TUBERKULUSIS PARU
DI IGD RSUD DATU SANGGUL RANTAU
OLEH :
AHMAD ROJANI
GINA RAHMATIKA
JAIPANI
MUHAMMAD BAIHAKI
NANDA YULIANI
SHINTYA
6. Menerima dan
membaca
2. 30 Pelaksanaan :
Menit 1. Memperkenalkan diri 1. Memperhatikan
2. Menjelaskan maksud dan
tujuan penyuluhan 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan materi yang
disampaikan 3. Memperhatikan
4. Memberikan kesempatan
kepada audience untuk 4. Bertanya dan
bertanya mendengarkan
5. Menyimpulkan penyuluhan jawaban
5. Memperhatikan
3. 10 Evaluasi :
Menit 1. Meminta audience untuk 1. Aktif dan ada diskusi
menyebutkan materi yang antara penyuluh dan
sudah disampaikan audience
2. Menyimpukan semua kegiatan
yang telah dilakukan 2. Memperhatikan
4. 5 Menit Terminasi
1. Mengucapkan terima kasih 1. Memperhatikan
atas perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam penutup 2. Membalas salam
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
V. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD
B. PenyebabTuberkulosisParu
Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang
berbentuk batang dan Tahan asam ( Price, 1997 ). Penyebab Tuberculosis
adalah M. Tuberculosis bentuk batang panjang 1 – 4 / m. Dengan tebal
0,3 – 0,5 m. selain itu juga kuman lain yang memberi infeksi yang sama
yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare.
Penyakit TBC paru disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium
Tuberculosis). Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu
tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai
Basil Tahan Asam (BTA), kuman TBC cepat mati terhadap sinar matahari
langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama beberapa jam ditempat yang
gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant,
tertidur lama selama beberapa tahun. Sumber penularan adalah penderita
TBC BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan
kuman ke udara dalam bentuk droplet (percik dahak). Droplet yang
mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama
beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup
kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TBC masuk kedalam tubuh
manusia melalui pernapasa, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru
ke bagian tubuh lainnya, melalui system peredaran darah, system saluran
limfe, saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh
lainnya. Daya penularan dari seseorang penderita ditentukan oleh
banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat
positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila
hasl pemeriksaan dahak negative (tidak terlihat kuman), maka penderita
tersebut dianggap tidak menular.
D. Cara Penularan
Penyakit tuberculosis (TBC) bisa ditularkan melalui kontak langsung
dengan pasien TBC, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya,
dan apabila menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan.
E. Pengobatan
Jenisobat yang dipakai :
1. Obat primer
Isoniazid
Rifampisin
Pirazinamid
Streptomisin
Etambutol
2. ObatSekunder
Ekonamid
Protionamid
Sikloserin
Kanamisin
PAS (Para Amino Salicicyc Acid)
Tiasetazon
Viomisin
Kapreomisin
F. Cara Pencegahan
Cara penularan TBC perlu diwaspadai dengan mengambil
tindakan-tindakan pencegahan selayaknya untuk menghindarkan infeksi
tetes dari penderita ke orang. Salah satu cara adalah batuk dan bersin
sambil menutup mulut/hidung dengan sapu tangan atau tissue untuk
kemudian didesinfeksi dengan Lysol atau dibakar. Bila penderita
berbicara, jangan terlampau dekat dengan lawan bicaranya.Ventilasi yang
baik dari ruangan juga memperkecil bahaya penularan.
Anak-anak dibawah usia satu tahun dari keluarga yang menderita TBC
perlu divaksinasi BCG sebagai pencegahan, bersamaan dengan pemberian
isoniazid 2-10 mg/kg selama 6 buan (kemoprofilaksis)
1. Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap individu yang
bergaul erat dengan penderita tuberkulosisi paru BTA postif.
Pemeriksaan meliputi testuberkulin, klinis dan radiologis. Bila
testuberkulin positif, maka pemeriksaan radiologis foto thorax
diulang pada 6 dan 12 bulan mendatang. Bila masih negative
diberikan BCG vaksinasi. Bila positif, berarti terjadi konversi hasil
testuberkulin dan diberikan kemoprofilaksis.
2. Mass chest x-ray, yaitu pemeriksaan missal terhadap kelompok-
kelompok populasi tertentu misalnya : karyawan rumah sakit/
puskesmas/ balai pengobatan, penghuni rumah tahanan dan siswa-
siswi pesantren.
UNTUK PENDERITA :
- Minum obat sampai habis sesuai petunjuk
- Menutup mulut ketika batuk atau bersin
- Tidak meludah di sembarang tempat
- Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung
atau ditempat yang sudah ada karbol/lisol
UNTUK KELUARGA :
- Jemur kasur seminggu sekali
- Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa
langsung masuk
PENCEGAHAN LAIN :
- Imunisasi BCG padabayi
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi
G. Referensi
Doengoes, Marilynn E. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Mansjoer, dkk.1999. Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3. Jakarta: FK UI.