Laporan Kasus Harian 2
Laporan Kasus Harian 2
OLEH:
NIM. P07131214013
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2017
LAPORAN KASUS HARIAN
A. IDENTIFIKASI KASUS
No. RM : 394200 Ruangan/kelas : Kamboja
Nama Pasien : LE Diagnosa : Papilek Microcarsoner Thyroid
Tanggal Lahir : 5 Februari 1969 Diet : NS
B. SCREENING
Skrining gizi pada pasien dilakukan menggunakan form Subjective Global Assesment (SGA) modifikasi. Alasan penggunaan form SGA untuk
skrining gizi pasien adalah karena dari usia pasien masih termasuk kategori dewasa < 65 tahun. Dari skrining yang dilakukan didapatkan hasil
sebagai berikut :
I. Riwayat Medis
1. Berat badan pasien biasanya yakni 50 kg, dan berat badan pasien awal MRS dengan estimasi LILA yaitu 49,76 kg. Terdapat perubahan BB dari BB
biasanya yaitu penurunan sebesar 0,24 kg. (skor B)
Persentase kehilangan BB yaitu 0,0024% (<5%). (skor A)
2. Pasien tidak ada perubahan asupan makan. Pasien hanya mengalami penurunan asupan makan, akan tetapi penurunan tahap ringan daripada
sebelum sakit. (skor B)
Perubahan asupan makan pasien lamanya <2 minggu dengan sedikit perubahan. (skor A)
3. Pasien tidak mengalami gejala gangguan gastrointestinal seperti mual, maupun muntah. (skor A)
4. Pasien mengalami penurunan kekuatan stamina tubuh, yakni pasien merasa lemas, namun penurunan masih tahap ringan. (skor B)
C. PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
I. PENGKAJIAN GIZI
STANDAR PEMBANDING/NILAI
DATA TERKAIT GIZI MASALAH
NORMAL
ANTROPOMETRI
Umur : 45 tahun Kategori IMT IMT Normal
BB : 49,76 kg Kurus Kekurangan < 17,0 BB kurang 1,35 kg dari
ULNA : 25,5 cm berat badan
LILA : 26,2 cm tingkat berat BBI
BBI : 51,11 kg Kekurangan 17,0 – 18,4
TBE : 156,79 cm berat badan
: 20,31 kg/m2 tingkat ringan
IMT
TB Estimasi : Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat 25,1 – 27,0
Laki – laki = 68,777 + (3,536 x ulna) badan tingkat
= 68,777 + (3,536 x 25,2) ringan
Kelebihan berat >27,0
= 68,777 + (88,2) badan tingkat
= 156,79 cm berat
Sumber : Kemenkes RI, 2013
BB Estimasi :
𝐿𝑖𝑙𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
BB = 𝑥 (𝑇𝐵 − 100)
𝐿𝑖𝑙𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
26,2
= x (163-100)
29,9
= 49,76 kg
𝐵𝐵(𝑘𝑔) 49,76
IMT = = (2,45) = 20,31 kg/m2
𝑇𝐵2(𝑚2)
BIOKIMIA/LABORATORIUM
Pemeriksaan Kimia Klinik
Tanggal 21 November 2017 Pkl. 11.35
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Ket. Albumin Rendah
Glukosa 115 ≤ 200 mg/dl Normal
Acak
Urea 17,3 10-50 mg/dl Normal
Kreatinin 0,85 0,6-1,1 mg/dl Normal
SGOT 25,3 ≤ 37 u/l Normal
SGPT 19,7 ≤ 42 u/l Normal
Albumin 3,60 3,8 – 5,4 g/dl Rendah
Pemeriksaan Elektrolit
Tanggal 21 November 2017 Pkl. 11.10
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Ket.
Na+ 139 136-146 mmol/L Normal
+
K 4,2 3,5-5,0 mmol/L Normal
Cl- 105 96-106 mmol/L Normal
Pemeriksaan Hematologi
Tanggal 21 November 2017 Pkl. 10.40
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Ket.
Masa 3 1-3 menit Normal
Perdarahan
(BT)
Masa 9,5 6-15 menit Normal
Pembekuan
(CT)
FISIK/KLINIS
1. Fisik
Kesadaran pasien compos mentis. Pasien datang dengan keluhan
ada benjolan pada bagian leher dan akan dilakukan tindakan
operasi. Kondisi umum pasien saat MRS tampak baik namun
cemas karena akan operasi. Pada saat pengamatan, kondisi pasien
pasca operasi sudah membaik dan sudah mampu mobilisasi sekitar
kamar.
2. Klinis
Tanggal 20 November 2017
Pemeriksaan Nilai Normal
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Ket.
Tekanan 120/80 120/80 mmHg Normal
Darah Tekanan
Nadi 84 x/menit 80-100 Normal 120/80 mmHg
Darah
x/menit
Respirasi 20 x/menit 20-24 x/menit Normal Nadi 80-100
Suhu 36ºC 36-37ºC Normal x/menit
Respirasi 20-24 x/menit
Suhu 36-37ºC
RIWAYAT GIZI
1. Pola makan pasien sebelum MRS :
Kebiasaan makan pasien yaitu makan 2 kali sehari. Jenis Tidak suka mengonsumsi
sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi yaitu nasi. Tidak buah dan pengolahan lauk
mengonsumsi lauk hewani yaitu daging babi dan daging ayam kurang bervariasi.
sejak ada benjolan pada leher, sedangkan untuk ikan laut tetap di
konsumsi. Hanya mengonsumsi lauk nabati berupa tempe dan tahu
saja. Cara pemasakan nabati lebih sering yang digoreng. Pasien
biasa mengonsumsi sayuran seperti daun singkong, sawi hijau, dan
daun anti. Tidak terlalu sering mengonsumsi buah setiap harinya.
Karena usai hari raya jadi sempat mengonsumsi buah dirumah
diantaranya adalah pisang, dan pir. Pasien tidak terlalu suka makan
camilan seperti jajan pasar setiap harinya.
1. Kode NI.5.6.12
Asupan lemak in adekuat di Rumah Sakit Asupan makanan sumber lemak terbatas karena Tingkat konsumsi pasien di RS yaitu :
tidak mengonsumsi lauk hewani Lemak 63,6% (Kurang)
2. Kode NC.2.2
Perubahan laboratorium terkait gizi Berkaitan dengan diagnosa papiler microcarsoner Kadar albumin rendah (3,60
thyroid g/dl)
4. Kode. NB.1.7
Pemilihan makanan yang salah Berkaitan dengan pengetahuan yang kurang tentang Kurang suka makan buah
makanan dan gizi Pengolahan makanan dominan
di goreng
III. RENCANA INTERVENSI GIZI
NO. DIAGNOSA GIZI INTERVENSI
1. P (Problem) Kode NI.5.6.12 Tujuan :
Asupan lemak in adekuat di Rumah Sakit Meningkatkan asupan agar sesuai kebutuhan.
Umur = 45 tahun
Jawab :
Kebutuhan di rumah (Harris Bennedict)
AMB = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 49,7) + (1,8 x 156,79) – (4,7 x 45)
= 655 + 477,12 + 282,2 – 211,5
= 1202,82 kkal
Aktifitas fisik = AMB x Aktifitas fisik (ringan)
= 1202,82 x 1,30
= 1563,66 kkal
SDA = 10% x Energi
= 10% x 1563,66
=156,366 kkal
TEE = (AMB x Aktifitas Fisik) + SDA
= 1563,66 + 156,366 = 1720,03 kkal
Protein = 10% x TEE
= 10% x 1720,03 = 172,0 kal
172,0
= 43 gram
4
Lemak = 25% x TEE
= 25% x 1720,03 = 430 kkal
430
= 47,77 gram
9
Karbohidrat = 65% x TEE
= 65% x 1720,03 = 1118,01 kkal
1118,01
= 279,5 gram
4
Kebutuhan di RS
a. Kebutuhan Energi
AMB = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 655 + (9,6 x 49,7) + (1,8 x 156,79) – (4,7 x 45)
= 655 + 477,12 + 282,2 – 211,5
= 1202,82 kkal
b. Faktor Stres dan aktivitas fisik = 1,4 x 1,3 x AMB
= 1,4 x 1,3 x 1202,82
Total Energi = 2187,64 kkal
d. Kebutuhan Lemak
= 25% x Total Energi
= 25% x 2187,64 = 546,91 kkal
546,91
= 60,76 gram
9
Nilai Gizi
Energi : 2187,64 kkal
Protein : 82,03 gram
Lemak : 60,76 gram
KH : 328,14 gram
RENCANA EDUKASI GIZI :
1. Tujuan : Meningkatkan pemahaman tentang Diet Jantung III Rendah Garam serta perubahan perilaku makan pada pasien ACS (Acute
Coronary Syndrome) STEMI
2. Konten Materi :
1) ACS (Acute Coronary Syndrome) STEMI
2) Diet Jantung III Rendah Garam
3) Tujuan diet
4) Syarat diet
5) Makanan yang dihindari dan dianjurkan
IMPLEMENTASI
Bentuk makanan yang diberikan kepada pasien adalah bubur (lunak). Diberikan bubur karena sesuai dengan kondisi pasien, dengan frekuensi yaitu 3 kali
makan utama (lengkap) dan 2 kali selingan (snack). Makanan diberikan melalui oral karena pasien dalam keadaan sadar.
Jadwal Pemberian Makan
Waktu Makan
MAKAN PAGI SNACK PAGI MAKAN SIANG SNACK SORE MAKAN SORE
(05.30 – 07.00) (08.00 – 10.00) (11.30 – 13.00) (14.30 – 16.00) (17.30 – 19.00)
Monitoring dan evaluasi tidak bisa dilakukan karena pengamatan hanya satu kali.