Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biologi evolusi ilmu yang lunak yang mempunyai daya prediksi lemah.
Teorinya tersusun atas data yang tidak lengkap atau yang belum sempurna
dipahami, meskipun ia tergolong ilmu hayat, bahasanya lebih cenderung ke kutub
humanika dari pada ke kutub eksakta.
Sekarang teori evolusi adalah teori sintetis atau teori biologi yang
memanfaatkan segala disiplin yang relevan. Seperti paleontologi, paleokologi dan
biokimia.

1.2 Rumusan Masalah


Pada pembuatan makalah kali ini terdapat beberapa masalah yang akan kami
angkat yaitu sebagai berikut :
1) Apakah yang dimaksud dengan evolusi ?
2) Apa bunyi dari teori Charles Darwin ?
3) Bukti apa saja yang memperkuat adanya evolusi ?
4) Bagaimana proses terjadinya mekanisme evolusi ?
5) Darimanakah manusia berasal ?
6) Apa itu radiasi primata ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui apa itu evolusi
2) Mengetahui teori Charles Darwin
3) Mengetahui bukti-bukti evolusi
4) Mengetahui dan memahami mekanisme evolusi
5) Mengetahui asal usul manusia
6) Mengatahui apa itu radiasi primata

1
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Evolusi

Evolusi adalah kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka
gulungan atau membuka lapisan. Kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa
inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap artinya bahwa
evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi
alam pada variasi gen dalam suatu individu /spesies yang menghasilkan
perkembangan spesies baru.

Evolusi dalam biologi berarti proses komplek pewarisan sifat organisme


yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi
berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai
makhluk hidup dimuka bumi ini.

2.1 Teori Evolusi Charles Darwin (1809-1882)


Charles Darwin menyatakan bahwa
evolusi disebabkan oleh proses seleksi alam.
Karena itu teori evolusi Darwin disebut juga
teori seleksi alam. Seleksi alam menyatakan
bahwa makhluk hidup yang lebih mampu
menyesuaikan diri dilingkungan akan bertahan

hidup dan mendominasi habitatnya. Teori


Darwin disusun atas dasar fakta-fakta yang ia
amati pada pengembaraannya keliling dunia.

2
1. Burung Finch

Burung finch yang terdapat di kepulauan Galapagos berasal dari satu


spesies burung pemakan biji yang terdapat di daratan Amerika Selatan. Burung
Finch ini berimigrasi karena faktor makanan. Akibat proses adaptasi terhadap
variasi jenis makanan akhirnya burung finch mempunyai paruh yang bervariasi.

2. Kura-kura Galapagos
Kura-kura yang berada dikepulauan Galapagos berukuran besar dengan
tipe cangkang seperti kubah. Hal ini karena kura-kura tersebut hidup di habitat
basah. Sementara itu, di kepulauan lain yang habitannya kering dikemukakan
kura-kura berukuran kecil dengan cangkang berbentuk pelana.

2.2 Bukti evolusi

Beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk mempelajari evolusi :


1. Adanya variasi makhluk hidup

Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam
satu spesies. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor suhu, tanah,
makanan dan habitat. Seleksi yang dilakukan bertahun tahun terhadap satu spesies
akan menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan nenek
moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya
evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru. Variasi selalu muncul

3
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Variasi tersebut memungkingkan
terbentuknya spesies baru.

2. Adanya petunjuk fosil

Petunjuk adanya evolusi dapat di jumpai dalam catatan fosil,. Istilah fosil
berasal dari bahasa latin fosillis yang berarti menggali. Fosil merupakan makhluk
hidup atau sebagian dari makhluk hidup yang tertimbun oleh tanah, pasir, lumpur
dan akhirnya membatu.Kadang-kadang hanya berupa bekas-bekas organisme.
Pada umumnya fosil yang telah ditemukan terdapat dalam keadaan tidak utuh,
yaitu hanya merupakan suatu bagian atau beberapa bagian dari tubuh makhluk
hidup.
Fosil-fosil dapat ditemukan di berbagai macam lapisan bumi, sehingga
penentuan umurnya didasarkan atas umur lapisan yang mengandung fosil-fosil
itu.Umumnya fosil yang terdapat di lapisan yang paling dalam, mempunyai umur
yang lebih tua sedangkan umur fosil yang ditemukan pada lapisan yang lebih atas
mempunyai umur yang lebih muda.Fosil-fosil yang ditemukan di berbagai lapisan
bumi yaitu mulai sederetan fosil-fosil yang telah ditemukan dalam lapisan batuan
bumi dari yang tua sampai yang muda, dapat disimpulkan bahwa keadaan
lingkungan di masa lampau berbeda dengan sekarang.
Perubahan lingkungan tersebut terjadi secara bertahap dan diikuti dengan
penyesuaian diri organisme yang ada di dalamnya, sehingga perubahan keadaan
di bumi ini mengakibatkan terjadinya perubahan jenis-
jenis makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-angsur. Kesimpulannya
bahwa fosil merupakan petunjuk adanya evolusi.

3. Adanya perbandingan anatomi


Petunjuk adanya evolusi yang lain dapat dilihat dari perbandingan
anatomi. Perbandingan anatomi meliputi proses membandingkan struktur tubuh,
seperti jantung dan rangka pada hewan-hewan yang berbeda. Jika pada hewan-
hewan berbeda terdapat struktur organ yang serupa, dapat diindikasikan hewan-
hewan tersebut memiliki moyang yang sama.

4
Perhatikan Gambar di bawah ini. Struktur Homolog dan Analog

Gambar Struktur Homolog dan Analog

Organ-organ berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama


dan kemudian berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang
homolog. Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang
bersangkutan, makin banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya
makin dekat, yang artinya nenek moyangnya mungkin sama. Contohnya: tangan
manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus
yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang
homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari
berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk
asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang
fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.

4. Perbandingan Embriologi
Suatu studi embriologi (ilmu yang mempelajari tentang embrio) terhadap
anggota-anggota vertebrata menunjukkan adanya suatu kemiripan pada tahap-
tahap awal perkembangan embrio. Hal itu juga menunjukkan adanya kesamaan
moyang, sehingga menjadi petunjuk adanya evolusi. Semua vertebrata memulai
kehidupan sebagai sel tunggal (zigot) yang merupakan hasil pertemuan antara
sperma dan ovum. Selanjutnya, zigot berkembang menjadi morula, blastula,

5
dan gastrula. Setelah itu, embrio akan mengalami diferensiasi jaringan sehingga
terbentuk bermacam-macam organ tubuh. Perkembangan embrio-embrio
vertebrata menjadi organisme kompleks multiseluler memiliki kesamaan, antara
lain adanya notokord, ekor, dan kantong insang (faringeal), seperti pada gambar
dibawah.

Gambar embrio vertebrata

5. Perbandingan Biokimia
Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata
hasilnya mendukung teori evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip
dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat
kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse
atau gorilla dari pada dengan anjing atau cacing tanah.

6. Bukti Biogeografi
Biogeografi adalah mempelajari distribusi geografi dari tanaman dan
hewan. Dengan mempelajari geografi kita dapat menjelaskan mengapa spesies-
spesies berdistribusi dan apa bentuk distribusikan yang diperlihatkan mengenai
habitat dan daerah asal mula mereka. Dari perjalanan Darwin mengelilingi dunia
dengan H.M.S.Beagle, ia menemukan bahwa spesies tanaman dan hewan
umumnya tidak berdistribusi jauh dari habitat dan potensial.

6
7. Perbandingan Genetika
Teori ini di pelopori oleh George Mendel. Ia mengemukakan teori
genetika yang menyangkut adanya sejumlah sifat yang dikode oleh satu macam
gen, dengan demikian banyaknya fariasi alel menentukan kemampuan terhadap
ketahanan untuk dapat terus hidup.

