk menilai refleks patella kiri dan kanan.
f) Genitalia
1) Inspeksi
Vulva dan vagina, apakah ada udem, varises, hipervaskularisasi, dan sebagainya.
Pengeluaran pervaginam
Perineum, lihat kebersihan perineum dan genitalianya.

4) Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium, untuk memeriksa kondisi ibu apakah ada kelainan


pada ibu atau tidak yang dapat mempengaruh kondisi ibu dan janin. Pemeriksaan laboratorium,
meliputi :
a. Hemoglobin (Hb),
b. Protein Urin, dan
c. Glukosa Urin.

2. Pada Ibu Bersalin


a. Data Subjektif
Data subjektif yang dikaji antara ibu hamil dan ibu bersalin tidak jauh berbeda, yaitu menanyakan
:
1) Biodata Pasien
i) Nama pasien dan suami
j) Umur
k) Suku dan Bangsa
l) Agama
m) Pendidikan
n) Pekerjaan
o) Nomor telepon dan alamat
p) Keluarga dekat yang mudah dihubungi
2) Alasan Masuk dan Keluhan Utama
3) Riwayat Menstruasi
a. Menarche, yaitu menstruasi pasien pertama kali, pada umur berapa,
b. Siklus,
c. Banyaknya darah menstruasi,
d. Lamanya menstruasi, berapa hari, dan
e. Ada atau tidaknya dismenorrhoe (nyeri saat menstruasi).
4) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
5) Kontrasepsi
a) Jenis kontrasepsi,
b) Lama pemakaiannya, dan
c) Keluhan-keluhan yang ada setelah menggunakan kontrasepsi.
6) Riwayat Kehamilan Sekarang
a) Hari pertama haid terakhir (HPHT) dan taksiran persalinan (TP)
b) Keluhan pada trimester I, trimester II, dan trimester III
c) Pergerakan janin pertama kali
d) Pergerakan janin 24 jam terakhir
e) Keluhan yang dirasakan ibu
7) Obat yang Dikonsumsi
8) Imunisasi
9) Riwayat Kesehatan Ibu
10) Riwayat Kesehatan Keluarga
11) Riwayat Psikososial
12) Riwayat Perkawinan
13) Keadaan Ekonomi
14) Kebiasaan Sehari-hari
15) Persiapan Kegawatdaruratan.

b. Data Objektif
Pemeriksaan yang dilakukan bidan terhadp ibu hamil dan ibu bersalin adalah sama. Hanya saja
pada ibu bersalin bidan harus melakukan pemeriksaan tambahan yang harus dilakukan yaitu
pemeriksaan dalam. Adapun hal-hal yang harus diperiksa oleh bidan adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan Umum, meliputi :
a) Kesadaran ibu,
b) Berat bada sebelum hamil,
c) Berat badan sekarang
d) Tinggi badan, dan
e) Lingkar Lengan Atas (LILA)
2) Tanda-tanda Vital (TTV), meliputi :
a) Tekanan darah,
b) Nadi,
c) Pernapasan, dan
d) Suhu.
3) Pemeriksaan Fisik, meliputi :
a) Kepala
(1) Inspeksi
Rambut, lihat kebersihan kulit kepala dan rambut.
Telinga, lihat kesimetrisan, kelengkapan, dan kebersihan telinga,
Mata, lihat kesimetrisan, kelengkapan, conjungtiva pucat/tidak, dan kebersihan mata,
Bibir, nilai keadaan bibir (stomatitis), kering/tidak,
Mulut, nilai kebersihan mulut, pucat/tidak.
Lidah, nilai kebersihan lidah,
Gigi, nilai kebersihan gigi, ada/tidak karies dentis.
Muka, nilai ada/tidaknya udem.
(2) Palpasi
Muka, nilai muka ada udem/tidak, tepatnya pada palpebra.
b) Leher
(1) Inspeksi, ada/tidak pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.
(2) Palpasi, ada/tidaknya pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.
c) Dada
(1) Inspeksi
Mamae, nilai kesimetrisannya, hiperpigmentasi pada papilla dan areolla, nilai papilla
menonjol/tidak,
Areolla, nilai hiperpigmentasinya.
Kelenjar Montgomery, ada/tidak.
(2) Palpasi
Benjolan, ada/tidaknya benjolan pada mamae, apakah ada noul-nodul pada mamae dan
areolla,
Apakah ada rasa nyeri saat dipalpasi, dan
Nilai pengeluaran colostrum, dengan memencet areolla.
d) Abdomen
(1) Inspeksi
Ada/tidaknya bekas jahitan/operasi,
Nilai kesesuaian antara pembesaran perut dengan usia kehamilan, dan
Lihat ada/tidaknya striae dan linea.
(2) Palpasi
Leopold :
- Leopold I, untuk mengetahui bagian apa yang ada pada fundus dan menilai tinggi fundus
uteri.
- Leopold II, untuk mengetahui bagian janin terhadap dinding perut ibu.
- Leopold III, untuk mengetahui apakah bagian terbawah jannin (kepala/bokong) masih bisa
digerakkan/tidak.
- Leopod IV, untuk mengetahui sejauh mana kepala janin telah turun/masuk ke panggul.
Tinggi Fundus Uteri (TFU), untuk mengetahui apakah perbesaran rahim sesuai/tidak dengan
usia kehamilan atau ada kemungkinan kehmilan kembar.
Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ), untuk mengetahui perkiraan berat badan janin.
(3) Auskultasi
Detak Jantung Janin (DJJ), untuk memantau kesejahteraan janin.
Frekuensi
Irama
Intensitas
Punctum Maximum, untuk mengetahui posisi terjelas terdengarnya DJJ.
e) Ekstremitas
(1) Ekstremitas Atas
Inspeksi, lihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan sebagainya.
Palpasi, raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya.
(2) Ekstremitas Bawah
Inspeksi, lihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan sebagainya.
Palpasi, raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya.
Perkusi, untuk menilai refleks patella kiri dan kanan.
f) Anogenitalia, tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui keadaan jalan lahir ibu,
apakah normal atau abnormal.
(1) Inspeksi
(a) Pemeriksaan Dalam
Pembukaan Serviks
Portio
Ketuban
Presentasi
Posisi
Penurunan
Bagian Terkemuka
(b) Ukuran Panggul Dalam (UPD)
Promotorium
Linea Innominata
Os Sakrum
Dinding samping panggul
Spina Ischiadica
Arcus Pubis
(c) Ukuran Panggul Luar (UPL) : Distantia Inter Tuberosum (DIT).

5) Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium, meliputi :


a. Hemoglobin (Hb),
b. Protein Urin, dan
c. Glukosa Urin.
BAB II
PEMBAHASAN

PROMOSI KESEHATAN PADA IBU HAMIL


Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan
kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajad kesehatan yang optimal.Diharapkan
dengan penyuluhan dan informasi dari bidan bisa setiap ibu hamil dapat menjalani kehamilannya
dengan tenang. Serta siap menghadapi persalinan.

Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

A. KEBUTUHAN NUTRISI IBU HAMIL


Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan untuk pertumbuhan janin
dan pertahanan dirinya sendiri. Sebagai tenaga kesehatan sebaiknya melakukan upaya untuk
mempromosikan tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil tersebut.
Jenis-jenis makanan:
a. Makanan pokok :karbohidrat sebagai sumber energi
b. Makanan pembangun :protein untuk tumbang janin
c. Makanan pelengkap :vitamin dan mineral
d. Makanan penunjang :lemak
Tambahan gizi yang diperlukan ibu hamil adalah :
Protein : dari 6 gr/hari menjadi 10 gr/hari
Energi / kalori : yang dapat diperolieh dari karbohidrat dan lemak
Vitamin : sebagai pengatur dan pelindung
Penambahan tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin,
persiapan persalinan dan untuk melakukan aktivitas. Penambahan ini pada trimester pertama
belum diperlukan, tetapi pada trimester dua dan tiga dibutuhkan penambahan nutrisi karena terjadi
pertumbuhan dan perkembangan janin yang cepat.
3 Jenis makanan yang penting setiap hari dikonsumsi ibu hamil :
Zat besi : Untuk mencegah anemia sehingga tidak akan terjadi BBLR, perdarahan,dll
Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang
Yodium : Untuk mencegah pembesaran kelenjar gondok pada ibu, perkembangan lambat
sehingga akan terjadi retardasi mental, cebol.
Perubahan yang perlu dipahami ibu hamil :
Tahap I (2 minggu setelah konsumsi)
Gizi yang diperlukan seperti biasa harus terpenuhi, tapi belum membutuhkan penambahan
Tahap II (minggu ke 2 - minggu ke 8)
Sudah dibutuhkan nutrisi karena pada tahap ini sudah terbentuk jaringan-jaringan dan
organ-organ tubuh janin
Tahap III (minggu ke 8 – lahir)
Untuk persiapan persalinan, laktasi dan kesempurnaan janin

B. ISTIRAHAT
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau mengurangi aktivitas otot.
Kegunaan istirahat adalah :
Untuk melepaskan lelah
Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan baru
Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan
Wanita hamil butuh istirahat yang cukup, wanita hamil dianjurkan untuk tidur siang karena
udara panas mudah membuat merasa lebih baikan bila cukup banyak istirahat.
Releksasi tubuh yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis selama hamil
terutama pada saat melahirkan. Releksasi sangat berguna juga bagi kesehatan ibu dan janin yang
dikandungnya.
Agar ibu hamil dapat melakukan istirahat yang benar, maka ia perlu mengetahui bagaimana
cara penyegaran tubuh dan sehat yaitu : pertama angkat tangan, kemudian turunkan, sekali lagi
angkat kemudian tarik nafas dan hembuskan, lakukan dengan santai.
Cara tidur yang nyaman
Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan tangan kanan. Kemudian
sedikit miringkan badan ke kanan, tangan kiri menyilang ikut menopang tubuh ibu perlahan-lahan,
kemudian ibu hamil bisa tidur dengan telentang.
Begitu juga saat bangun, terlebuh dahulu miringkan tubuh ke kanan, topanglah tubuh
dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan kemydian ibu hamil bisa duduk kembali.
Kalau perut ibu semakin besar akan sulit untuk tidur dengan posisi telentang maupun sebaliknya.
Untuk itu ibu merasa tidur dengan posisi miring ke kiri.

C. KEBUTUHAN PAKAIAN
Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian tertentu sehingga
ibu tidak dapat bebas bergerak
Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas
Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat sehingga
tidak bebas bergerak
Menarik : enak dipandang mata
Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai
pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan dasarnya.

D. IMUNISASI
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT).
Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga
dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi
selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian )
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
TT 1 selama kunjungan antenatal I
TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan
mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha program
ini terlaksana maksimal dan cepat.

E. SENAM HAMIL
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil akan
memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalina, antara lain dapat
melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan bakal bagi calon ibu pada saat
persalinan.
Tujuan senam hamil adalah :
Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap agar ibu dapat
menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan
mudah
Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis
Melonggarkan persendian yang berhubungan dengan proses persalinan
Cara memperoleh kontraksi dan relokasi yang sempurna
Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan
Dapat mengatur diri pada ketenangan
Manfaat senam hamil secara teratur :
Memperbaiki sirkulasi darah
Mengurangi pembengkakan
Memperbaiki keseimbangan otot
Mengurangi kram / kejang pada kaki
Menguatkan otot-otot perut
Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
Syarat-syarat mengikuti senam hamil :
Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter / bidan
Lakukan latihan setelah kehamilan 22 minggu
Lakukan latihan secara teratur dan disiplin
Gerakan senam hamil ada 3 tahap :
Kunjungan I ada 4 tahap
Kunjungan II ada 7 tahap
Kunjungan III gabungan kedua tahap tersebut
Gerakan senam hamil pada kunjungan pertama :
1. Senam untuk kaki
Dududk di kursi dengan kaki dirapatkan dan telapak kaki ditaruh di lantai
Mengangkat jari-jari kaki secara perlahan lalu diturunkan, berguna untuk memperkuat otot
panggul dan punggung sehingga dapat menopang tubuh ibu yang semakin besar
2. Duduk di kursi, silangkan kaki kanan diatas kaki kiri
Gerakkan ujung kaki perlahan-lahan ke atas dan turunkan, berguna untuk otot pinggang
dan panggul
3. Senam duduk bersila
Duduk bersila
Letakkan kedua telapak tangan di atas lutut
Tekan lutut ke bawah perlahan-lahan, berguna untuk mengurangi kram kaki karena duduk
terlalu lama
4. Cara tidur yang nyaman
Berbaring miring ke kiri dengan kaki ditekuk
Gerakan senam hamil pada kunjungan ke dua :
1. Senam posisi telentang
Tidurlah telentang dan tekuk lutut sedikit, jangan terlalu lebar dan arahkan telapak tangan
kebawah dan berada di samping badan
Angkat pinggang secara perlahan-lahan
2. Senam posisi merangkak
Badan dalam posisi merangkak
Sambil menarik nafas angkat punggung ke atas dengan wajah menghadap ke bawah,
membentuk lingkaran sambil perlahan-lahan mengangkat wajah, hembuslah nafas.
Turunkan punggung kembali perlahan
3. Senam untuk lutut
Tidur telentang tekuk kaki kanan, lutut kanan digerakkan perlahan ke kanan, bergantian
4. Senam dengan kedua lutut
Senam telentang dengan kedua lutut ditekuk, kedua lutut digerakkan kekiri dan kanan
5. Gerakan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan
Tidur dengan posisi kaki ditekuk, urut perut dengan kedua tangan dari bawah perut ke
payudara
6. Cara mengejan
Posisi setengah duduk dan kaki direnggangkan
Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3x pada hitungan ke empat tarik nafas dan tahan
mengejan kearah pantat dan hembuskan
7. Cara pernapasan saat melahirkan
Dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah mengejan lagi
Letakkan kedua tangan di atas dada
Buka mulut lebar-lebar bernapas pendek sambil mengatakan hah..hah

F. KUNJUNGAN PMERIKSAAN KEHAMILAN


Setiap wanita hamil menghadapi reaksi komplikasi yang bisa engancam jiwanya. Oleh
karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
antenatal :

 1x kunjungan selama Trimester I (sebelum 14 mg)


 1x knujungan selama Trimester II (antara mg 14-28)
 2x kunjungan selama Trimester III (antara mg 28-36 dan sesuda mg 36)

Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasai yang sangat
penting. Tabel di bawah ini memberikan garis-garis besarnya :
Kunjugan Waktu Informasi Penting
TM I Sebelum mg ke- Membangun hubungan saling percaya antara petugas
14 kesehatan dengan ibu hamil
Mendeteksi masalah dan menanganinya
Melakukan tindakan pencegahan spt tetanus
neonaturum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan
kebersihan dan sebagainya)
TM II Sebelum mg ke- Sama seperti di atas ditambah kewaspadaan khusus
28 mangenai preeklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala
preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi oedema
periksa untuk mengetahui proteinuria)
TM III Antara mg ke Sama seperti di atas ditambah palpasi abdominal untuk
28-36 mengetahui apakah ada kehamilan ganda
TM III Setelah mg ke- Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang
36 tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan
kelahiran di Rumah Sakit
Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia hendaknya
disarankan untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan tanda-tanda bahaya atau jika
ia merasa khawatir.

G. TANDA-TANDA DINI BAHAYA / KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN MUDA


1. Perdarahan Pervaginam
A. Abortus
→ Kegagalan kehamilan sebelum usia kehamialan 22 ninggu
Jenis abortus :
1. Abortus spontan
Abortus imminens
Tanda / gejala : perdarahan sedikit, nyeri abdomen
Penanganan : tirah baring, jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan, hubungan sex
dihentikan sementara, jika perdarahan berhenti lakukan ANC, jika perdarahan
berlangsung nilai kondisi janin / USG
Abortus insipiens
Tanda / gejala : perdarahan banyak, nyeri karena kontraksi uterus kuat, ada pembukaan,
besarnya uterus sesuai dengan usia kehamilan.
Penanganan : kuretase
Abortus incomplete
Tanda / gejala : perdarahan banyak, ada pembukaan, ada teraba sisa jaringan, uterus
berkontraksi
Penanganan : kuretase
Abortus complete
Tanda / gejala : uterus lebih kecil dari usia kehamilan, perdarahan sedikit tapi nyeri
perut bagian bawah, telah terjadi pengeluaran hasil konsepsi, perdarahan akan
berhenti 10 hari bila berlanjut menjadi endometritis
Penanganan : tidak perlu evaluasi lagi, observasi untuk melihat adanya perdarahan,
pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu.
2. Abortus provokatus
Abortus medisinalis : melihat adanya komplikasi pada ibu
Abortus kriminalis : disengaja dengan alat dan obat
3. Abortus septik : adanya komplikasi pada ibu
4. Missed abortion
Apabila janin muda yang telah mati tertahan di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih.
Tanda : rahim semakin mengecil, buah dada mengecil kembali, amenorrhoe berlangsung
terus
Penanganan : di Rumah Sakit

B. Kehamilan Mola
Patologi : sebagian dari vili berubah menjadi gelembung-gelembung berisi cairan jernih
Tanda dan gejala :
Perdarahan sedang banyak
Serviks terbuka
Uterus lunak dan lebih besar dari usia kehamilan
Hyperemesis lebih lama
Kram perut bagian bawah
Tidak ada tanda-tanda adanya janin
Keluar jaringan seperti anggur
Penanganan :Segera dikeluarkan karena bernahaya.
C. Kehamilan Ektopik
→ kehamilan dimana se telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium
kavum uteri
Gejala : amenorhoe, nyeri perut, perdarahan pervaginam sedikit, syok karena hypovolemia,
nyeru palpasi dan nyeri pada toucher, tumor dalam rongga panggul, gangguan kencing,
Hb menurun.
2. Hyperemesis Gravidarum
→mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil
a. Ringan
Tanda / gejala :
Mual muntah terus menerus
Penderita lemah, tidak mau makan, BB menurun, tekanan darak menurun
Nadi cepat ≥100x/menit
Nafas agak cepat
Nyeri epigastrium, bibir dan lidah kering
Turgor kulit menurun
Penanganan : rawat jalan dengan diet sering ngemil, minum vitamin B6, tinggi
karbohidrat rendah lemak.
b. Sedang
Tanda / gejala :
Mual muntah yang hebat
Lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek
Lidah kering dan kotor, nafas bau aseton
Nadi kecil dan cepat, suhu naik, tekanan darah & BB menurun
Dehidrasi, ikterus ringan, mata cekunh.
c. Berat
Tanda / gejala :
KU jelek
Kesadaran menurun
Nadi kecil, halus dan cepat
Dehidrasi berat, ikterus
Suhu badan meningkat, TD & BB turun
3. Nyeri Perut Bagian Bawah
→ Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang
Diagnosis nyeri perut bagian bawah :
a. Kista ovarium
Gejala dan tanda : nyeri perut, tumor adreksa pada PD, rasa tumor di perut bawah,
perdarahan vaginal ringan
b. Apendisitis : radang umbai cacing usus buntu
Gejala : nyeri perut bawah, demam, nyeri lepas
c. Sintitis : disuria, sering berkemih, nyeri perut
d. Pielonefritis : infeksi akut saluran kemih dengan gejala disuria, demam tinggi, sering
berkemih, nyeri perut
e. Peritronitis : radang selaput perut dalam rongga panggul, dengan gejala demam, nyeri
perut bawah, bising usus negatif
f. Kehamilan ektopik : tandanya nyeri perut, ada perdarahan sedikit, serviks tertutup, uterus
sedikit besar dan lunak

H. TANDA-TANDA DINI BAHAYA / KOMPLIKASI IBU DAN JANIN PADA


KEHAMILAN LANJUT
1. Perdarahan Pervaginam
Disebut juga PerdarahanAntepartum, yaitu perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28
minggu (TM III), biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya dari perdarahan kehamilan sebelum
20 minggu.
Pada TM III perdarahan disebabkan oleh :
a. Placenta Previa
→Placenta yang implantasi disekitar segmen-segmen bawah rahim, sehingga dapat
menutupi sebagian / seluruh pembukaan jalan lahir.
Penyebabnya :
keadaan endometrium kurang baik, terdapat pada MP, Myoma Uteri, Curretase
berulang-ulang
Pembagian Plasenta Previa :
totalis (seluruhnya), marginalis (pinggir), parsialis (sebagian)
Gejala dan tanda :
Perdarahan tanpa nyeri
Paerdarahan berulang-ulang
Kepala anak Sangay tinggi
Sering terjadi kelainan letal
Pada PD terasa jaringan
Darah berwarna merah sejajar dengan bekuan (terjadi pembukaan pembuluh darah)
Dapat terjadi estela miksi dan defekasi, aktifitas fisisk kontraksi, brakston hicks,
koitus.
Penanganan :
Bidan yang menghadapi plasenta previa dapat mengambil sikap dengan melakukan
rujukan ke tempat pertolongan yang mempunyai fasilitas cukup
b. Solusio Placenta
→ Terlepasnya placenta sebelum waktunya dengan implantasi pada kehamilan TM III
Etiologi :
Hypertensi, tali pusat pendek, trauma, tekanan rahim membesar pada vena cava
inferior, hydramnion gemelli, MP, usia lanjut. Defisiensi asam folik.
Tanda-tanda :
Perdarahan disertai nyeri
Perdarahan segar disusul dengan partus
Warna darah merah kehitaman
Palpasi sukar karena rahim keras
Fundus uteri makin lama makin naik
Bunyi jantung biasanya tidak ada
Pada PD teraba ketuban yang tegang terus menerus.
2. Sakit Kepala yang hebat, Penglihatan Kabur, Bengkak pada Wajah & Tangan
Hypertensi
Tanda :
Tekanan Darah 140/90 mmHg
Sistolik meningkat 30 mmHg dan Diastolik meningkat 15 mmHg
Preeklamsia
→ Penyakit kehamilan yang disebabkan oleh kehamilan itu sendiri
Klasifikasi :
a. Preeklamsia ringan
Tanda : TD 140/90 mmHg, oedema kaki, jari tangan & muka/kenaikan BB1 Kg atau
lebih perminggu, protein urin +1 atau +2 pada urin kateter
b. Preeklamsia berat
Tanda : TD 160/110 mmHg atau lebih, protein urin 5 gr atau lebih perliter, oliguria,
yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc/24 jam
Keluhan subjektif :
Nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri kepala, oedema paru dan sianosis, gangguan
kesadaran
Pencegahan :
Pemeriksaan antenatal yang teratur
Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklamsi kalau ada faktor-
faktor predisporsi
Berikan penerangan tentang menfaat istirahat dan tidur, ketenangan serta pentingnya
mengatur diet rendah garam.
Eklamsia
→ Kelanjutan preeklamsia berat menjadi eklamsi dengan tambahan gejala kejang-kejang /
koma.
Kejang-kejang pada eklamsi terdiri dari tingakat :
a. Stadium invasi awal
Berlangsung 30 – 35 detik
Tangan dan kelopak mata bergetar
Mata terbuka dengan pandangan kosong
Kepala diputar ke kiri/ke kanan
b. Stadium kejang kronik
Seluruh otot badan menjadi kaku,wajah kaku
Tangan menggenggam dan kaki membengkak kedalam
Pernafasan terhenti
Muka mulai kelihatan sianosis
Lidah dapat tergigit
Mata melotot
Muka kelihatan kongesti dan sianosis
Stadium ini berlangsung kirr – kira 20 – 30 detik
c. Stadium kejang kronik
Semua otot bekerja berulang – ulang dalam waktu cepat
Mulut terbuka dan menutup
Keluar ludah berbusa dan lidah dapat tergigit
Mata melotot
Muka kelihatan kongesti dan sianosis
Berlangsung selama 1 – 2 menit
d. Stadium koma
Lamanya ketidaksadaran (koma) itu berlangsung selama beberapa menit sampai
berjam – jam
Selama serangan TD meningkat
Nadi cepat
Suhu naik sampai 40 derajat celcius
Penanganan : menghindari tejadinya kejang berulang, mengurangi koma,
meningkatkan jumlah di uresis.
3. Keluarnya Cairan Pervaginam
a. KPD
→ Pecahnya ketuban sebelum inpartu bila pembukaan pada PP <>
Etiologi :
