Anda di halaman 1dari 10

Dampak Positif Gunung berapi meletus :

Ketika gunung berapi meletus dan mengeluarkan Abu vulkanik, abu ini dapat menyuburkan tanah
pertanian di sekitarnya sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian penduduk. kita kethui banyak
orang tinggal di lereng gungung , bekerja sebagai petani dan perkebunan . Teh dan Kopi menjadi
komoditas utama .

Di daerah vulkanis memungkinkan banyak turun hujan melalui hujan orografis. Hal tersebut disebabkan
gunung merupakan daerah penangkap hujan yang baik,

Di daerah gunung api memungkinkan dibangun pembangkit tenaga listrik , yang berasal dari energi
panas yang berada di sekitar gunung berapi .

Banyak di temukan sumber air panas dan air makdani yang dapat dimanfaatkan untuk pariwisata.

Banyak terdapat aneka bahan tambang seperti belerang, logam, dan permata. yang dapat kita
manfaatkan sebagai jalan untuk mendaptkan hasil .

Namun kalo kita pahami ketika sudah terjadi gunung berapi akan menjadi sebuah wisata . itu adalah
Gejala pasca vulkanik merupakan objek wisata yang menarik.

Dampak Negatif Gunung berapi meletus :

Pada waktu gunung meletus puluhan ribu manusia dan ternak banyak yang menjadi korban,

Gas beracun yang dikeluarkan dari gunung api sangat membahayakan bagi manusia ketuka manusia
menghidup gas tersebut .

Awan panas yang di keluarkan gunung api dapat menewaskan makhluk dan tumbuh-tumbuhan.

Lahar dingin dan panas dapat merusak daerah yang dilalui nya menjadi rata dengan tanah .

Bom lapili dan pasir vulkanik dapat merusak rumah, jembatan, dan daerah pertanian.

Abu vulkanik yang bertaburan diangkasa dapat mengganggu penerbangan dan udara yang di hriup
manusia akan menjadi beracun .

a. Penanganan sebelum terjadi letusan

• Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada semua gunung berapi yang aktif

• Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunung
Berapi yang didukung dengan Peta Geologi gunung berapi
• Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung berapi

• Melakukan pembimbingan dan pemberian informasi gunung berapi

• Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia di gunung berapi

• Melakukan peningkatan sumberdaya manusia (SDM) dan pendukungnya seperti peningkatan sarana
san prasarana

b. Penanganan saat terjadi letusan

• Memebentuk tim gerak cepat

• Meningkatkan pemantauan dan pengamatan dengan didukung oleh penambahan peralatan yang
memadai

• Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan kebutuhan

• Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedur

c. Penanganan setelah terjadi letusan

• menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil letusan

• Mengidentifikasi daerah yang terancam bencana

• Mmemberikan saran penanggulangan bencana

• Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang

• Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak

• Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun

• Melanjutkan pemantauan secara berkesinambungan.

penyebab gunung meletus :

1. Peningkatan Kegempaan Vulkanik

Yang ditandai dengan terjadi aktivitas yang tidak biasa pada gunung berapi, misalnya frekuensi gempa
bumi meningkat yang mana dalam sehari bisa terjadi puluhan kali gempa tremor yang tercatat di alat
Seismograf. Selain itu terjadi peningkatan aktivitas Seismik dan kejadian vulkanis lainnya hal ini
disebabkan oleh pergerakan magma, hidrotermal yang berlangsung di dalam perut bumi.

Jika tanda tanda seperti diatas muncul dan terus berlangsung dalam beberapa waktu yang telah
ditentukan maka status gunung berapi dapat ditingkatkan menjadi level waspada. Pada level ini harus
dilakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar, melakukan penilaian bahaya dan potensi untuk naik
ke level selanjutnya dan kembali mengecek sarana serta pelaksanaan shift pemantauan yang harus terus
dilakukan.

2. Suhu Kawah Meningkat Secara Signifikan

Sebagai tanda bahwa magma telah naik dan mencapai lapisan kawah paling bawah sehingga secara
langsung akan mempengaruhi suhu kawah secara keseluruhan. Pada gunung dengan status normal,
volume magma tidak terlalu banyak terkumpul di daerah kawah sehingga menyebabkan suhu di sekitar
normal.

Naiknya magma tersebut bisa disebabkan oleh pergerakan tektonik pada lapisan bumi dibawah gunung
seperti gerakan lempeng sehingga meningkatkan tekanan pada dapur magma dan pada akhirnya
membuat magma terdorong ke atas hingga berada tepat dibawah kawah. Pada kondisi seperti ini,
banyak hewan hewan di sekitar gunung bermigrasi dan terlihat gelisah. Selain itu meningkatnya suhu
kawah juga membuat air tanah di sekitar gunung menjadi kering.

3. Terjadinya Deformasi Badan Gunung

Hal ini disebabkan oleh peningkatan gelombang magnet dan listrik sehingga menyebabkan perubahan
struktur lapisan batuan gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam sepeti dapur magma yang
volume-nya mengecil atau bisa juga saluran yang menghubungkan kawah dengan dapur magma menjadi
tersumbat akibat deformasi batuan penyusun gunung.

4. Lempeng lempeng Bumi Yang Saling Berdesakan

Hal ini menyebabkan tekanan besar menekan dan mendorong permukaan bumi sehingga menimbulkan
berbagai gejala tektonik, vulkanik dan meningkatkan aktivitas geologi gunung. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa lempeng merupakan bagian dari kerak bumi yang terus bergerak setiap
saat, dan daerah pengunungan merupakan zona dimana kedua lempeng saling bertemu, desakan
lempeng bisa juga menjadi penyebab perubahan struktur dalam gunung berapi.

5. Akibat Tekanan Yang Sangat Tinggi

Beberapa penyebab seperti yang dijelaskan pada point sebelumnya mendorong cairan magma untuk
bergerak ke atas masuk ke saluran kawah dan keluar. Jika sepanjang perjalanan magma menyusuri
saluran kawah terdapat sumbatan, bisa menimbulkan ledakan yang dikenal dengan letusan gunung
berapi. Semakin besar tekanan dan volume magma-nya maka semakin kuat ledakan yang akan terjadi.

Tanda tanda Gunung Berapi Akan Meletus

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan sejak lama, baik oleh tenaga ahli ataupun oleh
masyarakat awam, dapat disimpulkan sebelum terjadi letusan gunung kerapkali dijumpai tanda atau ciri
ciri yang sangat spesifik yang mana tingkat keakuratan-nya cukup tinggi.

Berikut adalah tanda ciri ciri gunung api akan meletus yang sering terjadi disekitar gunung :
a. Suhu Disekitar Gunung Meningkat – Terutama dapat dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di lereng
ataupun kaki gunung. Penyebabnya karena aktivitas magma semakin meningkat sehingga berkumpul di
dekat permukaan bumi, sehingga suhu panas dari magma tersebut merambat hingga
mempengaruhi lapisan tanah ada ada diseluruh badan gunung. Kesimpulan-nya jarak antara magma
dengan permukaan bumi lebih dekat dari biasanya.

b. Mata Air Mengering – Tanda ini sebenarnya masih berkaitan dengan point sebelumnya, karena
magma terdorong keatas sehingga jarak antara magma dan lapisan tanah menjadi lebih dekat, akibatnya
air tanah menguap dan kering, karena pada lapisan tertentu didalam tanah suhu menjadi sangat panas
sehingga mengeringkan sumber mata air.

c. Tumbuhan Sekitar Gunung Layu – Karena panasnya suhu didalam tanah meningkat secara signifikan
maka banyak tumbuhan layu. Efeknya lebih parah daripada layu karena musim kemarau. Saat magma
terkumpul tepat dibalik gunung, ada salah satu lokasi yang dimana magma dapat bergerak ke atas dekat
dengan lapisan tanah. Itulah kenapa tumbuhan layu dan mati hanya terjadi pada titik tertentu saja
sebelum gunung meletus dan dapat menjadi penyebab pemanasan global dikarenakan panasnya suhu.

d. Hewan Liar Turun Gunung – Salah satu tanda yang sering dijumpai penduduk adalah banyak binatang
atau hewan liar yang sebelumnya jarang terlihat turun ke pemukiman penduduk yang berada di kaki
gunung. Hal ini terjadi karena hewan merasa tidak nyaman dengan peningkatan suhu yang terjadi di
dekat puncak gunung tempat habitat asli mereka.

e. Sering Terdengar Suara Gemuruh – Kejadian ini menandakan terjadinya peningkatan aktivitas magma
di perut gunung selain itu sebagai bukti bahwa tekanan semakin tinggi sehingga tak jarang suara
gemuruh disertai oleh keluarnya gas dan debu vulkanik. Intesitas suara gemuruh tergantung dari status
gunung saat itu, jika sudah berstatus siaga tentu saja akan terdengar lebih sering daripada saat berstatus
waspada.

Dampak Letusan Gunung Berapi

Setiap bencana alam pasti membawa dampak tersendiri yang dirasakan oleh penduduk yang berada
disekitar bencana. Biasanya bencana alam identik dengan dampak negatif namun tidak demikian terjadi
pada letusan gunung berapi yang justru membawa dampak positif disamping terdapat juga efek
negatifnya.

Berikut ini adalah dampak letusan gunung berapi baik yang positif maupun negatif :

a. Dampak Negatif

Berikut adalah penjelasan mengenai dampak negatif mengenai letusan gunung berapi :

Asap dan debu yang banyak keluar saat sebelum ataupun sesudah letusan dapat menyebabkan ISPA
bagi masyarakat yang tinggal didekat lokasi bencana.
Dengan meletusnya gunung berapi, maka otomatis segala aktivitas penduduk menjadi lumpuh sehingga
ekonomi tidak berjalan dengan semestinya

Lava dan Lahar akan merusak semua yang dilaluinya seperti hutan, sungai, lahan pertanian maupun
pemukiman penduduk.

Karena lahar merusak hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem hayati wilayah tersebut.

Terjadinya pencemaran udara karena saat terjadi letusan, gunung berapi mengeluarkan debu dan gas
gas beracun yang mengandung Sulfur dioksida, Hidrogen sulfida, Nitrogen dioksida.

Menganggu Parawisata yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum terjadinya bencana
menjadi tujuan destinasi wisata. Dengan letusan gunung berapi, beberapa lokasi wisata ditutup sehingga
menghambat laju ekonomi.

b. Dampak Positif

Berikut adalah penjelasan mengenai dampak positif pada letusan gunung berapi :

Saat terjadi letusan, banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan gunung yang mana dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bagunan.

Besarnya volume material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata membawa berkah tersendiri
bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru yakni sebagai penambang pasir.

Tanah tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur, tentu saja hal ini sangat
menguntungkan para petani dimana mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli pupuk.

Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air makdani yaitu mata air yang kaya dengan kandungan
mineral.

Selain itu muncul pula sumber air panas/ geyser baru secara bertahap dan periodik, hal ini tentu saja
dapat dimanfaatkan masyarak at untuk kesehatan kulit.

Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi sangat potensial untuk dijadikan pembangkit
listrik tenaga panas bumi yang tentu saja bernilai ekonomis.

Pengertian Gunung Meletus

Gunung Meletus.

Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas
yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang
membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa
membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan
harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim
di bumi ini. Hasil letusan gunung berapi berupa:
Gas Vulkanik

Lava dan Aliran Pasir serta Batu Panas

Lahar

Abu Letusan

Awan Panas (Piroklastik)

Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi yang dikeluarkan antara
lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen Sulfida (H2S), sulfurdioksida(SO2) dan
nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia.

Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung
berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada
sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya.

Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng gunung berapi. Lahar
adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung
sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung
berapi yang memiliki danau kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material
letusan, sedangkan lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar
puncaknya.

Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin dampaknya bisa
dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Dampak abu letusan permasalahan pernafasan, kesulitan
penglihatan, pencemaran sumber air bersih, menyebabkan badai listrik, mengganggu kerja mesin dan
kendaraan bermotor, merusak atap, merusak ladang, merusak infrastruktur tubuh.

Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas jatuhan. Awan
panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir Turun dan akhirnya
mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari
material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km/jam. Awan
panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh
kekuatan letusan yang besar. Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang
halus akan jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena pengaruh hembusan
angin. Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala,
lengan, leher atau kaki dan juga menyebabkan sesak sampai tidak bernafas.

Tips Menghadapi Letusan Gunung Merapi

SEBELUM LETUSAN:
Cari tahu tentang system pengamanan di komunitas daerah masing-masing serta bagan alur keadaan
darurat

Waspadai mengenai bahaya yang menyertai letusan gunungapi yaitu :


- Lahar dan banjir bandang
- Longsor dan hujan batu (material gunung api)
- Gempa bumi
- Hujan abu dan hujan asam
- Tsunami

Lakukan rencana evakuasi


- Apabila anda tinggal di daerah rawan bencana gunung api,
harus ingat route mana yang aman untuk dilalui.
- Bentuk komunitas bahaya bencana gunungapi
- Apabila anggota keluarga tidak berkumpul ketika terjadi letusan (misalnya yang
dewasa sedang bekerja dan anak-anak sedang sekolah) usahakan untuk berkumpul
dalam keluarga jangan terpisah.
- Mintalah keluarga yang tinggal berjauhan untuk saling mengontak sebagai ‘hubungan
keluarga’ sebab sehabis terjadi bencana biasanya lebih mudah untuk kontak jarak jauh.
Tiap anggota keluarga usahakan untuk mengetahui nama, alamat dan nomor telepon
anggota keluarga yang lain.

Buatlah persediaan perlengkapan darurat seperti :


- Batere/ senter dan extra batu batere
- Obat-obatan untuk pertolongan pertama
- Makanan dan air minum untuk keadaan darurat.
- Pembuka kaleng
- Masker debu
- Sepatu
- Pakailah kacamata dan gunakan masker apabila terjadi hujan abu.

Hubungi pihak-pihak yang berwenang mengenai penanggulangan bencana.

Walaupun tampaknya lebih aman untuk tinggal di dalam rumah sampai gunungapi berhenti meletus,
tapi apabila anda tinggal di daerah rawan bahaya gunungapi akan sangat berbahaya. Patuhi instruksi
yang berwenang dan lakukan secepatnya.

SELAMA LETUSAN:

Ikuti perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang.

Hindari melewati searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung yang
sedang meletus.
Apabila terjebak di dalam ruangan/ rumah :
- Tutup seluruh jendela, pintu-pintu masuk dan lubang /keran
- Letakkan seluruh mesin ke dalam garasi atau tempat yang tertutup.
- Bawa binatang atau hewan peliharaan lainnya ke dalam ruang yang terlindung

Apabila berada di ruang terbuka:


- Cari ruang perlindungan .
- Apabila terjadi hujan batu, lindungi kepala dengan posisi melingkar seperti bola.
- Apabila terjebak dekat suatu aliran, hati-hati terhadap adanya aliran lahar.Cari tempat
yang lebih tinggi terutama
- Lindungi diri anda dari hujan
- Kenakan pakaian kemeja lengan panjang dan celana
- Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda
- Gunakan masker debu atau gunakan kain/ sapu tangan untuk melindungi pernapasan
anda
- Matikan mesin mobil atau kendaraan lainnya kalau mendengar adanya aliran lahar

Hindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah/ lembaga yang berwenang/lihat peta
daerah bahaya gunung api

Akibat letusan gunungapi bisa dirasakan berkilo meter jauhnya dari gunung api yang sedang meletus.
Aliran lahar dan banjir bandang, kebakaran hutan bahkan aliran awan panas yang mematikan dapat
mengenai anda yang bahkan tidak melihat ketika gunung api meletus. Hindari lembah-lembah sungai
dan daerah yang rendah. Mencoba mendekati gunung api yang sedang meletus merupakan ide yang
dapat membawa maut.

Apabila anda melihat permukaan aliran air sungai naik cepat-cepat cari daerah yang lebih tinggi. Apabila
aliran lahar melewati jembatan jauhi jembatan tersebut. Aliran lahar memiliki daya kekuatan yang besar ,
membentuk aliran yang mengandung lumpur dan bahan gunung api lainnya yang dapat bergerak
dengan kecepatan 30-60 kilometer perjam. Awan panas yang mengandung debu gunungapi dapat
membakar tumbuhan yang dilaluinya dengan amat cepat. Dengarkan berita dari radio atau televisi
mengenai situasi terakhir bahaya letusan gunung api.

PASCA LETUSAN:

Apabila mungkin, hindari daerah-daerah zona hujan abu.

Apabila berada di luar ruangan:


- Tutup mulut dan hidung anda. Debu gunungapi dapat mengiritasi system pernapasan
anda.
- Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda.
- Lindungi kulit anda dari iritasi akibat debu gunungapi.
- Bersihkan atap dari hujan debu gunungapi
- Hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat mengakibatkan runtuhnya atap bangunan.
Hati-hati ketika bekerja di atap bangunan rumah.

Hindari mengendarai kendaraan di daerah hujan abu yang lebat.

Mengendarai kendaraan mengakibatkan debu tersedot dan dapat merusak mesin kendaraan tersebut.

Apabila anda punya penyakit pernapasan, hindari sedapat mungkin kontak dengan debu gunung api.

Tinggallah di dalam rumah sampai keadaan dinyatakan aman di luar rumah.

Ingat untuk membantu tetangga yang mungkin membutuhkan pertolongan seperti orang tua, orang
yang cacat fisik, anak-anak yang tidak memiliki orang tua dan sebagainya.

Tingkatan status gunung berapi di Indonesia menurut Badan Geologi Kementerian ESDM

Status Makna Tindakan

Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang Wilayah yang terancam bahaya
meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan direkomendasikan untuk
bencana dikosongkan
AWAS
Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap Koordinasi dilakukan secara harian

Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam Piket penuh

Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke Sosialisasi di wilayah terancam


arah letusan atau menimbulkan bencana
Penyiapan sarana darurat
Peningkatan intensif kegiatan seismik
Koordinasi harian
SIAGA Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat
segera berlanjut ke letusan atau menuju pada Piket penuh
keadaan yang dapat menimbulkan bencana

Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi


dalam waktu 2 minggu

Ada aktivitas apa pun bentuknya Penyuluhan/sosialisasi

Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal Penilaian bahaya


WASPADA
Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis Pengecekan sarana
lainnya
Pelaksanaan piket terbatas
Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh
aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal

Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma Pengamatan rutin


NORMAL
Level aktivitas dasar Survei dan penyelidikan

Anda mungkin juga menyukai