Anda di halaman 1dari 5

TOTAL DISSOLVED SOLIDS (TDS) METER DENGAN KONTROLER ATMEGA16

SIDIK BONDAN PERMADI


Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan
manusia dan digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan sehari-hari, termasuk
kegiatan pertanian, perikanan, peternakan, industri, pertambangan, rekreasi,
olahraga dan sebagainya. Dewasa ini, masalah utama sumber daya air meliputi
kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan manusia yang terus
meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik terus menurun khususnya
untuk air minum. Sebagai sumber air minum masyarakat, air harus memenuhi
beberapa aspek yang meliputi kuantitas, kualitas dan kontinuitas (WHO, 2004).

Menurut Athena dkk (2004) ditinjau dari segi kualitas, air bersih yang
digunakan harus memenuhi syarat secara fisik, kimia, dan mikrobiologi. Menurut
Sutrisno dan Suciastuti (2002), persyaratan secara fisik meliputi air harus jernih,
tidak berwarna, tidak berasa/tawar, tidak berbau, temperatur normal dan tidak
mengandung zat padatan (dinyatakan dengan TSS dan TDS). Persyaratan secara
kimia meliputi derajat keasaman, kandungan oksigen, bahan organik (dinyatakan
dengan BOD, COD, dan TOC), mineral atau logam, nutrien/hara, kesadahan dan
sebagainya (Kusnaedi, 2002). Adapun Penilaian kualitas perairan secara biologi
dapat menggunakan organisme sebagai indikator (Sutjianto, 2003).

Salah satu pengukuran yang dapat dilakukan untuk mengetahui baku mutu
air adalah melalui pengukuran kandungan zat padatan TDS (Total Dissolve Solid).
Total Dissolve Solid (TDS) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun
anorganik) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah zat
terlarut dalam part per million (ppm) atau sama dengan milligram per liter
(mg/L). Umumnya berdasarkan definisi diatas seharusnya zat yang terlarut dalam
air (larutan) harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 micrometer (2×10 -

1
TOTAL DISSOLVED SOLIDS (TDS) METER DENGAN KONTROLER ATMEGA16
SIDIK BONDAN PERMADI 2
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

6
meter). Aplikasi yang umum digunakan adalah untuk mengukur kualitas cairan
pada pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, pembuatan
air mineral, dan lain-lain (Misnani, 2010).

Total padatan terlarut dapat pula merupakan konsentrasi jumlah ion kation
(bermuatan positif) dan anion (bermuatan negatif) di dalam air. Analisa total
padatan terlarut merupakan pengukuran kualitatif dari jumlah ion terlarut, tetapi
tidak menjelaskan pada sifat atau hubungan ion. Selain itu, pengujian tidak
memberikan wawasan dalam masalah kualitas air yang spesifik. Oleh karena itu,
analisa total padatan terlarut digunakan sebagai uji indikator untuk menentukan
kualitas umum dari air. Sumber padatan terlarut total dapat mencakup semua
kation dan anion terlarut (Oram, B.,2010).

Sumber utama untuk TDS dalam perairan adalah limpahan dari pertanian,
limbah rumah tangga, dan industri. Unsur kimia yang paling umum adalah
kalsium, fosfat, nitrat, natrium, kalium dan klorida. Bahan kimia dapat berupa
kation, anion, molekul atau aglomerasi dari ribuan molekul. Kandungan TDS
yang berbahaya adalah pestisida yang timbul dari aliran permukaan. Beberapa
padatan total terlarut alami berasal dari pelapukan dan pelarutan batu dan tanah
(Anonymous, 2010). Batas ambang dari TDS yang diperbolehkan di sungai adalah
1000mg/L. Peningkatan padatan terlarut dapat membunuh ikan secara langsung,
meningkatkan penyakit dan menurunkan tingkat pertumbuhan ikan serta
perubahan tingkah laku dan penurunan reproduksi ikan. Selain itu, kuantitas
makanan alami ikan akan semakin berkurang (Alabaster dan Lloyd ,1982).

Berdasarkan penjelasan di atas atau dilihat dari segi kesehatan lingkungan,


penulis membuat alat ukur TDS meter yang sederhana dan efisien guna membantu
dalam pertanian, perikanan serta dalam produksi rumah tangga bisa mengkontrol
air bersih, air kolam serta hasil limbah dari produksi mereka dengan mudah dan
mandiri. Dari segi ekonomi dan bisnis, penulis membuat TDS meter karena
selama ini TDS meter yang digunakan dalam balai laboratorium kesehatan tempat
menganalisa perairan masih menggunakan alat ukur dari luar negeri atau bisa
TOTAL DISSOLVED SOLIDS (TDS) METER DENGAN KONTROLER ATMEGA16
SIDIK BONDAN PERMADI 3
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

disebut masih import. Sedangkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014


menjelaskan tentang Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam Rangka
Menghadapi Masyarakat Ekonomi Association of southeast Asian Nastions.
Dengan demikian, penulis berinisiatif untuk membuat alat ukur TDS meter
sederhana dengan memperhitungkan efisiensi yang nantinya harapan penulis
dapat dipasarkan dalam negeri maupun luar negeri.

Dilihat dari segi pendidikan, menurut Badan Standar Nasional Pendidikan


(BSNP, 2006), SMA/MA/Madrasah Aliyah (SMA/MA0 harus memiliki sarana:
perabot, peralatan pendidikan, media, bahan habis pakai dan perlengkapan
lainnya; serta prasarana laboratorium. Sehingga penulis berharap dengan adanya
TDS meter sederhana dapat membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran di
sekolah sebagaimana dijelaskan Dirjen Dikdasmen Depdikbud (1999) yaitu
sebagai sumber belajar, metode pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara kerja TDS meter?
2. Seperti apa baku mutu air berdasarkan parameter TDS?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat salah satu alat pengukuran
yang dapat dilakukan untuk mengetahui salah satu parameter baku mutu air yaitu
TDS meter yang digunakan untuk mengukur zat terlarut baik zat organik maupun
anorganik yang terdapat pada sebuah larutan atau sample berupa zat cair.

1.4 Manfaat Perancangan Alat


Bentuk aplikasi dari alat ukur TDS meter yang dirancang adalah dapat
digunakan sebagai pengganti alat ukur TDS import yang digunakan di
laboratorium-laboratorium dengan keunggulan lebih ekonomis, serta dapat
membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah.
TOTAL DISSOLVED SOLIDS (TDS) METER DENGAN KONTROLER ATMEGA16
SIDIK BONDAN PERMADI 4
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

1.5 Batasan Masalah


Dalam perancangan dan pembuatan alat ukur ini terdapat beberapa batasan
penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Sensor TDS yang digunakan elektroda stainless steel
2. Sensor suhu menggunakan LM35
3. Hanya menggunakan 3 sampel sebagai pembanding dengan alat Senso
Direct Con 200, yaitu aquades, KCl dan limbah kode 18412.
4. Dalam hal ini, baku mutu yang digunakan adalah dari Peraturan
Pemerintah, PERMENKES, PERMENLH, PERGUB DIY, BSNI dan
WHO.
5. Sensor suhu hanya sebagai penunjuk apakah suhu sampel sudah dalam
keadaan suhu ruang.
1.6 Metodelogi Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian dan penulisan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Mempelajari dan mengambil data-data dari pengetahuan pustaka,
pengetahuan kuliah, serta mengkaji referensi berupa buku, majalah, jurnal,
artikel-artikel dari internet yang kemudian dianalisis dan ditulis secara
sistematis menjadi sebuah bahan penelitian.
2. Konsultasi dan Diskusi
Melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing serta berdiskusi
dengan orang yang mengerti bidang elektronika untuk mendapatkan saran
serta masukan yang bermanfaat dalam tugas akhir ini.
3. Pengumpulan bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan tugas akhir ini
diantaranya adalah sensor konduktivitas/TDS, sensor suhu, mikrokontroler
ATMega16A, dan lain – lain.
4. Perancangan Sistem
 Membuat rangkaian sistem minimum dengan mikrokontroler
ATMega16A
TOTAL DISSOLVED SOLIDS (TDS) METER DENGAN KONTROLER ATMEGA16
SIDIK BONDAN PERMADI 5
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

 Membuat rangkaian power supply


 Membuat program untuk mengolah hasil pembacaan dan
ditampilkan ke LCD.
5. Implementasi dan Pengujian
 Menyusun rangkaian yang telah dibuat menjadi satu
 Menguji sensor konduktivitas/TDS di laboratorium
 Menguji alat di laboratorium
6. Menganalisa data hasil pengujian alat
Data didapat dari pengecekan alat dengan mengambil data sesuai
data sesungguhnya sehingga data dapat dianalisa dengan benar.
7. Pembahasan
Pembahasan dilakukan dengan membahas hasil penelitian yang di
dapat dari pengujian yang telah dilakukan sebelumnya.

1.7 SistematikaPenulisan

Laporan penelitian tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai


berikut :
 BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang dan permasalahan, rumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
 BAB II : LANDASAN TEORI
Memuat tentang landasan teori setiap komponen yang menunjang
dalam pembuatan dan pembahasan tugas akhir.
 BAB III : METEDOLOGI PENELITIAN
Meliputi metode, bahan alat, perancangan dan pengambilan data
penelitian.
 BAB IV : HASIL DAN ANALISA
Meliputi hasil penelitian dan pembahasan.
 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Meliputi kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai