PENDAHULUAN
1. Petunjuk Belajar
Mahasiswa haruslah mempelajari Modul ini secara bertahap, yaitu dimulai dari materi
awal pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-2. Setelah selesai mempelajari
materi pelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-2 dan mengerjakan soal-soal
latihannya serta telah yakin memahaminya, barulah mahasiswa diperkenankan untuk
mempelajari materi pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-3. Mahasiswa
haruslah benar-benar telah memahami sebagian besar materi pembelajaran pada
Kegiatan Belajar-2 beserta soal-soal latihannya sebelum meminta kesempatan untuk
mengerjakan soal-soal atau Tes Akhir Modul (TAM).
Di dalam modul ini tersedia beberapa soal latihan dan hendaknya semua soal latihan ini
dikerjakan oleh mahasiswa. Dengan mengerjakan semua soal latihan yang ada
diharapkan mahasiswa akan dapat menilai sendiri tingkat penguasaan atau
pemahamannya terhadap materi pembelajaran yang terdapat di dalam modul ini.
Keuntungan lainnya dari mengerjakan soal-soal latihan adalah mengetahui bagian-
bagian mana dari materi pembelajaran yang disajikan di dalam modul yang masih belum
sepenuhnya dipahami.
Mahasiswa akan mendapat kesempatan membahas materi pembelajaran yang belum
dipahami pada saat mengikuti kegiatan belajar secara tatap muka. Selama kegiatan
belajar secara tatap muka, dosen akan lebih cenderung bertindak sebagai fasilitator.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat dilakukan dengan cara
membahas masing-masing materi pokok atau berdasarkan materi pembelajaran yang
masih belum dipahami (dinilai masih sulit dipahami) oleh sebagian besar mahasiswa.
Terbuka kemungkinan bagi mahasiswa untuk membentuk kelompok-kelompok kecil
dalam mendiskusikan materi pokok yang diuraikan di dalam modul ini.
Apabila dibentuk kelompok, hendaknya jumlah anggota kelompok maksimal 5 (lima)
orang agar diskusi berlangsung efektif. Diperlukan juga arahan yang jelas kepada
mahasiswa dari dosen untuk digunakan sebagai pedoman dalam melakukan diskusi
2
kelompok. Hasil diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok guna mendapatkan
tanggapan dari kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumuskan
bersama pada setiap akhir penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan
kelompok, maka pada akhir pembahasan masing-masing materi pokok, dosen
memfasilitasi mahasiswa agar dapat dirumuskan kesimpulan secara bersama-sama.
Untuk menunjang pelaksanaan kelancaran kegiatan belajar tatap muka, fasilitas yang
dibutuhkan adalah LCD projector, laptop/PC, whiteboard dan alat tulisnya.
Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES!
2. Tujuan Pembelajaran:
A. Tujuan Umum:
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa memahami perkembangan dan cara
pandang upaya/kegiatan kesehatan lingkungan
B. Tujuan khusus
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1) Menjelaskan sejarah atau perkembangan upaya kesehatan lingkungan
2) Menjelaskan paradigma atau cara pandang dalam ilmu kesehatan lingkungan
3. Uraian Materi
A. Sejarah Kesehatan Lingkungan
Bung Karno pernah berkata dalam salah satu pidatonya, “ Bangsa yang besar adalah
bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya”. Ungkapan itu
menunjukkan bahwa mengingat sejarah adalah sesuatu yang penting bagi suatu
bangsa. Karena dengan mengingat sejarah kita bisa belajar untuk mengetahui apa
yang pernah terjadi dimasa lalu, sehingga dapat melakukan sesuatu yang lebih baik
dan tidak mengulangi kesalahan masa lalu. ANDA pasti pernah berbuat kesalahan
dimasa lalu bukan? Pasti ANDA tidak akan mengulanginya lagi,kan?!
Mari kita cermati perkembangan sejarah Ilmu Kesehatan Lingkungan berikut ini.
Pada awalnya istilah kesehatan lingkungan dipelajari sebagai Ilmu Hygiene dan
Sanitasi. Pengertian dari istilah Hygiene dan Sanitasi sbb.:
3
a) Hygiene.
Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk
dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah
Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea yang dipercaya
sebagai Dewi pencegah penyakit.
Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu:
1) Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani,
rohani dan sosial untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
2) Suatu pencegahan penyakit yang menitik beratkan pada usaha kesehatan
perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut
berada.
3) Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman
(sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau
binatang lainnya.
4) Menurut Brownell, hygiene adalah bagaimana caranya orang memelihara dan
melindungi kesehatan.
5) Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh
faktor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik
perorangan maupun melalui masyarakat.
6) Menurut Prescott, hygiene menyangkut dua aspek yaitu:
Yang menyangkut individu (personal hygiene)
Yang menyangkut lingkungan (environment)
Hygiene is a concept related to medicine as well as to personal and
professional care practices related to most aspects of living although it is most
often associated with cleanliness and preventative measures.
Coba ANDA terjemahkan arti Hygiene menurut Prescott tersebut diatas:
Hygiene adalah:
4
b) Sanitasi.
Sanitasi adalah
6
Abad XVIII: Di Perancis lahir sebuah dewan yang bernama : Council of Publick
Hygiene (UU 1789 – 1791)
Abad XIX:
- Sanitary Condition of The Labouring Population of Great Britain (Edwin
Chadwick, 1842) : Dewan Umum Kesehatan mengontrol kondisi
perumahan, SPAL, air bersih dan tenaga kesehatan.
- Sanitary Condition of The Labouring Population in New York (John C.
Griscom, 1848) dan Report of The Sanitary Commission on Massachussets
(Samuel Shattuck, 1850)
Di Inggris dibentuk kementrian : Ministry of Public Health (1 Juli 1919)
Gordon dan Le Richt (1950) : teori ekologi untuk menjelaskan peristiwa
penyakit.
Perhatian masyarakat yang luar biasa terhadap kasus-kasus pencemaran
lingkungan al. smog di Inggris (1952),
Minamata, Jepang (1973), dll.
Blum (1974) : Planning For Health, Development and Application of Social
Change Theory
Deklarasi WHO di Alma alta tentang Kesehatan Untuk Semua Tahun 2000
4 Desember 2006, PBB menetapkan Tahun Sanitasi Internasional 2008
Indonesia :
Thn 1882 : keluar UU tentang Hygiene dalam bhs Belanda
1924: Rockefeller Foundation mendatangkan Prof. Dr.J.L.Hydrick konsultan
bgs Amerika yg mendirikan usaha kesmas utk daerah pedesaan dan Rural
Hygiene Work dgn mengutamakan penyuluhan kepada masyarakat di
Banyuwangi dan Kebumen. Kegiatan berupa pemberantasan cacing tambang
di daerah Banten dengan cara mendorong rakyat untuk membuat kakus /
jamban sederhana.
1933 di Banyumas dibentuk organisasi higiene tersendiri dengan nama
Percontohan Dinas Kesehatan Kabupaten di Purwokerto (Demonstratie
Regentschaps Gezondheid Dienst (DRGD)). Dinas ini terpisah dari Dinas
Kuratif yang telah ada sebelumnya. Kegiatan utamanya adalah
pemberantasan cacing tambang yang menekankan anjuran pembangunan
jamban dan perbaikan pelayanan air minum (Bodemen water verontriniging).
Proyek ini mendapat bantuan dari Rockefeller Foundation dengan Professor
Dr.J.L. Hydrick sebagai managernya.
1936 didirikanlah Sekolah Mantri Hygiene atau Hygiene Mantri School (HMS)
bertempat di Purwokerto. Lulusannya dekenal sebagai mantri kakus.
1942 – 1947 Lulusan HMS telah disebar ke pelosok jawa dan madura. Lulusan
yang masih tinggal di Purwokerto ditugasi untuk mengajar di Sekolah Mantri
Kesehatan (SMK). SMK merupakan perubahan bentuk dari HMS. Pada periode
7
ini dr R. Moechtar membentuk Juru Hygiene Desa yang disebar di seluruh
desa di kabupaten Banyumas. Juru Hygiene Desa diupah /dibiayai oleh desa
setempat dengan mendapatkan tanah bengkok (tanah garapan). Lingkup
tugasnya adalah water supply dan latrine (penyediaan air bersih dan jamban)
Tahun 1952 Berdiri institusi pendidikan dibawah Departemen Kesehatan RI
yang bernama Sekolah Kontrolir Kesehatan di Jakarta dan Surabaya. Institusi
ini mengajarkan materi tentang hygiene dan sanitasi. Lulusannya langsung
diangkat menjadi PNS yang bertugas mengurusi masalah sanitasi/kesehatan
lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan penyuluhan kesehatan.
