Anda di halaman 1dari 22

Selasa, 22 Oktober 2019

Mikroorganisme dan Peranannya dalam Kehidupan

Makalah Teori

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Umum

Yang dibina oleh Bapak Dr. Sueb, M.Kes.

Disusun oleh:

Kelompok 8 Offering H Tahun 2019

1. Ailia Nur Fadlilah 190342621299


2. Karina Nur ‘Aini 190342621298

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mikroorganisme dan Peranannya
dalam Kehidupan.” Shalawat serta salam tidak lupa dihaturkam kepada Rasululah SAW yang
telah membimbing umatnya ke jalan yang lebih baik.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas terstruktur mata
kuliah Biologi Umum Prodi Biologi Universitas Negeri Malang. Isi makalah ini mencakup

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah mengenai “Mikroorganisme dan Peranannya dalam
Kehidupan” untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Biologi Umum.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dari pembaca terkait
dengan “Mikroorganisme dan Peranannya dalam Kehidupan”. Kami menyadari terdapat
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan untuk penyusunan makalah selanjutnya.

Malang, 21 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................4

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….4

ABSTRAK...............................................................................................................5

BAB I

PENDAHULUAN........................................................................................................6

A. Latar Belakang................................................................................................6
B. Rumusan Masalah...........................................................................................6
C. Tujuan..............................................................................................................6
D. Manfaat............................................................................................................6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................7

A. Pengertian Mikroorganisme..............................................................................7
B. Jenis Mikroorganisme.......................................................................................7
C. Peran Mikroorganisme......................................................................................18

BAB III
PENUTUP...................................................................................................................21
A. Simpulan...........................................................................................................21
B. Saran.................................................................................................................21
DAFTAR RUJUKAN.................................................................................................22

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Macam- Macam Hifa

Gambar 2. Rhizopus sp.

Gambar 3. Struktur tubuh Euglena

Gambar 4. Euglena pada Mikroskop

Gambar 5. Myxobacteria

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis Bakteri Fototrofik

Tabel 2. Peran Mikroorganisme Bidang Industri

4
ABSTRAK
Mikroorganisme dan Perannya dalam Kehidupan
(Ailia Nur Fadlilah , Karina Nur’Aini)
(karinarina856@gmail.com)
Living creatures that inhabit the universe were originally divided into two groups, namely
plants and animals. The study of plants is called botany, while the special study of animals is
called Zoology. Both of these sciences are branches of biological knowledge, namely the study
of living things. In studying microorganisms or microorganisms it is often difficult to determine
whether these microorganisms are animals or plants. Therefore, experts conclude to propose a
branch of biology, namely microbiology that specializes in studying microorganisms or
microorganisms. The classification of microorganisms, namely bacteria, viruses, protozoa,
fungi, and algae (algae). Each of these microorganisms certainly has a positive or negative role
for other living creatures around them.
Keywords : mikroorganism, bacteria, virus, protozoa, fungi, algae

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup memiliki ukuran yang berbeda-beda, ada yang dapat dilihat
dengan mata telanjang ada yang tidak. Makhluk hidup yang tidak dapt dilihat dengan
mata telanjang dapat dilihat dan diamati menggunakan mikroskop. Karena itu makhluk
yang dapat dilihat menggunakan mikroskop disebut mikroorganisme. Ilmu yang
mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi.
Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memungkinkan
terjadiya kehidupan. Mereka ada didalam tanah, air, maupun udara serta makanan.
Mikroorganisme dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia tau hewan.
Mikroorganisme dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi terntentu dapat
juga menimbulkan penyakit.
Mikroorganisme mempunyai banyak jenis pun klasifikasinya. dari sekian
banyak mikroorganisme ada yang sifatnya menguntungkan pun merugikan atau yang
biasa disebut pathogen.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah mikroorganisme itu?
2. Apa saja makhluk yang termasuk dalam mikroorganisme?
3. Apa peran mikroorganisme dalam kehidupan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mikroorganisme
2. Untuk mengetahui makhluk yang termasuk mikroorganisme
3. Untuk mengetahui peran mikroorganisme dalam kehidupan
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan pengetahuan terkait pemahaman
mengenai mikroorganisme dan peranannya
2. Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan makalah atau
karya ilmiah terkait mikroorganisme dan peranannya

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Mikroorganisme
Menurut KBBI, Mikroorganisme adalah makhluk hidup sederhana yang terbentuk
dari satu atau beberapa sel yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, berupa
tumbuhan atau hewan yang biasanya hidup secara parasit atau saprofit, misalnya
bakteri, kapang, ameba.
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil dan sangat penting
dalam memelihara keseimbangan ekologi dan keseimbangan ekosistem di bumi.
Beberapa mikroorganisme bersifat menguntungkan dan ada pula yang merugikan, baik
terhadap manusia ataupun hewan.( Maksum Radji, Buku Ajar Mikrobiologi Panduan
Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran, (Jakarta: Kedokteran EGC, 2010), hlm. 2.)
B. Jenis Mikroorganisme
I. Binatang bersel satu
a. Protozoa
1. Ciri-ciri protozoa
Protozoa merupakan anggota hewan yang paling sederhana. Tubuh mereka
sangat sederhana tersusun dari sel tunggal, memiliki ukuran mikroskopis, sebagian
besar hidup bebas tetapi ada yang hidup parasit pada bermacam-macam jenis
hewan. Protozoa tersusun atas organel, karena merupakan diferensiasi dari satu sel.
Protozoa merupakan eukariotik dengan inti yang diselubungi oleh membran
(selaput). Protozoa bergerak dengan menggunakan flagela, silia, dan pseudopodia.
Protozoa merupakan mikroorganisme eukariot uniseluler yang kehilangan dinding
selnya dan termasuk ke dalam kerajaan Protista. Terdapat kurang lebih 20.000
spesies protozoa, ada yang menyebabkan penyakit. (Ahadi, 1992)
2. Klasifikasi protozoa Protozoa adalah kelompok organisme yang besar dan
sangat beragam. Prozoa dikelompokkan dalam 4 filum berdasarkan tipe
pergerakannya, yaitu :
(1) Filum Mastigophora (flagellata), bergerak dengan menggunakan flagela.
(2) Filum Sarcodina, bergerak menggunakan pseudopodia.
(3) Filum Ciliophora (Ciliata), bergerak dengan menggunakan silia.
(4) Filum Sporozoa, tidak memiliki anggota gerak dan mempentuk spora.(Pratiwi,
2008)

7
3. Cara hidup protozoa
Protozoa sebagai mikroorganisme bersel tunggal ada yang hidup soliter atau
sendiri ada juga yang membentuk koloni. Hidup berenang bebas atau melekat
pada medium tempat hidupnya. Hidupnya ada yang bersifat parasit, seperti
tripanosoma, ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lainnya misalnya
Joenia.(Subandi, 2010) Protozoa bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Reproduksi seksual berlangsung dengan pembelahan sel atau pembagian sel.
Reproduksi seksual terjadi pada berbagai kelompok protozoa. Konjugasi yang
merupakan penyatuan fisik antara dua individu hanya dijumpai pada
siliata.(Levine, 1994)
4. Penyakit yang ditimbulkan oleh protozoa
(1) Entamoeba histolytica yang menyebabkan disentri ameba.
(2) Acanthamoeba dapat menginfeksi mata, sumsum tulang belakang dan otak.
(3) Giardia lamblia dapat menyebabkan infeksi usus besar yang disebut
giardiasis.
(4) Trichomonas vaginalis menginfeksi vagina dan saluran kencing laki-laki. (5)
Trypanosoma brucei gambiens menyebabkan sakit tidur Afrika
(6) Balantidium Coli yang menyebabkan infeksi semacam diare.(Subandi, 2010)

