Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang
Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang
BARANG DAGANG
Nor Faridah
Dosen Pembimbing:
1
Santirianingrum Soebandhi, S.E., M.Com dan 2 Ariyani, SE., M.SA
ABSTRACT
1
1. PENDAHULUAN
persaingan dunia bisnis saat ini, perusahaan diwajibkan untuk selalu berfikir
dilakukan dengan baik serta tepat. PT. MKD Surabaya merupakan perusahaan
dagang dengan lima cabang outlet retail yang telah menerapkan sebuah
1
data yang tidak sama atas qty persediaan barang dagang outlet retail antara
cabang dan fisik, sehingga kesulitan dialami oleh kasir untuk menentukan
sinkron dengan fisiknya. Dari fenomena ini, kasir diwajibkan untuk melapor
kepada bagian admin gudang yang bertugas untuk memantau dan mencari
maupun lebih pada PT. MKD Surabaya yang akan mengakibatkan perusahaan
mengalami resiko kerugian, baik itu kerugian secara material ataupun waktu
2. TINJAUAN PUSTAKA
2
2.2 Sistem Pengendalian Internal
2.3 Persediaan
3
yang diperoleh organisasi dalam keadaan jadi dan kemudian akan dijual lagi
kegiatan produksi dan kegiatan penjualan atas kebutuhan barang dagang yang
1. Organisasi
b. Tim harus dibentuk dengan terdiri dari petugas selain fungsi akuntansi
a. Daftar hasil perhitungan persediaan harus ada otorisasi ketua tim stok
opname persediaan.
persediaan .
4
d. Penyesuaian atas kartu persediaan berdasarkan informasi (harga pokok
penghitungan fisik.
a. Penggunaan kartu stok opname dicetak dengan nomor yang urut dan
penggunaannya.
b. Secara independen stok opname dilakukan dua kali atas setiap item
pengecek.
c. Data dan kuantitas persediaan lain ada dalam bagian 2 dan bagian 3
yang disamakan oleh fungsi pemegang kartu stok opname sebelum data
yang tertulis dalam bagian 2 kartu stok opname dicatat dalam formulir
unsur karyawan adalah sangat penting. Berupa baiknya pemisahan tugas dan
terjadinya praktik sehat, semua itu tergantung dari manusianya. Berikut cara
yang bisa diterapkan untuk menyeleksi pegawai yang dapat berintegritas dan
kompeten:
5
a. Menyeleksi calon pegawai atas persyaratan yang kebutuhannya sesuai
bidangnya.
pekerjaannya.
Penelitian yang dilakukan Desti Kurnia Sari dan Rizal Effendi dengan
pada kartu persediaan dengan komputer hal ini karena petugas yang diberikan
6
dagang sudah baik, karena sudah terdapat pembagian tugas pada fungsi
dari penelitiannya ialah kurang adanya efektifitas yang kurang memadai atas
masih belum memadai karena belum adanya pemisahan tugas, hal ini juga
diakibatkan karena struktur organisasi UD. Tirta Yasa kurang efektif dalam
7
3.3 Sumber data dan Jenis data
kualitatif yang diteliti menurut Spradley objek ini dinamakan kondisi sosial,
c. Activity, kegiatan yang dilakukan subjek dalam kondisi sosial yang sedang
terjadi.
Dalam penelitian ini, data yang diginakan ialah data primer dan data
gudang serta kasir. Sedangkan data sekunder yang digunakan pada penelitian
ini ialah catatan dan dokumen mengenai struktur perusahaan dan standart
mengumpulkan data dari beberapa sumber yang berbeda, yaitu pada bagian
Pengumpulan data tersebut dilakukan dalam beberapa waktu dan situasi yang
bebeda, seperti pada waktu pagi hari ketika narasumber masih fresh, siang
hari ketika penelitian berlangsung dan sore hari pada ketika narasumber telah
8
menyelesaikan tugasnya, dengan menggabungkan hasil observasi, wawancara
yang ada pada masing-masing fungsi yang berkaitan seperti kartu stok, surat
data atau temuan dapat dikatakan valid bila tidak terdapat perbedaan antara
dinamis.
ini adalah pemeriksaan data dari berbagai sumber dengan beberapa cara, dan
berbagai waktu.
bidang penjualan alat-alat tulis kantor baik secara grosir maupun retail. Toko
9
alat tulis ini didirikan pada tahun 2004 dan pada tahun 2016 PT. MKD sudah
memiliki lima cabang outlet retail dengan satu kantor yang berpusat di daerah
perdagangan yang sangat cepat dan serba bersaing serta memiliki tujuan
Untuk menunjang kegiatan ini, PT. MKD juga menyediakan beberapa gudang
10
fungsi penyimpanan karena dianggap petugas tersebut lebih menguasai
dari dua orang yaitu fungsi penghitung dan pengecek saja. Dalam
berasal dari salah satu fungsi gudang dan fungsi akuntansi persediaan.
formulir ini digunakan hanya pada transaksi yang ada hubungannya dengan
disiplin dipakai pada setiap kali transaksi sehingga otorisasi ini jarang sekali
outlet, buku ini harus ditandatangani bagian pengiriman dan outlet penerima
pemasok tanpa adanya otorisasi terlebih dahulu dari pejabat yang lebih
jalan atau nota penjualan supplier sebagai bukti sudah diterima barang yang
11
dilengkapi dengan nama dan tanggal penerima. Namun tidak terdapat
dalam memberikan tanda tangan dan tanggal pada saat megubah data. Pada
PT. MKD dalam formulir hasil perhitungan fisik tidak ada tandatangan
ketua panitia, hanya ada nama petugas yang melakukan perhitungan fisik.
penyesuaian persediaan yang memuat harga pokok tiap jenis persediaan dan
formulir sudah bernomor urut tercetak, namun bagi transaksi yang sifatnya
barang yang tidak terdapat nomor urut tercetak, surat order pembelian hanya
dibuat berupa catatan memorial saja dan surat jalan yang dibuat secara
sudah dibuat dengan nomor urut tercetak. Pada PT.MKD admin penerimaan
barang tidak selalu memeriksa barang sampai pada memeriksa tiap jenis
12
formulir yang dicetak urut, panitian perhitungan diberikan wewenang untuk
kepada direktur bagi calon pegawai kantor dan wawancara langsung kepada
supervisor atau administrasi umum untuk calon SPG. PT. MKD juga
5.1 Kesimpulan
dan pembagian wewenang yang tegas dan jelas yaitu pemisahan yang
13
b. PT. MKD kurang memiliki prosedur otorisasi yang memadai
pertanggungjawabannya.
5.2 Saran
adalah:
14
1. Perusahaan sebaiknya memperbaiki struktur perusahaan yang
kecurangan yang bisa dilakukan oleh pegawai sehingga tidak akan ada
2. Kebijakan atas sistem otorisasi pada PT. MKD sudah tercantum pada
pegawai perusahaan.
15
kebijakan untuk pengadaan surat order kepada pemasok untuk fungsi
16