1955 Percontohan Usaha Hygiene dan Pendidikan Kesehatan Rakyat (PUH /
PKR) menjadi bagian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas sebagai
embrio Seksi Kesehatan Lingkungan.
5 September tahun 1955 berdiri Ikatan Kontrolir Kesehatan Indonesia ( IKKI).
1956 usaha kesling digalakkan lagi di Bekasi yg terintegrasi dgn usaha
pengobatan, sekaligus Bekasi di jadikan Training Center
1956-1959, Prof Mochtar mempelopori usaha kesling di Pasar Minggu Jakarta
12 November 1959 : pencanangan program pemberantasan malaria sebagai
program kesehatan lingkungan di tanah air oleh Presiden Soekarno.(12
November 1959 : hari Kesehatan Nasional)
1968 : Program Kesehatan Lingkungan masuk dalam upaya pelayanan
PUSKESMAS
1974 Terbit instruksi presiden ( INPRES) tentang SAMIJAGA (sarana air minum
dan jamban keluarga)
1975 – 1985an diselenggarakan Crash Training Program Tenaga Hygiene &
Sanitasi dan didirikan Sekolah Pembantu Penilik Hygiene (SPPH) dibeberapa
propinsi. Pesertanya dari lulusan SMA Paspal dididik dan dipersiapkan untuk
menjadi tenaga lini depan proyek SAMIJAGA (Sarana Air Minum dan Jamban
Keluarga).
12 April 1980, di Bandung berdiri organisasi Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (HAKLI)
1982 terbit SKN (Sistem Kesehatan Nasional)
1999 Visi Indonesia Sehat 2010 dicanangkan dan ditandatangani Presiden BJ
Habibie. Visi Indonesia sehat 2010 secara umum berisi keinginan agar
masyarakat Indonesia berperilaku hidup bersih dan sehat, berada di
lingkungan yang sehat dan memperoleh pelayanan kesehatan yang adil dan
merata.
Juli 2003 WASPOLA (Water Suply and Sanitation Policy Formulation and Action
Planning) dibawah koordinasi BAPPENAS melahirkan Kebijakan Nasional
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Berbasis
Masyarakat.
8
19-21 November 2007 di Jakarta di selenggarakan Konferensi Sanitasi Nasional
(KSN)
26 September 2011 Lokakarya Pasar Sehat di Hotel Atlet Century Park di
selenggarakan HAKLI bekerjasama dengan WHO yang mengundang para
pemangku kepentingan (stake holder) seperti Walikota, Bupati, BUMN,
Kementerian Perdagangan dan Koperasi, dsb. Tujuannya revitalisasi pasar dan
mendorong berdirinya pasar sehat di seluruh Indonesia.
26 September 2011 pertemuan kesehatan lingkungan di Bali (3 organisasi
profesi kesling), dinyatakan sebagai Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia.
9
Perhatikan gambar-gambar berikut ini. Hubungkan dengan Paradigma Kesehatan
Lingkungan. Silakan!
Gambar 1
Gambar 2
10
ANDA masih memerlukan diskusi kelompok untuk memahami gambar-gambar diatas
dan modul ini lebih mendalam. Cobalah bekerjasama dalam kelompok mencari
sumber-sumber lain dari media yang ada disekitar ANDA!
Soal-soal Latihan.
1. Bagaimana pemikiran awal tentang terjadinya upaya kesehatan lingkungan.
2. Uraikan pengalaman pribadi ANDA yang berkaitan dengan upaya pencegahan
penyakit dan upaya kesehatan lingkungan
3. Jelaskan paradigma kesehatan lingkungan.
Selamat!
11