Anda di halaman 1dari 45

SISTEM SARAF (2)

PUSPA SARI DEWI


FARMASI-UNJANI
Flow Chart Sistem Saraf

Sistem Saraf

Sistem Saraf Perifer Sistem Saraf Pusat

Sistem Saraf Otonom Sistem Saraf Somatik

Sistem Saraf Simpatis Sistem Saraf Parasimpatis


Sistem saraf pusat

• Fungsi Cairan
Serebrospinal :
- Menyangga otak
- Melindungi otak
- Transport
nutrisi, waste
product, dan zat
pengalih
Perkembangan otak
Bagian Kortex serebrum
• Lobus frontal : kontrol
otot rangka
• Lobus Parietal :
menentukan persepsi
sentuh/raba, tekanan,
vibrasi, temperatur dan
rasa /kecap/taste
• Lobus Occipital :
persepsi visual
• Lobus Temporal :
persepsi pendengaran dan
penciuman
Fungsi Sistem Limbik Fungsi Hipotalamus

• Proses berpikir, memori • Kontrol aktivitas somatik


• Menjaga emosi • Kontrol fungsi otonom
• Behavior/ etitude • Koordinasi aktivitas
endokrin dan saraf
• Sekresi hormon
• Pusat haus dan lapar
• Koordinasi fungsi volunter
dan otonom
• Regulasi temperatur tubuh
Saraf cranial ( 12 )
Distrribusi saraf cranial
Medula spinalis
Klasifikasi reflek

• Berdasarkan tempat terjadinya reflek


1. reflek spinal
2. Reflek kranial
• Berdasarkan respon
1.Reflek somatik
2. reflek viseral
• Berdasarkan sirkuit saraf
1. monosinap
2. polisinap
Contoh reflek

• Reflek tendon
• Reflek sentakan lutut/patelar reflek
• Reflek babinski
• Reflek plantar
• Withdrawl reflek
• Pilomotor reflex
Fungsi sensorik dan motorik
Sistem Saraf Otonom dan Neuron Sensori Visceral

• Sistem saraf otonom


• Mempersarafi otot polos, otot jantung dan
kelenjar2
• Mengatur fungsi visceral
• Irama jantung, tekanan darah, pencernaan, urinasi
• Secara umum, merupakan bagian dari sistem saraf
perifer
Sistem Saraf Otonom dan Neuron Sensori Visceral

Figure 15.1
Perbandingan Sistem Saraf Otonom dan Sistem Saraf Somatik

• Sistem saraf somatik


• Satu neuron menyampaikan impuls dari SSP ke
otot rangka
• Axon bermielin, menyampaikan impuls dengan
cepat
Perbandingan Sistem Saraf Otonom dan Sistem Saraf Somatik

• Sistem Saraf Otonom


• Rangkaian dua neuron
• Neuron preganglion
• Neuron postganglion
• Penyampaian impuls lebih lambat karena axon tipis
atau tidak bermielin.

Pre-ganglion Post-ganglion

Ganglion

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


Alur Sistem Otonom dan Somatik

Figure 15.2
Pembagian Sistem Saraf Otonom

Secara anatomi, SSO dibagi menjadi 2 bagian besar :

1. Parasimpatis (Kraniosakral)
Secara anatomi, serabut parasimpatis berada di kraniosakral pada spinal
cord, mempunyai serabut preganglion yang panjang dan serabut
postganglion yang pendek. Ganglion dekat atau ada pada jaringan target.

2. Simpatis (Thorakolumbar)
 Secara anatomi, serabut simpatis berada dibagian thorakolumbar spinal
cord, memiliki serabut preganglion pendek dengan sinaps dalam ganglia
yang membentuk rantai - batang simpatik.

Kerja sistem saraf simpatis dan parasimpatis berlawanan


Divisions of the Autonomic Nervous System

• Sympathetic – “fight, flight, or fright”


• Activated during exercise, excitement, and
emergencies
• Parasympathetic – “rest and digest”
• Concerned with conserving energy

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


Perbedaan Anatomi Sistem Saraf Simpatis dan Parasimpatis

• Berasal dari bagian


SSP yang berbeda
• Simpatis – disebut
juga thoracolumbar
• Parasimpatis –
disebut juga
craniosacral

Figure 15.3
Perbedaan Anatomi Sistem Saraf Simpatis dan Parasimpatis

• Panjang serabut postganglion


• Simpatis – serabut postganglionnya panjang
• Parasimpatis – serabut postganglion pendek
• Cabang axon
• Axon simpatis – sangat bercabang
• Mempengaruhi banyak organ
• Axon parasimpatis – sedikit cabang
• Efek terbatas
Neurotransmitter Sistem Saraf Otonom

• Neurotransmitter yang dilepaskan melalui axon


preganglion
• Asetilkolin (s n p)--- (cholinergic)
• Neurotransmitter yang dilepaskan melalui axon
postganglion
• Simpatis – lbh banyak melepaskan norepinephrine
(adrenergic)
• Parasimpatis – melepaskan asetilkolin
Perbedaan Anatomi Sistem Saraf Simpatis dan Parasimpatis

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings Figure 15.4a
Perbedaan Anatomi Sistem Saraf Simpatis dan Parasimpatis

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings Figure 15.4b
Saraf Parasimpatis

• Cranial outflow
• Keluar dari otak
• Mempersarafi organ2 di kepala, leher, thorax, dan
abdomen
• Sacral outflow
• Hanya menyampaikan ke organ2 abdominal dan
pelvic
Saraf Parasimpatis

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings Figure 15.5
Cranial Outflow

• Preganglionic fibers run via:


• Oculomotor nerve (III)
• Facial nerve (VII)
• Glossopharyngeal nerve (IX)
• Vagus nerve (X)
• Cell bodies located in cranial nerve nuclei in the
brain stem
Outflow via the Vagus Nerve (X)

• Serabut mempersarafi organ2


visceral thorax dan sebagian
besar abdomen
• Stimulasi - pencernaan,
menurunkan irama jantung
dan tekanan darah
• Badan sel preganglion
• Bertempat dlm nukleus
dorsal di medulla
• Neuron ganglion
• Terbatas sampai dinding
organ yang dipersarafinya
Parasympathetic Nervous System: Sacral Outflow

• Keluar dari S2-S4


• Mempersarafi organ2 di pelvis dan abdomen
bagian bawah
• Badan sel preganglion
• Bertempat di visceral bagian spinal gray
• Dari saraf splanchnic
Saraf Simpatis

• Saraf simpatis
• Berasal dari T1-L2
• Serabut preganglion dari gray horn lateral
• Menyampaikan impuls ke organ visceral dan
superficial tubuh
• Mempunyai lbh banyak ganglia dibanding saraf
parasimpatis
Jenis Reseptor Otonom
Nama Lokasi Khas
Kolinoreseptor
Muskarinik Sel efektor parasimpatis : otot polos, otot jantung, kelenjar
eksokrin, otak
Nikotinik Ganglia otonom, lempeng akhir saraf neuromuskular otot
rangka, medula spinalis
Adrenoreseptor
α1 Sel efektor postsinaps, terutama otot polos
α2 Ujung saraf presinaps adrenergik, trombosit, liposit, otot polos

β1 Sel efektor postsinaps, terutama jantung; liposit, otak, ujung


saraf noradrenergik prasinaps
β2 Sel efektor postsinaps, terutama otot polos
Dopamin Otak dan efektor postsinaps, terutama otot polos vaskular
lapangan vaskular splanknikus dan ginjal. Reseptor presinaps
pada ujung saraf terutama pada jantung, pembuluh darah dan
GI
Aktivitas Saraf Otonom Terhadap Beberapa Sistem
Organ
Parasympathetic
Sympathetic Stimulation
Organ Stimulation

Increased heart rate beta1 (& beta2) Decreased heart rate

Increased force of contraction beta1 (& beta2) Decreased force of contraction


Heart

Increased conduction velocity Decreased conduction velocity

Constriction (alpha1)
Arteries Dilation
Dilation (beta2)

Constriction (alpha1)
Veins
Dilation (beta2)

Bronchial muscle contraction


Lungs Bronchial muscle relaxation (beta2)
Increased bronchial gland
secretions

Decreased motility (beta2) Increased motility


Gastro-
intestinal tract
Contraction of sphincters (alpha) Relaxation of sphincters
Aktivitas Saraf Otonom Terhadap Beberapa Sistem
Organ
Parasympathetic
Sympathetic Stimulation
Organ Stimulation
Glycogenolysis (beta2 & alpha)

Liver Gluconeogenesis (beta2 & alpha) Glycogen synthesis

Lipolysis (beta2 & alpha)

Kidney Renin secretion (beta2)

Detrussor relaxation (beta2) Detrussor contraction


Bladder
Contraction of sphincter (alpha) Relaxation of sphincter

Contraction of pregnant uterus (alpha)


Uterus
Relaxation of pregnant and non-pregnant
uterus (beta2)

Constricts pupil
Eye Dilates pupil (alpha)
Increased lacrimal gland
secretions

Submandibular & parotid


Viscous salivary secretions (alpha) Watery salivary secretions
glands
Peranan Medula Adrenal di Sistem Saraf Simpatis

• Organ utama pada sistem saraf simpatis


• Mensekresi epinefrin dalam jumlah besar (sedikit
norepinephrine)
• Distimulasi untuk mensekresikan melalui serabut
simpatis preganglion
Medulla Adrenal
Visceral Reflexes

• Sensori visceral dan saraf otonom


• Berperanan pada refleks visceral
• Refleks defekasi
• Refleks micturisi
Visceral Reflex Arc

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings Figure 15.16
Pusat Kontrol SSO

• Dikontrol oleh batang otak dan spinal cord


• Formasi retikular secara langsung banyak
mempengaruhi :
• Medulla oblongata
• Periaqueductal gray matter
• Dikontrol oleh hypothalamus dan amygdala
• Hypothalamus – Pusat integrasi utama SSO
• Amygdala – Bagian utama limbic, untuk kontrol
emosi
• Dikontrol oleh korteks cerebral
Kelainan SSO : Raynaud’s Disease

• Raynaud’s disease – Dikarakterisasi melalui


penyempitan pembuluh darah
• Dipicu karena terpapar dingin atau stres emosional

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


Kelainan SSO : Hipertensi

• Hipertensi – peningkatan tekanan darah


• Dapat disebabkan karena overaktif vasokonstriksi
saraf simpatis
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings

Anda mungkin juga menyukai