Anda di halaman 1dari 11

PENYUSUNAN RENCANA

PEMANFAATAN HUTAN IPHPS


(perdirjen pskl no. p.8/pskl/set/kum.1/9/2017)

Bandung, 21 September 2017


Direktur bina usaha perhutanan sosial dan hutan adat
Kewajiban pemegang iphps!
a. menjaga arealnya dari perusakan dan
pencemaran lingkungan;
b. memberi tanda batas areal kerjanya;
c. menyusun rencana pemanfaatan jangka panjang
selama 10 (sepuluh) tahun dan jangka pendek
selama 1 (satu) tahun
Ruang lingkup perdirjen p.8

a. Penyusunan RPH-IPHPS;
b. Rencana Kerja Tahunan (RKT);
c. Jangka waktu RPH-IPHPS;
d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pembiayaan; dan
f. Ketentuan penutup
Pasal 4
1) RPH-IPHPS disusun sebagai dasar operasionalisasi pemegang
IPHPS dengan kewajiban membangun hutan di arealnya dengan
komposisi tanaman hutan berkayu di atas 50%.
2) Penyusunan RPH-IPHPS dilakukan oleh pemegang IPHPS dengan
mengacu RPKH KPH Perum Perhutani setempat. (3)
3) Mengacu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemegang
IPHPS wajib menanam tanaman berkayu dan tidak harus sama
jenisnya dengan kelas perusahaan pada RPKH
Penyusunan rph-iphps meliputi
a. Penandaan blok batas areal kerja Dapat dibantu:
b. Pembagian blok Dishutprov , KPHW setempat,
c. Rencana pemanfaatan; dan Pokja PPS, LSM pendamping
dan penyuluh kehutanan.
d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Berdasarkan peta
lampiran SK IPHPS Disepakati oleh pemegang IPHPS dengan:
ADM Perhutani, pemegang izin sah lainnya

Merujuk pada petak atau anak petak KPH Pelaksanaan penandaan batas dilakukan oleh
Perhutani setempat. Pembagian blok terdiri: pemegang izin, difasilitasi oleh KPHW Perhutani
setempat (sekaligus sebagai saksi), Pokja PSS dan
blok pemanfaatan dan atau blok LSM Pendamping
perlindungan

Dibuat berita acara penandaan


batas (dapat dibantu oleh pokja pps
Dokumen rph-iphps
a. Gambaran umum
b. Rencana kegiatan
c. Monitoring dan pelaporan
d. Peta rencana kerja

Data pemegang IPHPS, peta areal 1) Berdasarkan peta lampiran SK IPHPS


kerja, data potensi (dapat 2) Menggambarkan pembagian blok kerja
mengkikuti petak atau anak petak KPH
menggunakan data RPKH)
setempat
3) Dapat difasilitasi oleh KPHW Pehutani
setempat, Pokja PPS dan/atau LSM
Meliputi: pendamping
a. pemanfaatan HHK (persemaian, pembibitan,
penanaman, pemeliharaan dan pemanenan)
b. Pemanfaatan kawasan hutan (budidaya
tanaman obat, jamur, lebah, dll)
c. Pemanfaatan jasling
d. Perlindungan dan pengamanan hutan
e. Pengembangan kelembagaan
Penyusunan dan pengesahan
rph-iphps & rkt-iphps
Berlaku selama 10 th &
dievaluasi minimal 1x
setiap 5 th

KPHW
Perhutani kepala upt rph
👤 menyusun iphps

👨 👤👤👤 rkt
iphps
Pemegang iphps
Koordinasi Rph-ipsps & rkt iphps,
disahkan oleh kepala upt mengacu

Sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, Kepala upt Rpkh


mendatangi pemegang iphps untuk mengesahkan rph-iphps dan rkt perhutani
iphps
Evaluasi rph-iphps

Evaluasi dapat
dilakukan dalam hal
rph
iphps Dilakukan a. Perubahan tata ruang.kab/prov
Dirjen pskl dgn melibatkan pokja
oleh b. Rencana pembangunan infrastruktur
pps, perhutani dan dishutprov
pemerintah
dibantu oleh tim yg ditetapkan
c. Bencana alam
d. Pengembalian izin sebelum berakhir
masa berlakunya
KPHW e. Usulan revisi RPH-IPHPS
Perhutani kepala upt

👨 • Revisi rph-iphps difasilitasi oleh


Koordinasi pendamping atau penyuluh atau pokja pps
• hasil revisi disetujui oleh kepala upt
setelah berkoordinasi dengan kphw
setempat
Monitoring, evaluasi dan pelaporan

1) Monitoring pelaksanaan rph-iphps dilakukan setiap


tahun oleh kepala upt dan dapat Bersama kphw
setempat, dishutprov, penyuluh, pendamping dan/atau
pokja pps
2) Evaluasi, dilakukan pada tahun kelima dan tahun
kesepuluh oleh kphw setempat sebagai dasar
penyusunan rph-iphps berikutnya
3) Pelaporan rkt pada akhir tahun kepada direktur
bupsha
pembiayaan rph-iphps

1) Pembiayaan penyusunan dan pelaporan rph-iphps &


rkt-iphps dibebankan kepada pemegang izin dan dapat
dibantu sumber lain yang sah dan tidak mengikat
2) Pembiayaan monev dibebankan pada apbn, apbd dan
sumber lain yang sah dan tidak mengikat
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai