Anda di halaman 1dari 4

LI.

1 MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI ROKOK

Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi
kesehatan baik individu maupun masyarakat. Definisi lain menyebutkan bahwa rokok adalah
hasil olahan tembakau terbungkus, termasuk cerutu atau bahan lainya yang dihasilkan dari
tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan

Asap rokok terdiri atas campuran substansi-substansi kimia dalam bentuk gas dan partikel-
partikel terdispersi di dalamnya. Sampai saat ini, telah berhasil diisolasi beragam zat kimia
yang jumlahnya mencapai 3000 senyawa dalam daun tembakaunya sendiri dan mencapai
lebih dari 4000 senyawa pada asap rokok. Sebagian besar bahan atau senyawa-senyawa
tersebut bersifat toksik bagi berbagai macam sel dalam tubuh kita. Substansi toksik dalam
bentuk gas, yaitu berupa karbon monoksida (CO), hidrogen sianida (HCN), dan oksida
nitrogen. Sedangkan substansi toksik dalam bentuk zat kimia yang volatil seperti nitrosamin,
formaldehid banyak terdapat dalam asap rokok. Zat-zat ini dapat memberikan efek toksiknya
dengan mekanisme spesifik dan pada sel-sel atau unit-unit makromolekuler sel tertentu
terutama pada sistem pernapasan. Setiap batang rokok mengandung banyak bahan kimia
diantaranya adalah nikotin, karbon monoksida dan tar yang bersifat karsinogenik dan dapat
membentuk radikal bebas, seperti nitric oxide (NO) dan nitrit peroksida (NO2)

LO1.1 MEMAHAMI DAN MENPELAJARI KANDUNGAN ROKOK


Tar

Tar merupakan residu dari partikel-partikel yang terkandung dalam asap rokok atau sigaret.
Partikel-partikel ini tidak hanya terdiri dari satu bahan kimia, melainkan campuran dari
beberapa ribu komponen asap. Tar diukur di bawah kondisi laboratorium dengan menjebak
partikel-partkel pada filter kemudian mengurangkan air
dan nikotin.

Nikotin

Nikotin adalah zat kimia yang terkandung secara alami dalam tanaman tembakau. Ketika
tembakau dibakar, nikotin berpindah ke dalam asap. Nikotin, kendati menimbulkan
kecanduan, bukan penyebab utama dari penyakit yang berhubungan dengan merokok.

Karbon Monoksida

Karbon monoksida adalah gas yang terbentuk dalam asap rokok atau sigaret. Karbon
monoksida dikenal sebagai penyebab utama penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung) pada
perokok.

LO.1.2 MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI EFEK MEROKOK

Tembakau berada pada peringkat utama penyebab kematian yang dapat dicegah di dunia.
Merokok juga merupakan penyebab kematian satu dari 10 kematian orang dewasa di seluruh
dunia, serta mengakibatkan 5,4 juta kematian pada tahun 2006, ini berarti rata-rata satu
kematian setiap 6,5 detik (Jia-Xiang, 2014). Lebih lanjut Dr. Agus mengungkapkan bahwa
pasien penderita kanker paru, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), stroke, dan jantung
koroner, kebanyakan adalah perokok (Kompas, 25 Mei 2016). Menurut keadaan terkini,
hampir 70% perokok di Indonesia memulai merokok sebelum umur 19 tahun, bahkan data
Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 2003 meyebutkan usia 8 tahun sudah mulai
merokok. Merokok merupakan faktor terbesar yang dapat dicegah yang menyebabkan
morbiditas (perbandingan jumlah orang yang sakit dengan yang sehat dalam suatu populasi
penduduk) dan mortilitas (perbandingan jumlah orang yang mati dalam suatu populasi
penduduk) di negara maju seperti Amerika (Andrew WB and Neil, 2013). Namun, meroko
merupakan hal yang nyaris tidak ada pencegahan di negara berkembang seperti di Indonesia.
Lebih lanjut, juga disampaikan bahwa jumlah kematian akibat merokok

telah mencapai 5 juta penduduk dunia pada tahun 2005, dan diperkirakan angka ini akan
mencapai 100 juta di abad ke-20. Angka tersebut akan terus meningkat dan diperkirakan pada
tahun 2030 akan mencapai 8 juta kematian akibat rokok per tahunnya apabila tidak ada
upaya-upaya penanggulangan yang efektif.

Dari hasil konverensi yang diadakan oleh the American Cancer Society, bulan Juni 1998
menyimpulkan bahwa (Frank, 2000):

1. Angka pengkonsumsi rokok oleh orang dewasa dan remaja meningkat.


2. Dengan merokok tidak mengurangi risiko kecanduan nikotin.
3. Dengan meningkatknya perokok dan perokok pasif meningkatkan risiko kematian
akibat merokok.
4. Asap rokok mengandung konsentrasi komponen toksik dan karsinogenik lebih tinggi
dari pada rokok dan merupakan sumber populasi udara utama dari fine-particle dan
karbon monoksida indoor.
5. Dengan merokok terbukti penyebab kanker paru-paru dan upper aerodigestive tract.

Berdasarkan pengamatan epidemiologi dan pada banyak penelitian


memperlihatkan bahwa nikotin memberikan pengaruh yang membahayakan bagi
kesehatan manusia. Nikotin berpengaruh dalam meningkatkan faktor- faktor agresif,
melemahkan faktor-faktor pertahanan dan menekan pengaruh pengobatan. Walaupun
banyak pengamatan yang menghasilkan hasil yang bertentangan, namun sangat
banyak bukti nyata bahwa nikotin pada kenyataannya berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Hasil pengamatan terhadap suatu populasi perokok menunjukkan bahwa
adanya kecenderungan perokok untuk terus mengkonsumsi rokok yang dapat
menyebabkan kerusakan potensial terhadap kesehatan. Kerusakan kesehatan ini
terutama diakibatkan dari kandungan tar dan nikotin. Mulai dari kandungan yang
rendah dalam rokok dan kerusakan meningkat dengan meningkatnya kadar tar dan
nikotin, terlebih lagi bila diikuti dengan meningkatnya level konsumsi rokok (Martin
et al., 2001). Kerusakan yang diakibatkan oleh nikotin dapat terjadi mulai dari rongga
mulut

LO.1.3 MEMAHAMI DAN MEMEPELAJARI PENYAKIT AKIBAT MEROKOK

beberapa penyakit, yang disebabkan oleh rokok yaitu:


1. Kanker paru: Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok.
Hal ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari
asap rokokini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal.
Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal
akibat kanker paru.

2. Kanker kandung kemih: Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen,
perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari senyawa 2 naphthylamine dalam rokok
menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung kemih.

3. Kanker payudara: Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker


payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun,
dan 5 tahun, sebelum ia hamil pertama kali berisiko terkena kanker payudara.

4. Kanker serviks: Sekitar 30 persen, kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh
merokok. Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh
virusmenular seksual.

5. Kanker kerongkongan: Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel
esophagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen, kasus
kankeresophagus telah dikaitkan dengan merokok.

6. Kanker pencernaan: Meskipun asap rokok masuk kedalam paru-paru, tetapi ada
beberapa asap yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker ‘gastrointestinal’
(pencernaan).

7. Kanker ginjal: Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan
tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya
lainnya seperti karbon monoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung,
pernapasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh
melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini
mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.

8. Kanker mulut: Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6
kali, lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak, dan
orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat, lebih besar.

9. Kanker tenggorokan: Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan
melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.

10. Penyakit jantung koroner: Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh
rokok dan akan memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes mellitus.
“Nikotindalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan
tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih
banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak”. Jika jantung bekerja
terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan jantung.

11. Aterosklerosis: Nikotin dalam asap rokok yang mempercepat “penyumbatan arteri”
yang biasa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya
jaringanparut dan penebalan arteri yang menyebabkan arterosklerosis.
12. Penyakit paru obstruktif kronik: Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi
sehingga membuat seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80% kasus PPOK disebabkan
oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema “sesak napas akibat
kerusakan pada kantung udara atau alveoli” dan bronchitis kronis “batuk dengan banyak
lender yang terjadi terus-menerus selama 3 bulan”.

13. Gangguan medis lainnya: Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok
seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, gangguan kesuburan, memperburuk asma dan
radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi macula yaitu hilangnya
penglihatan secara bertahap, katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan
noda di gigi dan gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.

Anda mungkin juga menyukai