PEMBAHASAN
Untuk mencari dy1 dan dy2 dengan memanfaatkan deret Taylor sampai turunan
pertama saja, sehingga persamaan (3) dan (4) menjadi:
Persamaan (1) dan (2) diketahui Y = F(x), maka persamaan (4) menjadi: Dy = GDx (8).
Persamaan (8) disebut rumus perambatan kesalahan sistematik. Sedangkan rumus
pada persamaan (7) sebagai linierisasi persamaan yang tidak linier, dengan rumus
matriks G (untuk dua nilai y (y1, y2) dan n nilai x) maka:
a1 a2 a3 … an (9)
G
b1 b2 b3 … bn
=
𝜕𝑦1 𝜕𝑦1 𝜕𝑦1 𝜕𝑦1
…
𝜕𝑥1 𝜕𝑥2 𝜕𝑥3 …
𝜕𝑥4
Contoh:
Empat persegi panjang diukur panjangnya 200 m dan lebar 100 m. Dari hitungan
diketahui bahwa panjang dan lebar ukuran tersebut kependekan 4 cm dan 2 cm.
Berapa nilai yang harus dikoreksikan terhadap luas dan keliling empat persegi
panjang:
Luas (L) = p x l
Keliling (K) = 2(p + l)
Akibat kesalahan sistematiknya
𝑑𝐿 1 𝑝 𝑑𝑝
Dy =( ) = GDx = ( )( )
𝑑𝐾 2 2 𝑑𝑙
m2
100 200 0,04 8
3.Dy = ( )( )=( )
2 2 0,02 0,12 m
Σxi
Σyi
Dari rata-rata dan ukuran tersebut, matriks kovarian x,y dapat diperoleh dengan
elemennya adalah :
Σ( x − x )2 Σdx
i i
Sx2 = = (13)
n −1 n −1
Σ( y − y i )2 Σdy i
S y2 = = (14)
n −1 n −1
Σ( x − xi )( y − yi ) Σ(dxi )(dyi )
Sxy2 = = (15)
n −1 n −1
Dalam hal ini:
xi = x − dxi
yi = y − dyi
Masing-masing nilai x dan y dapat digunkan untuk menghitung nilai u dan w, sehingga
diperoleh sejumlah n nilai u dan w, yaitu:
ui = a1 xi + a2 yi +a3 (16)
wi = b1 xi + b2 yi +b3 (17)
i nilainya dari 1 sampai dengan n dan a1 , a2 , a3 ,b1 ,b2 ,b3 adalah konstanta.
Nilai rata-rata U dan W dapat dihitung:
U = a1 X + a2Y + a3
W = b1 X + b2Y + b3
Hubungan antara nilai rata-rata U dan W dengan masing-masing nilai u dan w adalah
sebagai berikut:
ui = U − dui (20)
wi = W − dwi (21)
Σ(U − u i )2 Σdu i
2
Su = = (26)
n −1 n −1
Σ(W − w ) 2 Σdw
i i
(27)
2
Sw = =
n −1 n −1
Σ(dui )(dwi )
Σ(U − ui )(W − wi ) (28)
Suw2 = =
n −1 n −1
Apabila hanya diketahui nilai rata-rata X dan Y serta varian kovariannya, maka dari persamaan
(24) s.d. persamaan (28) diperoleh:
Σ(a1 dx +a2 dy )2
i
n −1
Su2 =
n −1
Su2 =
n −1
2 2 Σdxi dyi
2 2 Σdxi 2 Σdy
1
Su = a1 + a2 + 2a1a2
Dari persamaan (23) s.d. (25) dan (41) diperoleh: (39)
(40)
(42)
(43)
(44)
Persamaan (42) s.d. (44) adalah rumus perambatan kesalahan dengan memperhatikan adanya
korelasi antara X dan Y. Bila tidak ada korelasi antara X dan Y, berarti nilai kovarian X dan Y
tepat nol, maka rumusnya menjadi:
S 2 = a2 S 2 + a2 S 2 (45)
u 1 x 2 y
S 2 = b2 S 2 + b 2 S 2 (46)
w 1 x 2 y
uw 11 x 2 2y
Rumus umum perambatan kesalahan acak tanpa ada korelasi antar parameternya adalah:
S
XY SY
Bila U = aX + bY + cZ + ...
S
Bila diketahui: UW SW
a a
1
2 2
S S G=
Σ
X XY b b
XY = 2 1 2
(48)
(52)
(49)
(50)
(51)
Maka Rumus perambatan kesalahan acak tetap berlaku pada persamaan U dan W yang
persamaan tidak linier, pemecahannya dengan melinierkan persamaan tersebut menurut deret
(45) s.d. (47) Taylor sampai turunan pertama saja.
ditulis dalam
bentuk
matriks: Apabila:
U = F(X,Y,Z,...) (54)
ΣUW = GΣ XY G
WT = F(X,Y,Z,...) (53) (55)
Maka: