BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan fokus dan tujuan penelitian, maka penelitian mengenai
strategi kepala sekolah dalam implementasi penerimaan peserta didik baru
melalui sistem zonasi di SMAN 1 Kunir Lumajang ini memerlukan kajian yang
mendalam dan memerlukan pendekatan yang intensif terhadap subjek
penelitian, dalam hal ini adalah informan sebagai alat perolehan informasi bagi
peneliti guna memperoleh data yang lengkap dan rinci. Pendekatan yang paling
relevan untuk digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono
(2014:9) penelitian kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada riset
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami, dimana peneliti
adalah sebagai key instrument, pengambilan sampel sumber data dilakukan
secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan menggunakan
triangulasi, analisis data bersifat induktif.
Sugiyono (2014:10) mengemukakan beberapa karakteristik penelitian
kualitatif sebagai berikut:
1. Dilakukan pada kondisi alamiah, yaitu langsung kepada sumber data dan
instrument kuncinya adalah peneliti.
2. Penelitian kualitatif bersikap deskriptif. Sehingga data yang terkumpul
berbentuk kata-kata atau gambar dan tidak menekankan pada angka.
3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses.
4. Penelitian kualitatif merupakan analisis data secara induktif
5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.
Pendekatan penelitian kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan agar
dapat mengetahui dan mendeskripkan secara jelas dan rinci tentang kegiatan
strategi kepala sekolah dalam implementasi penerimaan peserta didik baru
melalui sistem zonasi di SMAN 1 Kunir Lumajang. Dari proses penelitian ini
akan diperoleh informasi dan ditemukan fakta-fakta yang terjadi dilapangan
pada saat penelitian. Untuk mencapai tujuan penelitian sebagaimana yang telah
diputuskan, maka dilakukan serangkaian kegiatan meliputi kegiatan penjajakan
25
B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus.
Rancangan studi kasus ini lebih menekankan pada pengungkapan fakta secara
rinci dan detail terhadap suatu subjek, peristiwa, atau kejadian tertentu.
Penggunaan studi kasus dalam penelitian ini memberikan sumber data lebih
banyak yang diperoleh dari lapangan. Ardianto (2011:64) mengungkapkan
bahwa studi kasus adalah pendekatan yang menelaah suatu kasus secara
mendalam, mendetail, dan komperehensif.
Menurut Yin (2012:1) Studi kasus adalah strategi yang cocok digunakan
apabila menggunakan pokok pertanyaan yang berkenaan dengan how atau why,
namun jika peneliti hanya memliki sedikit peluang untuk megatur peristiwa-
peristiwa yang sedang diteliti, dan fokus penelitiannya terletak pada fenomena
masa kini dalam konteks kehidupan nyata.
Penggunaan studi kasus dalam penelitian ini memberikan sumber data
lebih banyak yang diperoleh dari lapangan. Jadi studi kasus ini digunakan
karena penelitian ini mengkaji persoalan yang mereka hadapi secara mendalam
mengenai isu-isu hangat tentang strategi kepala sekolah dalam implementasi
penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi di SMAN 1 Kunir
Lumajang. Proses penelitian studi kasus ini dilakukan dengan beberapa
langkah, yang dapat digambarkan dalam urutan kegiatan sebagai berikut :
Menurut Johnson dan Cristensen (Ulfatin, 2013:158) mengatakan bahwa
ada delapan tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif yang
menggunakan metode studi kasus, tahapan tersebut digambarkan sebagai
berikut :
26
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Kunir Lumajang, yang
bertempat di Jl. Sumbersari, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang. Alasan
peneliti memilih sekolah di SMAN 1 Kunir Lumajang karena di SMAN 1
Kunir Lumajang memiliki strategi khusus untuk menarik peserta didik baru
untuk bersekolah di lembaga pendidikan tersebut, strategi yang digunakan
yaitu pelaksanaan program double track sehingga potensi peserta didik baru
dapat ditampung dan dikembangkan oleh sekolah agar peserta didik tersebut
dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dan siap bekerja di dunia industri.
