Anda di halaman 1dari 14

24

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan fokus dan tujuan penelitian, maka penelitian mengenai
strategi kepala sekolah dalam implementasi penerimaan peserta didik baru
melalui sistem zonasi di SMAN 1 Kunir Lumajang ini memerlukan kajian yang
mendalam dan memerlukan pendekatan yang intensif terhadap subjek
penelitian, dalam hal ini adalah informan sebagai alat perolehan informasi bagi
peneliti guna memperoleh data yang lengkap dan rinci. Pendekatan yang paling
relevan untuk digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono
(2014:9) penelitian kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada riset
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami, dimana peneliti
adalah sebagai key instrument, pengambilan sampel sumber data dilakukan
secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan menggunakan
triangulasi, analisis data bersifat induktif.
Sugiyono (2014:10) mengemukakan beberapa karakteristik penelitian
kualitatif sebagai berikut:
1. Dilakukan pada kondisi alamiah, yaitu langsung kepada sumber data dan
instrument kuncinya adalah peneliti.
2. Penelitian kualitatif bersikap deskriptif. Sehingga data yang terkumpul
berbentuk kata-kata atau gambar dan tidak menekankan pada angka.
3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses.
4. Penelitian kualitatif merupakan analisis data secara induktif
5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.
Pendekatan penelitian kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan agar
dapat mengetahui dan mendeskripkan secara jelas dan rinci tentang kegiatan
strategi kepala sekolah dalam implementasi penerimaan peserta didik baru
melalui sistem zonasi di SMAN 1 Kunir Lumajang. Dari proses penelitian ini
akan diperoleh informasi dan ditemukan fakta-fakta yang terjadi dilapangan
pada saat penelitian. Untuk mencapai tujuan penelitian sebagaimana yang telah
diputuskan, maka dilakukan serangkaian kegiatan meliputi kegiatan penjajakan
25

ke lokasi penelitian, studi orientasi dan dilanjutkan dengan studi terfokus.


Peneliti mengadakan pengamatan terhadap situasi, kondisi, humas dan
kesiswaan dalam kegiatan strategi kepala sekolah dalam implementasi
penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi di SMAN 1 Kunir
Lumajang. Selain itu diadakan wawancara sebagai penunjang penguatan
terhadap informasi yang diperoleh dari narasumber.

B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus.
Rancangan studi kasus ini lebih menekankan pada pengungkapan fakta secara
rinci dan detail terhadap suatu subjek, peristiwa, atau kejadian tertentu.
Penggunaan studi kasus dalam penelitian ini memberikan sumber data lebih
banyak yang diperoleh dari lapangan. Ardianto (2011:64) mengungkapkan
bahwa studi kasus adalah pendekatan yang menelaah suatu kasus secara
mendalam, mendetail, dan komperehensif.
Menurut Yin (2012:1) Studi kasus adalah strategi yang cocok digunakan
apabila menggunakan pokok pertanyaan yang berkenaan dengan how atau why,
namun jika peneliti hanya memliki sedikit peluang untuk megatur peristiwa-
peristiwa yang sedang diteliti, dan fokus penelitiannya terletak pada fenomena
masa kini dalam konteks kehidupan nyata.
Penggunaan studi kasus dalam penelitian ini memberikan sumber data
lebih banyak yang diperoleh dari lapangan. Jadi studi kasus ini digunakan
karena penelitian ini mengkaji persoalan yang mereka hadapi secara mendalam
mengenai isu-isu hangat tentang strategi kepala sekolah dalam implementasi
penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi di SMAN 1 Kunir
Lumajang. Proses penelitian studi kasus ini dilakukan dengan beberapa
langkah, yang dapat digambarkan dalam urutan kegiatan sebagai berikut :
Menurut Johnson dan Cristensen (Ulfatin, 2013:158) mengatakan bahwa
ada delapan tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif yang
menggunakan metode studi kasus, tahapan tersebut digambarkan sebagai
berikut :
26

Studi Pendahuluan Menentukan Mendesain


Masalah dan Topik Rancangan

Menggeneralisasikan Menganalisis Mengumpulkan


Temuan Data Data

Memvalidasi Temuan Menulis Laporan


Penelitian

Gambar 3.1 Tahapan Metode Penelitian Studi Kasus


Sumber: Studi Kasus, Ulfatin (2013:158)

Ulfatin (2013:158) mengatakan bahwa ciri khas dari penelitian


kualitatif adalah menyeleksi topik yang menjadi fokus penelitian sebagai
langkah awalnya, pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan fokus
penelitian dapat dimodifikasi dan dikembangkan selama pengumpulan dan
analisis data.

C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Kunir Lumajang, yang
bertempat di Jl. Sumbersari, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang. Alasan
peneliti memilih sekolah di SMAN 1 Kunir Lumajang karena di SMAN 1
Kunir Lumajang memiliki strategi khusus untuk menarik peserta didik baru
untuk bersekolah di lembaga pendidikan tersebut, strategi yang digunakan
yaitu pelaksanaan program double track sehingga potensi peserta didik baru
dapat ditampung dan dikembangkan oleh sekolah agar peserta didik tersebut
dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dan siap bekerja di dunia industri.
Peneliti berupaya mengangkat judul di lokasi tersebut sebagai bahan
pertimbangan untuk referensi pembaca dan pengamat sistem zonasi ini.
Peneliti akan menyajikan lokasi penelitian dalam bentuk peta lokasi
berikut :
27

Gambar 3.2 Lokasi SMAN 1 Kunir Lumajang


Sumber : Google Maps

D. Kehadiran Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian yang peneliti lakukan, untuk memperoleh
data sebanyak mungkin dan mendalam selama kegiatan penelitian di lapangan
dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan alat pengumpul data utama
sehingga kehadiran peneliti di lapangan mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti
di lapangan sebagai pengamat penuh, peneliti mengawasi secara langsung
objek penelitian dan dalan pengematan tersebut diketahui oleh subjek
penelitian.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, yang menekankan peneliti sebagai
instrumen kunci, namun peneliti juga bisa menggunakan alat instrumen lain
sebagai pendukung. Tujuannya untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai
dengan realita yang ada. Untuk mendukung pengumpulan data dari sumber
yang ada dilapangan, peneliti juga dapat memanfaatkan buku tulis, dan alat
tulis sebagai alat pencatat data. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian dapat
menunjang keabsahan data sehingga data yang diperoleh memenuhi
orisinalitas. Peneliti juga berperan sebagai pengamat partisipatif atau pengamat
berperan serta agar peneliti dapat mengamati subyek secara langsung sehingga
28

data yang dikumpulkan benar-benar lengkap karena diperoleh dari interaksi


sosial antara peneliti dengan subyek yaitu kepala sekolah di SMAN 1 Kunir
Lumajang.

E. Data dan Sumber Data


Penelitian ini menggunakan data berupa dokumen tertulis yang
didapatkan secara langsung dari tenaga narasumber, rekaman suara dari
wawancara, serta foto-foto kegiatan lainya yang berhubungan dengan fokus
penelitian di SMAN 1 Kunir Lumajang. Jika dilihat dari settingnya, data dapat
dikumpulkan dengan menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.
Sumber primer diperoleh dari hasil wawancara narasumber secara langsung
dengan memberikan data kepada peneliti, sedangkan sumber sekunder
diperoleh dari sumber yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti
(Komariah, 2012:145).
Informan pada penelitian ini diantara lain : (1) Kepala SMAN 1 Kunir
Lumajang; (2) Wakil Kepala bidang kesiswaan; dan (3) Wakil kepala bidang
Humas. Penelitian tentang strategi kepala sekolah dalam implementasi
penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi di SMAN 1 Kunir
Lumajang diperlukan data berupa :
1. Kata-kata dan tindakan
Pencatatan sumber data berupa kata-kata dan tindakan dari informan
yang diwawancarai yaitu Kepala SMAN 1 Kunir Lumajang sebagai
informan utama, Wakil Kepala bidang kesiswaan, dan Wakil kepala bidang
Humas sebagai informan tambahan. Sumber data berupa tindakan diperoleh
melalui kegiatan obeservasi atau pengamatan secara langsung.
2. Sumber tertulis
Sumber data lain yang diperoleh dalam penelitian antara lain sumber
data tertulis yang berasal dari arsip dan dokumen yang berkaitan dengan
strategi kepala sekolah dalam implementasi penerimaan peserta didik baru
melalui sistem zonasi, yaitu profil SMAN 1 Kunir Lumajang, Petunjuk
Pelaksanaan Sistem Zonasi Wilayah Kabupaten Lumajang, Undang-Undang
pelaksanaan kebijakan sistem zonasi, data MOU pelaksanaan Program
Double Track di SMAN 1 Kunir Lumajang.
3. Foto
29

Kategori foto terdiri dari foto yang diambil dari oranga lain maupun
foto yang diambil oleh peneliti sendiri yang dapat menggambarkan jawaban
permasalahan penelitian. Penelitian ini memerlukan foto yang dapat
mendukung data yang berkaitan dengan strategi kepala sekolah dalam
implementasi penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi di
SMAN 1 Kunir Lumajang.

F. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan tahap-tahap yang sistematis dan
terstruktur untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam teknik
pengumpulan data ini, penulis melakukannya dalam tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik untuk mendapatkan informasi yang
didapatkan dari sumber data langsung melalui tanya jawab. Wawancara
dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur. Dengan
wawancara semi terstruktur, peneliti dapat meminta pendapat, ide-ide,
maupun gagasan dari narasumber dengan tujuan untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka. Wawancara dilakukan selama selama
proses penelitian, tujuannya adalah untuk mengetahui dan mendapatkan data
secara lebih mendalam mengenai fokus penelitian. Untuk memperoleh data
secara komprehensif dan lengkap, satu fokus masalah dapat ditanyakan
kepada beberapa informan yang berhubungan atau mengetahui tentang
fokus penelitian tersebut. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada
Kepala SMAN 1 Kunir Lumajang, Wakil kepala bidang kemahasiswaan,
Wakil kepala bidang humas.

2. Observasi
Metode observasi sangat dibutuhkan untuk menunjang keabsahan data
yang diperoleh dilapangan karena kejadian-kejadian seperti gambaran
perilaku dari objek yang ditelti, keadaan alamiah objek yang diteliti, serta
30

segala macam perubahan yang ada pada objek yang diteliti hanya bisa
dilakukan dengan teknik observasi. Penelitian ini menggunakan Observasi
non partisipan, pada proses observasi non partisipan observer (pengamat)
tidak berperan serta ikut ambil bagian dalam kegiatan.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan bagian dari metode observasi dan
wawancara, karena hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih
dipercaya apabila di dukung dengan adanya bukti dokumen-dokumen yang
bisa didapati dari penelitian. Dokumentasi yang dijadikan sumber data
dalam penelitian ini berkaitan dengan profil SMAN 1 Kunir Lumajang,
Petunjuk Pelaksanaan Sistem Zonasi Wilayah Kabupaten Lumajang,
Undang-Undang pelaksanaan kebijakan sistem zonasi, data MOU
pelaksanaan Program Double Track.

G. Teknik Analisis Data


Analisis data menurut Sugiyono (2014:89) adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi, dengan cara mengumpulkan data ke dalam
kategori, memilih data yang penting dan yang akan dipelajari, serta membuat
kesimpulan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kondensasi Data (Data Condensation)
Menurut Miles dan Huberman (2014:12) Kondensasi adalah proses
memilih, menyederhanakan, atau mentransformasikan data secara
keseluruhan dari catatan-catatan lapangan, transkrip wawancara, dokumen-
dokumen, dan dokumen penunjang lainnya. Kondensasi data merupakan
bagian yang ada dalam analisis data yang mana mengharuskan peneliti
untuk mengambil keputusan atau kesimpulan dan memberikan kode dan
menarik kesimpulan, membuat table dan meringkasnya, menentukan fokus
dan mengembangkannya. Kondensasi data tidak hanya dapat digunakan
dalam penelitian yang bersifat kualitatif. Hal ini dikarenakan data kualitatif
dapat dirubah melalui seleksi, melalui ringkasan atau paraphrase, atau
melalui pola yang disimpulkan. Kondensasi juga dapat diterapkan untuk
31

meneliti program yang sudah berjalan mengenai efektif dan efisien atau
tidak.
Sementara itu, Miles dan Huberman (2014:25) menyatakan bahwa
kondensasi merupakan upaya merangkum dan memilih hal-hal yang pokok
dari banyak data yang di peroleh selama proses penelitian yang
disesuaikan dengan fokus peneltian. Kondensasi dapat diartikan pula
sebagai bentuk analis yang menganalisis yang tidak perlu dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga data
disimpulkan dan diverifikasi. Kondensasi berlangsung selama kegiatan
pengumpulan data penelitian. Selama pengumpulan data berlangsung,
terjadi tahapan kondensasi seperti membuat ringkasan, mengkode, dan
mengkategorikan hasil pengkodean. Kondensasi tersebut berlanjut hingga
laporan akhir peneltian tersusun.

Data Data
Collection Display

Conclusions :
Data
Drawing/
Condensation
Gambar 3.3 : Langkah-langkah analisisVerifying
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2014)

Peneliti menggunakan coding sebagai acuan yang didasarkan pada


kerangka teori dan pedoman wawancara. Sistem coding tersebut untuk
memudahkan peneliti mengelompokkan atau mengkategorikan data
berdasarkan fokus penelitian maupun kerangka analisis yang telah dibuat.
Dalam hal ini peneliti membaca kembali transkrip wawancara dan
melakukan coding atau mengkodean. Sistem pengkodean yang digunakan
untuk analisis data meliputi aspek : (1) Teknik Pengumpulan Data, (2)
Sumber Data, (3) Fokus Penelitian, dan (4) Waktu pengambilan data.
Pengkodean data tersebut untuk mempermudah dalam pencarian pada
catatan lapangan yang asli. Berikut tabel kode penelitian :
32

Tabel 3.1 Cara Membaca Kode Penelitian

No. Pengkodean Rincian Cara Baca


1. I.W.KS.18-10- I : Lokasi Penelitian Wawancara dengan kepala
2018 W : Wawancara sekolah di SMAN 1 Kunir
KS : Kepala Sekolah Lumajang, tanggal 18 Oktober
18-10-2018: Tanggal 2018
Wawancara
2. I.O.LS.18-10- I : Lokasi Penelitian Observasi di lingkungan sekolah
2018 O : Observasi pada tanggal 18 Oktober 2018
LS : Lingkungan Sekolah
18-10-2018: Tanggal
Observasi
3. I.D.18 Oktober I : Lokasi Penelitian Studi dokumentasi di SMAN 1
2018.I D : Dokumentasi Kunir Lumajang pada tanggal
18 Oktober 2018: Tanggal 18 Oktober 2018
dokumentasi
I : Halaman Dokumentasi

Kegiatan reduksi data/kondensasi untuk mengetahui strategi kepala


sekolah dalam implementasi penerimaan peserta didik baru melalui sistem
zonasi di SMAN 1 Kunir Lumajang dilakukan mulai awal studi
pendahuluan hingga pembuatan proposal penelitian/skripsi yang telah
dilakukan dengan meringkas data-data yang tidak diperlukan dalam
penelitian dan membuang data-data yang tidak diperlukan sesuai tiga sub
fokus dalam peneltian. Sehingga peneliti lebih mudah dalam membuat
kesimpulan terkait strategi kepala sekolah dalam implementasi penerimaan
peserta didik baru melalui sistem zonasi di SMAN 1 Kunir Lumajang
dengan mencatat data-data yang harus dimasukkan dalam penelitian.

2. Penyajian Data (Display Data)


Penyajian data dilakukan setalah peneliti melakukan kondensasi
data. Miles dan Huberman (2014:33) mengemukakan bahwa sebuah data
dalam penelitian kualitatif disajikan dengan teks yang bersifat naratif. Hal
tersebut bertujuan untuk memudahkan memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang sudah dipahami.
Penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dalam bentuk table,
gambar, dan kalimat teks yang bersifat naratif.
Setelah kegiatan pengumpulan data dan kondensasi langkah
selanjutnya yaitu menyajikan data. Penyajian data kualitatif biasanya
33

dalam bentuk uraian deskriptif atau teks naratif sesuai dengan aspek yang
diamati sehingga lebih mudah dipahami, namun penyajiannya juga biasa
dilengkapi dengan matrik, diagram, tabel, dan bagan sehingga peneliti
dapat menarik kesimpulan mengenai data yang tersedia.

3. Verifikasi Data (Verification Data)


Berdasarkan data yang telah disajikan, peneliti mencoba untuk
menarik kesimpulan. Menurut Miles dan Huberman (2014:34) yang harus
dilakukan oleh peneliti adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Jika
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada pengumpulan
data berikutnya, maka kesimpulan akan berubah. Namun jika kesimpulan
pada tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid, maka
kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan kredibel. Dalam
penelitian ini, kesimpulan didapat ketika semua data mengenai strategi
kepala sekolah dalam implementasi penerimaan peserta didik baru melalui
sistem zonasi di SMAN 1 Kunir Lumajang sudah jenuh. Peneliti berusaha
untuk memperoleh data jenuh, sehingga dapat ditarik kesimpulan yang
kredibel.
Berdasarkan keterangan diatas, setiap proses tersebut dilakukan
untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh data yang
berasal dari sumber-sumber yang telah diperoleh di lapangan dan dokumen
pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya melalui metode
wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi pustaka.

H. Pengecekan Keabsahan Data


Uji keabsahan data pada penelitian kualitatif ini sangat diperlukan
untuk mengetahui kevalidan dan kesesuaian dari data yang diperoleh dengan
data yang sebenarnya terjadi di lapangan. Sugiyono (2014:121) mengatakan uji
keabsahan data dapat dilakukan melaui teknik uji kredibilitas, transferabilitas,
dependabilitas, dan konfirmabilitas.
1. Uji kredibilitas
34

Uji kredibilitas dalam penelitian ini yaitu menggunakan triangulasi,


membercheck, dan kecukupan referensial.
a. Triangulasi
Sugiyono (2014:125) mengatakan bahwa triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu.
Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
1) Triangulasi Teknik.
Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan
cara mengecek data terhadap sumber yang sama, dengan
menggunakan teknik yang berbeda.
2) Triangulasi Sumber.
Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data dari
beberapa sumber yang ditemui secara langsung, seperti Kepala
Sekolah, Wakil kepalaa Humas, dan Wakil kepala kesiswaan.
b. Membercheck
Membercheck bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila
data yang ditemukan disepakati oleh pemberi data, maka data tersebut
dapat dikatakan valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi
apabila tidak disepakati, maka perlu ada diskusi ulang, dan apabila
perbedaan antara data yang diperoleh peneliti dengan pemeberi data,
maka peneliti perlu merubah temuannya. Tujuan lain dari membercheck
adalah agar laporan penulisan penelitian sama seperti apa yang dimaksud
oleh sumber data dan informan. Pelaksanaan membercheck dilakukan
dengan meminta tanda tangan kepada pemberi data untuk menyetujui
data yang diperoleh peneliti agar data yang diperoleh semakin lebih
valid, dan juga sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan
membercheck.
c. Kecukupan Referensi
Kecukupan referensi didapatkan melaui sumber-sumber pustaka
yang diadapatkan melalui buku maupun jurnal baik nasional maupun
internasional yang mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Referensi yang didapatkan dari buku maupun jurnal dipilah-pilah yang
sesuai untuk mendukung materi yang dibahas oleh peneliti dan bisa
menjadi acuan dalam kelancaran pengerjaan penelitian ini.
d. Perpanjangan pengamatan.
35

Perpanjangan pengamatan dilakukan agar tidak ada jarak antara


peneliti dan narasumber sehingga informasi dapat diperoleh secara
maksimal. Perpanjangan pengamatan juga dilakukan untuk mengecek
apakah data yang telah diperoleh sudah sesuai dengan keinginan peneliti.
Jika peneliti telah menemukan data jenuh, maka perpanjangan
pengamatan dapat diakhiri.
e. Meningkatkan ketekunan
Peningkatan ketekunan yang dilakukan oleh peneliti bertujuan
untuk meningkatkan kredibilitas data yang diperoleh. Maka, peneliti
dapat data yang diperoleh lebih akurat dan sistematis.

2. Uji transferabilitas
Uji transferabilitas dilakukan oleh pembaca hasil penelitian, jika
pembaca memperoleh pemahaman yang jelas atas hasil laporan penelitian
tersebut, maka hasil laporan itu bisa dikatakan memiliki transferabilitas
yang tinggi. Oleh karenanya untuk memiliki standar transferabilitas peneliti
menyusun laporan penelitian yang berdasarkan hasil penelitian sebenarnya
dengan sistematika yang berlaku dan bahasa yang memenuhi standar ejaan
yang benar agar lebih mudah di pahami.
Peneliti lain membaca hasil penelitian ini dan peneliti tersebut bisa
memahami apa saja yang telah dibahas didalam penelitian ini, maka dari itu
bisa kita nilai bahwa penelitian ini memiliki transferabilitas yang tinggi
karena peneliti lain sudah paham dengan apa yang sudah dipaparkan
didalam penelitian ini.
3. Uji Dependabilitas
Uji dependabilitas dilakukan dengan audit terhadap seluruh proses
penelitian. Dependabilitas yang tinggi dapat diperoleh dengan melakukan
analisis data secara terstruktur, oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti
berupaya memilih metode penelitian yang tepat dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Peneliti juga melakukan diskusi-diskusi yang intensif
dengan orang lain terkait temuan dan analisis temuan-temuan penelitian.
Peneliti membandingkan dan mengkonfirmasi temuan penelitian
dengan proses penelitian secara berulang-ulang, mengeceknya kembali
melalui data catatan hasil temuan penelitian serta meminta pendapat dan
bimbingan bapak M. Syahidul Haq, M.Pd selaku pembimbing. Hasil
36

penelitian tersebut merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan


dalam penelitian ini, sehingga untuk memenuhi kriteria ini peneliti akan
mengungkap secara terbuka, proses dan elemen-elemen penelitian yang
dilakukan di SMAN 1 Kunir Lumajang mengenai strategi kepala sekolah
dalam implementasi penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi.
4. Uji Konfirmabilitas
Uji konfirmabilitas dapat dilakukan secara bersamaan dengan uji
dependabilitas. Uji konfirmabilitas dilakukan dengan mengaitkan antara
hasil penelitian dengan proses yang dilakukan, bila hasil penelitian sesuai
dengan proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah
memenuhi standar konfirmabilitas, sehingga untuk memenuhi kriteria ini
peneliti akan mengungkapkan secara terbuka, proses dan elemen-elemen
penelitian yang telah dilakukan.
Peneliti dalam hal ini harus dapat menunjukkan bukti atau jejak
aktivitas di SMAN 1 Kunir Lumajang saat meneliti mengenai strategi
kepala sekolah dalam implementasi penerimaan peserta didik baru melalui
sistem zonasi terkait dengan hal pengumpulan data hingga data itu jenuh.
Oleh karena itu, peneliti menunjukkan surat pernyataan observasi penelitian
yang ditandatangani oleh kepala sekolah, catatan lapangan, hasil salinan
wawancara dan menyertakan bukti dokumentasi berupa foto-foto dan
dokumentasi pendukung kegiatan penelitian di lapangan sesuai fokus dan
tujuan penelitian.

I. Tahap-tahap Penelitian
Bogdan dan Biklen (Moleong 2012:127), mengemukakan bahwa tahapan
penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu tahap pra
lapangan, tahapan kegiatan lapangan, dan tahapan analisisa data. Tahapan
penelitian merupakan serangkaian peristiwa penelitian yang dimulai dari pra
penelitian sampai dengan laporan penelitian selesai. Berikut ini adalah tahapan
penelitian yang dilakukan oleh penulis yang dijabarkan pada bagan tahapan
penelitian dibawah ini :

1.
1. Tahap
Tahap Pra
Pra Lapangan
Lapangan
Menyusun
Menyusun Rancangan
Rancangan Penelitian
Penelitian
Memilih
Memilih Lokasi
Lokasi Penelitian,
Penelitian, yaitu
yaitu di
di SMAN
SMAN 11 Kunir
Kunir
Lumajang
Lumajang
Mengurus
Mengurus Perizinan
Perizinan studi
studi pendahuluan
pendahuluan keke Fakultas
Fakultas
Menyiapkan
Menyiapkan perlengkapan
perlengkapan penelitian
penelitian seperti
seperti pedoman
pedoman
wawancara,
wawancara, observasi
observasi dan
dan dokumentasi.
dokumentasi.
Memilih
Memilih informan,
informan, yaitu
yaitu Kepala
Kepala Sekolah,
Sekolah, Waka
Waka
Kesiswaan dan Waka Humas.
Kesiswaan dan Waka Humas.
37

2.
2. Tahap
Tahap Pekerjaan
Pekerjaan Lapangan
Lapangan
Memasuki
Memasuki lapangan,
lapangan, peneliti
peneliti sudah
sudah harus
harus mempunyai
mempunyai
persiapan yang matang
persiapan yang matang
Pengumpulan
Pengumpulan data
data dengan
dengan cara
cara wawancara,
wawancara, observasi
observasi
dan
dan dokumentasi
dokumentasi mengenai
mengenai fokus
fokus penilitian.
penilitian.

3.
3. Tahap
Tahap Analisa
Analisa Data
Data
Data
Data yang
yang diperoleh
diperoleh dari
dari wawancara,
wawancara, observasi
observasi dan
dan
dokumentasi
dokumentasi akan
akan dilakukan
dilakukan analisis
analisis
Membuat
Membuat kesimpulan
kesimpulan

Gambar 3.4 Tahap-Tahap Penelitian

Anda mungkin juga menyukai