BAB II Gas Engine
BAB II Gas Engine
2. Cylinder Liner
Cylinder liner adalah salah satu bagian engine yang berfungsi untuk tempat
pergerakan naik turun piston ( translasi ). Silinder linear berbentuk seperti tabung
dengan tujuan lain untuk melindungi bagian dalam cylinder block dari gesekan ring
piston.
4. Crank Case
Crank case adalah bagian dari engine untuk pemasangan crank saft dan juga
sebagai tempat penampung minyak pelumas ( oli ). Crank case juga berfungsi sebagai
tempat system gear pada engine.
3. Katup ( Valve )
Valve terbuka dan tertutup secara teratur untuk memasukkan udara didalam
silinder dan membuang gas bekas pembakaran keluar. Pergerakan valve dari putaran
camshaft yang dirubah menjadi gerakan vertikal melalui push rod di transfer melalui
rocker arm dan teruskan ke valve.
Gambar 2.8 Katup (Valve)
2.1.4.1. Sistem Bahan Bakar Gas dan Udara (Air and Fuel System)
Komponen dari sistem ini mengatur kualitas, temperature dan jumlah campuran bahan
bakar gas dan udara ke dalam silinder untuk dibakar di dalam ruang bakar(Combustion
Chamber). Komponen ini antara lain Cleaner, Turbo Charge, Intake dan Exhaust Manifold,
Intake Exhaust Valve serta mekanismenya
2.1.4.2. Sistem Penyalaan ( Ignation System )
Sistem penyalaan adalah salah satu sistem pada motor yang sangat penting untuk di
perhatikan. Sistem penyalaan ini sangat erat dengan tenaga ( daya ) yang dibangkitkan oleh
suatu mesin.
Apabila sistem ini tidak bekerja dengan baik dan tepat, maka hal ini dapat
mengganggu kelancaran pembakaran campuran bahan bakar dan udara didalam silinder
sehingga tenaga yang dihasilkan oleh mesin berkurang.
Sistem penyalaan campuran bahan bakar di ruang bakar atau silinder pada umumnya
ada dua macam :
Sistem baterai dan magnet, kedua sistem ini mempunyai prinsip yang sama,
yakni sama-sama memakai arus listrik dan bertujuan untuk membangkit tegangan
listrik yang tinggi sekali yang memungkinkan meloncatnya bunga api listrik ( elektron)
diantara kedua ujung busi, tinggi tegangan yang dibangkitkan itu kira-kira 10.000 - 25.000
volt.
Adapun komponen sistem penyalan antara lain :
1. Koil
Arus listrik yang dating dari baterai ataupun generator, akan masuk kedalam koil,
arus ini mempunyai tegangan yang rendah sekitsr 12 – 24 volt, koil akan menaikkan
tegangan mencapai 10.000 – 25.000 volt menuju ke busi.
2. Distributor
Distributor berfungsi untuk mendistribusikan induksi teganagn tinggi sekunder
koil ke busi sesuai dengan urutan pengapian motor.
3. Pemutus Arus( Platina / Contact Breaker )
Platina ini berfungsi sebagai sakelar memutus dan menghubungkan arus pada
kumparan primer dari koil penyalaan, dengan kerjanya platina ini maka medan magnet
pada koil selalu berubah ubah yang mengakibatkan timbulnya teganagan kira-kira
10.000 – 25.000 volt pada kumparan sekunder.
4. Kondensor
Menurut sifatnya, kondensor dapat menyimpan sejumlah muatan listrik menurut
kapasitas dan dalam waktu yang tertentu. Karena itu kondensor dapat digunakan
sebagai peredam atau penghisap.Arus listrik ekstra yang timbul akibat adanya
tegangan induksidari pada gulungan primer yang dapat menimbulkan bunga api listrik
pada platina.
5. Busi ( Spark Plug )
Busi adalah suatu alat yang digunakan untuk meloncatkan bunga api listrik
didalam silinder ruang bakar. Bunga api listrik ini diloncatkan dengan perbedaan
tegangan 10.000 – 25.000 volt diantara kedua kutub elektroda dari busi, karena busi
mengalami tekanan temperature tinggi dan getaran yang keras, maka busi di buat dari
bahan yang dapat mengatasi masalah tersebut.
6. Kabel Tegangan Tinggi
Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk menyalurkan arus listrik tegangan tinggi
hasil induksi sekunder ke busi. Tegangan yang dialirkan sekitar 10.000 volt sampai
25.000 volt.
7. Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutus arus/tegangan pada
sistem pengpian, dari baterai ke rangkaian primer pengapian