8. Kemiripan yang proyektif


Biston betularia sejenis kupu-kupu di Inggris tahun 1849 ditemukan
muatan berwarna hitam legam disekitar kota Manchester. Pada akhir abad ke-19
bentuk yang hitam jumlahnya lebih besar dari yang terang dan saat sekarang ini
lebih dari 90% dari kupu-kupu adalah hitam. Perubahan warna ini disebabkan
karena meningkatnya mesin-mesin industry yang memberikan jelaga bagi
lingkungannya. Kupu- kupu hitam tidak terlihat oleh musuh alamiahnya di
lingkungan yang berjelaga (terproteksi), ini adalah suatu contoh dari perubahan
suatu spesies yang terjadi di alam dalam waktu singkat sehingga dapat direkam
oleh ilmuan.

2.3 Mekanisme evolusi


Evolusi makhluk hidup terjadi karena beberapa factor yaitu variasi yang
diwariskan adalah bahan baku evolusi, seleksi alam dan spesiasi

1. Variasi yang diwariskan adalah bahan baku evolusi


Dengan mengamati peternak-peternak yang melakukan pemuliaan hewan-
hewan domestic. Darwin mengungkapkan bahwa strain baku dapat diciptakan dari
variasi-variasi yang muncul secara spontan pada ternak yang dipelihara yang
mempunyai sifat unggul seperti: berbuah banyak, rasa enak, singkat masa
panennya, susu yang banyak dan lain-lain sifat unggul yang menguntungkan
perekonomian manusia.
Variasi ini bukannya muncul karena perubahan lingkungan, tetapi
perubahan dalam informasi genetiknya, jadi dapat diwariskan. Dengan

7
melakukan perkawinan secara selektif dan selalu berulang akhirnya akan
menghasilkan galur murni yang menunjukkan sifat baru (yang diinginkan).
Syarat yang pertama adalah bahwa dalam populasi harus ada variasi yang
selalu diturunkan yang dapat menjadi bahan baku bagi evolusi. Ada dua macam
variasi yaitu :
a. Variasi yang kontinyu : Sifat tersebut muncul dengan variasi yang bedanya
kecil dari suatu ekstrim ke ekstrim lainnya (berat tubuh, tinggi tubuh, warna
sebagainya).
b. Variasi yang diskontinyu : Sifat yang muncul hanya dapat dikategorikan ke
dalam 2 kelompok tanda ada yang intermediet (contoh: golongan darah A, B
dan O). variasi seperti ini disebut Polmorfisme.
Kedua macam variasi ini dapat menyediakan bahan baku bagi evolusi
hanya bila sifat tersebut disebabkan oleh factor-faktor yang diwariskan dan bukan
diperolehnya dari lingkungan bagaimana dapat kita ketahui diwariskan atau tidak.
2. Seleksi Alamiah
Ketentuan yang mengendalikannya adalah berupa sejumlah faktor yang
bekerja dan bersamaan yang oleh Charles Darwin disebut seleksi alamiah.
Menurut Darwin makhluk yang kuat dan dapat menyesuaikan diri disuatu
lingkungan maka ialah yang akan dapat melangsungkan hidupnya dalam hal ini
terseleksi oleh alam.
3. Spesiasi
Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru yang berbeda dari
spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan secara natural. Spesiasi
dapat terjadi jika memenuhi beberapa persyaratan , yaitu terjadinya perubahan
lingkungan dan adanya keanekaragaman suatu kelompok. Proses spesiasi dapat
ditinjau dari adanya isolasi geografi, isolasi intrinsik, domestikasi dan poliploidi.

2.4 Asal usul makhluk hidup


Teori evolusi menerangkan bahwa keragaman kehidupan semua spesies
dimuka bumi masa kini berasal dari nenek moyang yang sama. Tentu saja catatan
fosil menerangkan kepada kita bahwa pada masa-masa terdahulu, di bumi ini

8
terdapat lebih sedikit spesies dan bahwa spesies tidak begitu komplek. Teorinya
telah menjadi asal-muasal semuanya. Dari mana kita berasal tentu itu menjadi
pertanyaan bagi sebagian orang, berikut akan diulas asal-usul kehidupan.
1. Teori abiogenesis
Menurut teori abiogenesis, makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup
atau dengan kata lain makhluk hidup ada dengan sendirinya. Oleh karena makhluk
itu ada dengan sendirinya maka teori ini dikenal juga dengan teori Generatio
Spontanea. Generatio Spontanea berarti penciptaan yang terjadi secara sponta,
artinya kehidupan berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara spontan. Tokoh
pencetus teori ini yaitu Aristoteles dan John Nedham.
Pada percobaan Aristoteles, tanah yang direndam air akan muncul cacing.
Pada percobaan Nedham, kaldu direbus dalam wadah selama beberapa menit.
Setelah itu wadah ditutup menggunakan gabus. Setelah beberapa hari, terdapat
bakteri dalam kaldu tersebut. Nedham berpendapat bahwa materi berasal dari
kaldu.
2. Teori biogenesis
Setelah bertahan cukup lama, paham abiogenesis mulai diragukan.
Beberapa ahli kemudia mengemukakan paham biogenesis antara lain:
a. Francesco Redi (1626-1697)
Redi menentang teori abiogenesis dengan mengadakan percobaan
menggunakan toples dan daging. Toples 1 diisi daging yang ditutup rapat-rapat,
toples 2 diisi daging dan ditutup kain kasa, toples 3 diisi daging dan dibuka.
Ketiga toples ini dibiarkan beberapa hari, dari hasil percobaan ini ia mengambil
kesimpulan sebagai berikut : “larva kehidupan bukan berasal dari daging yang
membusuk tetapi berasal dari lalat yang dapat masuk ke dalam tabung dan
bertelur pada keratin daging”.

9
b. Lazzaro Spallazani (1729-1799)
Spallazani menentang pendapat
John Needha (penganut paham
Abiogenesis), menurutnya kehidupan
yang terjadi pada air kaldu disebabkan
oleh pemanasan yang tidak sempurna.
Kesimpulan percobaan Spallazani adalah
pada tabung terbuka terdapat kehidupan
berasal dari udara, pada tabung tertutup
tidak terdapat kehidupan, hal ini
membuktikan bahwa kehidupan bukan
dari air kaldu .

c. Louis Pasteur (1822-1895)


Louis Pasteur mengadakan
pengamatan dengan menggunakan dua
buah labu leher angsa yang masing-
masing diisi dengan larutan gula yang
kemudian dicampur dengan ragi dan
setelah itu kedua labu tersebut
dipanaskan. Kemudian kedua labu
dibiarkan selama beberapa hari, hanya
saja labu pertama disimpan dengan
posisi tegak, sedangkan labu kedua
disimpan dengan cara dimiringkan
sehingga keluar sedikit air sediaan dari
ujung pipa, lalu labu tersebut diletakkan
kembali dalam posisi tegak selama
beberapa hari. Setelah beberapa hari dari
hasil percobaan Louis mengambil
kesimpulan bahwa air sediaan keruh

10
menunjukan bahwa kuman dari udara
dapat masuk ke air sediaan tersebut saat
posisi labu dimiringkan.
d. Teori Cosmozoic
Teori ini menyatakan makhluk hidup berasal dari “spora kehidupan” yang
berasal dari ruang angkasa. misalnya dari meteor yang jatuh. beberapa meteor
memang mengandung molekul-molekul organik, namun datangnya molekul di
meteor tersebut dari angkasa luar tidak sama dengan datangnya kehidupan.

e. Teori penciptaan (Special Creation)


Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan seperti
apa adanya.
f. Teori evolusi biologi
Oparin dan Haldane serta teori Urey menyebutkan bahwa zat organik
(asam amino) yang merupakan bahan dasar penyusun makhluk hidup, pada
mulanya terakumulasi di lautan. Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa dalam
sel-sel tubuh makhluk hidup mengandung garam (NaCl). Hal ini mendasari
kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari laut.
Evolusi biologi dimulai pada saat pembentukan sel. Asam amino yang
terbentuk dari evolusi kimia akan bergabung membentuk makromolekul. Hal ini
dibuktikan pada penelitian Sidney W. Fox. Larutan yang mengandung monomer-
monomer organik diteteskan ke pasir, batu, atau tanah yang panas sehingga
mengalami polimerisasi, hasil polimerisasi ini dinamakan proteinoid. Apabila
proteinoid dicampur dengan air dingin terbentuklah kumpulan proteinoid yang
menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer. Mikrosfer memiliki beberapa sifat
hidup yang mempunyai membran selektif permeabel namun belum dapat
dikatakan hidup.

Oparin menggunakan istilah koaservat untuk mikrosfer. Koaservat


merupakan tetesan koloid yang terbentuk saat larutan protein, asam nukleat, dan
polisakarida dikocok. Substansi dalam koaservat dapat membentuk enzim yang
berperan dalam pengambilan bahan dari lingkungan sebagai bahan pembentuk

11
tubuh. Adanya deretan molekul-molekul lipid dan protein yang membatasi
koaservat dengan lingkungan luar sekitarnya, telah dianggap sebagai selaput sel
primitif. Selaput sel primitif ini menyebabkan stabilitas koaservat akan tetap
terjaga. Selaput sel primitif ini diperkirakan berperan dalam pengaturan
pertukaran substansi antara koaservat dan lingkungan sekitarnya. Koaservat
dengan selaput lipid protein mungkin merupakan tipe sel primitif yang disebut
protosel. Protosel kemudian akan membentuk sel awal yang merupakan
permulaan dari organisme uniselular. Oleh karena keadaan atmosfer saat itu tidak
mengandung O2, organisme awal tersebut diperkirakan bersifat prokariotik,
anaerob, dan heterotrof.

Perkembangan protosel menjadi organisme uniselular maupun multiselular


tidak terlepas dari sistem genetik pada protosel itu sendiri. Sehubungan dengan
hal itu, seorang ahli biokimia dari Havard yaitu Walter Gilbert pada tahun 1986
mengajukan hipotesis dunia RNA. Menurut hipotesis itu, miliaran tahun yang lalu
sebuah molekul RNA yang dapat mereplikasi terbentuk secara kebetulan. Melalui
pengaktifan oleh lingkungan, RNA ini dapat memproduksi protein. Selanjutnya,
diperlukan molekul kedua untuk menyimpan informasi tersebut, maka dengan
suatu cara tertentu terbentuklah DNA. Segera setelah protosel memperoleh gen
yang mampu mereplikasi menyebabkan protosel mampu bereproduksi, dan
dimulailah proses evolusi biologi. Sejarah kehidupan pun telah dimulai.
Selanjutnya organisme-organisme mengalami proses evolusi menurut jalur
kehidupan yang berbeda-beda.

Makhluk Hidup Pertama

a. Sel dan Virus

Sel sebagai awal gen, yang terbentuk dari asam nukleat merupakan
suspensi molekul yang terpisah dalam sel. Diduga sejumlah asam nukleat pada sel
primitive saat ini merupakan gumpalan kecil yang semula menjadi satu dengan
bagian-bagian sel lainnya terpisah di dalam laut terbuka. Hal ini mungkin terjadi
karena suatu peristiwa temporer bagian-bagian sel yang mengalami disinteregasi

12
(penguraian), sedang bagian inti yang berupa asam nukleat masih tetap ada,
sehingga sekarang terbentuk sel yang tidak sempurna. Bentuk ini akan aktif
kembali bila bersentuhan dengan benda atau sel hidup lainnya, sehingga asam
nukleat itu dapat mengontrol reproduksi.

Gumpalan asam nukleat itu sekarang merupakan nenek moyang virus-


virus saat ini. Dimana virus-virus sekarang ini merupaka segumpal asam nukleat
yang terbungkus oleh protein, oleh karena itu bukan merupakan sel dan bukan
merupakan makhluk hidup. Kita mengetahui bahwa semua virus modern dalam
keadaan bebas seperti tersebut diatas, baru aktif bila bersentuhan dengan sel
hidup. Virus yang menempel pada sel hidup akan membengkak karena menyerap
air, kemudian asam nukleat virus akan meninggalkan pembungkusnya masuk ke
dalam sel. Dengan menggunakan organel-organel, virus akan memperbaharui diri
dan memperbanyak diri yakni membentuk gumpala-gumpalan asam nukleat baru
dengan bungkus protein baru.

