Anda di halaman 1dari 2

INTERNAL MOOT COURT COMPETITON VII IPPS UIN ALAUDDIN MAKASSAR

PIALA DEKAN

Menangkan piala dekan

Nanang putra jaya adalah anak sulung dari pasangan mifta dan savira. Mereka
bertempat tinggal di kompleks mutiara permai blok H13 Minasa upa, kec.Rappocini, kota
Makassar. Kedua orang tuanya ASN (Aparatur Sipil Negara) di sebuah instansi pemerintah.
Mifta bekerja sebagai pegawai tepatnya di RSUD Haji Makassar dan savira bekerja di dinas
pendidikan kota Makassar. Miftha memiliki rekan kerja yang bernama Idrus Abdullah yang
merupakan ayah dari Dila teman Nanang. Nanang merupakan siswa kelas 6 di Sekolah Islam Al-
Azhar Makassar. Dilingkungan sekolahnya dia merupakan siswa yang berprestasi, berbagai
macam kompetisi sudah dia ikuti dan sudah memperoleh berbagai penghargaan salah satunya
pada olimpiade sains tingakat nasional atau OSN 2019 tingkat SD, itu semua berkat ketekunan
dalam mengikuti bimbingan belajar yang telah dipersiapkan oleh kedua orangtuanya. Setiap
hari senin dan rabu tepat pukul16:00 WITA Nanang mengikuti bimbingan belajar dengan mata
pelajaran MATEMATIKA, IPA dan IPS.

Nanang biasanya pergi ketempat bimbingan belajar di JILC di jl. Sultan alauddin no. 20
blok FF 208, mangasa, kec. tamalate, kota makassar Sulawesi selatan tidak sendirian melainkan
bersama teman-temannya, mereka yaitu Ashar, Suci dan Dila. Mereka berempat selalu pergi
menggunakan sepeda karena jarak antara rumah dan tempat bimbingan belajar tidak terlalu
jauh sekitar kurang lebih 2 km. Pada tanggal 10 april 2019 nanang ingin menghadiri acara
perpisahan ditempat bimbingan belajarnya pada pukul 13:00 wita karena dia diundang selaku
murid bimbel berprestasi yang nantinya akan menerima penghargaan pada acara tersebut dari
sinilah Idrus memikirkan cara untuk membunuh Nanang karena dia beranggapan disinilah
waktu yang tepat untuk memubunuhnya. Namun, karena cuaca pada hari itu sangat terik
dibangdingkan hari-hari sebelumnya nanang berhenti sejenak untuk membeli minuman pelepas
dahaga disebuah toko yang tidak jauh dari jalanan utama tepatnya di jl. Sultan Alauddin.
Setelah membeli minuman dia tergoda untuk membeli jajanan yang ada diseberang jalan
utama, ketika hendak membeli jajanan tersebut tiba-tiba, seorang pengendara motor melaju
sangat kencang dan menabrak nanang sehingga terlempar agak jauh dari jalanan utama.
Dimana si pegendara itu adalah Idrus yang merupakan ayah Dila. Pengendara yang menabrak
Nanang tersebut tidak mempedulikan apa yang terjadi dan terlihat terburu-buru sehingga tetap
melanjutkan perjalannanya. Tidak jauh dari lokasi kejadiaan ayah Ashar yang bernama pak
Idham sedang mengendarai mobil untuk mengantar ashar ke tempat acara perpisahan
bimbingan belajar, melihat langsung kejadian tersebut pak idham pun segera meminggirkan
mobilnya lalu turun menghampiri korban kecelakaan tersebut. Melihat korban kecelakaan
tersebut pak idham pun kaget karena korban kecelakaan adalah nanang teman dari Ashar anak
dari pak mifta.

Mendengar adanya sesuatu yang terjadi di luar toko Arief selaku pemilik toko, dan
penjual jajanan yang biasa disapa Budhe Rizkha dan pengendara lain yang melihat terkejut lalu
menghampiri Nanang yang tergeletak sekitar 10 meter dari tempat ditabrak lantas Ayah Azhar
membawanya ke RS terdekat agar nyawanya bisa tertolong dan salah satu pengendara lain
yang bernama Joshua mengejar si pengendara tersebut untuk bertanggung jawab atas
perbuatan yang dilakukan. Tetapi Joshua tidak sempat menangkapnya karena pelaku melaju
sangat cepat akan tetapi, dia sempat melihat ciri-ciri dan plat nomor kendaraan pelaku,
kemudian Joshua menyusul Pak Idham yang membawa Nanang ke RSUD Bahagia Makassar
yang dekat dari tempat kejadian perkara dan joshua memberi tahu ciri-ciri dan plat nomor
kendaraan dari pelaku tersebut kepada Pak Idham.

Saat nanang dimasukkan ke dalam UGD, pak idham segera menelfon orang tua Nanang
yaitu pak Mifta untuk memberitahukan peristiwa yang telah terjadi pada anaknya, mendengar
kabar kecelakaan yang menimpa anak mereka Miftha dan Savira bergegas ke rumah sakit untuk
melihat keadaan dan kondisi dari anaknya. Pak Idham dan Jushua menunggu orang tua Nanang
di depan ruangan UGD, sesampai di rumah sakit orang tua Nanang segera meminta kepada
pihak rumah sakit untuk memberikan yang terbaik guna kesembuhan anak sulung mereka,
setelah menemui pihak rumah sakit orang tua Nanang menemui Pak Idham dan Jushua, saat
mereka bertemu Jushua memberitahukan ciri-ciri postur tubuh dan plat nomor pelaku yang
sempat dia lihat, dan pihak rumah sakit menemui orang tua Nanang dan memberitahukan
kondisi Nanang yang sedang tidak sadarkan diri tetapi pihak rumah sakit menyuruh orang tua
tetap bersabar menunggu perkembangan Nanang, keesokan harinya dengan berat hati pihak
rumah sakit menyampaikan bahwa nyawa Nanang tidak dapat tertolong lagi karena cedera
berat pada kepala dan orang tua Nanang tidak terima atas kejadian dan kondisi yang menimpa
anak mereka. pada tanggal 11 April 2019 pak Miftah melaporkan kejadian tersebut ke
polrestabes Makassar saksi yang melihat si pelaku yaitu Jushua agar pengendara yang
menabrak anaknya dapat ditemukan dan di proses hukum seberat-seberatnya.

Merespon laporan yang telah diadukan pihak polrestabes Makassar bergerak cepat
untuk menemukan pelaku dengan cara melakukan penyelidikan juga penyidikan, dari hasil saksi
dan bukti yang ada, polrestabes menetapkan Idrus Abdullah alias Idrus sebagai tersangka, tepat
pukul 10:19 WITA tanggal 14 April 2019 Pak Miftha melapor ke polrestabes melihat pelaku
didapati sedang berada di sebuah instansi pemerintah yang sama dengan tempat Miftha
bekerja. Kemudian polrestabes menangkap pelaku dan membawa ke polrestabes untuk
dimintai keterangan serta mempertanggung jawabkan atas perbuatan yang telah dia perbuat.

Anda mungkin juga menyukai