Tkwme F

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Selamat siang om dan tante, maaf baru respon karena tadi sangat pusing dengan segala sesuatu,

terimakasih Rio yang sudah membantu menjawab tadi.

Semalam saya sudah menyelesaikan dan mengirim ke pengurus beberapa hal antara lain:

1. RAB keberangkatan Angela (25 – 30 Agustus 2020)


2. RAB konser 2020 (ACS Hall, 15 Agustus 2020)
3. Proyeksi pemasukan dan profit konser
4. Rundown + list lagu konser dan kompetisi. Tolong untuk kali ini (dan seterusnya) orang
tua tidak ikut campur (dan memang tidak berhak..) dalam pemilihan lagu karena akan
sangat berdampak ke jadwal latihan yang sudah ditetapkan dan sangat merepotkan
banyak pihak.
5. Jadwal lengkap latihan Januari – Agustus 2020 disesuaikan dengan kalender akademik
anak anak meliputi jadwal masuk, libur sekolah, PTS, UN, PAT, bagi rapot, libur
ramadhan, hari libur nasional dll, serta kemungkinan alternatif tanggal tanggal yang
dapat digunakan untuk latihan, serta hari penting seperti kompetisi internal, resital
vokal, konser, dan Angela itu sendiri.

Saya juga sudah langsung meminta untuk segera ditaro di proposal supaya dapat segera
diterbitkan.

Betul yang dikatakan Rio, konser akan diselenggarakan tetap dua sesi di hari yang sama seperti
konser kemarin. Tapi venue, jadinya di ACS Hall Jakarta. Show 1 jam 15:30, Show 2 jam
19:00.

Untuk foto PPT yang tadi dishare tante Desi itu versi kita syukuran, udah beda sama versi rapat
ortu di AVI, jadi dihapus saja ya tante fotonya biar tidak menimbulkan banyak presepsi nanti
jadinya banyak tanya. Kita pake versi terbaru yaitu versi rapat orang tua tanggal 19 Oktober.

Menjawab pertanyaan mama Intan, jumlah anak yang bisa ke Florence 37 dengan pria yang
bisa hanya 7 orang. Saya rasa semangat anak anak sangat baik, mereka itu udah mulai danusan
kecil kecilan tapi rutin dan itu saya sangat mengapresiasi. Entah dana apa yang bisa ditutupi
dengan danusan sekecil itu, tapi yang penting selalu ada aliran dana yang masuk ke GPS. Good
work.

Mengutip salah satu chat yang dilontarkan mama Intan


“kalo target kurang gereget takutnya semangatnya juga kurang greget”

Nah ini menjadi tugas pelatih untuk membuang jauh-jauh presepsi seperti ini. Karena sekali
punya presepsi seperti ini, akan menjadi toxic untuk semangat anak anak. Challenge apapun
yang kita hadapi, besar kah kecil kah, ya harus sama semangatnya, pengorbanannya saja yang
mungkin ada bedanya kalo lomba dalam negri dan lomba luar negri. Ibaratnya ‘belajar pas PTS
dan PAT doang, padahal yang masuk rapot including tugas tugas dan ulangan ulangan harian’.
Justru dengan adanya mindset seperti di atas, membuat kami kecewa dan menyesal pernah
membawa anak anak ke luar negeri bila jadi begini mindset yang ditimbulkan.

Menjawab pertanyaan kenapa gajadi Florence?

Betul penjelasan Rio mengenai dana. Seandainya ingin dipaksakan Florence pun, kemungkinan
yang dibawa akan team femalenya saja, dan hanya bisa ikut 1 kategori, sangat disayangkan
sudah sejauh itu dan hanya ikut 1, buang buang ongkos. Dan kalo dipaksakan begitu, hanya
akan membuyarkan fokus yang jadinya akan berantakan both Florence dan Angela. Karena
jujur Angela sedang menjadi salah satu kompetisi membahayakan melihat rekan rekan pelatih
SMA pada mau ikutan karena tahun depan tingkatnya dibuat Internasional. Kamipun sudah
merancang lagu-lagu yang dibawakan sedemikian rupa untuk menunjukkan taring GPS. Jujur
sayapun bingung saat melihat lagu pilihan kami (saya dan ka Ary), agak wondering.. “serius
ini anak SMA mau dikasih lagu sesusah ini?” tapi ya saya yakin GPS bisa, dengan jadwal yang
sudah disusun sedemikian rupa.

