Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(G2)
By akhmatanwarsadt
Abstrak
Suatu pegas diberi beban dan diberi simpangan akan menciptakan suatu gerak harmonis.
Gerakan harmonis itu terjadi karena dipengaruhi oleh gaya yang berasal dari pegas. Gaya
tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor , yaitu faktor dari besarnya jarak simpangan yang
diberikan pada pegas dan oleh faktor nilai tetapan pegas itu sendiri.
bab I
Pendahuluan
Gerakan yang terjadi apabila sebuah pegas diberi beban dan diberi simpangan disebut gerak
harmonis. Gerakan harmonis itu terjadi karena dipengaruhi oleh gaya yang berasal dari pegas.
Gaya tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dari besarnya jarak simpangan yang
diberikan pada pegas dan oleh faktor nilai tetapan pegas itu sendiri.
Faktor nilai tetapan pegas ini juga dapat mempengaruhi periode yang dialami oleh pegas tersebut
sehingga juga dapat mempengaruhi frekuensi dari pegas tersebut. Untuk menentukan nilai dari
tetapan pegas tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara statis dan cara dinamis.
Dalam praktikum G2 ini cara yang dipakai untuk mencari harga tetapan pegas itu adalah cara
statis dan cara dinamis.
Adapun tujuan dilaksanakannya percobaan ini adalah untuk menentukan besarnya tetapan pegas
(k)
1.3. Permasalahan
Permasalahan yang akan kita bahas dalam percobaan ini antara lain :
Laporan ini disusun dengan sistematika laporan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan berisikan
tentang latar belakang, tujuan percobaan, permasalahan dan sistematika laporan. Bab II berisikan
tentang dasar teori dari serangkaian percobaan yang akan kami lakukan. Bab III berisikan
tentang peralatan dan cara kerja yang dilakukan selama kami melaksanakan dalam praktikum .
Bab IV berisikan tentang analisa data yang diperoleh dari percobaan yang telah kami lakukan
dan pembahasan dari permasalahan yang ada. Bab V berisikan tentang kesimpulan dari
serangkaian percobaan .
Bab II
Dasar Teori
1. Cara Statis
Apabila suatu pegas dengan tetapan pegas k diberi beban W, maka ujung pegas akan bergeser
sepanjang x sesuai dengan persamaan : mg = kx
2. Cara Dinamis
Apabila pegas yang telah diberi beban tadi dihilangkan bebannya maka pegas akan mengalami
getaran selaras dengan periode :
T = 2p
T = Periode
ember
ember
T1 = Periode pembebanan ke 1
T2 = Periode pembebanan ke 2
Teknik untuk menurunkan rumus periode pegas adalah sederhana, yaitu hanya dengan
menyamakan gaya pemulih dan gaya dari hukum II Newton F = m.ay dengan ay = -w2y adalah
percepatan gerak harmonik.
-ky = m.ay
-ky = m(-w2y)
w2 = atau w =
.f = =
Definisi untuk periode adalah waktu yang diperlukan beban untuk menempuh satu getaran,
sedangkan frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan beban dalam satu sekon.
Untuk menentukan tetapan pegas k yang jumlahnya lebih dari satu dan dihubungkan satu dengan
yang lainnya, maka harga k total dapat dicari dengan :
Bab III
3.1. Peralatan
2. Anak timbangan.
3. Pegas 2 buah.
5. Statip 1 buah
1. Cara Statis
Menambahkan satu persatu beban yang ada, kita catat massa beban dan kedudukan
b.
ember setiap penambahan beban.(Dilakukan untuk 5 macam beban).
c. Mengeluarkan beban satu persatu, dicatat massa beban dan kedudukan ember setiap terjadi
pengurangan beban.
d. Langkah-langkah diatas dilakukan untuk pegas yang lain.
2. Cara dinamis
a. Kita gantungkan ember pada pegas, kita beri simpangan lalu dilepaskan. Kita catat waktu
untuk 15 getaran.
b. Kita tambahkan sebuah beban pada ember, alu kita catat unuk 15 getaran.
Praktikum ini dikerjakan dengan menambahkan beban, Usahakan 1-2 dengan simpangan yang
sama
Keterangan Gambar :
b c.Pegas
Bab IV
Analisa Data dan Pembahasan
Pada analisa dta dan perhitungan ini data yang telah diperoleh diralat agar mendapatkan haga
tetapan rumus perhitungan :
Cara Statis
Pada cara statis tidak diperlukan ralat, tapi untuk menentukan besarnya tetapan pegas adalah
sama dengan Gradien garis. Dalam hal ini W = Y besar gravitai = 9,8
Massa Simpangan x
Penguk. Tetapan pegas k k – k ( k – k )²
( gr ) ( cm )
1 10 1,5 6666,6667 474,4275 225081,4528
Jadi harga dari tetapan pegas dimana terdapat penambahan beban adalah :
Y= Ax + B
Massa Simpangan x
Penguk. Tetapan pegas k k – k ( k – k )²
( gr ) ( cm )
1 40 8,4 4761,90 792,66 628309,88
Jadi harga dari tetapan pegas dimana terdapat pengurangan beban adalah :
5 – 1,7 – – 2,89
Sx = 25,8 Sy = 100000 Sx . y = 679000 Sx² = 158,98
Y= Ax + B
Berikut ini digambarkan grafik hubungan antara F (gaya pemulih)= Y dengan Dx (perubahan
simpangan) = X, baik dari pegas 1 maupun pegas 2 :
Cara
Dinamis
Pada cara
Dinamis
ini kita
akan
Massa ember = 40 gr
Pe
ri
od
Pe (t
e t
ng –
15 –
uk t)
pu t
. ²
t.
(t
)
0,
0
0
3
,
6
1
1
9
0,
-
0
8, 0
1
08 ,
9
1
1 6
7, 4
75
2 0,
-
0
7, 0
3 6
63 ,
7
2
4 6
8, 6
05
5 0,
0
0
7, ,
2
94 1
5
6
6
0
0,
,
0
0
0
5
2
5
t = S(
7, t
–
t)
²
=
89 0,
1
5
1
4
Jika kita perhatikan analisa data yang ada hasil tetapan pegas yang didapat tidak jauh berbeda.
Adapun masalah-masalah yang dapat menyebabkan perbedaan hasil akhir antara lain :
Untuk cara statis, dalam menganalisa data pada percobaan dengan cara statis kami menggunakan
regresi linier dan tidak menggunakan ralat. Dimana k merupakan gradien garis lurus yang
dibentuk oleh persamaan Y = Ax + B. Besar Y sama dengan beban yang bekerja dan besarnya k
sama dengan A. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya titik yang keluar dari garis lurus
pada grafik karena adanya angka-angka yang berbentuk pecahan (desimal) yang sulit diplotkan
kedalam grafik.
Untuk cara dinamis, pada cara dinamis ini sebagai massa awal adalah massa ember sebesar 40 gr
(0,04 kg) dan digetarkan 15 kali. Sehingga periode didapat dari pembagian antara waktu yang
diperlukan untuk 15 kali detaran dengan banyaknya getaran yaitu 15 kali.
Bab V
Kesimpulan
Dari percobaan dan analisa diatas dapat disimpulkan : setiap pegas memiliki tetapan yang
berbeda yang menunjukan tingkat kekakuan dari pegas tersebut. Kemudian dari analisa diatas
didapat harga k :
Dari percobaan tersebut dapat juga disimpulkan bahwa penambahan beban sebanding dengan
pertambahan panjang. Dan dapat dinyatakan dengan : m.g = -k.x,
Dimana m.g = W = Y
Y = Ax + B k = A
T = 2p
DAFTAR PUSTAKA
1. Sears & Zemansky, Fisika Universitas 1 edisi kedua; Penerbit Bina Cipta.
Surabaya 1986.
This entry was posted on May 7, 2009 at 9:44 am and is filed under Uncategorized. You can follow any responses to
this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.