Pada klasifikasi dahulu, virus dikelompokkan ke dalam parasite infektif.


Virus modern terkenal memiliki struktur dan tingkah laku yang kompleks, sedang
moyangnya sangat sederhana beupa asam nukleat yang telanjang. Asam nukleat
merupakan suatu gen, sehingga dapat mengontrol kegiatan dan pembuatan
protein. Oleh karena itu virus juga dapat mengontrol kegiatan sel. Pada saat ini
virus modern mentransferkan gen dari sel satu ke sel lainnya.

a. Tipe sel pertama

Sel pemula merupakan sel tunggal yang mempunyai dua struktur yang
yang merupakan ciri hasil evolusi tingkat akhir yang secara singkat telah
dikemukakan yaitu memiliki bahan pembentuk gen berupa asam nukleat.
Selanjutnya asam nukleat itu membentuk senya yang lebih kompleks yang disebut
nucleoprotein. Pada beberapa turunan sel awal nucleoprotein tampak sebagai
gumpalan agregasi yang terpisah-pisah. Pada tiap sel, gumpalan semacam itu
masih menyatu dengan sel lainnya.

13
Makhluk yang berciri pengaturan diri di dalam, dan bila berkumpul
disebut sebagai monera. Sel semacam ini masih ada saat ini, dan sebagian dari
family monera adalah bakteri. Walaupun moyang yang sebenarnya dari bakteri
masih belum pasti, tetapi dari struktur bakteri yang ada sekarang ini, dekat dengan
konsep sel yang dikemukakan itu, sehingga monera dapat dianggap sebagai
moyang bakteri modern. Kelompok makhluk hidup lain yang sekarang terkenal
sebagai ganggang biru hijau bernenek moyang dari monera yang pertama.

Gb. Sel pemula (berisi nucleoprotein) mungkin berkembang menjadi 2


macam struktur, ke satu tanpa membrane inti sebagai sel monera, ke dua
dengan membrane inti, sebagai sel Protista.

Kelompok sel lain dari sel pemula adalah sel-sel yang mengandung gen
sebgai kondensasi nucleoprotein yang merupakan pecahan gumpalan massa, yang
selanjutnya massa itu terbungkus oleh membrane yang menjadi nucleus. Sel-sel
pemula yang mengandung nucleus (inti) merupakan asal usul makhluk modern
(kecil monera). Dengan dua tipe sel pemula tersebut sebagai monera pemula dan
Protista pemula terjadilah diversifikasi tipe-tipe makhluk hidup yang pada saat ini.

2.1.5 Radiasi primata

Sejarah manusia ditinjau dari evolusi biologi dapat dijelaskan berdasarkan


logika dan materi biologi secara structural manusia beradaptasi untuk memanjat,
berlari, terbang atau berenang karena manusia menggunakan otaknya untuk
memcahkan persoalan yang dihadapinya. Manusia menempati derajat yang tinggi
bila dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya karena mampu berkomunikasi,
menggunakan alat, mengemukakan pendapat, suka memikirkan tentang sesuatu

14
otaknya berkembang dengan baik dan ukuran otaknya paling besar diantara
hewan-hewan yang lain.

Manusia memiliki banyak persamaan dalam struktur tubuhnya dengan


primate lainnya, antara lain :

1. Mata menghadap kedepan dan letak kelenjar susu didada


2. Ibu jari dan tungkai depan dapat digerakkan kesegala arah
3. Bentuk Rahim yang kompleks
4. System ekskresi, enzim, dan hormon.
5. System pencernaan
6. Struktur jantung, tipe darah, factor Rh, dan system peredaran darah.
Manusia mempunyai bentuk tubuh yang tegak disebabkan tulang panggul
dan tulang abdominal pendek dan rata serta kemampuan berkomunikasi
memungkingkan untuk mencapai kemajuan yang tinggi yang tidak mungkin dapat
dicapai oleh makhluk lain.
Darwin dalam bukunya “The Desent of Man” mengutarakan teorinya bahwa
manusia memiliki kekerabatan dengan kera, gorilla, simpanse, orang utan dan
gibbon karena memiliki banyak persamaan dalam hal struktur tubuh. Berdasarkan
persamaan tersebut di Darwin menduga bahwa manusia merupakan hasil
perkembangan kera. Dalam kenyataan dugaan itu kurang tepat karena
pembentukan spesies baru dalam lingkungan baru tidak mudah terjadi. Hewan
pertama dari ordo primate diduga hidup kira-kira 75 juta tahun yang lalu, yang
dimulai dengan primate primitif dan radiasi evolusinya mengarah ke berbagai
bentuk. Yang ditelurusi mulai dari Tupaidae, Lemuridae, Pongidae, sampai
Hominidae.
Semakin tinggi perkembangannya semakin tangkas dalam menggunakan
anggota tubuhnya. Sehingga timbul anggapan semakin tinggi tingkat
perkembangannya, volume otaknya semakin besar.

15
Perkembangan Manusia Purba

Perkembangan manusia purba diawali dengan penemua Eugene Dubaisberupa


fosil pecahan rahang “manusia kera” di daerah Trinil, tepi sungai Bengawan Solo
pada tahun 1890 an. Dubois menamakannya Pithecantropus Erectus (manusia kera
tegak). Tetapi karena sangat terbatasnya data-data geologi di pulau Jawa saat itu,
umur fosil tersebut tidak dapat ditaksir. Ciri-cirinyapun tidak serupa jika
dibandingkan dengan fosil-fosil yang sudah diketemukan sehingga tidak ada
kesepakatan apakah fosil ini tergolong Hominidae atau kera?. Fosil-fosil yang
berhasil ditemukan berupa tulang rahang, gigi, dan sebagian tulang paha. Mereka
dianggap sudah dapat membuat alat untuk berburu dan sudah dapat menggunakan
api, dan diduga sudah dapat berbicara. Anggapan ini didasarkan pada volume
otaknya yang sudah lebih besar dari pada otak manusia kera. Volume otaknya
diperkirakan antara 770 sampai 1000cm3 .2

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Evolusi adalah perubahan secara bertahap yang terjadi dalam kurun waktu
yang lama. Beberapa ilmuan mengadakan pengamatan dan menyimpulkan bahwa
makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan lingkungan maka merekalah
yang akan mendominasi populasi. Evolusi terjadi karena beberapa factor yaitu
variasi yang diwariskan adalah bahan baku evolusi, seleksi alam dan spesiasi,
sementara itu beberapa ilmuan mengajukan pendapatnya bahwa makhluk hidup
berasal dari benda hidup dan benda tak hidup.

3.1 Saran
Sebagai manusia yang hidup di bumi, kita hendaknya menghargai jasa
para tokoh hebat pada masa lampau, karena berkat beliau-beliau keluarlah teori-
teori perkembangan yang digunakan pada saat ini dan memunculkan teknologi
baru yang bermanfaat bagi manusia. Dengan menghargai, kita dapat menjaga
alam semesta ini dengan cara yang sebaik-baiknya, supaya bumi ini tetap terjaga
dan tak mengalami kerusakan, meski sudah banyak terjadi kerusakan pada bumi
yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. Namun, tidak ada salahnya juga
mulailah dari diri sendiri untuk menjaga lingkungan sekitar dengan baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Omegawati, Wigati Hadi, Teo Sukaco dan Rumiyati. 2017. Detik-Detik Ujian
Nasional Biologi Tahun Pelajaran 2016/2017. Klaten: PT Macan jaya cemerlang

Sugiri, Nawangsari dan H. Sitti Soetarmi Tjitrosomo (Penterjemah). 1983. Biologi


Umum Jilid 3 Edisi Kelima. Ciracas: Penerbit Erlangga

www.edubio.info/2015/02/bukti-bukti-teori-evolusi.html?m=1

sainsbiologi.com/bukti-petunjuk-adanya-evolusi/

18

Anda mungkin juga menyukai