Peneliti berupaya mengangkat judul di lokasi tersebut sebagai bahan
pertimbangan untuk referensi pembaca dan pengamat sistem zonasi ini.
Peneliti akan menyajikan lokasi penelitian dalam bentuk peta lokasi
berikut :
27
D. Kehadiran Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian yang peneliti lakukan, untuk memperoleh
data sebanyak mungkin dan mendalam selama kegiatan penelitian di lapangan
dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan alat pengumpul data utama
sehingga kehadiran peneliti di lapangan mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti
di lapangan sebagai pengamat penuh, peneliti mengawasi secara langsung
objek penelitian dan dalan pengematan tersebut diketahui oleh subjek
penelitian.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, yang menekankan peneliti sebagai
instrumen kunci, namun peneliti juga bisa menggunakan alat instrumen lain
sebagai pendukung. Tujuannya untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai
dengan realita yang ada. Untuk mendukung pengumpulan data dari sumber
yang ada dilapangan, peneliti juga dapat memanfaatkan buku tulis, dan alat
tulis sebagai alat pencatat data. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian dapat
menunjang keabsahan data sehingga data yang diperoleh memenuhi
orisinalitas. Peneliti juga berperan sebagai pengamat partisipatif atau pengamat
berperan serta agar peneliti dapat mengamati subyek secara langsung sehingga
28
Kategori foto terdiri dari foto yang diambil dari oranga lain maupun
foto yang diambil oleh peneliti sendiri yang dapat menggambarkan jawaban
permasalahan penelitian. Penelitian ini memerlukan foto yang dapat
mendukung data yang berkaitan dengan strategi kepala sekolah dalam
implementasi penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi di
SMAN 1 Kunir Lumajang.
2. Observasi
Metode observasi sangat dibutuhkan untuk menunjang keabsahan data
yang diperoleh dilapangan karena kejadian-kejadian seperti gambaran
perilaku dari objek yang ditelti, keadaan alamiah objek yang diteliti, serta
30
segala macam perubahan yang ada pada objek yang diteliti hanya bisa
dilakukan dengan teknik observasi. Penelitian ini menggunakan Observasi
non partisipan, pada proses observasi non partisipan observer (pengamat)
tidak berperan serta ikut ambil bagian dalam kegiatan.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan bagian dari metode observasi dan
wawancara, karena hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih
dipercaya apabila di dukung dengan adanya bukti dokumen-dokumen yang
bisa didapati dari penelitian. Dokumentasi yang dijadikan sumber data
dalam penelitian ini berkaitan dengan profil SMAN 1 Kunir Lumajang,
Petunjuk Pelaksanaan Sistem Zonasi Wilayah Kabupaten Lumajang,
Undang-Undang pelaksanaan kebijakan sistem zonasi, data MOU
pelaksanaan Program Double Track.
meneliti program yang sudah berjalan mengenai efektif dan efisien atau
tidak.
Sementara itu, Miles dan Huberman (2014:25) menyatakan bahwa
kondensasi merupakan upaya merangkum dan memilih hal-hal yang pokok
dari banyak data yang di peroleh selama proses penelitian yang
disesuaikan dengan fokus peneltian. Kondensasi dapat diartikan pula
sebagai bentuk analis yang menganalisis yang tidak perlu dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga data
disimpulkan dan diverifikasi. Kondensasi berlangsung selama kegiatan
pengumpulan data penelitian. Selama pengumpulan data berlangsung,
terjadi tahapan kondensasi seperti membuat ringkasan, mengkode, dan
mengkategorikan hasil pengkodean. Kondensasi tersebut berlanjut hingga
laporan akhir peneltian tersusun.
Data Data
Collection Display
Conclusions :
Data
Drawing/
Condensation
Gambar 3.3 : Langkah-langkah analisisVerifying
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2014)
dalam bentuk uraian deskriptif atau teks naratif sesuai dengan aspek yang
diamati sehingga lebih mudah dipahami, namun penyajiannya juga biasa
dilengkapi dengan matrik, diagram, tabel, dan bagan sehingga peneliti
dapat menarik kesimpulan mengenai data yang tersedia.
2. Uji transferabilitas
Uji transferabilitas dilakukan oleh pembaca hasil penelitian, jika
pembaca memperoleh pemahaman yang jelas atas hasil laporan penelitian
tersebut, maka hasil laporan itu bisa dikatakan memiliki transferabilitas
yang tinggi. Oleh karenanya untuk memiliki standar transferabilitas peneliti
menyusun laporan penelitian yang berdasarkan hasil penelitian sebenarnya
dengan sistematika yang berlaku dan bahasa yang memenuhi standar ejaan
yang benar agar lebih mudah di pahami.
Peneliti lain membaca hasil penelitian ini dan peneliti tersebut bisa
memahami apa saja yang telah dibahas didalam penelitian ini, maka dari itu
bisa kita nilai bahwa penelitian ini memiliki transferabilitas yang tinggi
karena peneliti lain sudah paham dengan apa yang sudah dipaparkan
didalam penelitian ini.
3. Uji Dependabilitas
Uji dependabilitas dilakukan dengan audit terhadap seluruh proses
penelitian. Dependabilitas yang tinggi dapat diperoleh dengan melakukan
analisis data secara terstruktur, oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti
berupaya memilih metode penelitian yang tepat dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Peneliti juga melakukan diskusi-diskusi yang intensif
dengan orang lain terkait temuan dan analisis temuan-temuan penelitian.
Peneliti membandingkan dan mengkonfirmasi temuan penelitian
dengan proses penelitian secara berulang-ulang, mengeceknya kembali
melalui data catatan hasil temuan penelitian serta meminta pendapat dan
bimbingan bapak M. Syahidul Haq, M.Pd selaku pembimbing. Hasil
36
I. Tahap-tahap Penelitian
Bogdan dan Biklen (Moleong 2012:127), mengemukakan bahwa tahapan
penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu tahap pra
lapangan, tahapan kegiatan lapangan, dan tahapan analisisa data. Tahapan
penelitian merupakan serangkaian peristiwa penelitian yang dimulai dari pra
penelitian sampai dengan laporan penelitian selesai. Berikut ini adalah tahapan
penelitian yang dilakukan oleh penulis yang dijabarkan pada bagan tahapan
penelitian dibawah ini :
1.
1. Tahap
Tahap Pra
Pra Lapangan
Lapangan
Menyusun
Menyusun Rancangan
Rancangan Penelitian
Penelitian
Memilih
Memilih Lokasi
Lokasi Penelitian,
Penelitian, yaitu
yaitu di
di SMAN
SMAN 11 Kunir
Kunir
Lumajang
Lumajang
Mengurus
Mengurus Perizinan
Perizinan studi
studi pendahuluan
pendahuluan keke Fakultas
Fakultas
Menyiapkan
Menyiapkan perlengkapan
perlengkapan penelitian
penelitian seperti
seperti pedoman
pedoman
wawancara,
wawancara, observasi
observasi dan
dan dokumentasi.
dokumentasi.
Memilih
Memilih informan,
informan, yaitu
yaitu Kepala
Kepala Sekolah,
Sekolah, Waka
Waka
Kesiswaan dan Waka Humas.
Kesiswaan dan Waka Humas.
37
2.
2. Tahap
Tahap Pekerjaan
Pekerjaan Lapangan
Lapangan
Memasuki
Memasuki lapangan,
lapangan, peneliti
peneliti sudah
sudah harus
harus mempunyai
mempunyai
persiapan yang matang
persiapan yang matang
Pengumpulan
Pengumpulan data
data dengan
dengan cara
cara wawancara,
wawancara, observasi
observasi
dan
dan dokumentasi
dokumentasi mengenai
mengenai fokus
fokus penilitian.
penilitian.
3.
3. Tahap
Tahap Analisa
Analisa Data
Data
Data
Data yang
yang diperoleh
diperoleh dari
dari wawancara,
wawancara, observasi
observasi dan
dan
dokumentasi
dokumentasi akan
akan dilakukan
dilakukan analisis
analisis
Membuat
Membuat kesimpulan
kesimpulan