II. Tumbuhan Mikroskopis


a. Fungi Mikroskopis
1. Pengertian Fungi

Fungi adalah kelompok jasad hidup yang sudah mempunyai inti sel dengan
membran inti yang sempurna, uniseluler atau multiseluler serta berkembang biak
dengan spora. Spora pada fungi dapat terjadi karena pembiakan vegetatif maupun
generatif. Oleh karena fungi tidak mempunyai klorofil, maka hidupnya bersifat
heterotrof baik sebagai parasit ataupun saprofit. Fungi termasuk makhluk hidup yang
eukariotik dan kemoautotrof. Semua fungi mempunyai 3 ciri yaitu tidak berpembuluh,
berkembang biak dengan spora dan tidak memiliki klorofil sehingga fungi tidak bisa
mensintesis makanannya sendiri. Tubuh fungi terdiri dari kumpulan benang halus
berwarna putih yang disebut hifa. Hifa ini dapat tumbuh menembus jaringan kompos
dan membentuk jalinan lebat yang disebut miselium. Hifa baru biasanya tumbuh dari
sebuah spora yang sedang berkecambah, membentuk suatu tabung halus yang

8
memanjang dan membentuk hifa. Dinding hifa sendiri terdiri dari mikrofibil yang
disusun oleh hemiselulosa dan kitin. Selulosa hanya terdapat dalam dinding dinding sel
fungi tingkat rendah. Matriks dinding hifa terdiri dari protein, lemak, dan zat lain. Hifa
dapat dibedakan atas 3 bentuk :

a. Nonseptate, atau coenocytic, yaitu jenis hifa yang tidak mempunyai dinding
pemisah atau septa.
b. Septate, yaitu jenis hifa yang mempunyai septa berinti satu.
c. Septate dengan sel berinti banyak.

(Tarigan, 1988)

Gambar 1.

2. Klasifikasi jamur
a. Zygomycetes
Sering disebut sebagai cendawan tingkat rendah. Zygomycetes mempunyai
talus miselium yang berkembang dengan baik. Hifa steril menghasilkan
sporangium pada ujung sporangiospora. Pada talus Rhizopus, disamping
hifa vegetatif dan sporangium terdapat juga hifa seperti akar yang pendek
dan bercabang banyak yang disebut rizoid. reproduksi seksual pada
beberapa genus terjadi dengan peleburan ujung hifa multinukleat. (Pelczar
dan Chan, 1986)

9
Gambar 2.

b. Ascomycetes
Anggota kelas ini dicirikan oleh pembentukan askus yang merupakan
tempat dihasilkannya aksospora. Beberapa askomiset membentuk tubuh
buah atau askokarp yang melingkupi askus bersama askosporanya.
Kebanyakan Ascomycetes hidup sebagai saprofit. Diantara spesies yang
parasitik, beberapa merupakan penyebab penyakit pada tumbuhan "potato
blight" dan karat gandum. Banyak khamir tergolong Ascomycetes karena
membentuk askospora. Secara aseksual, khamir memperbanyak diri dengan
pembelahan biner melintang sepert Schizosaccharomyces dan adapula
Khamir yang memperbanyak diri secara aseksual dengan bertunas seperti
Saccharomyces cerevisiae dan adapula Ascomycetes berfilamen yang
reproduksi aseksualnya adalah dengan pembentukan konidia dalam jumlah
yang besar. (Hidayat dkk, 2018)

3. Alga Mikroskopis

Alga merupakan mikroorganisme eukariot yang fotosintetik. Dinding sel alga


tersusun atas karbohidrat yang disebut dengan selulosa. Alga banyak terdapat
di air tawar maupun air laut, di tanah maupun berasosiasi dengan tanaman. Alga
memiliki peran penting dalam keseimbangan alam karena menghasilkan
oksigen dan karbohidrat selama fotosintesis.Alga memiliki ukuran dan bentuk
yang bergam, melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Alga ada yang
bergerak menggunakan flagella misalnya Euglena. Alga memiliki organel yang

10
unik yaitu kloroplas seperti pada tanaman untuk fotosintesis. Oleh karena itu,
alga termasuk organisme fotoautotrof. (Hidayat dkk, 2018)

Gambar 3.

Gambar 4.

III. Bakteri
1. Bakteri fototrofik
Kebanyakan jenis bakteri ini dapat mensintesis makanannya sendiri (autotroph)
dengan menggunakan karbondioksida sebagai sumber karbon. (Tarigan, 1988)
Table 1. Jenis Bakteri Fototrofik

Bakteri Ungu Bakteri Hijau Cyanobacteria Halobacterium Prochlobacteria

Pigmen Bakterioklorofil Bakterioklorofil Klorofil a dan bacteriorhodopsin Klorofil a+b


dan a atau b dan a atau b dan fikobiliprotein dan karoten
Klorofil karotenoid karotenoid
Sumber CO2 C02 C02 Karbon Organik CO2
Karbon

2. Bakteri yang bergerak dengan meluncur

11
Myxobacteria contohnya, merupakan bakteri yang berbentuk batang, hidup di
dalam lapisan lender, tidak mempunyai flagella tapi mempunyai kemampuan
untuk bergerak. Bakteri ini mempunyai sifat unik yaitu dapat membentuk tubuh
buah pada kondisi dan tempat yang sesuai, seperti pada kulit kayu atau kotoran
hewan. Tubuh buah Nampak seperti lendir berwarna di suatu substrat. (Tarigan,
1988)

Gambar 5
3. Bakteri berselubung
Jenis ini mencakup bakteri yang selnya terdapat struktur yang disebut sheath
atau selubung, kegunaannya untuk melekat pada permukaan benda padat,
adanya selubung juga sebagai perlindungan dri dari predator. Contohnya adalah
Sphaerotilus natans, biasanya banyak pada air tercemar, saluran pembuangan
kotoran.(Tarigan, 1988)
4. Bakteri kuncup dan atau bakteri beranpendiks.
Bakteri yang dapat membentuk kuncup dan bakteri yang mempunyai embelen
merupakan kelompok heterogen yang didasarkan atas sifat morfologi. Bakteri
mengadakan reproduksi dengan cara membentuk kuncup atau membelah diri.
Embelan sel pada kelompok bakteri ini dikenal sebagai prostake,
memungkinkan efisiensi sel yang lebih besar dalam memusatkan nutrient yang
tersedia. Bentuk sel adalah bola, oval, ginjal, batang dengan ujung meruncing,
beberapa diantaranya pertumbuhan seperti hifa. Habitat adalah tanah,
lingkungan akuatik. Contoh: Claubacter (Tarigan, 1988)

5. Bakteri Spirochaeta

12
Adalah kelompok bakteri yang mempunyai morfologi yang berlainan. Bakteri
ini berbentuk batang koil yang helical. Sel-sel berputar disekeliling atau agak
kebagian pusat fibril aksial. Bakteri ini memiliki dinding sel lentur, morfologi
sel adalah langsing, terpilin. Perbanyakan dengan pembelahan meintang, motil
karena rotasi cepat sepanjang sumbu panjang spiralnya ataupun karena lenturan
sel-selnya,banyak spesies gram negatif. Habitat adalah ditanah dan lingkungan
akuatik, penyebab penyakit sifilis, ukuran, bentuk ujung dan derajat pilinnya
merupakan cirri pembeda. Contoh: Treponema pallidium adalah parasit obligat
yang hanya tumbuh pada jaringan hidup. (Tarigan, 1988)

6. Bakteri spiral dan lengkung


Bakteri yang berbentuk melengkung, ada yang seperti koma dan ada yang
berbentuk helikal, akan tetapi sel-selnya tidak terputar sekitar filament pusat
aksial. Dinding sel kaku, bentuk sel adalah batang, terpilin-pilin, beberapa
dengan satu atau lebih putaran lengkap. Motil karena falgela, gram negatif,
habitat adalah akuatik. Contoh: Campylobacter fetus adalah bakteri penyebab
keguguran pada hewan ternak atau hewan lalin dan dapat pula menjangkit
manusia. (Tarigan, 1988)

7. Bakteria Gram Negatif

Dibedakan berdasarkan struktur selnya dan kebutuhannya akan oksigen

a. Bakteria Gram negatif yang berbentuk batang dan kokus yang aerobik
 Pseudomonadaceae
Adalah familia yang anggotanya dapat berpindah tempat dengan
menggunakan flagellanya yang terdapat di bagian kutubnya. Golongan
bakteria ini membutuhkan oksigen dalam proses respirasinya. Sebagian
species dari Pseudomonadaceae dapat menghasilkan pigmen yang dapat
memancarkan sinar. Contohnya adalah Pseudomonadaceae aeruginosa
yang dapat memancarkan pigmen hijau-kuning yang dapat
memancarkan sinar.
 Azotobacteraceae
Familia Azotobacteraceae ditandai dengan kemampuannya yang dapat
mengikat molekul nitrogen.
 Rhizobiaceae

13
Familia Rhizobiaceae mempunyai kemampuan untuk mengikat
nitrogen dari atmosfir akan tetapi hanya terjadi pada bintil akar
tumbuhan legominosa.
 Methylomonadaceae

(Tarigan:1988)

b. Bakteria Gram negatif berbentuk batang yang bersifat fakulitatif anaerob


 Enterobacteriaceae
Dapat bergerak karena mempunyai flagella peritrikh. Familia
Enterobacteriaceae menakup genera Citrobacter, Edwardssiella,
Enterobacter, Erwinia, Escherichia, Hafnia, Klebsiella, Proteus,
Salmonella, Serratia, Shigella, dan Yersinia. Anggota Eschericia dapat
ditemukan di dalam saluran pencernaan manusia contohnya Eschericia
coli. Eschericia coli dapat digunakan sebagai indikator terhadap
kontaminasi feses pada sumber air minum.
 Vibrionaceae
Mempunyai flagella di kutubnya. Familia Vibrionaceae mencakup
genera Vibrio, Aeromonas, Plesiomonas, Photobacterium dan
Lucibacterium. Umumnya Vibrio menghuni habitat air. Salah satu
spesies yang dapat menimbulkan penyakit kolera adalah V. Cholerae
(Tarigan:1988)
c. Bakteria Gram negatif yang aerob
Hanya satu kelompok bakteria Gram negatif yang aerob yaitu
Bacteroidaceae. Anggota yang penting terdapat dalam saluran saluran
pencernaan makanan manusia yaitu Bacteroides yang berbentuk batang
pleomorfik. Fusobacterim dan Leptotrichia merupakan bakteria patogen
dari familia ini. (Tarigan:1988)
d. Bakteria Gram negatif yang berbentuk bulat dan oval
Familia Neisseriaceae yang selnya berbentuk bulat mencakup genera
Neisseria dan Branhamella. Sedangkan familia Neisseriaceae yang selnya
berbentuk oval mencakup Moraxella dan Acinetobacter. Anggota dari
genera Neisseria dan Branhamella dan Moraxella merupakan bakteria
parasit dan beberapa diantaranya merupakan bakteria patogen yang penting
pada tubuh manusia. Neisseria gonorrhoeae dapat menyebabkan penyakit

14
“gonorhea” dan Neisseria meningitis dapat menyebabkan penyakit
meningitis. (Tarigan:1988)
e. Bakteria Gram negatif berbentuk bulat yang anaerob
 Veillonella
 Acidaminococcus
 Megasphaera
 Gemmiger

(Tarigan:1988)

f. Bakteria Gram negatif dan kemolitotrofik


Kegiatan metabolik dari bakteri kolompok ini sangat penting dalam siklus
reaksi biogoekimia. Bakteri ini dapat mengoksidasi senyawa organik untuk
menghasilkan ATP. Oleh karena metabolisme penhasil energi kurang
efisien, maka bakteria ini memetabolisir sejumlah besar substrat untuk
memenuhi kebutuhan energinya. (Tarigan:1988)
8. Bakteria Gram positif

Dibedakan berdasarkan struktur selnya :

a. Bakteria Gram positif berbentuk bulat


 Micrococcaceae
Selnya dapat berbentuk sebuah kokus saja atau sebagai tumpukan yang
tidak teratur.
 Streptococcaceae
Biasanya menghuni rongga mulut, dimana bakteri ini dapat memperoleh
oksigen secara berkesinambungan. Streptococcus pyogenes dapat
menyebabkan penyakit demam rematik.
 Peptococcaceae
b. Bakteria pembentuk endospora yang berbentuk batang dan berbentuk bulat
Genera yang paling penting dalam kelompok ini adalah Bacillus yang
merupakan bakteria yang aerob atau fakultatif anaerob dan Clostridium
yang merupakan bakteria anaerob obligat.
c. Bakteria Gram positif yang tidak dapat membentuk spora
Merupakan bakteria yang berbentuk batang meliputi familia Lactobacillae
yang anggotanya dapat menghasilkan asam laktat sebagai produk utama

15
fermentasi. Bakteri ini dapat ditemukan pada pabrik fermentasi dan produk
hewani yang mengandung substrat karbohidrat. Dapat juga dijumpai pada
tubuh sebagian besar dari mikrobiota yang terdapat pada tubuh manusia
misalnya di rongga mulut, saluran vagina, dan saluran usus. (Tarigan:1988)
9. Actinomycetes

Golongan ini mencakup genera :

 Corynebacterium
 Arthrobacter
 Brevibacterium
 Cellulomonas
 Kurthia

(Tarigan:1988)

10. Rickettsiae

Adalah parasit intraseluler, tidak mempunyai kemampuan mengadakan reaksi


enzimatik untuk menghasilkan sejumlah ATP yang cukup untuk
reproduksinya. Jasad ini dapat memperoleh ATP dari sel tubuh hospes yang
ditumpanginya. Banyak Rickettsiae yang dapat menimbulkan penyakit pada
manusia yang penyebarannya dilakukan oleh serangga contohnya Rickettsia
rickettsii yang disebarkan oleh kutu dan menimbulkan penyakit “demam
Rocky Mountain”. (Tarigan:1988)

11. Chlamydia

Merupakan parasit uniseluler yang obligat yang dapat berkembang biak dengan
cara perubahan bentuk yang kecil, yaitu bentuk yang berdinding kaku dan
bersifat infeksi, menjadi bentuk yang lebih besar berdinding tipis dan tidak
mudah infeksi, kemudian membelah diri. Jasad ini tidak mampu menghasilkan
ATP untuk menyokong reproduksinya. Penyakit yang disebabkan oleh
Chlamydia antara lain penyakit psittakotosis, demam pada burung kakaktua,
yang disebabkan oleh Chlamidia psittaci. (Tarigan:1988)

12. Mycoplasma

16
Golongan bakteria ini tidak mempunya dinding sel dan merupakan jasad yang
paling kecil yang dapat mengadakan reproduksi sendiri. Anggota dari genus
Mycoplasma membutuhkan stereol untuk pertumbuhannya. Beberapa
diantaranya dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti penyakit
pneumonia. (Tarigan:1988)

13. Archaeobacteria

Bakteria ini berbeda dengan anggota prokaryotae lainnya. Jasad ini


mempunyai ciri morfologi dan fisiologi yan berebeda dengan bakteri lainnya,
termasuk tidak adanya murein pada dinding selnya. Banyak Archaeobacteria
yang mempunya sifat fisiologi yang tidak biasa, dan beberapa diantaranya
dapat menyesuaikan diri dengan kondisi bumi pada saat kehidupan mengalami
evolusi. (Tarigan:1988)

IV. Virus
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan
komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or
DNA.Partikelnya secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang
dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten
terhadap antibiotics. (Wesley, 1990)

Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup
Aseluler (bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus
menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan
makhluk hidup.Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan
pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik
maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. (Istamar, 2007)

17
C. Peran Mikroorganisme
a. Bidang Industri

Tabel 2. Peranan Mikroorganisme di Bidang Industri

Organisme Tipe Produk


Makanan dan Minuman
S. cerevisiae Khamir Khamir inti, minuman anggur, bir sake
S. carlsbergensis Khamir Bir ringan
Saccharomyces rouxii Khamir Kecap
Candida milleri Khamir Roti asam Perancis
Lactobacillus sanfrancisco Bakteri Roti asam Perancis
S. thermophilus Bakteri Yogurt
L. bulgaricus Bakteri Yogurt
Propionibacterium Bakteri Keju Swiss
shermanii
Gluconobacter suboxidans Bakteri Cuka
Pennicilium roquefortii Jamur Keju berurat biru
Apergillus oryzae Jamur Sake (hidrolisis tepung beras)
Rhizopus Jamur Tempe
Mucor Jamur Tahu
Monascus purpurea Jamur Ang-kak (beras merah)
Bahan Kimia Industri
S. cerevisiae Khamir Etanol (dari glukosa)
Kluyveromyces fragilis Khamir Etanol (dari laktosa)
Clostridium acetobutylicum Bakteri Aseton dari butanol
A. niger Jamur Asam nitrat
Xanthomonas campestris Bakteri Polisakarida
Protein Sel Tunggal
Candida utilis Khamir Protein mikroorganisme dari limbah bubur
kertas
Saccharomycopsis lipolytica Khamir Protein mikroorganisme dari alkana
petroleum
Methylophilus methylotropus Bakteri Protein mikroorganisme dari pertumbuhan
pada metana atau metanol
Vitamin
Eremothecium ashbyi Khamir Riboflavin
Pseudomonas denitrificans Bakteri Vitamin B₁₂
Propioni bacterium Bakteri Vitamin B₁₂
Enzim
Aspergillus oryzae Jamur Amilase
A. niger Jamur Glukamilase
Trichoderma reesii Jamur Selulase
S. cerevisiae Khamir Invertase
Kluyveromyces fragilis Khamir Laktase
Saccharomycopsis lipolytica Khamir Lipase
Aspergillus Jamur Pektinase dan protease
Bacillus Bakteri Protease

18
Endothia parasitica Jamur Cairan mikroorganisme perut anak sapi
Polisakarida
Leuconostoc mesenteroides Bakteri Dekstran
Xanthomonas campestris Bakteri Getah Xantan
Farmaseutika
P. chrysogenum Jamur Penisilin
Cephalosporium Jamur Sefalosporin
acremonium
Streptomyces Bakteri Amfoterisin B, kanamisin neomisin,
streptomisin, tetraksiklin dll
B. brevis Bakteri Gramisidin S
B. subtilis Bakteri Basitrasin
Bacillus polymyxa Bakteri Polimiksin b
Rhizopus nigricans Jamur Transformasi steroid
Arthrobacter simplex Bakteri Transfromasi steroid
Mycobacterium Bakteri Transformasi steroid
E. coli (melalui teknologi Bakteri Insulin, hormon pertumbuhan manusia,
rekombinan DNA) somatostatin, intoferon
Karotenoid
Blakeslea trispora Jamur Beta-karoten
Phaffia rhodozyma Khamir Astaxanthin
Bakteri entomopatogen
Bacillus thuringiensis Bakteri Bioinsektisida
Bacillus popilliae Bakteri Bioinseltisida

b. Bidang Kesehatan
1. Trypanosoma (protozoa) menyebabkan penyakit tidur Afrika
2. Sporozoa Plasmodium, penyebab penyakit malaria
3. Kapang ergot digunakan untuk mengontrol pendarahan, menyebabkan
kontraksi Rahim, dan melawan sakit kepala migren. Ergot juga telah digunakan
untuk menghasilkan halusinogen seperti LSD
4. Ergot yang menginfeksi tanaman gandum hitam, apabila gandum hitamnya
terkonsumsi akan menyebabkan penyakit St. Anthony’s fire dengan dampak
sensasi terbakar pada tubuh, aktivitas fisik yang tidak terkendali, dan halusinasi
liar.
5. Fungi Trychophyton rubrum, fungi penyebab infeksi ringworm dan athlete’s
foot
6. Fungi Candida albicans, penyebab infeksi pada vagina
7. Bakteri Corynebacterium diphteriae, penyebab penyakit difteri
8. Enterovirus, penyebab Infeksi usus
9. Influenzavirus, penyebab influenza

19
10. Lyssavirus, penyebab rabies
11. Arenavirus, penyebab meningitis
12. Papilomavirus, penyebab kutil
13. Herpesvirus, penyebab herpes genital
14. Fungi Prierdaria hortai, menimbulkan infeksi pada rambut manusia yang
dinamakan piedra hitam
15. Bakteri Streptococus hemolyticus, melarutkan gumpalan darah
c. Bidang Lingkungan
1. Anggota Cyanobacteria sebagai produsen primer di perairan air tawar namun
terutama di lautan.
2. Foraminifera merupakan protozoa yang hidup di lautan dan mengekestraksi
kalsium karbonat dari lingkungannya untuk menghasilkan cangkang yang
nantinya akan membentuk batu.
3. Marinobacter, Oceanobacter, Alcanivorax mampu mendegradasi minyak
dalam air, bermanfaat untuk mengurangi limbah minyak yang tercemar di
lautan.
4. Aspergillus fischeri dan Paecilomyces sp. mampu merombak polimer plastik.
5. Fungi dan bakteri sebagai dekomposer sehingga di bumi ini tidak dipenuhi
bangkai dalam jumlah banyak.
6. Bakteri Bacillus thuringiensis dapat mematikan serangga hama.
7. Jamur Metarhizium anisopliae dapat digunakan untuk mengendalikan kumbang
Rhinoceros dan belalang coklat.
8. Bakteri Bacillus subtillis dan Thiobascillus ferooxidans mempunyai
kemampuan mengimobulasi logam berat.
9. Untuk menyuburkan tanah, bakteri nitrogen mampu mengikat gas N₂ dari udara
untuk dijadikan senyawa N yang dibutuhkan tanaman.

20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikroorganisme adalah organsime yang berukuran sangat kecil sehingga untuk
mengamatinya diperlukan alat bantuan berupa mikroskop. Mikroorganisme disebut juga
organsimen mikroskopik. Mikroorganisme ada yang bersel tunggal (uniseluler) dan bersel
banyak (multiseluler). Mikroorganisme terdiri dari virus, bakteri, protozoa, fungi dan
alga. Mikroorganisme memberikan dampak yang postif maupun negatif bagi kita dan
lingkungan sekitar kita. Dalam pemanfaatannya mikroorganisme berperan penting dalam
bidang industri, lingkungan dan kesehatan.

B. Saran
Setelah mengetahui tentang pengertian mikroorganisme dan peranannya hendaklah
kita sebagai mahasiswa mempelajari lebih lanjut dan meneliti lebih dalam tentang
peranan mikroorganisme dalam kehidupan.

21
Daftar Rujukan

Fried. G. H, Hademenos. G. J. 1999.Biologi edisi kedua. Jakarta: Erlangga

Gatut Ashadi dan Sri Utami Handayani, Protozoologi Veteriner I, (Bogor: IPB,
1992), hlm. 1.

Hidayat. N, Meitiniarti. I, Yuliana. N. 2018. Mikroorganisme dan


Pemanfaatannya. Malang:UB Press

Norman D Levine, Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner, (Yogyakarta: UGM


Press, 1994), hlm. 18.

Pelczar. M. J, Chan. E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi.


Jakarta:McGraw-Hill Book Company

Subandi, Mikrobiologi Perkembangan, Kajian, dan Pengamatan dalam


perspektif Islam, (Bandung: PR Remaja Rosdakarya, 2010), hlm 118

Sylivia T Pratiwi, Mikrobiologi Farmasi, (Jakarta: Erlangga, 2008) hlm. 59.

Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta:Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan

Volk. A. W,Wheeler. F.M. 1989. Mikrobiologi Dasar Jilid 2 Edisi Kelima.


Jakarta:Erlangga

22

Anda mungkin juga menyukai