Belum jelas sehingga preventif tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu menganjurkan
ibu menjaga kebersihannya terutama bagi perineum
Patogenesis :
Selaput ketuban terlalu tipis
Infeksi
Faktor predisporsi : MP, malposisi, disproporsi (ketidakseimbangan antara
panggul dengan janin), servix incompeten
KPD artifisial
Gejala dan tanda :
Keluarnya cairan ketuban
Ketuban pecah tiba-tiba
Cairan tampak di introitus
Tidak ada His dalam 1 jam
Penanganan : rujuk
b. Amnionitis
Gejala dan tanda :
Cairan vagina berbau
Demam menggigil
Nyeri perut, uterus nyeri
Nadi cepat
Perdarahan pervaginam sedikit-sedikit
c. Vaginitis
Gejala dan tanda :
Cairan vagina berbau
Tidak ada riwayat KPD
Gatal, keputihan, nyeri perut
Disuria
4. Gerak Janin tidak Terasa
→ Ibu tidak merasakan lagi gerakan janin pada usia kehamilan 22 minggu atau selama
persalinan.
a. Gawat janin
Gerakan janin tidak ada
DJJ abnormal (<> 100/menit)
Cairan ketuban bercampur mekonium
b. Kematian janin
→ Kematian hasil konsepsi yang masih berada dalam uteri tanpa memandang umur
kehamilannya.
Seba-sebab kematian janin :
Toxemia gravidarum
Penyakit infeksi
Kelainan bawaan yang berat
Gejala :
DJJ tidak terdengar lagi
Rahim tidak membesar
Fundus uteri makin turun
Pergeseran anak tidak teraba lagi
Palpasi tidak jelas
Penanganan / penatalaksanaan :
Meningkatkan ANC
Perbaikan teknik resusitasi
Meningkatkan pemeriksaan kesehatan
Mengatasi bentuk infeksi perinatal
5. Nyeri Perut yang Hebat
→ Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan . 22 minggu
a. Ruptura uteri
Cara terjadinya :
Ruptur uteri spontan
o Terjadi spontan dan sebagian besar pada persalinan
o Terjadi gangguan mekanisme persalinan sehingga menimbulkan ketegangan
segmen bawah rahim yang berlebihan
Ruptur uteri traumatik
o Terjadi pada persalinan
o Timbulnya ruptur uteri, karena tindakan seperti ekstraksi, forsep, vakum
Ruptur uteri pada bekas luka uterus
o Terjadinya spontan
o Bekas SC
o Bekas operasi pada uterus
Gejala-gejala :
Nyeri yang hebat
Terjadi robekan dalam perutnya
Akibat ruptur menimbulkan : syok dengan nadi cepat, kecil, pernafasan cepat
dan pendek, TD menurun, tampak anemis
Palpasi abdomen dapat dirasakan : janin dibawah dinding rahim, perut terasa
sakit, sangat nyeri, teraba uterus yang berkontraksi
Setelah terjadi infeksi dapat menjadi terasa nyeri, suhu meningkat
Pada PD dijumpai : bagian terendah mudah didorong ke atas, terdapat perdarahan
melalui vagina, dapat diraba tempat robekan pada dinding uterus.
I. PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN BAYI
Persiapan persalinan yaitu rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarga dan bidan
Komponen rencana persalinan :
1. Membuat rencana persalinan
berupa tempat bersalin, tenaga kesehatan yang terlatih, bagaimana berhubungan dengan
tenaga kesehatan, yransportasi, teman dalam persalinan, serta biaya untuk persalina
2. Rencana pembuat keputusan
disini dibicarakan siapa yang bertindak sebagai pengambil keputusan utama, pembuat
keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada
3. Mempersiapkan sistem transpor
dimana tempat bersalin, cara menjangkau tingkat asuhan lebih lanjut, fasilitas kesehatan
untuk merujuk, mendapatkan dana, dan persiapan donor darah
4. Membuat rencana atau pola menabung
anjurkan keluarga menabung, sehingga jika diperlukan dapat diambil langsung, bidan
bekerjasama dengan masyarakat dan tokoh masyarakat
5. Mempersiapkan barang-barang untuk persalinan
berupa pakaian ibu dan palaian bayi
Menyiapkan Kelahiran (Trimester III)
Banyak aktivitas yang dilakukan untuk menyambut kelahiran, misalnya baca buku, melihat
film, mengikuti kelas-kelas pendidikan menjadi orang tua dan berdiskusi dengan wanita lain,
mencari tahu cara perawatan yang memungkinkan (paterson etal 1990)
Pada ultipara mereka telah mempunyai riwayat sendiri tentang melahirkan yang
mempengaruhi persiapan persalinan. Cemas bisa timbal karena perhatian tentang jalan lahir yang
aman selama proses persalinan (mercer, rubin 1975). Rasa cemas Madang-kadang tidak
diperlihatkan tetapi bidan perla tahu syarat tersebut.
Ibu perlu diberikan pendidikan bagaimana perilaku yang benar selama persalinan.
Persiapan terbaik untuk melahirkan menurut Laderman, 1984 adalah :
a. menyadari kenyaaan secara sehat tentang nyeri
b. menyeimbangkan resiko dengan rasa senang
c. keinginan tentang hadiah akhir berupa bayi
J. PERSIAPAN LAKTASI
Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi yang perlu
diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah :
Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong payudara dari
bawah, bukan menekan dari depan
Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas ”bimbingan persiapan menyusui”
Penyuluhan (audio-visual) tentang :
Keunggulan ASI dan kerugian susu botol
Manfaat rawat gabung
Perawatan bayi
Gizo ibu hamil dan menyusui
Keluarga berencana,dll
Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam
keberhasilan menyusui
Pelayanan pemeriksaan payudara dan senam hamil
Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor :
Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing
Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam keluarga / tidak
Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau tidak
Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui
adalah :
Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses dalam menyusui
bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan menyusui adalah proses alamiah yang
hampir semua ibu berhasil menjalaninnya. Bila ada masalah, petugas kesehatan akan
menolong dengan senang hati
Keyakinan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu botol / formula
Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman menyusui
sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain
Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan dalam keluarga, ibu harus
dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayinya, sehingga perlu adanya
pembagian tugas dalam keluarga
Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan tenaga kesehatan harus dapat
memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga keraguan atau
ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang dihadapinya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah :
1. Ibu hamil membtuhkan nutrisi 2 kali lebih banyak dari pada keadaan tidak hamil.
2. Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup untuk relaksasi tubuhnya dalam mengatasi
ketegangan fisik dan psikis selama hamil.
3. ASI merupakan makanan utama bagi bayi, oleh karena itu ibu harus mempersiapkannya
selama kehamilan baik dalam hal perawatan maupun kualitas nutrisi pembentukan ASI.
4. Ibu hamil memerlukan imunisasi TT untuk menurunkan infeksi tetanus bagi ibu dan
janinnya.
5. Dalam hal berpakaian ibu memerlukan pakaian yang membuat ibu nyaman.
6. Ibu harus mengetahui tanda-tanda bahaya bagi ibu dan janin baik pada kehamilan muda
maupun dalam kehamilan lanjut, seperti perdarahan pervaginam, oedema, nyeriperut
yang hebat, dll.
7. Ibu harus memperhatikan keadaan fisik ibu dan pengaruh hubungan seksual bagi
kehamilannya.
8. Pesiapan persalinan dan kelahiran bayi harus direncanaklan oleh ibu selama
kehamilannya.
9. Ibu dianjurkan mengikuti kegiatan senam hamil untuk membantu mempelancar proses
persalinan.
10. Kunjungan kahamilan dilakukan mi nimal 4 kali selama kehamilan.

B. SARAN
informasi mengenai kehamilannya. Informasi ini dapat diperoleh melalui penyuluhan-penyuluhan
atau informasi langsung yang ditanyakan pada petugas kesehatan seperti bidan.
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin,

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : ELEMAN

http://sandra-sya-sya.blogspot.com/2009/04/promosi-kesehatan.html

http://www.promosikesehatan.com/?act=article&id=125

Anda mungkin juga menyukai