Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ETIKA LINGKUNGAN
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Amnawaty, S.H., M.H
DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Etika
Lingkungan", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi
kita untuk mempelajarinya.
Melalui kata pengantar ini saya lebih dahulu meminta maaf dan memohon
memaklumi bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya
buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini sehingga
dapat memberikan manfaat.
DAFTAR ISI
1
KATAPENGANTAR............................................................................................
1
DAFTAR
ISI.........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................3
1.2 Perumusan masalah......................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................3
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika Lingkungan.........................................................................4
2.2 Unsur-Unsur Etika Lingkungan.....................................................................5
2.3 Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan..................................................................5
BAB I
2
PENDAHULUAN
3
Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal
dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori
mengenai pengertian etika yaitu etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika
Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu
sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan Etika keutamaan adalah
mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral
manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap
kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga
keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Jadi, etika lingkungan atau juga dikenal juga dengan istilah lain yaitu etika ekologi
merupakan pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan
sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai
arti dan makna yang sama. etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang
menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan
tetap terjaga.
a. Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehngga perlu
menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
b. Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk menjaga
terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
c. Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energi
d. Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup
yang lain.
Di samping itu, etika Lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilaku manusia
terhadap alam, namun juga mengenai relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu
antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia
dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan.
4
Ada dua unsur utama dalam mengusahakan etika lingkungan hidup yang ditawarkan
oleh Velasques (2005) yaitu etika ekologi dan etika konservasi sumber daya yang bisa habis.
● Etika Ekologi
Etika ekologi menyadarkan bahwa manusia bukanlah penguasa alam..Dalam hal ini perlu
diubah sikap manusia yang antroposentrik, yaitu meng-anggap bahwa hanya dirinya yang
pantas menerima pertimbangan moral. Akibatnya, semuanya yang di luar manusia tidak
berharga dan pantas dieksploitasi tanpa kira-kira. Manusia harus menyadari adanya nilai
intrinsik dalam tiap unsur nonmanusia. Bagian-bagian lingkungan yang bukan manusia itu
perlu dijaga, tidak masalah apakah hal tersebut menguntungkan manusia atau tidak.
Etika konservasi sumberdaya yang bisa habis mengacu pada penghematan sumberdaya alam
untuk digunakan di masa mendatang, disini mempertimbangkan kepentingan generasi yang
akan datang. Setidaknya ada dua macam kepedulian lingkungan, yaitu kepedulian lingkungan
yang dangkal (shallow ecology) dan kepedulian lingkungan yang dalam (deep ecology).
Unsur pokok dalam prinsip etika lingkungan hidup ada dua, yang pertama komunitas
moral tidak hanya dibatasi pada komunitas sosial, melainkan mencakup komunitas ekologis
seluruhnya.Kedua, hakikat manusia bukan hanya sebagai makhluk sosial, melainkan juga
makhluk ekologis.Prinsip-prinsip ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk melakukan
perubahan kebijakan sosial, politik, dan ekonomi untuk lebih berpihak pada lingkungan hidup
dan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi pada lingkungan sekarang ini. Semua teori
etika lingkungan hidup mengakui bahwa alam semesta perlu dihormati. Pada teori
antroposentrisme menghormati alam karena kepentingan manusia bergantung pada
kelestarian dan integritas alam. Sedangkan pada teori biosentrisme dan ekosentrisme
beranggapan bahwa. Manusia mempunyai kewajiban moral untuk menghargai alam semesta
dengan segala isinya karena manusia adalah bagian dari alam dan karena alam mempunyai
nilai pada dirinya sendiri.
