Anda di halaman 1dari 2

Nama : Putri Utami

NIM : 3211414009

Prodi : Geografi

SEJARAH PANCASILA

Pancasila merupakan pedoman kehidupan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila terdiri dari dua kata sanksekerta; panca yang artinya lima dan
sila yang artinya prinsip atau asas. Maka bisa dikatakan bahwa Pancasila adalah 5 asas yang dijadikan
pedoman berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada
paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Namun, sebelum pancasila resmi
dijadikan sebagai dasar negara seperti sekarang ini, pancasila telah mengalami penyesuaian saat
perumusanya. Pada masa itu terdapat berbagai usulan pribadi yang dikemukakan dalam BPUPKI.

1. Lima Dasar oleh Muhammad Yamin. Lima dasar tersebut disampaikan dalam pidatonya pada
tanggal 29 Mei 1945. Adapun 5 dasar yang beliau ungkapkan adalah sebagai berikut: Peri
Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. M
Yamin menyatakan bahwa dasar tersebut bersumber dari sejarah, peradaban, agama, dan
ketatanegaraan yang memang sudah berkembang di Indonesia. Akan tetapi, Mohammad Hatta
dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.
2. Panca Sila oleh Soekarno yang disampaikanya pada tanggal 1 Juni 1945 pada pidato spontannya.
Pidato tersebut yang kemudian dikenal dengan judul “Lahirnya Pancasila“. Adapun dasar-dasar
negara yang di ungkap oleh Soekarno adalah sebagai berikut: Kebangsaan, Internasionalisme,
Mufakat, dasar perwakilan dasar permusyawaratan, Kesejahteraan, Ketuhanan.

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara hal tersebut pun diikuti dengan
pengokohanya melalui dokumen resmi sebagai berikut:

1. Rumusan Pertama : Ditetapkan melalui Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada tanggal 22 Juni
1945
2. Rumusan Kedua : Ditetapkan pada Pembukaan Undang-undang Dasar [pada tanggal 18 Agustus
1945
3. Rumusan Ketiga : Ditetapkan pada Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat pada
tanggal 27 Desember 1949
4. Rumusan Keempat : Ditetapkan pada Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara pada
tanggal 15 Agustus 1950
5. Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit
Presiden 5 Juli 1959)

Piagam jakarta adalah hasil kompromi tentang dasar negara Indonesia yang dirumuskan oleh
panitia sembilan dan disetujui tanggal 22 Juni 1945 antara pihak islam dan kaum kebangsaaan. Di
dalam Jakarta terdapat lima butir yang kelak menjadi Pancasila dari lima butir, sebagai berikut ;

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya


2. Kemanusian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada saat penyusunan UUD pada sidang kedua Piagam Jakarta dijadikan Muadimah,
selanjutnya pada pengesahan UUD 45 18 Agustus 1945 oleh PPKI, istilah Muqaddimah diubah
menjadi Pembukaan UUD setelah butir pertama diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai