Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama Kelompok :
● Ayu Pratiwi
● Ahmad Nurnaafi
● Fariza Usman
● Jihan Azhaw W
● Lia Dzulfiah
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
HEMOSTASIS
A. Hemostasis Primer.
Jika terjadi desquamasi dan luka kecil pada pembuluh darah, akan terjadi hemostasis primer.
Hemostasis primer ini melibatkan tunika intima pembuluh darah dan trombosit. Luka
akan menginduksi terjadinya vasokonstriksi dan sumbat trombosit. Hemostasis primer
ini bersifat cepat dan tidak tahan lama. Karena itu, jika hemostasis primer belum
cukup untuk mengkompensasi luka, maka akan berlanjut menuju hemostasis
sekunder.
B. Hemostasis Sekunder.
Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan lain, vasokonstriksi dan
sumbat trombosit belum cukup untuk mengkompensasi luka ini. Maka, terjadilah
hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan faktor koagulasi. Hemostasis
sekunder ini mencakup pembentukan jaring-jaring fibrin. Hemostasis sekunder ini
bersifat delayed dan long-term response. Kalau proses ini sudah cukup untuk menutup
luka, maka proses berlanjut ke hemostasis tersier.
C. Hemostasis Tersier.
Hemostasis tersier ini bertujuan untuk mengontrol agar aktivitas koagulasi tidak berlebihan.
Hemostasis tersier melibatkan sistem fibrinolisis.
Ada beberapa system yang berperan dalam hemostasis adalah:
SISTEM VASCULAR
Peran system vascular dalam mencegah pendarahan meliputi kontraksi pembuluh
darah (Vasokontriksi) serta aktivitas trombosit dan pembekuan darah. Apabila pembuluh
darah mengalami luka,akan terjadi vaskonstriksi yang mula-mula secara reflektoris dan
kemudian akan di pertahankan oleh faktor local seperti 5-hidroksitriptamin (5-HT,serotonin)
dan epinefrin.
Vasokonstriksi ini akan menyebabkan pengurangan aliran darah pada daerah yang
luka. Pada pembuluh darah kecil hal ini mungkin dapat menghentikan pendarahan,
sedangkan pada pembulu darah besar masih diperlukan sistim-sistim lain selain trombosit dan
pembekuan darah. Pembuluh darah dilapisi oleh sel endotel . Apabila lapisan endotel rusak
maka jaringan ikat dibawah endotel seperti serat kolagen, serat elastin, membrana basalis
terbuka sehingga terjadi aktivitas trombosit yang menyebabkan adhesi trombosit dan
pembentukan sumbat trombosit disamping itu terjadi aktivitas factor pembekuan darah baik
jalur intrinsic maupun jalur ekstrinsik yang menyebabkan pembentukan fibrin.
SISTEM TROMBOSIT
Trombosit mempunyai peran penting dalam hemostasis yaitu:
● Melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil
yang terjadi sehari-hari.
● Pembentukan sumbat trombosit dan stabilisasi sumbat hemostasis.
Pembentukan sumbat trombosit terjadi melalui beberapa tahap yaitu adhesi
trombosit,agregasi trombosit dan reaksi pelepasan.
Adesi Trombosit
● Trombosit melekat pada permukaan asing, serat kolagen.
● Tergantung pada factor von Willebrands jembatan antara trombosit dan jaringan
subendotel.
Agregasi Trombosit
● Trombosit melekat pada trombosit lain.
● Dicetuskan oleh ADP ( yang dikeluarkan oleh trombosit ).
● Agregasi terjadi karena adanya pembentukan ikatan antara fibrinogen yang melekat
pada dinding trombosit dengan perantara ion kalsium.
● Selama proses agregasi terjadi perubahan bentuk trombosit menjadi granula trombosit
berkumpul di tengah terjadi reaksi pelepasan.
● Zat agregator : thrombin, kolagen, epinefrin, TxA2
● Masa agregasi trombosit melekat pada endotel merupakan sumbat trombosit yang
permeable terhadap RBC sumbat trombosit yang stabil dengan permukaan fibrin.
Jalur Intrinsik
Jalur intrinsik, memerlukan faktor VIII, faktor IX, faktor X, faktor XI, dan faktor
XII. Juga memerlukan prekalikrein dan HMWK, begitu juga ion kalsium dan fosfolipid yang
disekresi dari trombosit. Mula- mula jalur intrinsik terjadi apabila prekalikrein, HMWK,
faktor XI dan faktor XII terpapar ke permukaan pembuluh darah adalah stimulus primer
untuk fase kontak.
Kumpulan komponen-komponen fase kontak merubah prekallikrein menjadi
kallikrein, yang selanjutnya mengaktifasi faktor XII menjadi faktor XIIa. Faktor XIIa
kemudian dapat menghidrolisa prekallikrein lagi menjadi kallikrein, membentuk kaskade
yang saling mengaktifasi. Faktor XIIa juga mengaktifasi faktor XI menjadi faktor XIa dan
menyebabkan pelepasan bradikinin, suatu vasodilator yang poten dari HMWK. Dengan
adanya Ca2+, faktor XIa mengaktifasi faktor IX menjadi faktor IXa, dan faktor IXa
mengaktifasi faktor X menjadi faktor Xa.
Jalur Ekstrinsik
Jalur ekstrinsik, yaitu pelepasan faktor jaringan atau tromboplastin jaringan,
selanjutnya mengaktifasi faktor X yang dibentuk oleh kompleks lipoprotein dari faktor
jaringan dan bergabung dengan faktor VII, kemudian dengan hadirnya ion Ca2+ akan
membentuk faktor X yang teraktivasi. Selanjutnya faktor X yang teraktivasi tersebut akan
segera berikatan dengan fosfolipid jaringan, juga dengan faktor V untuk membentuk senyawa
yang disebut aktivator protrombin.
Jalur Bersama
Pada lintasan terakhir yang sama, faktor Xa yang dihasilkan oleh lintasan intrinsik dan
ekstrinsik, akan mengaktifkan protombin menjadi trombin yang kemudian mengubah
fibrinogen menjadi fibrin. Pengaktifan protombin terjadi pada permukaan trombosit aktif dan
memerlukan perakitan kompleks proetombinase yang terdiri atas fosfolipid anionik platelet,
Ca2+, faktor Va, faktor Xa dan protombin. Selain mengubah fibrinogen menjadi fibrin,
trombin juga mengubah faktor XIII menjadi faktor XIIa. Faktor ini merupakan
transglutaminase yang sangat spesifik dan membentuk ikatan silang secara kovalen antar
molekul fibrin dengan membentuk ikatan peptida antara gugus amida residu glutamin dan
gugus ε mino residu lisin, sehingga menghasilkan bekuan fibrin yang lebih stabil dengan
peningkatan resistensi terhadap proteolisis.
● Aliran darah :
Menghilangkan dan mengencerkan factor pembekuan darah yang aktif dari tempat luka.
Menghambat aktivitas thrombin, factor XIIa , factor Xia, factor Xa, factor IXa, factor VIIa,
plasmin dan kalikrein, disebut juga kofaktor heparin.
● Alfa 2 makroglobulin
Akan membentuk kompleks dengan enzim proteolitik Sehingga aktivitas enzim proteolitik
akan menurun.
● C1 esterase inhibitor
Menghambat komponen pertama dari system komplemen, menghambat factor XIIa, factor
Xia, kalikrein.
PENUTUP
Kesimpulan :
www.google.com
http://dhilahloetoe.wordpress.com/2010/03/21/test-agregasi-trombosit-tat/
http://girl_village.com/HEMOSTASIS