Secara khusus, sebagai pelaku moral, manusia mempunyai kewajiban moral untuk
menghormati kehidupan, baik pada manusia maupun pada makhluk lain dalam komunitas
ekologis seluruhnya. Menurut teori DE dalam buku A. Sonny Keraf, manusia dituntut untuk
5
menghargai dan menghormati benda-benda nonhayati karena semua benda di alam semesta
mempunyai hak yang sama untuk berada, hidup, dan berkembang. Alam mempunyai hak
untuk dihormati, bukan hanya karena kehidupan manusia bergantung pada alam, tetapi
karena kenyataan ontologis bahwa manusia adalah bagian integral alam dan sebagai anggota
komunitas ekologis. Sikap hormat terhadap alam lahir dari relasi kontekstual manusia dengan
alam dalam komunitas ekologis. Manusia berkewajiban menghargai hak semua makhluk
hidup untuk berada, hidup, tumbuh, dan berkembang secara alamiah. Sebagai perwujudan
nyata, manusia perlu memelihara, merawat, menjaga, melindungi, dan melestarikan alam
beserta seluruh isinya. Manusia tidak boleh merusak dan menghancurkan alam beserta
seluruh isinya tanpa alasan yang benar. Alam dan seluruh isinya juga berhak untuk dicintai,
disayangi, dan mendapat kepedulian dari manusia. Kasih sayang dan kepedulian muncul dari
kenyataan bahwa semua makhluk hidup mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak
disakiti, dan dirawat.
Terkait dengan prinsip hormat kepada alam merupakan tanggungjawab moral terhadap
alam. Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengan tujuannya
masing-masing terlepas dari untuk kepentingan manusia atau tidak. Oleh sebab itu, manusia
sebagai bagian dari alam semesta bertanggungjawab pula untuk menjaga alam. Tanggung
jawab ini bukan saja bersifat individual melainkan kolektif. Tanggung jawab moral menuntut
manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan, dan tindakan bersama secara nyata
untuk menjaga alam semesta dengan segala isinya. Hal ini berarti, kelestarian dan kerusakan
alam merupakan tanggungjawab bersama seluruh umat manusia. Tanggungjawab ini juga
terwujud dalam bentuk mengingatkan, melarang dan menghukum yang merusak dan
membahayakan alam.
Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam
semesta seluruhnya
Tanggung jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut
manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata
untuk menjaga alam semesta dengan isinya.
3. Prinsip Solidaritas
Yaitu prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan
dengan makluk hidup lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan
lingkungan.
6
Prinsip satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada
kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam.
Yaitu Tidak Merugikan atau merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan
tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam secara
tidak perlu
Ini berarti , pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul
didasari karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi dan pemuas kepentingan
hidup manusia.
7. Prinsip Keadilan
Prinsip ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota
masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian
alam, dan dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari.
8. Prinsip Demokrasi
Prinsip ini didsari terhadap berbagai jenis perbeaan keanekaragaman sehingga prinsip ini
terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya,
tusak-tidaknya, suatu sumber daya alam.
Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang terhormat
serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan sumber
daya alam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
7
Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan
lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut
lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap
terjaga.
2. Manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak bisa dipisahkan, maka diperlukan
menjaga, menyanyangi, dan melestarikan lingkungan.Karena lingkungan ini
diciptakan tidak hanya untuk manusia saja, tetapi seluruh komponen alam di dunia ini.
3. Etika lingkungan disebut juga etika ekologi.Etika ekologi dibedakan menjadi etika
ekologi dangkal dan etika ekologi dalam.
4. Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa
lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, sedangkan etika ekologi
dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami
lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan.
5 Prinsip-prinsi plingkungan adalah: sikap hormat terhadapa lam, tanggungjawab,
solidaritas, kasih sayangdankepedulian, tidak merugikan alam secara tidak perlu,
hidup sederhanadanselaras dengan alam, keadilan, demokrasi, danintegritas moral.
3.2 Saran
Etika lingkungan hidup memberikan pelajaran kepada kita bagaimana cara kita menghormati,
menggunakan dan melestarikan alam. Apabila perilaku manusia terhadap alam baik
maka alam akan berlaku baik pula kepada manusia. Terjadinya bencana pada saat-saat
ini merupakan ulah dari manusia sendiri yang tidak bisa menjaga alam dengan baik.
Oleh karena itu, bersahabat baiklah dengan alam..