Oleh
I Nyoman Dwi Eka Saputra (1809511104/D)
Anak Agung Gede Agung Ananta Kusuma (1809511106/D)
I Made Gede Wijaya Kusuma (1809511107/D)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ...................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 2
2.1. Fertilisasi ................................................................................................................. 2
2.2. Syarat-syarat Fertilisasi ............................................................................................ 3
2.3. Mekanisme Terjadinya Fertilisasi............................................................................. 4
2.3 Pengertian Partenogenesis ....................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................................. 9
3.1. Simpulan .................................................................................................................. 9
3.2 Saran ......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup tentunya menginginkan untuk meneruskan
keturunannya, tidak terkecuali dengan manusia. Reproduksi merupakan suatu
proses perkembang biakan pada hewan yang diawali dengan bersatunya sel telur
(ovum) dengan sel mani (sperma) sehingga terbentuk zigot kemudian embrio
hingga fetus dan diakhiri dengan kelahiran. Pada proses reproduksi ini
menyangkut hewan betina dan jantan.
Secara umum, proses reproduksi ini melibatkan dua hal yakni, sel telur
atau yang biasanya disebut ovum dan sel mani atau yang disebut sperma. Ovum
sendiri dihasilkan oleh hewan betina melalui proses ovulasi setelah melalui
beberapa tahap perkembangan folikel ( secara umum disebut denganproses
oogenesis yakni proses pementukan sel telur atau ovum), sedangkansperma
diproduksi oleh hewan jantan melalui proses gametogenesis (prosespembentukan
sel gamet jantan atau sperma yang terjadi di dalam testis ditubulus seminiferus).
Prosesestrus (masa keinginan kawin), ovulasi, danfertilisasi (proses bertemunya
sel gamet jantan dan sel gametbetina) jugasangat berperan dalam proses
reproduksi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Fertilisasi?
2. Apa saja syarat-syarat fertilisasi?
3. Bagaimana mekanisme terjadinya fertilisasi?
4. Apa yang dimaksudparthenogenesis ?
1.3. Tujuan
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut.
1. mengetahui pengertian fertilisasi
2. Mengetahui syarat-syarat fertilisasi
3. Mengetahui mekanisme terjadinya fertilisasi
4. Mengetahui pengertian parthenogenesis
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses bersatunya kedua jenis sel kelamin (jantan dan
betina), dimana masing-masing gamet mengandung 1n kromosom yang disebut
haploid sehingga menghasilkan sel baru yang disebut zigot. (mengandung 2n
kromosom/diploid). Meskipun masih berupa satu sel baru, zigot sudah dapat
disebut sebagai makhluk hidup baru,karena zigot merupakan bentuk paling awal
dari semua makhluk hidup yang berkembang melalui proses fertilisasi. Zigot satu
sel inilah yang akan berkembang menjadi embrio tahap dua sel,empat sel,morula,
blastosist dan akan terus berkembang dan berdiferensiasi membentuk organ-organ
tubuh sampai akhirnya membentuk fetus.
a. Fungsi reproduksi
b. Fungsi perkembangan
Pada fungsi ini,fertilisasi menyebabkan gertakan atau rangsangan pada sel telur
untuk menyelesaikan proses meiosisnya dan membentuk pronukleus betina yang
akan melebur (syngami) dengan pronukleus jantan membentuk zigot dan
seterusnya berkembang menjadi embrio dan fetus
2
2.2. Syarat-syarat Fertilisasi
Faktor-faktor fertilisasi
3
infidibulum sampai kesana memakan waktu hanya beberapa menit.
Grakan spermatozoa dari sini semata mata oleh kegiatan mengayuh
flagellum.Tapi pada beberapa hewan rongga peritoneum juga dilapisi
epitel bercilia, yang dikira berfungsi untuk mengayuh
spermatozoa.Tabel dibawah ini menunjukkan perkiraan waktu yang
diperlukan oleh spermatozoa dari beberapa spesies hewan untuk
mencapai tuba falopii, tempat terjadinya fertilisasi.
4
macam atraktan utama yang spesies spesifik yaitu speract dari
Strongylocentrotus purpuratus dan resact dari Arbacia punctulata.Zat ini
merupakan polipeptida pendek dan terdapat di dalam selaput lendir
telur.Interaksi yang kedua antara sperma dan telur menyangkut aktivasi
sperma oleh selaput lender telur yang disebut reaksi akrosoma. Pada
umumnya reaksi akrosoma terdiri atas dua bagian: pecahnya gelembung
akrosoma dan pembentukan prosesus akrosoma. Bila gelembung akrosoma
pecah, suatu enzim pencerna akan dilepaskan sehingga kepala sperma dapat
menembus selaput lendir dan prosesus akrosoma akan mencapai membran
telur. Pada tahap inilah terjadi pengenalan yang bersifat spesies
spesifik.Protein akrosoma yang berperan dalam hal ini adalah bindin yang
terdapat khusus pada prosesus akrosoma.Dari pengujian biokimiawi didapat
bahwa bindin dari spesies-spesies yang berkerabat sangatlah berbeda.Hal ini
menyatakan bahwa padamembran vitelin terdapat reseptor yang spesies
spesifik bagi bindin (Sudarwati, 1990:24).
b. Fertilisasi Internal
5
perubahan selaput yang membungkus kepala sperma.Pada zona pelusida
terdapat suatu protein khusus dimana sperma dapat terikat.Lagi pula protein
ini setelah berikatan dengan sperma menyebabkan terjadinya reaksi
akrosoma pada sperma, sehingga sperma dapat mengkonsentrasikan enzim
proteolitiknya (akrosin) secara langsung pada tempat dimana sperma
terikat.Waktu sperma sampai ke tempat fertilisasi berkisar 2-60 menit pada
umumnya.Namun berbeda untuk tiap-tiap hewan karena dipengaruhi
penjang tuba falopi.
6
Proses ini disebut peleburan pronukleus. Segera setelah peleburan,
DNA kromosom bereplikasi sebagai persiapan untuk pembelahan pertama
(dari zigot). Dengan tersusunnya kromosom pada keping metafase sebagai
persiapan pembelahan pertama maka proses fertilisasi telah berakhir dan
zigot siap untuk memasuki tahap perkembangannya.
7
2.3 Pengertian Partenogenesis
Partenogenesis berasal dari kata parthenos yang berarti dara, dan genesis
yang berarti kejadian, kelahiran (Yatim, 1982: 132).Jadi,
parthenogenesisadalah pertumbuhan embrio tanpa dibuahi sperma.Ada dua
macampartenogenesis, yaitu:
a. Natural partenogenesis
Natural partenogenesis adalah partenogenesis yang berlangsung
secara alam atau normal.Terdapat pada berbagai jenis Arthropoda, seperti
lebah, semut, tawon, kutu daun, dan kutu air. Pada lebah dan tawon, telur
yang dibuahi jantan akan tumbuh jadi betina, sedang yang tak dibuahi akan
tmbuh jadi jantan. Jantan ini fertil, betinanya steril.Betina jadi pekerja,
jantan untuk mengawini ratu yang terus-menerus bertelur.
b. Artificial partenogenesis
Artificial partenogenesis adalah partenogenesis yang dilakukan
secara tiruan.Ini biasa dilakukan manusia dalam experiment.
Partenogenesis dapat dilakukan secara buatan di laboratorium melalui
beberapa cara. Memasukkan jarum yang telah dicelup di dalam darah
merupakan salah satu cara klasik untuk mendapatkan partenogenesis pada
telur katak. Telur ini tumbuh terus sampai menetas jadi larva, dan larva ini
pun mampu bermetamorphosis sampai bentuk dewasa.Cuma lebih lemah
dan mudah mati, dibandingkan dengan katak normal.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
1. Fertilisasi merupakan proses peleburan dua macam gamet sehingga
terbentuk suatu individu baru dengan sifat genetik yang berasal dari kedua
orang tuanya. Syarat-syarat fertilisasi adalah adanya sel telur yang matang
dan siap dibuahi oleh sperma.
2. Mekanisme fertilisasi dibedakan menjadi dua yaitu fertilisasi secara
internal dan fertilisasi secara eksternal. Fertilisasi internal terjadi di dalam
tubuh hewan betina, sedangkan fertilisasi eksternal terjadi di luar tubuh
hewan betina.
3. Partenogenesis berasal dari kata parthenos yang berarti dara, dan genesis
yang berarti kejadian, kelahiran. Partenogenesis adalah
pertumbuhanembrio tanpa dibuahi sperma. Partenogenesis dibedakan
menjadi dua,yaitu natural partenogenesis dan artificial parthenogenesis.
3.2 Saran
Diharapkan kedepannya bagi pembaca agar bisa mengembangkan isi paper
ini agar lebih lengkap dan mudah di pahami
9
DAFTAR PUSTAKA
10