Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kekayaan sumber daya ikan yang masih melimpah di perairan Indonesia, akan
terus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kebutuhan masyarakat. Salah satunya,
adalah untuk kebutuhan konsumsi ikan masyarakat Indonesia yang dinilai masih
belum ideal. Padahal mengonsumsi ikan sangat penting terutama bagi anak-anak,
karena ikan mengandung omega yang terbukti sangat bagus untuk pertumbuhan
otak. Selain itu dengan mengonsumsi ikan, masyarakat juga bisa ikut
meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis pada kelautan dan
perikanan. Karenanya, jika konsumsi ikan nasional meningkat, ini dapat
mendukung industri perikanan nasional.
Salah satu ikan yang dapat dikonsumsi adalah ikan gabus (Channa striata)
yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Ikan ini mudah hidup di
perairan yang belum tercemar oleh pestisida. Di alam ikan gabus adalah ikan
predator, pemangsa ikan kecil, serangga, anak katak (berudu), keong, cacing dan
jenis hewan air lainnya. Meski ikan lain juga dikenal sebagai sumber protein yang
baik untuk tubuh, namun ikan gabus dikenal memiliki jenis kandungan gizi yang
lebih tinggi. Kandungan protein ikan gabus sebesar 25,5%, lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kadar protein dari ikan bandeng (20,0%), ikan mas (16,0%),
ikan kakap (20,0%), maupun ikan sarden (21,1%).
Hebatnya, ikan gabus ini sangat kaya akan albumin, salah satu jenis protein
penting bagi tubuh manusia. Albumin diperlukan tubuh manusia, terutama dalam
proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak
proteinnya telah dicoba untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan
membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti kanker,stroke, gagal ginjal,
diabetes mellitus hingga pengobatan pasca operasi. Kekurangan albumin dalam
tubuh manusia (hypoalbumin) menyebabkan nutrisi tidak bisa diedarkan dengan
baik ke seluruh tubuh. Bagi anak, kekurangan albumin akan menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan, perkembangan otak yang tidak maksimal, penurunan
kekebalan tubuh hingga menyebabkan anak mudah sakit.

1
Berdasarkan fakta yang disebutkan diatas, maka usaha pembuatan nugget dari
ikan gabus terbilang cocok untuk mengatasi rendahnya konsumsi ikan pada
masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan nugget merupakan salah satu menu
andalan keluarga disaat tidak tersedianya lauk pauk dirumah, semua kalangan
menyukainya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

1.2 Tujuan Usaha

1.2.1 Untuk belajar berwirausaha sedini mungkin


1.2.2 Untuk menyediakan jajanan sehat berbahan baku ikan
1.2.3 Untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia
1.2.4 Untuk memenuhi kebutuhan protein dan albumin dalam tubuh yang
didapatkan melalui mengonsumsi ikan gabus

2
BAB II
ASPEK PERENCANAAN USAHA

2.1 Aspek Pemasaran

2.1.1 Situasi Persaingan

Situasi persaingan untuk usaha nugget ikan gabus di daerah tempat saya
tinggal masih belum ada yang menekuninya dikarenakan lebih banyak yang
menyediakan nugget olahan yang berasal dari ayam, pisang maupun ubi. Sehingga
analisa persaingan usaha ini relatif masih ringan atau mudah dan menjadikan
usaha ini memiliki peluang yang cukup menjanjikan. Dengan melihat peluang ini
tentu untuk prospek ke depannya usaha nugget ikan gabus saya bukan tidak
mungkin akan menjadi leader di marketnya

2.1.2 Sasaran Usaha

Dalam menjalankan usaha ini sasaran usaha saya yaitu anak-anak hingga
dewasa serta mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah,
kalangan menengah dan kalangan atas. Harga yang saya berikan juga realtif
terjangkau yaitu Rp12.000.

2.1.3. Promosi Penjualan

Dari mulut ke mulut, promosi ini merupakan promosi yang paling


sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini.
Cukup dengan menawarkan dengan keluarga atau teman-teman. Lalu meminta
pendapat mereka tentang cita rasa makanan yang saya buat. Apabila mereka suka,
jangan lupa minta bantuan mereka untuk mempromosikan bisnis kuliner kepada
teman-teman yang lain. Dengan demikian, usaha yang saya geluti bisa menjadi
lebih populer dan banyak diminati.
Menyampaikan informasi dan menawarkan terkait produk usaha via sosial
media seperti facebook, whatsapp, instagram, line. Selain itu juga menggunakan
brosur dalam pemasaran produk untuk mempengaruhi minat konsumen. Karena
keberadaan brosur mampu menjelaskan produk secara detail.

3
2.1.4. Pasar yang Dibidik

 Kantin Sekolah/Universitas
Kantin adalah tempat untuk para siswa-siswi atau mahasiswa-mahasiswi
untuk beristirahat di area sekolah atau kampus. Biasanya kantin selalu ramai
dipenuhi anak-anak muda. Apalagi pelanggan produk kami utamanya adalah para
remaja yang selalu penasaran akan makanan yang unik dan baru serta murah di
kalangan remaja. Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan
pelanggan dari produk kami.
 Tempat Umum
Membuka outlet di keramaian, misalnya sekitar pasar, terminal, stasiun,
gelanggang olahraga, maupun tempat umum lainnya.

2.1.5 Strategi Pemasaran


 Memberikan potongan harga dalam upaya memperkenalkan produk, sehingga
dengan begitu semua orang akan lebih tertarik membeli untuk mencicipinya.
Adapun strategi tersebut tentunya diharapkan bisa mengenalkan produk dan juga
bisa menghasilkan repeat order.
 Apabila ada yang memesan banyak akan diberikan bonus. Jadi bonus bisa berupa
pengurangan harga asli atau bisa dengan penambahan produk. Diharapkan dengan
pemberian bonus tersebut akan membuat pembeli merasa diuntungkan dan akan
membeli produk kami terus-menerus dan bisa menjadi pelanggan tetap.
 Membuat sistem siap antar untuk pelanggan
 Bersikap sopan dan ramah untuk meningkatkan loyalitas dari pelanggan

2.2 Aspek Teknis dan Produksi

2.2.1 Alokasi Usaha

Nugget ikan gabus berlokasi di Jalan Nusa Indah III. Saya memilih lokasi
tersebut, karena tempatnya tidak terlalu jauh dengan daerah pemasaran. yaitu
disekitar kampus-kampus terkemuka, dan tempat-tempat umum seperti pasar dan
gedung olahraga.

4
2.2.2 Proses Produksi

Dalam proses produksi usaha ini diantaranya :


a) Menyiapkan bahan yang akan digunakan
Bahan Baku
 Ikan Gabus
 Tepung Terigu
 Tepung Maizena
 Wortel
 Bawang Merah
 Bawang putih
 Bumbu
 Telur
 Tepung Panir
 Minyak Goreng

b) Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan


Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas yang diperoleh
dari modal sendiri, yaitu sebagai berikut :
 Kompor gas
 Blender
 Box Plastik
 Tabung Gas
 Panci Kukus
 Plastik
 Baskom
 Kuali
 Nampan

c) Memulai proses pengerjaan


 Giling daging ikan gabus yg sudah dipisahkan dengan menggunakan
blender
 Bersihkan wortel lalu diserut

5
 Haluskan bawang merah dan bawang putih\
 Campur daging ikan giling, wortel, bumbu halus, tepung terigu dan tepung
maizena, tambahkan sedikit air agar adonan tidak terlalu keras
 Masukkan adonan ke dalam loyang yang sudah diolesi minyak. Kukus
dengan kukusan yang sudah dipanaskan sebelumnya kurang lebih 30
menit
 Matikan api, lalu tunggu sampai dingin
 Setelah itu potong-potong nugget. Lalu balur dengan telur kocok dan
gulingkan ke dalam tepung panir
 Selanjutnya goreng nugget sampai berwarna kuning keemasan.

d) Membersihkan hasil pekerjaan agar lebih baik (finishing)

2.2.3 Biaya Produksi

Peralatan Harga
Kompor gas Rp.400.000
Blender Rp.250.000
Box Plastik 20 buah Rp.120.000
Tabung Gas 1 buah Rp.155.000
Panci Kukus Rp.90.000
Plastik Rp.10.000
Baskom 3 buah Rp.60.000
Kuali Rp. 70.000
Nampan Rp.20.000
Jumlah Rp.1.175.000

Bahan Harga
Ikan Gabus 3 kg Rp.150.000
Tepung Terigu 600gr Rp.6000
Tepung maizena Rp.10.000
Wortel 1kg Rp.10.000
Bawang Merah 1/2kg Rp.10.000
Bawang Putih 1/2kg Rp.9.000

6
Bumbu Rp.10.000
Telur 6 butir Rp.7.800
Tepung Panir 500gr Rp.24.000
Minyak Goreng 2L Rp.22.000
Jumlah Rp.258.000

Dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan rincian sebagai berikut:

Hari : Senin – sabtu


Waktu : 08.00-12.00 WIB
Jumlah Produksi : 240 buah/hari (6240/bulan)
Isi 1 box : 8buah
Biaya Tetap : Rp.1.175.000
Biaya Variabel (Bahan Baku) : Rp.258.000/hari = Rp.6.708.000
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐶𝑂𝑆𝑇
Harga pokok : 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑃𝑅𝑂𝐷𝑈𝐾𝑆𝐼
𝑅𝑝.6.708.000
6240

=Rp.1075 dibulatkan Rp.1.100 /buah


Harga jual : Rp.1500 BEP unit untuk bulan pertama 1500 x
=1100x+1.175.000+0 (1500-1100) x = 1.175.000x
=1.175.000/400= 2940
Maka, 2940/240=12 hari
26 hari-12 hari= 14 hari
Jadi, untuk mengembalikan semua biaya dengan keuntungan 0 rupiah
nugget harus terjual 2940 buah sedangkan untuk menjual nugget sebanyak 2940
buah itu diperlukan waktu sebayak 12 hari. Masa produksi dalam sebulan adalah
26 hari, jadi keuntungan yang diperoleh dibulan pertama ini adalah hasil dari
penjualan dalam 14 hari tersebut.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rendahnya konsumsi ikan pada masyarakat Indonesia dapat diatasi dengan


mengolah ikan tersebut menjadi makanan yang disukai masyarakat, seperti nugget
ikan gabus. Ikan gabus sendiri dikenal memiliki jenis kandungan gizi yang lebih
tinggi. Kandungan protein ikan gabus sebesar 25,5%, lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kadar protein dari ikan lain. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan dalam bentuk nugget
yang akan berdampak pada terpenuhinya kebutuhan protein dan albumin dalam
tubuh. Saya berharap produk yang saya pasarkan dapat diterima oleh semua
kalangan masyarakat.

3.2 Saran

Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah saya harapkan dari semua
pihak, karena saya menyadari bahwa proposal saya masih jauh dari kata
sempurna. Saran dan kritik tersebut semoga saja dapat menjadi acuan atau
pelajaran bagi saya untuk dapat menjadi lebih baik lagi dihari esok. Atas segala
waktu dan perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.

8
LAMPIRAN

9
10

Anda mungkin juga menyukai