Selain itu, mengenai penyanyi. Saya sebut nama saja yang benar benar tidak bisa ikut. Agung,
Adlan, Izza, Aziz, Gavin (kalo Aziz Gavin gabisa, Ivan gamau) dan saya tidak menyalahkan
kasus seperti Ivan ke Aziz & Gavin ini, karena itulah kekeluargaan yang sudah mendalam di
diri mereka dan anak anak GPS lainnya. Dan kalo om tante ingin mengikuti ‘ego angkatan 36’,
kali ini saya juga ingin bicara mengenai ego saya. Saya butuh mereka, nama nama yang tadi
saya sebutkan. Mengapa? Mereka tidak hanya ada untuk berdiri dan bernyanyi di GPS, kalo
dateng yaudah dateng, kalo pulang yaudah pulang. No. They’re built something in it, dengan
semangat dan etos kerja mereka, dengan kekeluargaan yang sudah terbangun di diri mereka,
mereka merangkul semua anak dan membangun kekeluargaan yang baik di angkatan dan antar
angkatan, bahkan ke pelatih, siapa lagi yang bisa merangkul ka Ary se merangkul itu yang
bahkan saya aja bisa dibilang ga sedekat itu sama ka Ary, tapi mereka bisa se dekat itu sama
ka Ary. Sayangnya, mereka gabisa dipaksakan ke luar negri tahun depan kalo dana nya sebesar
itu. Dan mengadakan audisi di 71 mencari “anak berduit” yang bisa ke luar negri untuk
menggantikan anak anak se precious mereka, saya rasa tidak worth it.

Dan jujur saja, audisi tidak bisa diadakan sekarang-sekarang ini, kelas 10 harus ikut program
tahun depan, kalo diaudisi sekarang, kita belom tau bagaimana trend perkembangan kelas 10
dari awal mereka masuk karena memang latihan bersama kelas 10 nya belum se intense itu.
Mereka masih mentah. Secara kualitas pasti akan sangat jauh dibanding senior. Audisi baru
bisa diselenggarakan sekitar bulan Januari. Kalo kita mengaudisi sekarang, kita hanya
mengaudisi berdasarkan uang. Kalo kita hanya fokus di senior teamnya saja, kesenjangan
kualitas akan semakin melebar dan kedepannya akan susah untuk mengejar karena saya ga
yakin kelas 11 masih akan stay atau tidak untuk membimbing adik adiknya. Dan itu bukan
pembinaan yang baik untuk dilakukan.

Terkait pembinaan kelas 10, tidak perlu dikhawatirkan, selagi team senior nya bisa merangkul
kelas 10 sehingga kelas 10 memiliki kualitas yang setidaknya bisa dipadankan dengan mereka,
bahkan lebih. Pelatih tetap akan memberikan treatment yang sama baik kelas 10 dan senior
teamnya, mereka sama sama spesial.

Mengenai Thailand, kami merasa ternyata agak terlalu memaksakan kehendak ke luar negri
apabila ikut Thailand, competition package per orang yang jauh lebih besar dari Singapore, dan
biaya lainnya yang juga jauh lebih besar dari Singapore, tapi venue dan kualitasnya lebih bagus
Singapore, lebih baik ikut Singapore lagi. Kalo memang memaksakan harus ke luar negeri.

Mengenai pembina

Semoga berkenan membaca cuitan saya yang panjang lebar ini, karena itu salah satu unek unek
saya.

Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai