Oleh:
Ade Novianti
4173341001
Biologi Dik F 2017
Puji syukur kehadirat Tuhan atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan
tugas Critical Book Review ini dengan tepat waktu. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada dosen pengampu Ibu Dr. Murniaty Simorangkir M.Si
yang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan critical book review ini.
Tugas critical book review ini disusun agar menamabah pengetahuan tentang biokimia
sel. Saya menyadari bahwa tugas saya ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam
tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf. Karena itu saya
menantikan saran dan kritik dari pembaca guna untuk menyempurnakan tugas ini.
Saya berharap semoga tugas critical book review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
bagi saya khususnya.Atas perhatiannya Saya ucapkan terima kasih.
Ade Novianti
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehdupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah merupakan kebiasaan
misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang-kadang
saja kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu kita memerlukan energi. Energi yang
diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein
dan lemak atau lipid.
Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa kita makan ialah beras, jagung, sagu dan
kadang-kadang juga singkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal berasal dari
tumbuhan dan senyawa yan terkandung didalamnya sebagian besar adalah karbohidrat, yang
terdapat sebagai amilum atau pati. Karbohidrat ini tidak hanya terdapat sebagai pati saja,
tetapi terapat pula sebagai gula misalnya dalam buah-buahan, dalam madu lebah dan lain-
lainnya.
Kita seringkali berfikir tentang karbohidrat sebagai zat seperti glukosa yang oleh banyak
heterotropdigunakan sebagai sumber energi primer. Akan tetapi, karbohidrat dapat dipakai
untuk memperoleh energi kimia. Karbohidrat juga dipakai untuk keperluan struktul, tidak
saja dalam tumbuhan, tetapi juga dalam dinding sel bakteri dan dalam matriks atau zat dasar
yang mengelilingi sel dalam jaringan organisme tingkat tinggi.
BAB II
A. IDENTITAS BUKU
Buku I
Buku II
1. Judul : Prinsip-Prinsip Biokimia
2. Edisi : Kedua
3. Pengarang : David Page
4. Penerbit : Erlangga
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 1989
Buku I
Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau
metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah,
sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel
pada jaringan otot sebagai sumber energi. Jadi ada bermacam-macam senyawa yang termasuk
dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh-contoh seperti amilum atau pati, selulosa,
glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang
penting dalam kehidupan manusia.
Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Jumlah atom
hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada molekul air. Sebagai contoh
molekul glukosa mempunyai rumus kimia C6H12O6, sedangkan rumus sukrosa adalah
C12H22O11. Pada glukosa tampak bahwa jumlah atom hidrogen berbanding jumlah atom
oksigen ialah 12:6 atau 2:1, sedangkan pada sukrosa 22:11 atau 2:1. Dengan demikian dahulu
orang berkesimpulan adanya air dalam karbohidrat. Karena hal inilah maka dipakai kata
karbohidrat, yang berasal dari “karbon” dan “hidrat” atau air. Walaupun pada kenyataannya
senyawa karbohidrat tidak mengandung molekul air, namun kata karbohidrat tetap digunakan
disamping nama lain yaitu sakarida. Ada beberapa senyawa yang mempunyai rumus empiris
seperti karbohidrat, tetapi bukan karbohidrat, misalnya C2H4O2 adalah asam asetat atau
hidroksiasetaldehida, sedangkan formaldehida mempunyai rumus CH2O atau lazim ditulis
HCHO. Dengan demikian senyawa yang termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari
rumus empirisnya saja, tetapi yang penting ialah rumus strukturnya.
O HC O O
CH3 C OH CH2OH H C H
Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-
beda ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang mempunyai berat molekul 500.000
bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam 3 golongan yaitu:
1) Monosakrida
Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi
lunak mejadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah griseraldehida
dan dihidroksiaseton.
CHO CH2OH
H C OH C O
CH2OH CH2OH
(gliseraldehida) (dihidroksiaseton)
Pentosa ialah monosakarida yang mempunyai lima atom karbon. Contoh pentosa ialah
ribosa dan ribulosa. Dari rumusnya kita dapat mengetahui bahwwa ribosa adalah suatu
aldopentosa, sedangkan ribulosa adalah suatu ketopentosa. Pentosa dan heksosa
(C6H12O6) merupakan monosakarida yang penting dalam kehidupan.
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat
dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.dalam alam glukosa dihasilka dari
reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam
daun. Proses ini disebut fotosintesis dan glukosa yang terbentuk terus digunakan untuk
pembentukan amilum atau selulosa.
sinar matahari
Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke
kiri dan kaarenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis daripada
glukosa, juga lebih menis daripada gula tebu atau sukrosa.
Galaktosa mempunyai rasa kurang manisdaripada glukosa dan kurang larut dalam air.
Galaktosa mempunyai sifat memutar pada bidang cahaya terpolarisasi ke kanan. Pada
proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan
asam musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang
dihasilkan oleh oksidasi glukosa.
2) Oligosakarida
Senayawa yang teemasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa
molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain,
membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yang lain adalah trisakarida yaitu
yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan tetrasakaridayang terbentuk dari empat
molekul monosakarida. Oligosakarida yang paling banyak terdapat dalam alam ialah
disakarida. Didalam oligosakarida terdapat sukrosa, laktosa, maltosa, rafinosa, dan
stakiosa.
3) Polisakarida
Pada umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal,
tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul
polisakarida bervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dardi satu juta. Polisakarida yang
dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting
di antaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin dan selulosa.
Beberapa sifat kimia karbohidrat yang berhubungan erat dengan gugus fungsi yang
terdapat pada molekulnya, yaitu sifat mereduksi, pereaksi fehling, pereaksi benedict,
pereaksi barfoed, pembentukan furfural, pembentukan osazon, pembentukan ester,
isomerisasi, dan pembentukan gilkosida.
Buku II
1. Monosakarida
Suatu monosakarida adalah suatu pohidroksi aldehida maupun suatu polihidroksi keton
dengan rumus empiris (CH2O)n. Dari rumus ini dapat dengan mudah dilihat bagaimana
telah timbul penunjukan karbohidrat. Jika dikurangi dengan unsur-unsur H2O dari rumus
empiris untuk monosakarida, akan tinggal hanya karbon. Tatanama monosakarida
tergantung pada jumlah atom karbon. Didalam alam biologis yang paling berlimpah
adalah pentosa dan heksosa, meskipun triosa, tetrosa dan heptosa juga memainkan peran
penting dalam metabolisme tumbuhan dan hewan. Monosakarida selanjutnya dibagi
aldehida atau keton. Dua monosakarida yang paling sederhana yaitu gliseraldehida dan
dihidroksiaseton.
Monosakarida: Stereokimia
Sekitar tahun 1884 Fischer untuk pertama kalinya mengumumkan penyelidikannya
dalam kimia gula, telah diisolasi empat heksosa satu pentosa dan tiga disakarida.
Berdasarkan bukti-bukti kimia Fischer menunjukkan bahwa glukosa(C6H12O6)
mengandung empat atom karbon asimetrik yang ia tandai sebagai berikut:
CHO CHOH CHOH CHOH CHOH CH2OH
* * * *
1 2 3 4 5 6
Aldehida dan keton bereaksi dengan alkohol membentuk masing-masing hemiasetal dan
hemiketal. Karena monosakarida mempunyai gugus aldehida atau keton ditambah gugus-
gugus alkohol, maka pembentukan hemiasetal atau hemiketal dapat terjadi didalam untuk
menghasilkan suatu struktur cincin atau lingkaran.
Monosakarida: Reaksi
Aldosa merupakan gula pereduksi, yang berarti fungsi aldehida bebas dari bentuk
rantai terbuka mampu untuk dioksidasi menjadi gugus asam karboksilat. Katosa tidak mudah
teroksidasikan pada persyaratan lunak yang kalau aldosa teroksidasi. Perbedaan ini
merupakan dasar bagi bermacam-macam uji pengenalan, terutama untuk glukosa, yang
sebagai suatu aldoheksosa merupakan gula pereduksi. Dua uji ini adalah:
Uji Tollen
O O
H OH
Cermin Perak
2. Oligosakarida
Oligosakarida yang paling umum adalah disakarida, yang tersusun dari dua satuan
monosakarida (identik atau berbeda) yang digabungkan oleh ikatan glikosida yang dapat
dihidrolisasikan. Sejumlah trisakarida dan oligosakarida tingkat tinggi didapat dalam alam
tetapi kita akan membatasi perhatian kita pada disakarida yang umum maltosa, sukrosa, dan
latosa. Ikatan glikosida yang terbentuk antara dua satuan monosakarida secara kimia identik
dengan suatu asetal (dalam hal aldosa) atau suatu ketal (dalam hal ketosa). Asetal terbentuk
dari reaksi hemiasetal dan alkohol:
OH OR
R’ C H + ROH R’ C H + H2O
OR OR
3. Polisakarida
Bagian terbesar molekul karbohidrat dalam alam terdiri dari bentuk polisakarida berbobot
molekul tinggi, yang digunakan baik untuk keperluan struktual maupun untuk penimbunan
energi kimia. Karena hubungan kovalen dasar antara satuan-satuan mono-m dalam suatu
polisakarida adalah ikatan glikosakarida, maka polisakarida juga disebut glikan. Ada jarak
yang maha luas dari variasi dalam komponen dan sifat struktual dari polisakarida. Pada
umumnya sebuah contoh polisakarida tertentu yang murni mengandung molekul-molekul
dengan tingkat polimerasi yang beranekaragam yaitu dalam bobot molekulnya. Berlawanan
dengan protein, yang urutan asam-asam amino, dan dengan demikian bobot molekulnya,
adalah terperinci secara tepat, maka polisakarida dikatakan polidispers, karena suatu contoh
tertentu mengandung molekul polisakarida dari bermacam-macam panjang rantai.
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
KELEMAHAN BUKU
IMPLIKASI
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari kedua buku ini adalah bahwa
karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung unsur C,H dan O. Senyawa-
senyawa ini memiliki sifat pereduksi karena ada gugus karbonil dalam bentuk aldehid
atau keton.
B. Saran