Anda di halaman 1dari 4

PENDEKATAN SISTEM PEMBELAJARAN

A. Pengertian Pendekatan Sistem

Dalam The Holt Intermediate Dictionary Of American English (1966) dinyatakan bahwa sistem
adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja sama secara keseluruhan berdasarkan suatu tujuan
bersama. Menurut Churchman (1968) sistem merupakan seperangkat bagian yang terkoordinasi untuk
menyelesaikan seperangkat tujuan.

Suatu definisi sistem yang agak luas telah dirumuskan oleh Kast, dan Rosenzweig (1974), yaitu
sistem dipahami sebagai suatu tatanan yang menyeluruh dan terpadu terdiri atas dua bagian atau lebih
yang saling tergantung dan ditandai oleh batas-batas yang tegas dari lingkungan suprasistemnya.
Haveloch dan Huberman (1978) mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan unsure yang
berkaitan satu dengan lainnya secara signifikan.

Sistem merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu yang dalam penggunaanya bergantung
pada berbagai factor yang erat hubungannya dengan usaha pencapaian tujuan tersebut.

Istilah pendekatan sistem sendiri dapat diartikan sebagai sebuah proses yang logis dan beruang yang
dpat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu progam pembelajaran. Benny,
berpandangan bahwa pendekatan sitem adalah sebuah prosedur yang digunakan oleh perancang
desain sistem pembelajaran untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang efektif dan efisien.

B. Ciri - Ciri sistem pembelajaran.

Menurut Oemar Hamalik dalam Darwin Syah terdapat tiga cirri khas yang terkandung dalam sistem
pembelajaran yaitu :

a. Rencana, penataan intensional orang, material dan prosedur yang merupakan unsur sistem
pembelajaran sesuai dengan suatu rencana khusus, sehingga tidak mengambang.

b. Kesalingtergantungan (interdependent), unsur-unsur suatu sistem merupakan bagian yang


koheren dalam keseluruhan, masing-masing bagian bersifat esensial, satu sama lain saling
memeberikan sumbangan tertentu.

c. Tujuan, setiap sistem pengajaran memiliki tujuan tertentu. The goal is the purpose for which the
system is design.

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:

a) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach
).
b) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru ( teacher centered
approach )

C. Komponen-komponen yang mempengaruhi sistem pembelajaran

Beberapa komponen yang mempengaruhi sistem pembelajaran yaitu sebagai berikut

a. Siswa

Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam kegiatan
tersebut siswa mengalami tindak mengajar, dan merespon dengan tindakan belajar. Siswa merupakan
salah satu komponen yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Di dalam proses
belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian
ingin mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi factor penentu sehingga menuntut dan dapat
mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.Jadi dalam proses
belajar mengajar yang diperhatikan pertama kali adalah siswa karena siswalah yang memiliki tujuan
tersebut.

b. Guru

Guru adalah sebagai pendidik,pembimbing,dan meditor. Dari pengertian tersebut dapat diartikan
bahwasanya guru sebagai penegah dalam kegiatan belajar mengajar. Misalnya menegahi atau
memberikan jalan keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa, memberikan suatu ilmu dan
pengetahuan yang tidak diketahui siswa. Ditangan para gurulah terletak kemungkinan berhasil atau
tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar disekolah dan bergantungnya masa depan para siswa
yang menjadi tumpuan para orang tuanya.

Guru merupakan komponen dalam sistem pembelajaran yang mempunyai tanggung jawab dalam
merencanakan dan menuntut para siswa melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Guru juga bertanggung jawab atas membimbing
siswa agar mereka memperoleh keterampilan-keterampilan, pemahaman, perkembangan berbagai
kemampuan, dan ilmu pengetahuan yang ingin dicapai oleh wacana pembelajaran yang telah
direncanakan dan ditetapkan.

c. Tujuan Pengajaan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Djamarah
mengatakan bahwa tujuan pengajaan adalah deskripsi tentang penamplan prilaku murid-murid yang
diharapkan setelah mereka mempelajari bahan yang di ajarkan oleh guru.
Sebelum pembelajaran dimulai, guru terlebih dahulunmeruuskan dengan jelas tujuan apa yang ingin
dicapai dengan pelajaran yang akan diberikan tersebut. perumusan tujuan pembelajaran dalam sebuah
sistem pembelajaran perlu dilakukan pada tahap awal, yaitu pada saat mendesain progam
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penentuan instrument evaluasi yang akan
digunakan dalam mengatur pencapaian tujuan sekaligus juga merupakan hasil belajar. Peranan tujuan
sangat penting sebab menentukan arah proses belajar mengajar. Tujuan yang jelas akan member
petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan bahan pengajaran, penetapan metode dan alat bantu
pengajaran.

d. Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode
pembelajaran adalah cara-ara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru
pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individu atau kelompok. Bereda dengan strategi
mengajar (teaching strategy), metode mengajar tidak langsung berhubungan dengan hasil mengajar
yang dikehendaki. Artinya dibandingkan dngan strategi, metode pada umumnya kuang berorientasi
pada tujuan (less goal oriented). Karena metode ini dianggap komsep yang lebih luas dari pada
strategi.

e. Media

Media adalah sutu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi
dari suatu sumber kepada penerima. Menurut Gagne dalam Sadiman menyatakan bahwa media adalah
sebagai jenis komponen dalam lingkugan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dan juga
sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi
sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima.

f. Materi

Dalan kegiatan belajar mengajar, materi harus didesain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk
mencpai tujuan dengan memperhatikan komponen-komponen yang lain, terutama komponen anak
didik yang merupakan sentral. Pemilihan materi harus benar-benar dapat memberikan keckapan
dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-sehari. Materi pelajaran merupakan komponen kedua
dalam siem pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti dalam proses
pembelajaran.

g. Evaluasi Belajar
Hasil belajar sangat berkaitan dengan pencapaia memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan dan ditetapkan. Dengan demikian salah satu tugas pokok guru
ialah mengevaluasi taraf keberhasilan rencana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi
belajar merupakan proses yang perlu dilakukan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan evaluasi ini ialah untuk melihat sejauh mana taraf keberhasilan
mengajar dan belajar peserta didik secara tepat dan dapat dipercaya. Kita memerlukan informasi yang
didukung oleh data yang objektif dan memadai tentang indictor-indikator perubahan perilaku dan
pribadi peserta didik.

Secara umum dapat dikatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah penilaian atau pengukuran
terhadap kemampuan dan kemajuan peserta didik dalam menguasai materi yang telah disampaikan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Evaluasi merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran yang dilakukan seorang guru untuk
mengetahui tingkat pengetahuan awal, kecakapan siswa, dan program pengajaran.

h. Lingkungan

Lingkungan pembelajaran merupakan komponen PBM yang sangat penting demi suksesnya belajar
siswa. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, lingkungan sosial, lingkungan alam, dan
lingkungan psikologis pada waktu PBM berlangsung.

D. Manfaat Pendekatan Sistem Pembelajaran

Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem memiliki beberapa manfaat, di


antaranya:

1. Melalui pendekatan system, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas.
Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi, manakala dalam suatu proses pembelajaran tanpa adanya
tujuan yang jelas. Tentu, proses pembelajaran tidak akan menjadi fokus, dalam arti pembelajaran akan
menjadi tidak bermakna serta sulit menentukan efektifitas proses pembelajaran..

2. Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.

3. Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan
sumber daya yang tersedia.

4. Pendekatam sistem dapat memberikan umpan baik. Melalui proses umpan balik dalam
pendekatan sistem dapat diketahui apakah tujuan itu telah berhasil dicapai apa belum. Hal ini sangat
penting sebab mencapai tujuan merupakan tujuan utama dalam berfikit sistemik.

Anda mungkin juga menyukai