Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS

INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI


LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

Adiyat Makrufi(1), Widjianto., Asim


Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang
(1)
e-mail: Adiyatmakrufi@gmail.com

ABSTRAK: Kekhususan fisika dibandingkan dengan ilmu lain adalah sifatnya yang
kuantitatif yaitu penggunaan konsep-konsep dan hubungan antara konsep yang
banyak menggunakan perhitungan matematis (Rochmah, 2008:2). Salah satu materi
fisika yang mengandung banyak konsep abstrak dan matematis adalah listrik
dinamis. Materi ini sulit dipahamkan kepada siswa dikarenakan keterbatasan tenaga
dan waktu yang dimiliki oleh guru dalam pembelajaran. Perlu adanya media
pembelajaran untuk membantu guru dalam pembelajaran materi tersebut. Media
pembelajaran fisika berbasis ICT merupakan media pembelajaran yang dapat
membantu guru dalam pembelajaran dikarenakan komputer bisa berperan sebagai
tutor/pembimbing bagi siswa untuk belajar mandiri. Penelitian pengembangan ini
memiliki tujuan menghasilkan dan mengetahui kelayakan media pembelajaran fisika
berbasis ICT listrik dinamis untuk siswa SMA kelas X. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini model pengembangan 4-D (four D-models) (Thiagarajan &
Sivasailam. 1974) yang dimodifikasi menjadi 3-D yang terdiri dari 3 tahap
pengembangan yaitu Define (Perencanaan), Design (Perancangan), Develop
(Pengembangan). Produk akhir dikemas dalam bentuk CD pembelajaran yang terdiri
dari materi, gambar, animasi, video dan latihan soal. Karena keterbatasan waktu dan
biaya, validasi pada penelitian ini hanya validasi media. Uji coba terbatas dilakukan
pada 21 siswa kelas X SMA N 3 Malang akselerasi. Pengambilan data uji coba
dilakukan menggunakan instrumen berupa angket kepada ahli dan pengguna (siswa).
Ahli terdiri dua orang yaitu dosen fisika Universitas Negeri Malang dan guru fisika
SMA N 3 Malang akselerasi.
Berdasarkan hasil analisis data diketahui tingkat kelayakan media pembelajaran yang
dikembangkan sebesar 90,14 % menurut seorang ahli. Uji coba terbatas oleh
pengguna (siswa) diperoleh data berupa saran serta kritik sebagai bahan direvisi
bahan ajar. Media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria layak
menurut para ahli media dan materi. Produk dapat diujicobakan lebih lanjut untuk
mengetahui kelayakannya ketika digunakan dalam pembelajaran.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, ICT, Listrik Dinamis.

Pembelajaran yang memerlukan materi yang kompleks dapat diterapkan pada


pembelajaran fisika. Pembelajaran fisika menuntut siswa dapat membangun sendiri
pemahaman mereka terhadap gejala alam. Faktanya tidak selamanya proses
pembelajaran fisika berjalan sesuai dengan harapan yaitu siswa dapat membangun
sendiri pemahaman mereka terhadap gejala alam.

1
2
 

Hasil wawancara terhadap salah satu guru fisika di SMA N 3 Malang


akselerasi menunjukan bahwa materi listrik dinamis adalah materi yang sulit
diajarkan kepada siswa. Hal ini dikarenakan materi ini mengajarkan konsep-konsep
abstrak dan matematis. Setelah pembelajaran masih ada siswa yang belum paham
materi, sedangkan tenaga dan waktu guru terbatas untuk mengajarkan materi di
sekolah. Siswa seperti ini perlu media pembelajaran yang tepat untuk membantu
meningkatkan pemahamannya secara mandiri.
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, saat ini telah banyak dikembangkan
media pembelajaran berbasis Information and Communication Technology yang
disingkat dengan ICT. Pengembangan ini dimungkinkan dengan terjadinya
perkembangan yang begitu pesat dalam teknologi. media animasi komputer dalam
pembelajaran dapat digunakan untuk sarana mempertajam penjelasan dari kegiatan
demonstrasi fenomena yang menggunakan alat peraga, atau bahkan menggantikan
peran dari alat-alat peraga yang terutama tidak mungkin dilakukan secara nyata di
depan kelas
Dalam menyikapi perkembangan dan kemajuan ICT tersebut, pendidik
dituntut untuk menguasai teknologi agar dapat mengembangkan materi-materi
pembelajaran berbasis ICT dan memanfaatkan ICT sebagai media pembelajaran. Hal
ini dapat memberikan kemudahan dan kesempatan yang lebih luas kepada peserta
didik dalam belajar.
Uraian di atas menjadi dasar pemikiran perlunya media pembelajaran yang
memuat berbagai macam informasi dengan pemanfaatan software komputer. Media
pembelajaran fisika berbasis ICT yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi salah
satu media interaktif yang dapat digunakan baik oleh guru sebagai media dalam
kegiatan pembelajaran maupun oleh siswa sebagai sarana belajar mandiri. Konsep
penting yang akan disampaikan di dalam media pembelajaran berbasis ICT untuk
materi listrik dinamis adalah konsep dari listrik dinamis, animasi yang menjelaskan
konsep agar mudah dipahami, soal yang membuat siswa tidak bosan. Berdasarkan
uraian di atas maka penelitian pengembangan dilakukan dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Information and
3
 

Communication Technology (ICT) Materi Listrik Dinamis Untuk Siswa SMA Kelas
X”.
METODE
Penelitian pengembangan ini menggunakan metode pengembangan dari
model pengembangan 4-D (four D-models) (Thiagarajan & Sivasailam. 1974). Model
ini tediri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define (Perencanaan), Design
(Perancangan), Develop (Pengembangan), Disseminate (Penyebaran). Tetapi model
pengembangan 4-D (four D-models) yang dimodifikasi menjadi 3-D yang terdiri dari
3 tahap pengembangan yaitu Define (Perencanaan), Design (Perancangan), Develop
(Pengembangan).
Jenis data yang diperoleh yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif
berupa nilai rata-rata dari angket, yaitu 4, 3, 2, 1 yang dianalisis dengan
menggunakan kriteria kelayakan skala uji coba terbatas. Data kualitatif berupa kritik,
saran dan tanggapan dari validator yang digunakan sebagai pertimbangan dalam
melakukan revisi pada konsep maupun desain media pembelajaran.
Instrument pengumpulan data dalam pengembangan media pembelajaran yang
dikembangkan adalah lembar wawancara dan angket. Lembar wawancara digunakan
untuk merinci hal-hal yang akan diwawancarakan kepada sejumlah guru di SMA N
10 Malang reguler untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi saat proses
pembelajaran berlangsung serta media-media yang digunakan dalam pembelajaran.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket untuk mengetahui
kelayakan media yang meliputi angket untuk ahli. Selain itu, angket keterbacaan
produk kepada pengguna juga digunakan dalam penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan dalam mengembangkan produk.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil validasi ini diperoleh dari dua ahli (satu dosen dan satu guru). Data
yang diperoleh terdiri atas data kuantitatif dan data kualitatif. Berdasarkan hasil isian
angket ahli, maka dapat dianalisis secara kuantitatif. Hasil validasi ahli disajikan
dalam Tabel 1.
4
 

Tabel 1 Analisis Data Kuantitatif Hasil Validasi

Persentase
Keterangan Keseluruhan
Bagian (%)
V1 V2 V1 V2 % Kriteria
Layak
Cover 91.67 91.67 Layak
Tampilan
95 95,0 Layak Layak
Pendahuluan
Tampilan
86,32 91,50 Layak Layak 90,14 Layak
Materi
Media Secara
100 91,67 Layak Layak
Keseluruhan
Penyajian
Cukup
Kegiatan 70 85 Layak
Layak
dalam Media

Berdasarkan Tabel 1, secara keseluruhan diperoleh persentase sebesar 90,14


% dan tergolong layak. Dari angket validator pertama dan ke dua bahan ajar ini
direkomendasikan dengan kriteria layak dan perlu revisi. Selain data kuantitatif, pada
angket ini juga diperoleh data kualitatif yang berupa kritik dan saran. Hasil validasi
ini juga sebagai acuan dalam revisi bahan ajar. Komentar dan saran yang diberikan
oleh validator disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Analisis Data Kualitatif Hasil Validasi
Validator Kritik dan Saran
a. Tambahkan menu help/bantuan pada tiap halaman.
Media b. Tambahkan tombol navigasi home pada tiap halaman.
c. Ada beberapa halaman tidak memiliki tombol back/kembali.
d. Ada beberapa kata yang salah.

Selain itu, uji keterbacaan siswa diperoleh dari dua puluh satu siswa kelas X

SMA N 3 Malang akselerasi. Masing-masing siswa memiliki kemampuan intelektual

yang berbeda, yaitu yang memiliki kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Data

angket hasil keterbacaan siswa kelas X SMA N 3 Malang akselerasi terhadap produk

media pembelajaran fisika berbasis ICT materi listrik dinamis secara kuantitatif dapat
5
 

dilihat pada Tabel 4.3. Untuk data kualitatif berupa saran dan kritik 21 siswa kelas X

SMA N 3 Malang akselerasi ditunjukkan pada Tabel 4.4. Adapun data kualitatif

yang berupa saran dan kritik pada Tabel 4.4 akan dijadikan acuan dalam revisi media

pembelajaran.

Tabel 4.3 Kata-Kata Sulit Berdasarkan Uji Keterbacaan Produk Media Pembelajaran Fisika

No Aspek yang dinilai Persentase (%) Kriteria


1. Tampilan awal media 76,76 Layak
2. Tampilan materi 78,52 Layak
3. Media dapat memotivasi 72,62 Cukup Layak
4. Pemakaian media 79,17 Layak
Rata-rata secara keseluruhan media
76,77 Layak
pembelajaran untuk semua siswa

Tabel 4.4 Analisis Data Kualitatif Hasil Uji Coba Terbatas

Saran dan Kritik


1. Cukup interaktif dan menarik dengan adanya animasi yang
disajikan
2. Medianya dapat membantu siswa dalam memahami listrik
dinamis
Semua siswa
3. Perlu ditambahkan kata – kata yang membuat siswa termotivasi
4. Tulisan ukurannya sedikit diperbesar
5. Tampilan tulisan dan background lebih disesuaikan agar lebih
jelas
6. Media dibuat lebih bagus dan menarik

Berdasarkan analisis data dari beberapa ahli. Bahan ajar dinilai layak untuk
ditindak lanjuti pada tahap uji empirik. Uji empirik merupakan uji lebih mendalam
terhadap media pembelajaran, sehingga media pembelajaran ini dinyatakan layak
untuk digunakan dalam pembelajaran. Data kualitatif yang berupa saran dan pendapat
pada Tabel 4.4 akan dijadikan acuan dalam revisi bahan ajar.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan yang dilakukan kepada ahli materi,
ahli media, dan pengguna diketahui tingkat kelayakan media pembelajaran yang
6
 

dikembangkan sebesar 76% menurut seorang ahli. Jadi dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria cukup layak
menurut para ahli.
Kelebihan-kelebihan media pembelajaran ini yaitu, produk ini dapat
digunakan dalam kondisi offline, sehingga tidak harus tersambung dengan jaringan
internet. Adanya gambar dan animasi yang mendukung materi juga akan menambah
ketertarikan dan pemahaman konsep pengguna terhadap materi listrik dinamis.
Setelah siswa melakukan latihan soal yang dilengkapi bantuan dalam pengerjaan
soalnya, media pembelajaran ini dapat memberikan feedback berupa skor yang
diperoleh oleh siswa dengan memperhitungkan jumlah bantuan yang telah digunakan.
Feedback tersebut juga menampilkan jawaban yang benar/salah. Bahan ajar ini di
desain untuk dapat digunakan secara mandiri ataupun kelompok kecil.
Disamping kelebihan di atas, produk ini juga memiliki kekurangan yaitu
tampilan teks tidak semuanya bisa atraktif/bergerak. Hal ini dikarenakan keterbatasan
kemampuan software autoplay media studio 7. Guru yang menggunakan produk ini
juga belum bisa langsung mengetahui hasil evaluasi yang telah dikerjakan oleh siswa
di rumah. Karena produk ini belum bisa menyimpan database hasil evaluasi tersebut.
Sehingga, bila guru ingin mengetahui hasil evaluasi siswa, maka guru harus mendam-
pingi ketika siswa mengerjakan soal evaluasi. Selain itu, uji coba yang dilakukan oleh
pengembang hanya sebatas uji keterbacaan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran/ rekomendasi yang diajukan
antara lain: agar digunakan dalam penelitian lebih lanjut terlebih dahulu sebelum
dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini didukung dengan nilai kelayakan
media pembelajaran menurut validator telah mencapai nilai 90,14 % dan uji coba
keterbacan pengguna telah mencapai nilai diatas 76,77 % yang berarti layak untuk
dilanjutkan.
Saran yang diberikan untuk diseminasi produk yaitu dengan menyebarkan
produk ke guru fisika ataupun siswa yang membutuhkan produk pembelajaran
7
 

mandiri pokok bahasan listrik dinamis. Selain itu, diseminasi juga bisa dilakukan
dengan menguploadnya ke internet melalui forum, blog, atau web.
Saran untuk penelitian lebih lanjut yaitu agar dilakukan penyempurnaan
media pembelajaran terhadap kelemahan-kelemahannya dan mengujicobakan bahan
ajar ini secara luas agar diketahui kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan
jika digunakan dalam pembelajaran. Pengembang hanya melakukan uji coba
keterbacaan terbatas terhadap 21 siswa SMA.
8
 

DAFTAR RUJUKAN

Rocmah, VB. 2008. Pembuatan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Sebagai


Media Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Alat Optik di SMA. Skripsi
tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Thiagarajan & Sivasailam. 1974. Instructional Development for Training Teachers of
Expectional Children: A Sourcebook, (Online),
(http://www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/search/detailmini.jsp?_nfpb=true&_
&ERICExtSearch_SearchValue_0=ED090725&ERICExtSearch_SearchType
_0=no&accno=ED090725), diakses 6 September 2013.

Anda mungkin juga menyukai