Anda di halaman 1dari 8

SMF & Laboratorium Ilmu THT MAKALAH

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda


Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

CIPROFLOXCACIN
Disusun sebagai Salah Satu Tugas Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu THT

Siti Aminah (1810029034)

Pembimbing:
dr. Soehartono, Sp.THT-KL

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2019
BAB I

PENDAHULUAN

Golongan Fluorokuinolon adalah antibiotik yang sangat aktif, memiliki spektrum luas dan

banyak digunakan baik pada manusia maupun hewan.7 Fluorokuinolon memiliki kelebihan karena

dapat melawan berbagai jenis patogen multiresisten disebabkan cara kerjanya yang melalui target

– target yang berbeda dari golongan antimikroba lain. Mekanisme resistensi fluorokuinolon juga

tidak seperti kebanyakan mekanisme resistensi dari antibiotik lain, yaitu tidak melalui plasmid atau

integron.8

Saat ini, fluorokuinolon semakin banyak digunakan untuk terapi empiris disebabkan

resistensi terhadap antimikroba empiris yang biasa dipakai.7,8 Siprofloksasin, yang pertama kali

diperkenalkan pada tahun 1987 merupakan golongan fluorokuinolon yang paling banyak

digunakan. Siprofloksasin memiliki spektrum lebih luas terhadap bakteri gram negatif daripada

kuinolon generasi pertama, namun aktivitasnya terhadap gram positif lebih lemah, terutama

terhadap Streptococcus pneumoniae.6

Fenomena lain, yaitu kian gencarnya peresepan siprofloksasin untuk mengobati infeksi

saluran nafas atas yang didapat dari komunitas walaupun siprofloksasin memiliki aktivitas sangat

lemah terhadap Streptococcus pneumoniae.5,6 Di Inggris dilaporkan dua kasus infeksi pneumokok

sistemik yang mengancam nyawa, dimana infeksi tersebut berasal dari saluran nafas atas dan

sebelumnya fluorokuinolon telah diresepkan sebagai terapi antibiotik empiris.5


BAB II

PEMBAHASAN

A. Rumus Kimia

Antibiotik fluorokuinolon (kuinolon) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960.

Kuinolon yang pertama, yaitu asam nalidiksat memiliki keterbatasan oleh karena aktivitas intrinsik

yang rendah dan cepatnya terjadi resistensi. Penambahan fluor pada molekul kuinolon

menghasilkan fluorokuinolon - pertama kali diperkenalkan sebagai siprofloksasin pada 1987 –

yang memiliki spektrum lebih luas terhadap bakteri gram negatif, namun aktivitas terhadap gram

positif lemah, terutama terhadap Streptococcus pneumoniae.4

Siprofloksasin hidroklorida dibuat dalam bentuk tablet dan suspensi, merupakan

antimikroba sintetik berspektrum luas. Nama kimianya adalah garam monohidroklorida

monohidrat dari 1-siklopropil-6-fluoro-1, 2-dihidro-4-oksi-7-(1-piperazinil)-3-asam

kuinolinkarboksilat., dengan berat molekul 385,8 . Formula empirisnya adalah

C17H18FN3O3●HCl●H2O. Struktur kimia siprofloksasin adalah sebagai berikut :9

Gambar 1. Struktur kimia siprofloksasin

B. Farmakodinamik

Mekanisme Kerja. Ciprofloxacin bekerja pada DNA gyrase dan topoisomerase IV bakteri.

Pada banyak bakteri gram-positif (seperti S.aureus), topoisomerase IV merupakan aktivitas utama

yang dihambat oleh ciprofloxacin. Sebaliknya, pada banyak bakteri gram-negatif (seperti E.coli),

target utama ciprofloxacin adalah DNA gyrase. Kedua untai DNA heliks ganda harus dipisahkan

untuk memungkinkan terjadinya replikasi atau transkripsi DNA. Namun, pemisahan kedua untai
tersebut menyebabkan terjadinya supercoiling (pembentukan gulungan DNA) positif yang

berlebihan (“overwinding”) pada DNA tersebut didepan titik pemisahan. Untuk mengatasi

rintangan mekanis ini, enzim DNA gyrase bakteri bertanggung jawab untuk melakukan pengenalan

supercoiling negatif yang kontinu ke dalam DNA. Ini adalah reaksi tergantung-ATP yang

memerlukan pemotongan pada kedua untai DNA untuk membuka lintasan bagi satu segmen DNA

melewati celah tersebut; celah tersebut kemudian akan tertutup kembali.3

DNA gyrase E.coli tersusun atas dua subunit A 105.000 dalton yang dikode oleh gen gyrA

dan dua subunit B 95.000 dalton yang dikodekan oleh gen gyrB. Subunit A, yang membawafungsi

pemotong-untai pada gyrase, merupakan tempat kerja ciprofloxacin. Obat ini menghambat

terjadinya supercoiling DNA yang diperantarai oleh gyrase pada konsentrasi yang berkaitan erat

dengan konsentrasi yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Mutasi pada gen

pengode polipeptida subunit A dapat mengakibatkan resistensi terhadap obat ini.3

Topoisomerase IV juga tersusun atas empat subunit yang dikodekan oleh gen parC dan pare

pada E.coli. Topoisomerase IV memisahkan sambungsilang (katanase) molekul DNA turunan yang

merupakan produk replikasi DNA. Sel-sel eukariot tidak mengandung DNA gyrase. Namun, sel

ini memiliki topoisomerase DNA tipe II yang serupa secar konseptual dan mekanistik, yang dapat

menghilangkan superkoil positif DNA eukariot untuk mencegahnya dari kekusutan selama

replikasi. Senyawa ciprofloxacin menghambat topoisomerase tipe II eukariot hanya pada

konsentrasi yang sangat tinggi.3

C. Farmakokinetik

Absorpsi siprofloksasin oral diserap dengan baik melalui saluran cerna. Bioavailabilitas

absolut adalah sekitar 70%, tanpa kehilangan yang bermakna dari metabolisme fase pertama.

Berikut ini adalah konsentrasi serum maksimal dan area di bawah kurva (area under the curve,

AUC) dari siprofloksasin yang diberikan pada dosis 250 ~ 1000 mg.9
Konsentrasi serum maksimal dicapai 1 sampai 2 jam setelah dosis oral. Konsentrasi rata-

rata 12 jam setelah dosis 250, 500 dan 750 mg adalah 0,1; 0,2 dan 0,4 mg/mL.9

Distribusi ikatan siprofloksasin terhadap protein serum adalah 20-40% sehingga tidak

cukup untuk menyebabkan interaksi ikatan protein yang bermakna dengan obat lain. Setelah

administrasi oral, siprofloksasin didistribusikan ke seluruh tubuh. Konsentrasi jaringan seringkali

melebihi konsentrasi serum, terutama di jaringan genital, termasuk prostat. Siprofloksasin

ditemukan dalam bentuk aktif di saliva, sekret nasal dan bronkus, mukosa sinus, sputum cairan

gelembung kulit, limfe, cairan peritoneal, empedu dan jaringan prostat.14,15 Siprofloksasin juga

dideteksi di paru-paru, kulit, jaringan lemak, otot, kartilago dan tulang. Obat ini berdifusi ke cairan

serebro spinal, namun konsentrasi di CSS adalah kurang dari 10% konsentrasi serum puncak.

Siprofloksasin juga ditemukan pada konsentrasi rendah di aqueous humor dan vitreus humor.

Empat metabolit siprofloksasin yang memiliki aktivitas antimikrobial yang lebih rendah dari

siprofloksasin bentuk asli telah diidentifikasi di urin manusia sebesar 15% dari dosis oral.3,9

Ekskresi Waktu paruh eliminasi serum pada subjek dengan fungsi ginjal normal adalah

sekitar 4 jam. Sebesar 40-50% dari dosis yang diminum akan diekskresikan melalui urin dalam

bentuk awal sebagai obat yang belum diubah. Ekskresi siprofloksasin melalui urin akan lengkap

setelah 24 jam . Dalam urin semua fluorokuinolon mencapai kadar yang melampaui konsentrasi

hambat minimal (KHM) untuk kebanyakan kuman patogen selama minimal 12 jam.3,9 Klirens

ginjal dari siprofloksasin, yaitu sekitar 300 mL/menit, melebihi laju filtrasi glomerulus yang

sebesar 120 mL/menit. Oleh karena itu, sekresi tubular aktif memainkan peran penting dalam
eliminasi obat ini. Pemberian siprofloksasin bersama probenesid berakibat pada penurunan 50%

klirens renal siprofloksasin dan peningkatan 50% pada konsentrasi sistemik.3

D. Interaksi Obat

Siprofloksasin sediaan tablet bila diberikan bersama makanan, akan mengalami terjadi

keterlambatan absorpsi, sehingga konsentrasi puncak baru akan dicapai 2 jam setelah pemberian.

Pada siprofloksasin sediaan suspensi, tidak terjadi keterlambatan absorpsi bila diberikan bersama

makanan sehingga konsentrasi puncak dicapai dalam 1 jam. Bila diberikan bersama dengan antasid

yang mengandung magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida dapat mengurangi

bioavailabilitas siprofloksasin secara bermakna.2

E. Spektrum Antibakteri Siprofloksasin

Siprofloksasin bersifat bakterisid, terutama aktif terhadap bakteri gram negatif dan

memiliki aktivitas lemah terhadap gram positif.3


F. Farmasi Umum

 Dosis1
ANAK-ANAK:
Oral:
o Infeksi saluran urin atau pyelofritis: anak 1-17 tahun: 20-30 mg/kg/hari
terbagi dalam 2 dosis terpisah (setiap 12 jam) untuk 10-21 hari. Maksimal
1.5 g/hari.
Injeksi:
o infeksi saluran urin komplikasi pada anak 5-17 tahun: 6-10 mg/kg setiap 8
jam untuk 10-21 hari (maksimum 400 mg/dosis)
DOSIS DEWASA:
Oral:
 Untuk infeksi saluran kemih :
o Ringan sampai sedang : 2 x 250 mg sehari
o Berat : 2 x 500 mg sehari
o Untuk gonore akut cukup pemberian dosis tunggal 250 mg sehari
 Untuk infeksi saluran cerna :
o Ringan / sedang / berat : 2 x 250 mg sehari
 Untuk infeksi saluran nafas, tulang dan sendi kulit dan jaringan lunak :
o Ringan sampai sedang : 2 x 500 mg sehari
o Berat : 2 x 750 mg sehari
o Untuk mendapatkan kadar yang adekuat pada osteomielitis maka
pemberian tidak boleh kurang dari2 x 750 mg sehari
o Dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal : Bila bersihan
kreatinin kurang dari 20 ml/menit maka dosis normal yang
dianjurkan harus diberikan sehari sekali atau dikurangi separuh bila
diberikan 2 x sehari.
Lamanya pengobatan tergantung dari beratnya penyakit.
Untuk infeksi akut selama 5-10 hari biasanya pengobatan selanjutnya paling sedikit
3 hari sesudah gejala klinik hilang.1
Daftar Pustaka

1. Anonim. (2017). MIMS Petunjuk Konsultasi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
2. FDA. (2009). The Human Health Impact of Fluoroquinolone-Resistant Campylobacter.
3. Hardman, J., & Limbird, L. (2012). Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
4. Hooper, D. (2001). Emerging Mechanism of Fluoroquinolone Resistance. Emerging
Infectious Disease.
5. Korner, J., Reeves, S., & MacGowan, P. (2004). Lesson of the Week: Dangers of Oral
fluoroquinolon treatment in community acquired upper respiratory tract infections. BMJ.
6. Legg, J., & Bint, A. (1999). Will pneumococci put quinolones in their place? Journal of
Antimicrobial Chemotherapy.
7. Piddock, L. (1998). Fluoroquinolone Resistance. BMJ.
8. Scheld, W. (2003). Maintaining Fluoroquinolon Class Efficacy: Review of Influencing
Factors. Emerging Infectious Disease.
9. Setiabudi, R. (2000). Antimikroba Lain. Dalam: Ganiswara SG. Farmakologi dan Terapi.
Jakarta: Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai