Anda di halaman 1dari 113

TANFIDZ

KONFERENSI PIMPINAN WILAYAH


IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
JAWA TIMUR
2018
Editor
Ahmad Amirul Mukminin
Alfa Rezky Ramadhan

Design Cover
Rifqi Argadianto

Penyusun
Alfa Rezky Ramadhan
Aminati Hamidah
Abdul Hafidz Mustofa
Rafiqah Dwi Rahmah
Riandy Prawita
Muhammad Tegar
Kukuh Amantubillah Zain

Bedah Tema
Rifqy Naufan Alkatiri
Eko Purnomo

Penerbit
Pimpinan Wilayah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jawa Timur
Jl. Kertomenanggal IV/I Surabaya
Telp. 031-8437191, 8471412
Fax. 031-8420848
E-mail: pw.ipm.jatim@gmail.com
Website: www.ipmjatim.or.id
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................................................................... i


Surat Keputusan Pengesahan Tanfidz ......................................................................................... 1
Surat Keputusan Pelaksanaan Tanfidz ......................................................................................... 2
Keputusan Induk ................................................................................................................................. 3
Tanfidz Konpiwil IPM Jawa Timur
BAB I: Pendahuluan ............................................................................................................................ 6
Khutbah Iftitah ........................................................................................................................ 6
Selayang Pandang................................................................................................................. 8
Kerangka Pemikiran Materi.............................................................................................. 11
BAB II: Bedah Tema .......................................................................................................................... 12
BAB III: Tafsir Resolusi Martapura ............................................................................................... 17
Resolusi Martapura ............................................................................................................. 17
Tafsir Resolusi Martapura: Sebuah Wujud Interpretasi Sederhana ................... 18
BAB IV: Strategi Optimalisasi Gerakan....................................................................................... 26
BAB V: Tahap Kebijakan Program Jangka Panjang ............................................................... 42
BAB VI: Rekomendasi....................................................................................................................... 43
BAB VII: Instrumen Musyawarah Wilayah XXI ......................................................................... 45
Tata Tertib Pemilihan Formatur...................................................................................... 45
Kriteria Ketua Umum .......................................................................................................... 52
Kriteria Formatur.................................................................................................................. 54
Kriteria Pimpinan Wilayah ................................................................................................ 56
Struktur Tim Perangkat Musywil XXI ............................................................................ 58
Penutup ................................................................................................................................................ 60
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga .................................................................... 61

i
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

1
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

2
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

KEPUTUSAN INDUK
KONFERENSI PIMPINAN WILAYAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
JAWA TIMUR
Nomor: 005-KEP/KONPIWIL/PW IPM/2018

Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhamadiyah Jawa Timur,


setelah:

Menimbang : Tema Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar


Muhammadiyah Jawa Timur yaitu “Meneguhkan
Fungsi IPM Jawa Timur sebagai Rumah Aktualisasi
dan Apresiasi Pelajar Jawa Timur”;

Memperhatikan : 1. Sambutan oleh Ketua Panitia Pelaksana


Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Jawa Timur, Ipmawan
Muhammad Manu;
2. Sambutan oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur,
Ipmawan Syahrul Ramadhan;
3. Sambutan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat
Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ipmawan
Velandani Prakoso;
4. Sambutan oleh Pimpinan Wilayah Muhamadiyah
Jawa Timur, diwakili oleh Ir. Sudarusman;
5. Sambutan Bupati Kabupaten Kediri;
6. Sambutan Gubernur Jawa Timur;

Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 31;


2. Aanggaran Rumah Tangga Pasal 34;

3
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertaama : Mengesahkan pidato iftitah Ketua umum PW IPM
Jawa Timur, Ipmawan Syahrul Ramadhan yang
disampaikan pada Konferensi Pimpinan Wilayah
IPM Jawa Timur;

Kedua : Mengesahkan laporan pertanggungjawaban


setengah periode yang disampaikan oleh PW IPM
Jawa Timur periode 2016-2018 pada Konferensi
Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur;
Ketiga : Mengesahkan progress report dan tanggapan
Pimpinan Daerah IPM se-Jawa Timur terhadap
laporan pertanggungjawaban setengah periode PW
IPM Jawa Timur periode 2016-2018.;

Keempat : Mengesahkan tanggapan balik dari PW IPM Jawa


Timur periode 2016-2018 terhadap progress report
dan tanggapan Pimpinan Daerah IPM se-Jawa
Timur;

Kelima : Mengesahkan anggota Sidang Komisi pada


Konferensi Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur,
sebagai berikut:
Komisi A : 1.
2.
3.
dst.
Komisi B : 1.
2.
3.
dst.
Komisi C : 1. Farid Ahmad Fauzi
2. M. Risqi Al Fathir
3. Salman
dst;

4
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Keenam : Mengesahkan hasil Sidang Komisi yang


berlangsung dalam Konferensi Pimpinan Wilayah
IPM Jawa Timur, sebagai berikut:
Komisi A : Tata Tertib Pemilihan, Kriteria Ketua
Umum dan Formatur PW IPM Jawa
Timur periode Musywil XXI, serta
Kriteria PW IPM Jawa Timur Periode
2018-2020.
Komisi B : Struktur Perangkat Musywil XXI dan
Penyerapan Aspirasi Permasalahan
Urgen.
Komisi C : Tafsir Resolusi Martapura, strategi
Optimalisasi Agenda Aksi IPM Jatim,
Tahap Kebijakan Program Jangka
Panjang dan Rekomendasi KONPIWIL;

Ketujuh : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di Pare, Kabupaten Kediri.


Pada 16 Jumadil Akhir 1539 H.
Bertepatan dengan 04 Maret 2018 M.
Pukul 11:14 WIB.

Pimpinan Sidang

Ketua, Sekretaris, Anggota,

dto. dto. dto.

Afiatin Mas’ulah Ardya T. Meycahyani Tobi Feisa


NBA. 13.23.44818 NBA. 13.30.25138 NBA. 13.02.48832

5
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

BAB I
Pendahuluan

Khutbah Iftitah

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah Robbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT, dan shalawat
serta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Selamat datang seluruh kader pelajar Muhammadiyah se-Jawa
Timur ke dalam rumah aktualisasi dan apresiasi pelajar Jawa Timur. Jika
dalam kehidupan, syarat manusia hidup di dalam rumah adalah adanya
keluarga. Keluarga pada awalnya dibentuk dengan proses-proses yang
harus sangat formal dan struktural. Namun setelahnya ketika keluarga
tersebut berjalan melewati setiap dinamika kehidupan proses-proses
kultural lah yang berperan penting. Bayangkan jika seorang anak
meminta uang jajan kepada orangtuanya harus melalui proses formal
seperti membuat surat resmi terlebih dahulu, pasti kedepannya tidak
mungkin harmonis keuarga tersebut. Begitulah sekiranya rumah yang
hendak PW IPM Jawa Timur bangun. Secara organisasi kita harus formal
dan struktural, namun secara gerakan kita harus sestruktural mungkin.
Kaku dalam prinsip luwes dalam gerakan, itulah spirit yang hendak kami
bumikan.
Ada celotehan lucu tentang IPM. IPM itu sungkatan dari Ikatan
Pertemuan Melulu. Terdengar lucu memang, namun hal tersebut
menjadi kritik secara internal pada organisasi kita. Periodesasi organisasi
kita terkadang dihabiskan hanya untuk perkara-perkara formalitas saja,
sedangkan kita lupa bahwa ruh gerakan IPM adalah dakwah, sedangkan
dakwah harus digerakkan dengan cara sekultural mungkin. Inilah yang
mendorong kami PW IPM Jawa Timur periode ini menggunakan diksi
rumah dalam visi besar kami agar gerakkan ilmu dan dakwah kita
mampu diterima secara mudah oleh pelajar.
Haruslah diingat IPM hadir membawa tugas sebagai agen
pencerahan yang dalam bahasa Kuntowijoyo disebut intelektual profetik,
juga menurut istilah Ali Syariati dalam bukunya Ideologi Kaum
Intelektual disebut Rausyanfikr, dan juga menurut seorang Antonio

6
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Gramsci dalam bukunya Prison Notebooks menggunakan sebutan


Intelektual Organik. Kesemuanya mempunyai titik kesamaan bahwa
kaum intelektual haruslah menjadi agen perubahan yang berilmu di
tengah-tengah kehidupannya. Usaha-usaha perubahan tersebut sering
kita sebut dengan istiah “Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar”. Sehingga
ilmu dan dakwah haruslah menjadi prioritas pada setiap pelajar
Muhammadiyah di manapun berada.
Berangkat dari perenungan tersebut, PW IPM Jawa Timur terdorong
untuk merancang fokus gerakan kultural yang mampu diterima oleh
pelajar namun tetap pada prinsip ideologinya yang kami yakini.
Komunitas mungkin istilah dan strategi yang cocok dalam dunia pelajar
untuk menggerakkan hal tersebut. “Gerakan Ilmu dan Dakwah Berbasis
Komunitas” menjadi fokus strategi gerakan periode ini sehingga tujuan
Muhammadiyah membangun masyarakat ilmu dan dakwah amar ma’ruf
nahi munkar dapat terwujud di kalangan pelajar. Gerakan ilmu dan
dakah berbasis komunitas tersebut kami bingkai dalam visi besar
periode ini menjadi “Rumah Aktualisasi dan Apresiasi Pelajar Jawa
Timur”. Kami memilih kata rumah agar IPM menjadi organisasi yang
mewadahi pelajar tidak hanya secara struktural namun juga kultural,
welas asih dan inklusif. Aktualisasi dalam redaksi visi menunjukkan
aktualisasi gerakan ilmu dan dakwah. Sedangkan apresiasi menunjukkan
fungsi komunitas dalam mengaktualisasikan potensi pelajar dalam hal
minat dan bakat. Sehingga minat dan bakat pelajar mampu menjadi alat
dakwah maupun gerakan ilmu.
Maka dengan adanya Konferensi Pimpinan Wilayah kali ini
diharapkan dapat menghasilkan ide dan gagasan yang progresif untuk
IPM Jawa Timur kedepannya. Selamat berdialektika. Kita dikaruniai akal
untuk berpikir, dikariniai iman untuk bertuhan, dan dikaruniai indera
untuk berkarya. Berpikir, bertuhan dan berkarya.
Nuun, Walqalami Wamaa Yasthuruun.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ketua Umum PW IPM Jawa Timur 2016-2018.


Syahrul Ramadhan
NBA.13.00.35550

7
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Selayang Pandang

Alhamdulillah, Puji serta rasa syukur kita haturkan kepada Tuhan


Alam Semesta, Sang Maha Pemilik Ilmu, Allah SWT. Segala yang telah
diberikann-Nya menjadi pemberian yang sangat penting bagi umat
manusia untuk dapat mengarungi samudera ilmu pengetahuan yang
terhampar luas. Serta shalawat dan salam kita haturkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, yang dengan perjuangannya kita semua
dapat sampai ke masa terang benderang saat ini, semoga kita semua
termasuk dalam orang-orang yang akan mendapat Syafaatnya kelak,
InshaAllah. Amin.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah merupakan sebuah orgaisasi pelajar
yang memiliki pola pergerakan yang unik. Keunikan ini memang
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor intern dan ekstern menjadi
rumusan yang kongkrit untuk pemetaan masalah ini. Faktor intern yang
memang mempengaruhi keunikan pola gerakan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah adalah ideologi dan faktor eksternnya adalah
perubahan sosial, politik dan budaya. Kedua faktor tersebut terhimpun
dalam sejarah yang menjadi sebuah term kehidupan.
Keunikan pola gerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah memang
sangat banyak. Diantara keunikannya adalah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah bergerak berdasarkan ilmu pengetahuan yang
diarahkan menggunakan ideologi dan disepakati bersama-sama dengan
mekanisme tersendiri. Sebagai organisasi kepelajaran memang wajib
hukumnya memakai ilmu pengetahuan sebagai dasar pergerakannya.
Namun semua organisasi juga bisa memakai ilmu pengetahuan. Titik
keunikannya adalah ideologi yang berperan sebagai kompas pergerakan.
Diawali dengan pemahaman bahwa Ikatan Pelajar Muhammadiyah
merupakan organisasi kader, membuka jalan pemikiran bahwa untuk
membentuk seseorang menjadi kader yang loyal dibutuhkan ideologi
sebagai penyatu pola pemahaman antar kader terhadap arah
pergerakan. Selain itu, ideologi juga menyebabkan corak khas pola
pergerakan sehingga menjadi titik keunikan. Sehingga ideologi menjadi
hal yang penting dalam pola pergerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

8
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Pola gerakan tidak akan terwujud tanpa kajian secara ilmiah,


penafsiran ideologi dan kesepakatan bersama. Sehingga dalam setiap
permusyawaratan tertinggi ataupun dibawahnya, Ikatan Pelajar
Muhammadiyah selalu dipenuhi dengan dinamika intelektualitas dalam
menantukan pola gerakan yang tergambar dalam sebuah teks materi.
Oleh sebab itu, di forum permusyawaratan tertinggi kedua tingkat
wilayah yaitu Konferensi Pimpinan Wilayah, tim materi berusaha
berikhtiar menyajikan gagasan-gagasan yang menjadi kerangka pola
pergerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Kerangka materi yang dibangun berusaha disesuaikan dengan
penafsiran ideologi yang termanifestasikan ke dalam banyak gagasan.
Tafsir ideologi yang digunakan adalah Resolusi Martapura yang menjadi
sebuah rangkuman ideologi-ideologi terdahulu dan menjadi komitmen
Ikatan Pelajar Muhammadiyah masa kini. Resolusi Martapura kemudian
diinterpretasikan secara sederhana untuk mengayak nilai-nilai dan
pemahaman-pemahaman di dalamnya sehingga dapat dipahami dengan
mudah maksud dan tujuannya. Hasil dari penafsiran tersebut
diinternalisasikan ke dalam tema Konferensi Pimpinan Wilayah sehingga
kandungan penafsiran tersebut akan menginterfensi inti materi secara
optimal dan sesuai.
Tim materi kali ini berusaha untuk mempertajam kerangka materi
yang disepakati saat Musyawarah Wilayah XX Ikatan Pelajar
Muhammadiyah di Ponorogo setahun silam. Materi Musywil XX dirasa
kurang berjalan secara optimal karena kurangnya pemahaman pimpinan
di tingkatan daerah dan dibawahnya. Sehingga dirumuskan strategi
optimalisasi agenda aksi untuk mengoptimalkan pola pergerakan Ikatan
Pelajar Muhammadiyah, selain itu juga sebagai ikhtiar penyederhanaan
ulang tim materi terhadap materi Musywil XX agar mudah dipahami dan
diimplementasikan.
Konsep strategi o ptimalisasi agenda aksi yang juga digunakan oleh
Pimpinan Pusat dalam Tanwir Martapura berusaha untuk disosialisasikan
kepada para kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Jawa Timur.
Tentunya konsep tersebut dikaji ulang dan disesuaikan tehadap agenda
aksi yang digagas oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur.
Sehingga akan terjalin sinergisitas gagasan antar tingkatan pimpinan.
Selain itu juga karena Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah

9
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

bertugas untuk menjadi interpretator terhadap kebijakan-kebijakan yang


ada di tingkatan pusat. Strategi optimalisasi agenda aksi selanjutnya
dimanifestasikan ke dalam tahap kebijakan jangka panjang yang
ditujukan untuk jangka waktu tiga periode ke depan. Hal ini juga
dilakukan guna memberi arah pandang kepada Musyawarah Wilayah XXI
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur yang akan segera
diselenggarakan. Kesemua pola materi ini dibalut dengan nilai pandang
Apresiatif Inquiry sehingga berorientasi kepada harapan masa depan
ikatan. Harapan tersebut tak lain adalah terbentuknya pelajar muslim
yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan
dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

Salam Inspiratif,
Tim Materi KONPIWIL IPM Jawa Timur 2018

10
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Kerangka Pemikiran Materi

Tema Konpiwil
“Meneguhkan Fungsi IPM Sebagai Rumah
Aktualisasi dan Apresiasi Pelajar Jawa Timur”

Ranah Idealitas Ranah Realitas

Hasil
Resolusi Materi Musywil XX IPM Jawa timur
Tanwir
Martapura Di Ponorogo
Martapura

Tafsir Resolusi Martapura Strategi Optimalisasi Agenda Aksi


IPM Jawa Timur

Tahap Kebijakan Program


Jangka Panjang
Musywil XXI
Musywil XXII
Musywil XXIII

Impian Sekarang AI Implementasi Sekarang


Dan Masa Depan Dan Masa Depan

TUJUAN IPM

11
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

BAB II
Bedah Tema

Meneguhkan Fungsi IPM sebagai Rumah Aktualisasi dan Apresiasi


Pelajar

Pelajar, sebagai seorang pembelajar, seorang pencari, dan seorang


yang selalu kepo akan banyak hal adalah aset besar yang dimiliki umat
dan bangsa. Lewat pelajar akan lahir banyak generasi penerus dan
pembangun. Di tangan pelajarlah masa depan umat dan bangsa
bergantung dengan harapan penuh. Pelajar saat ini diwajibkan dan
dituntut untuk dapat bersaing dalam segala hal, baik di kancah lokal,
nasional, maupun internasional. Karena sebenarnya dalam diri mereka
banyak sekali potensi yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan.
Dewasa ini, para pelajar mulai sadar dan potensi mereka semakin
bermunculan dan berkembang dalam banyak bidang. Hal ini tak terlepas
dari peran pihak yang telah mendukung para pelajar. Tak terkecuali
dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang senantiasa berikhtiar
untuk mendukung potensi, minat dan bakat pelajar. Sesuai dengan
maksud dan tujuannya “Terbentuknya Pelajar Muslim yang Berilmu,
Berakhlak Mulia, dan Terampil”, maka IPM berkomitmen untuk
mewujudkannya. Bahkan dalam Resolusi Martapura yang terbentuk
dalam ajang Tanwir IPM 2018 di Martapura, Kalimantan Selatan, ada 3
poin yang bisa digarisbawahi. 3 poin tersebut yakni :
1. Gerakan kemandirian pelajar sebagai optimalisasi pemberdayaan
segala bentuk potensi kreatif pelajar di setiap pimpinan;
2. Mengajak kepada segenap pihak untuk menghentikan segala
pembatasan atas pengembangan kreativitas dan potensi pelajar guna
mendorong genrasi yang berkemajuan; dan
3. Optimalisasi gerakan keilmuan, kemandirian dan keadilan sosial
untuk mewujudkan pelajar berkemajuan sebagai semangat dan
komitmen bersama untuk menjadikan IPM sebagai rumah bakat
minat pelajar disertai nilai-nilai Islam sebagai komponen masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.

12
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Begitu pula IPM Jawa Timur, khususnya pasca Musyawarah Wilayah


(Musywil) XX di Ponorogo telah menghasilkan visi besar yakni “Rumah
Aktualisasi dan Apresiasi Pelajar”. Visi ini menjadi sebuah kesepakatan
besar yang memberi pemaknaan tersendiri mengenai IPM bagi pelajar.
Visi ini begitu besar dan berat bila dilihat dari sisi luarnya saja. Tapi, hal
ini sebanding dengan posisi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Jawa Timur sebagai salah satu pimpinan terbesar di
Indonesia. Dengan 38 Pimpinan Daerah yang dibawahinya sangatlah
mungkin untuk ribuan kader berjuang bersama secara keras dan cerdas
mewujudkan visi tersebut.

Peneguhan Visi Besar IPM Jawa Timur


Visi ini akan diarahkan sebagai perwujudan IPM Jawa Timur menjadi
rumah yang membahagiakan, rumah yang menyenangkan , rumah yang
mengasyikan bagi pelajar-pelajar di Jawa Timur. Hal ini akan membantu
IPM Jawa Timur untuk mewujudkan cita-citanya sebagai pusat dakwah
berkelanjutan yang berpikiran kritis, berdaya kreatif dan berpola pikir
berkemajuan. Visi ini haruslah digaungkan sesuai dengan cara yang
akademis dan kreatif serta tetap dalam kuadran ke-Islam-an sebagai
manifestasi karakter pelajar yang ideal yakni haus akan ilmu dan
pengetahuan tapi tetap dalam batasan agamanya. Visi ini diharapkan
tidak menguap di tingkat atas saja, namun sampai pada tingkat bawah
alias grassroot di tiap penjurunya. Kekuatan visi ini harus senantiasa
tejaga dalam setiap diri kader pelajar muhammadiyah. Kader yang
mampu menggerakkan perubahan tidak untuk dirinya sendiri, namun
untuk kemanusiaan, ummat dan bangsa Indonesia.
Bila ada segolongan orang yang berkata, “Dengan begitu besarnya
visi yang diembannya, Apa sih yang sudah IPM lakukan?”. Berarti mereka
belum tahu bagaimana IPM berjihad dan bergerak. Karena dengan
jihadnya yang tersebar di berbagai bidangnya ini kita bisa merubah pola
pikir dan tingkah laku pelajar untuk menjadi pelajar berkemajuan, kreatif
dan kritis trasformatif. Tentunya banyak gebrakan-gebrakan IPM yang
bisa meningkatkan mutu kepelajaran di Indonesia juga dengan
kerjasama poros pelajar. Harapan kami, pasca perumusan visi besar IPM
ini, semua kader dan anggota IPM di seluruh penjuru Jawa Timur bisa
menyuarakan satu suara yakni pengawalan gerakan pengaktualisasian

13
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

dan pengapresiasian seluruh bakat minat pelajar tentunya dalam ranah


garapan masing-masing tingkatan dan menjadikannya program
berkelanjutan yang tidak jalan ditempat saja. Gerakan-gerakan nya akan
selalu ditunggu serta diharapkan menjadi gerakan identik dan khas dari
tubuh organisasi IPM dalam mewujudkan terbentuknya pelajar muslim
yang sebenar-benarnya alias berkemajuan. Sebagai ikhtiar akan
pandangan Indonesia Berkemajuan yang sebenar-benarnya, IPM harus
menunjukkan daya kreatifnya untuk menjadi pelopor gerakan
kepelajaran moderat di Indonesia.

Makna Rumah
Bagi pelajar, sejatinya rumah bukanlah sekedar tempat tinggal,
melainkan tempat berlangsungnya proses kehidupan. Rumah ini juga
menjadi tempat terbaik untuk berbagi kecemasan, kebahagiaan, dan
harapan. Tempat untuk pengambilan keputusan yang bermanfaat untuk
anggota keluarganya. Dari situlah rumah sangat berperan penting bagi
kehidupan pelajar yang mana menjadi kebutuhan primer atau utama
mereka dalam mengenali proses kedewasaan yang sedang ia tempuh.
Untuk itu diperlukan aktualisasi sebagai sarana memenuhi kebutuhan
untuk kejiwaan pelajar agar diakui keberadaannya melalui hal-hal positif
seperti pencapaian prestasi. Posisinya di puncak piramida kebutuhan
menandakan bahwa kebutuhan untuk diakui menjadi kebutuhan
psikologis yang sangat penting dan akan tercapai jika empat kebutuhan
dasar lainnya juga mendukung, yaitu kebutuhan fisik, keamanan, sosial,
dan agama telah terpenuhi.

Makna Aktualisasi
Aktualisasi adalah sebuah kata yang menyiratkan sebuah kerja
nyata, kerja yang benar-benar dikerjakan secara konkret dan betul-betul
ada hasilnya. Namun tidak berarti itu merupakan makna yang final untuk
kata aktualisasi. Makna aktualisasi antara satu pelajar dengan pelajar
yang lain bisa saja berbeda. Misalkan seorang pelajar yang hobi melukis
mungkin menganggap bahwa kebutuhan aktualisasi dirinya sudah
terpenuhi saat dia mampu menggelar hasil karyanya dalam sebuah
pameran. Atau seorang pemain sepak bola menganggap aktualisasi
dirinya terpenuhi jika mereka menjadi peserta di ajang-ajang bergengsi,

14
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

bahkan menjadi pemenangnya akan lebih lengkap lagi kebahagiaan


pelajar jika keberhasilan mereka di apresiasi walaupun hanya dengan
mendapatkan sambutan dan tepuk tangan yang meriah. Sebuah
penghargaaan kecil akan tetapi berdampak besar yang akan menjadikan
seseorang mendapatkan energi baru untuk mengembangkan karyanya
karena merasa bahwa apa yang iya lakukan bisa diterima dan
bermanfaat bagi orang lain.

Makna Apresiasi
Apresiasi merupakan aktivitas menggauli cipta dengan sungguh-
sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran
kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya yang di lakukan
oleh seseorang. Apresiasi adalah sebuah proses pemberian
penghargaan, pujian, penilaian ataupun pemahaman bagi suatu objek.
Jadi aktualisasi dan apresiasi pelajar bisa diartikan sebagai program kerja
atau sejenisnya untuk kepentingan, hobi, bakat dan minat pelajar. Serta
sebagai pemberi penghargaan, penilaian dan pemahaman untuk pelajar
pula. Visi “IPM Sebagai Rumah Aktualisasi dan Apresiasi Pelajar”
bermakna IPM telak mengisbatkan dirinya sebagai tempat, wadah dan
rujukan bagi pelajar, khususnya pelajar Muhammadiyah untuk
menjalankan dan menyalurkan hobi, bakat dan minatnya. Serta pelajar
akan mendapatkan penghargaan di dalamnya, karena di IPM semua
akan dihargai dan diterima asalkan tidak keluar dari batas norma agama.

Makna Pelajar
Pelajar adalah individu yang ikut dalam kegiatan belajar untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan baik secara formal maupun non formal.
Menurut Sinolungan, pengertian pelajar secara luas adalah setiap orang
yang terlibat dengan proses pendidikan untuk memperoleh
pengetahuan sepanjang hidupnya. Sedangkan dalam arti sempit,
pengertian pelajar adalah setiap siswa yang belajar di sekolah. Dengan
mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut, diharapkan pelajar mampu
mengembangkan dirinya baik secara emosional, social, bahasa,
intelektual maupun kepribadiannya agar lebih terarah ke yang lebih
positif dan nantinya dapat memajukan bangsa, negara serta agama.
Perkembangan yang dialami oleh setiap pelajar berbeda-beda.

15
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Tergantung pada proses belajar yang ia peroleh. Perkembangan pada


diri pelajar yang baik adalah perkembangan yang menuju pada hal-hal
yang positif. Akan tetapi, beberapa pelajar justru menunjukkan
perkembangan ke arah yang negatif, sebagai contoh adalah aksi
premanisme yang dilakukan oleh pelajar dan pergaulan bebas seperti
yang sering kita lihat sekarang. Oleh karena itu diperlukan tempat bagi
pelajar untuk mengatasi segala persoalan yang ada di sekitarnya yaitu
rumah baru yang positif untuk menjadi benteng bagi mereka.

16
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

BAB III
Tafsir Resolusi Martapura

RESOLUSI MARTAPURA1

Dari Kota Intan, Martapura

Sidang Tanwir Ikatan Pelajar Muhammadiyah menyampaikan Resolusi Optimalisasi Gerakan Keilmuan,
Kemandirian, dan Keadilan Sosial untuk Mewujudkan Pelajar Berkemajuan sebagai berikut:

1. Sejak berdirinya Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi
munkar di kalangan pelajar menegaskan komitmen Ikatan Pelajar Muhammadiyah untuk
menegakkan ajaran Islam dan ikut serta dalam membangun generasi berkemajuan dengan spirit
pembebasan, pemberdayaan dan pencerdasan.
2. Dengan semangat nuun, walqolami wamaa yasthurun, Pelajar Muhammadiyah akan selalu
berkomitmen untuk terus berkarya sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah
gerakan Muhammadiyah.
3. Gerakan iqra dengan mewujudkan komunitas literasi pelajar merupakan wujud jihad literasi
Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai tradisi habitus iqra pelajar berkemajuan.
4. Pelajar Muhammadiyah akan terus mendorong cikal bakal masyarakat madani yang berperan
lebih luas sebagai perwujudan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dengan habitus iqra
sebagai dasar dan identitasnya.
5. Gerakan kemandirian pelajar sebagai proses optimalisasi pemberdayaan segala bentuk potensi
kreatif pelajar di setiap pimpinan.
6. Mengajak kepada segenap pihak untuk mengehentikan segala bentuk pembatasan kreativitas
dan potensi pelajar guna mendorong generasi yang berkemajuan.
7. Kesadaran akan lingkungan harus menjadi ruh Pelajar Muhammadiyah dalam menjaga
keseimbangan alam sebagai rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
8. Adanya agen pendampingan teman sebaya merupakan wujud dari advokasi pelajar sebagai
bentuk pendampingan sebayanya dalam membangun generasi yang berkemajuan.

Demikian Resolusi Optimalisasi Gerakan Keilmuan, Kemandirian, dan Keadilan Sosial untuk
Mewujudkan Pelajar Berkemajuan sebagai semangat dan komitmen bersama kami untuk menjadikan
IPM sebagai rumah minat dan bakat pelajar disertai nilai-nilai Islam sebagai komponen masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

Martapura
4 Februari 2018

1
Keputusan Tanwir Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Martapura 2-4 Februari 2018.

17
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

TAFSIR RESOLUSI MARTAPURA


(Sebuah Wujud Interpretasi Sederhana)

A. Resolusi Martapura: Sebuah Komitmen Ikatan Pelajar Muhammadiyah


di Era Progresif
Era demi era telah dihadapi oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Sebuah organisasi perkaderan yang selalu berjuang mempertahankan
eksistensinya untuk tujuan yang mulia. Mulai dari usaha mengganti
nomenklatur organisasi, sampai merombak paradigma gerakan
dilakukan olehnya. Perjuangan seperti ini tidak akan berhenti dan
akan terus dijalani oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah untuk
menghadapi gelombang karakter generasi manusia yang selalu
berubah sesuai dengan efek perkembangan zaman.
Tahun 2002-2014, Ikatan Pelajar Muhammadiyah sedang diterpa
gelombang generasi milenial yang memangku jabatan sebagai elit
pimpinan. Corak generasi milenial yang kritis menggiring IPM
memiliki paradigma yang kritis pula. Dibuktikan dengan karakter
filsafat perkaderan yang berparadigma kritis. Namun sistem
perkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah saat itu menggunakan
filsafat pendidikan yang progresif. Hal ini mengindikasikan bahwa
Ikatan Pelajar Muhammadiyah sedang mempersiapkan kader-
kadernya untuk menghadapi gelombang generasi selanjutnya.
Pendidikan progresif yang digambarkan oleh SPI Hijau
menempatkan perhatian pada “bagaimana cara berpikir” bukan pada
“apa yang dipikirkan”. Dalam SPI Hijau juga dipaparkan bagaimana
cara berpikir dan berbuat kritis.2 Hal ini memperlihatkan perpaduan
antara dua konsepsi yang berbeda yaitu kritis dan progresif. Dengan
paradigma gerakan kritis transformatif saat itu, Ikatan Pelajar
Muhammadiyah mencoba untuk tetap mengakselerasikan dirinya
menciptakan generasi yang progresif melalui jalur pendidikan kader.

2
Azaki Khoirudin, Demi Pena: Sejarah dan Dinamika IPM 1961-2016, (Yogyakarta: PP IPM,
2017), hlm. 168.

18
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Ikatan Pelajar Muhammadiyah saat ini mulai meninggalkan


gelombang generasi milenial yang kritis dan mulai menghadapi
gelombang generasi Z yang serba bisa. Situasi ini membuat Ikatan
Pelajar Muhammadiyah memulai pola gerakan yang progresif
sebagai era gerakan barunya. Karakter gerakan ini tak lepas dari
pengaruh pendidikan kader sebelumnya sehingga Ikatan Pelajar
Muhammadiyah mudah merekonstruksi pola gerakannya. Pola
gerakan progresif memang relevan dengan paradigma Gerakan
Pelajar Berkemajuan yang berorientasi pada masa atau waktu.
Sehingga pola gerakan ini membantu Ikatan Pelajar Muhammadiyah
memaksimalkan karakter serba bisa dari generasi Z dengan segala
kemampuan dan bakatnya.
Resolusi Martapura menegaskan menjunjung tinggi nilai
keislaman yang ditransformasikan ke dalam tiga pilar paradigma
yaitu pembebasan, pemberdayaan dan pencerdasan. Resolusi
Martapura juga kembali mengingatkan akan pentingnya fungsi
pelajar Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung dan
penyempurna amanah. Resolusi Martapura menguatkan komitmen
ikatan terhadap gerakan iqra’ sebagai hakikat ruang lingkup gerakan
pelajar. Resolusi Martapura memulai titik fokus gerakan perubahan
sosial yang baru yaitu menciptakan masyarakat madani dengan
karakter pelajar sebagai ikhtiar ikatan menuju masyarakat ilmu.
Resolusi Martapura memaksimalkan potensi kemandirian pelajar
sebagai langkah optimalisasi gerakan. Resolusi Martapura
menyatakan langkah pencegahan terhadap pembatasan daya kreatif
pelajar. Resolusi Martapura mengembangkan kepedulian gerakan ke
arah isu ekologi. Resolusi Martapura merekonstruksi gerakan sosial
yang bersifat sederhana yaitu kepekaan dan kepedulian kepada
sesama. Kesemuanya itu dihimpun dalam delapan poin pernyataan
yang bertujuan untuk mengokohkan dan mempertajam langkah dan
gerak Ikatan Pelajar Muhammadiyah saat ini. Langkah ini dilakukan
dalam rangka ikhtiar di era progresif dan mempersiapkan diri
menghadapi era rekonstruktif.

19
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Sekali lagi, Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada era transformasi


sosial ini (era progresif), mengalami banyak perubahan. Ditambah
generasi Z saat ini juga sangat mempengaruhi jalannya organisasi,
tapi perubahan yang dimaksud adalah perubahan kearah yang baik.
Pasalnya generasi Z digambarkan sebagai generasi baru berisi
indivual-individual yang lebih pintar, self directed, serta lebih cepat
mengolah informasi. Sebagai contoh, pemanfaatan sosial media
untuk menyebar poster atau hal lain serupa yang berisi tulisan-tulisan
motivasi atau hanya sekedar informasi. IPM saat ini secara tidak
langsung terkemas lebih menarik dan lebih baik dari sebelumnya.
Tapi hal tersebut tidak membuat kita sebagai pelajar lupa akan jati
diri kita sebagai satu Ikatan. Resolusi Martapura memberikan arah
gerakan yang akan kita tapaki selanjutanya untuk mewujudkan
pelajar yang berkemajuan. Resolusi martapura sangat menekankan
pada gerakan “spirit keilmuan”, yang disana mencakup pembebasan,
pemberdayaan, dan pencerdasaan. Berarti disini Literasi adalah tokoh
utamanya. Literasi begitu penting, apalagi pada proses transformasi
sosial yang erat dengan tindakan-aksi bukan komentar anarkis.

B. Resolusi Martapura sebagai Peneguhan Agenda Aksi PP IPM


Muktamar XIX IPM di Jakarta menghasilkan konsepsi dasar
Gerakan Pelajar Berkemajuan sebagai sebuah paradigma yang
meneguhkan bahwa gerakan ilmu merupakan habitus pelajar
Muhammadiyah yang sesungguhnya. Dari sini paradigma Gerakan
Pelajar Berkemajuan mulai mudah ditafsirkan ke dalam strategi
pergerakan secara terstruktur. Dibuktikan dengan hasil Muktamar XX
IPM di Samarinda yang merancang strategi pergerakan berbasis data.
Rancangan tersebut mengkerucut ke dalam tiga agenda aksi utama
yaitu gerakan jihat literasi, gerakan pendampingan teman sebaya dan
gerakan konservasi lingkungan.
Tiga agenda aksi tersebut termanifestasikan secara ideologis ke
dalam kerangka berpikir Resolusi Martapura sesuai dengan tujuannya
yaitu sebagai peneguh gerakan IPM. Resolusi Martapura

20
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

menjabarkan tiga agenda aksi tesebut secara padat dan mendalam di


dalam redaksional yang sederhana. Dengan intonasi yang tergambar
dari redaksional tersebut menguatkan penafsiran bahwa Resolusi
Martapura merupakan sebuah komitmen, utamanya komitmen
implementasi tiga agenda aksi utama PP IPM amanah Muktamar XX
IPM di Samarinda.
Termaktub di poin ketiga, Resolusi Martapura berusaha
menguatkan basis gerakan iqra’ yang dimanifestasikan secara meluas
dengan istilah gerakan literasi. Literasi dengan makna yang luas
memungkinkan stackholder IPM berkreasi secara luas pula. Namun di
sini Resolusi Martapura memberikan gambaran khusus bahwa
langkah terbaik adalah dengan membangun sebuah komunitas.
Menggunakan tiga komponen utama komunitas3, IPM berusaha
menciptakan sebuah komunitas kreatif yang salah satunya berbasis
literasi. Hal ini merupakan wujud implementasi strategi kultural IPM
yang sempat dicetuskan di Muktamar XIX IPM di Jakarta. Strategi
kultural inilah yang memperkuat agenda aksi gerakan jihat literasi.
Termaktub di poin ketujuh, agenda aksi gerakan konservasi
lingkungan dimaknai secara religius. Internalisasi makna yang
disajikan oleh Resolusi Martapura mengarah kepada pemaknaan
profetik mengenai ekologi. Titik tekan yang dimunculkan adalah
kesadaran yang merupakan suatu kondisi dasar yang dialami
manusia. Kesadaran akan lingkungan dijadikan sebagai ruh
menggambarkan rasa yang komprehensif terhadap diri sendiri
sebagai pelajar Muhammadiyah. Pemahaman mengenai pentingnya
menyadari keadaan lingkungan yaitu alam sekitar dijadikan oleh
Resolusi Martapura sebagai sebuah perbuatan yang mulia. Perbuatan
atau amalan yang mulia yaitu menjaga keseimbangan alam sebagai
ramat Allah yang Maha Kuasa.

3
Tiga komponen utama komunitas yaitu inti komunitas kreatif, komunitas kreatif dan basis
komunitas kreatif. Baca Tanfidz Muktamar XIX IPM di Jakarta.

21
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Termaktub di poin terakhir, cita-cita menciptakan generasi


berkemajuan atau khoiru ummah dijadikan sebagai tujuan dalam
sektor advokasi. Istilah advokasi yang bermakna luas
dimanifestasikan menjadi lebih sederhana dengan istilah
pendampingan teman sebaya. Agenda aksi Gerakan Pendampingan
Teman Sebaya menjadi agenda aksi yang sangat strategis dalam
bidang advokasi psikologis. Hal ini selaras dengan hasil penelitian
Linda Suwarni yang menemukan bahwa perilaku teman sebaya
mempunyai pengaruh paling besar terhadap perilaku remaja.4
Sehingga dengan memunculkan agen-agen pendampingan teman
sebaya akan menjadikan gerakan yang massif. Hanya dengan
mengajak teman sebayanya untuk aktif ke dalam organisasi seperti
IPM dan beraktifitas secara positif, setiap kader ikatan akan dengan
mudah menjadi agen perubahan sosial. Resolusi Martapura
menguatkan agenda aksi ini dengan komitmen mewujudkan agen-
agen pendampingan teman sebaya sebagai ikhtiar menuju generasi
berkemajuan.

C. Resolusi Martapura sebagai Inspirasi Rekonstruksi Agenda Aksi PW


IPM Jawa Timur
Musyawarah wilayah XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa
Timur di Ponorogo mensepakati empat ranah agenda aksi IPM Jawa
Timur yaitu Gerakan Komunitas Kreatif, Gerakan Jihat Literasi,
Gerakan Mandiri Pelajar dan Gerakan Konservasi Ekologi. Keempat
agenda aksi tersebut diharapkan menjadi karakter gerakan yang
termanifestasikan ke dalam program kerja setiap tingkatan Ikatan
Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur yaitu Pimpinan Wilayah,

4
Pengaruh keluarga (monitoring parental) telah bergeser ke perilaku teman sebaya. Berbeda
dengan teori Ecological Model of Youth yang menyatakan bahwa pengaruh keluarga
memiliki kekuatan yang paling besar terhadap kehidupan remaja. Baca Linda Suwarni,
“Monitoring Parental dan Perilaku Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual Remaja SMA Di
Kota Pomtianak”, Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 4:2 (Pontianak, Agustus 2009), hlm.
131.

22
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, terutama Pimpinan Ranting.


Resolusi Martapura diharapkan menjadi bagian dari peneguhan
empat agenda aksi tersebut. Karena unsur-unsur dari keempat
agenda aksi tersebut terkandung secara tersirat maupun tersurat di
dalamnya.
Komitmen Resolusi Martapura terhadap literasi menjadi suntikan
semangat terhadap agenda aksi Gerakan Jihat Literasi. Begitu pula
dengan agenda aksi Gerakan Mandiri Pelajar yang secara tersurat
terdapat di poin kelima Resolusi Martapura. Nilai kemandirian pelajar
dijadikan sebagai pondasi untuk optimalisasi segala daya kreatif
pelajar Muhammadiyah selain bertujuan untuk pembelajaran dalam
bidang kewirausahaan, juga untuk menuju kemandirian ikatan secara
finansial di setiap tingkatan pimpinan. Selain itu, agenda aksi Gerakan
Komunitas Kreatif tersirat dalam Resolusi Martapura sebagai strategi
kultural yang paling strategis. Selain komunitas dalam ranah literasi,
agenda aksi yang dicanangkan oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jawa Timur ini berpotensi memperluas interpretasi terhadap poin
ketiga Resolusi Martapura. Tak terlupakan, Resolusi Martapura dalam
poin ketujuh mengingatkan kembali akan pentingnya konservasi
ekologi yang merupakan agenda aksi.
Poin kedelapan Resolusi Martapura menginspirasi IPM Jawa
Timur untuk menambah lokus garapannya yaitu Gerakan Membela
Teman sebaya. Gerakan yang bersifat advokatif terhadap
kemanusiaan ini dipertegas oleh Resolusi Martapura sebagai salah
satu hal yang sangat penting. Karena karakter gerakan IPM Jawa
Timur yang memang sudah mengarah ke dalam ranah agenda aksi
tersebut sehingga rekonstruksi agenda aksi dilakukan sebagai ikhtiar
memperluas ranah dakwah pelajar.

23
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

D. Ayat-ayat yang melandasi Resolusi Martapura5


1. Ayat Pertama
َٰٓ
‫ع ِّن ۡٱل ُمن َك ِۚ ِّر َوأ ُ ْولَئِّ َك‬ ِّ ‫ة يَ ۡدعُونَ ِّإلَى ۡٱلخ َۡي ِّر َويَ ۡأ ُم ُرونَ ِّب ۡٱل َمعۡ ُر‬ٞ ‫َو ۡلت َ ُكن ِّمن ُك ۡم أ ُ َّم‬
َ َ‫وف َو َي ۡن َه ۡون‬
٤٠١ َ‫ُه ُم ۡٱل ُم ۡف ِّل ُحون‬
Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang
menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar,
merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104)

2. Ayat Kedua
ُ ‫ِۚنَٰٓ َو ۡٱلقَلَ ِّم َو َما يَ ۡس‬
٤ َ‫ط ُرون‬
Nuun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan (QS. Al-Qalam: 1)

3. Ayat Ketiga
ۡ ِّ‫ۡٱق َر ۡأ ب‬
٤ َ‫ٱس ِّم َربِّ َك ٱلَّذِّي َخلَق‬
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
(QS. Al-Alaq: 104)

4. Ayat Keempat
‫ع ِّن ۡٱل ُمن َك ِّر َوت ُ ۡؤ ِّمنُونَ ِّبٱللَّ ِۗ ِّه‬ ِّ ‫اس ت َ ۡأ ُم ُرونَ ِّب ۡٱل َمعۡ ُر‬
َ َ‫وف َوتَ ۡن َه ۡون‬ ِّ َّ‫ُكنت ُ ۡم خ َۡي َر أ ُ َّم ٍة أ ُ ۡخ ِّر َج ۡت ِّللن‬
٤٤٠ َ‫ب لَ َكانَ خ َۡي ٗرا لَّ ُه ِۚم ِّم ۡن ُه ُم ۡٱل ُم ۡؤ ِّمنُونَ َوأ َ ۡكث َ ُر ُه ُم ۡٱلفَ ِّسقُون‬ ِّ َ ‫َولَ ۡو َءا َمنَ أ َ ۡه ُل ۡٱل ِّكت‬
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah
itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali
Imran: 110)

5. Ayat Kelima
‫ت‬ َّ ‫ إِّ ََّّل ٱلَّذِّينَ َءا َمنُواْ َو َع ِّملُواْ ٱل‬٢ ‫سنَ لَ ِّفي ُخ ۡس ٍر‬
ِّ ‫ص ِّل َح‬ ِّ ۡ ‫ ِّإ َّن‬٤ ‫َو ۡٱل َعصۡ ِّر‬
َ ‫ٱۡلن‬
َّ ‫ص ۡواْ ِّبٱل‬
٣ ‫ص ۡب ِّر‬ ِّ ‫ص ۡواْ ِّب ۡٱل َح‬
َ ‫ق َوت َ َوا‬ َ ‫َوت َ َوا‬

5
Terinspirasi oleh buku Azaki Khoirudin, Fathul Lubab: Ayat-Ayat Inspiratif (Yogyakarta:
Bidang Perkaderan PP IPM, 2016).

24
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam


kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-
‘Ashr: 1-3)

6. Ayat Keenam
ِّ ‫ش ِّرقَ ۡٱۡل َ ۡر‬
‫ض َو َمغَ ِّر َب َها ٱلَّ ِّتي َب َر ۡكنَا ِّفي َه ۖا‬ َ ‫ض َعفُونَ َم‬ ۡ َ ‫َوأ َ ۡو َر ۡثنَا ۡٱلقَ ۡو َم ٱلَّذِّينَ َكانُواْ ي ُۡست‬
‫ص َب ُرو ۖاْ َودَ َّم ۡرنَا َما َكانَ َيصۡ نَ ُع‬ َ ‫علَى َب ِّن َٰٓي ِّإ ۡس ََٰٓر ِّءي َل ِّب َما‬ َ ‫َوتَ َّم ۡت َك ِّل َمتُ َر ِّب َك ۡٱل ُح ۡسنَى‬
٤٣١ َ‫شون‬ ُ ‫ع ۡو ُن َوقَ ۡو ُم ۥهُ َو َما َكانُواْ َيعۡ ِّر‬
َ ‫فِّ ۡر‬
Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-
negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah
Kami beri berkah kepadanya. Dan telah sempurnalah Perkataan
Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan
kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat
Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka. (QS.
Al-A’raf: 137)

7. Ayat Ketuju
ِّ ُّ‫س ۡلنَا قَ ۡبلَ َك إِّ ََّّل ِّر َج ٗاَّل ن‬
١ َ‫وح َٰٓي إِّلَ ۡي ِّه ۡ ۖم فَ ۡسلُ َٰٓواْ أ َ ۡه َل ٱلذ ِّۡك ِّر إِّن ُكنت ُ ۡم ََّل تَعۡ لَ ُمون‬ َ ‫َو َما َٰٓ أ َ ۡر‬
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat nagi semesta alam. (QS. Al-Anbiya: 7)

8. Ayat Kedelapan
َ ‫ع َلى‬
‫طعَ ِّام‬ َ ‫ض‬ ُّ ‫ َو ََّل يَ ُح‬٢ ‫يم‬ ۡ ُّ ُ‫ فَذَ ِّل َك ٱلَّذِّي يَد‬٤ ‫ِّين‬ ُ ‫ت ٱلَّذِّي يُ َكذ‬ َ ‫أ َ َر َء ۡي‬
َ ِّ‫ع ٱليَت‬ ِّ ‫ِّب بِّٱلد‬
٦ َ‫ ٱلَّذِّينَ ُه ۡم ي َُرآَٰ ُءون‬٥ َ‫سا ُهون‬
َ ‫ص ََل ِّت ِّه ۡم‬
َ ‫عن‬ َ ‫ل ِّل ۡل ُم‬ٞ ‫ فَ َو ۡي‬٣ ‫ين‬
َ ‫ ٱلَّذِّينَ ُه ۡم‬١ َ‫صلِّين‬ ِّ ‫ۡٱل ِّم ۡس ِّك‬
١ َ‫َو َي ۡم َنعُونَ ۡٱل َماعُون‬
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang
yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi
makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang
shalat, yaitu orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang
berbuat riya dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
(QS. AL-Maun: 1-7)

25
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

BAB IV
Strategi Optimalisasi Gerakan
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jawa Timur

Konferensi Pimpinan Wilayah kali ini memiliki beberapa titik


perbedaan dari sebelumnya. Pergantian nomenklatur dari Konferensi
Pimpinan Daerah menjadi Konferensi Pimpinan Wilayah tidak merubah
substansi yaitu sebagai forum evaluasi setengah periode. Salah satu
bentuk evaluasi yang disajikan dalam Konferensi Pimpinan Wilayah saat
ini adalah kerangka strategi optimalisasi yang berisi poin-poin sederhana
yang bersifat progresif dan fungsional.
Implementasi agenda aksi yang disepakati dalam Musyawarah
Wilayah XX di Ponorogo dirasa kurang optimal. Sehingga dibutuhkan
strategi untuk mengoptimalkannya. Strategi yang dirancang dibalut
dengan analisa yang berkarakter kedepan dengan tujuan agar
musyawirin tidak hanya terkungkung terhadap permasalahan. Namun
titik masalah yang terdeteksi langsung menjadi harapan baru untuk lebih
giat lagi dalam meningkatkan kinerja organisasi.
Strategi optimalisasi gerakan disajikan secara sederhana agar
mudah dipahami. Disamping itu juga disandarkan dengan hirarki
kebijakan pimpinan yang juga digunakan saat Tanwir Martapura agar
gerak langkah seluruh jenjang pimpinan menjadi harmonis. Strategi
optimalisasi gerakan yang termanifestasikan ke dalam empat agenda
aksi hasil Musyawarah Wilayah XX di Ponorogo yaitu Gerakan Komunitas
Kreatif, Gerakan Mandiri Pelajar, Gerakan Jihat Literasi dan penambahan
satu agenda aksi hasil dari kesepakatan dalam forum Konpiwil yaitu
Gerakan Membela Teman sebaya, berikut merupakan uraiannya:

A. Gerakan Komunitas Kreatif


Sejak tahun 1961 telah di tetapkan sebagai tanggal kelahiran
Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Muculnya IPM tidak sertamerta
hadir dan ada. Banyak hal yang menjadi latar belakang berdirinya
Ikatan Pelajar Muhammadiyah, mulai dari kondisi politik yang
kompleks hingga ideologi komunis yang mulai merabah di
kalangan pelajar saat itu. Untuk bisa hadir di hadapan kita saat ini

26
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

bukanlah sebuah perjalanan yang mudah. Sudah setengah Abad


Ikatan Pelajar Muhammadiyah tumbuh dan besar, begitu banyak
capaian yang sudah melekat pada IPM, hal itu menjadi kebanggan
tersendiri untuk IPM, itu semua terjadi dimasa lalu. Kita tidak
bermaksud untuk mengutarakan apa saja yang telah dicapai oleh
IPM sebagai kebanggaan yang nostalgik, terlepas dari itu
Bagaimana dengan saat ini ?
Kita lihat kembali visi dan misi serta tujuan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah yaitu “Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu,
berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan
menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenarbenarnya”6 ini merupakan
pekerjaan rumah kita semua bukan hanya para elite yang berada di
tingkat pimpinan yang di atas. Untuk mengerjakan pekerjaan
rumah kita harus paham terlebih dahulu corak gerakan Ikatan
Pelajar Muhammadiyah itu sendiri. Sebagai organisasi pelajar
modern, Ikatan Pelajar Muhammadiyah selalu melakukan
pembaharuan dan peka terhadap gerak dinamika masyarakat7.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan basis masa pelajar dan
remaja tidak menutup kemungkinan semua pelajar
Muhammadiyah khususnya dan Pelajar lain pada umumnya kenal
dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Gerakan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah terkesan struktural, rutinitas, menjenuhkan, dan
tidak sesuai dengan selera anak-anak muda sekarang. Tantangan
zaman yang semakin terus berubah (arus globalisasi). Sehingga
sangat Perlu sebuah breakthrough (terobosan baru) agar IPM tetap
eksis dan disukai di kalangan pelajar8. Sehingga Ikatan Pelajar
Muhammadiyah membuat terobosan yaitu dengan membuat
komunitas-komunitas yang menampung minat dan bakat pelajar
dengan cara yang lebih menyenangkan dan fleksibel.
Sesuai dengan tahapan kebijakan program pada muktamar
XXI (2018-2020) kegiatan Ikatan Pelajar Muhammadiyah diarahkan
kepada pembangunan komunitas kreatif sebagai strategi kultural
gerakan pelajar berkemajuan untuk melakukan transformasi
6 Tanfidz Muktamar XX Samarinda
7 Ideologi Gerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (hlm. 20)
8 Ideologi Gerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (hlm. 125)

27
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

individu, transformasi sosial, dan transformasi kebudayaan di


tengah masyarakat global9. Kaitanya dengan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Jawa Timur yang mencoba mengapresiasi
kreatifitas pelajar dengan mengusung tema “Meneguhkan Fungsi
IPM Sebagai Rumah Aktualisasi dan Apresiasi Pelajar Jawa Timur”
dalam Konverensi Pimpinan Wilayah kali ini. Sebagai upaya
mewujudkan pelajar Jawa Timur berkemajuan melalui cara
mengapresiasi aktivitas pelajar yang kreatif dan inovasi lewat
Komunitas kreatif
Komunitas (community) berarti kumpulan orang (lebih dari 3
orang) yang mempunyai kesamaan hobby (minat dan bakat) untuk
mengembangkan potensi yang terdapat pada setiap individu.
Dalam tanfidz Konpiwil 2011, Kreatif ialah Kemampuan seseorang
untuk melahirkan sesuatu yang baru maupun kombinasi terhadap
hal yang sudah ada. Jadi komunitas kreatif kumpulan orang-orang
(lebih dari satu orang) yang memiliki visi dan misi (keinginan) yang
sama, dan dirasa dapat berkembang bersama, bergerak bersama,
untuk melakukan perubahan yang terealisir dalam sebuah aktivitas
yang dapat dirasakan orang lain. Dan hal inilah yang di jadikan
strategi gerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur untuk
melakukan perubahan sosial dan kebudayaan.

1. Pimpinan Wilayah
a. Arah Kebijakan
1) Menerjemahkan kebijakan-kebijakan Muktamar atau
kebijakan yang telah diputuskan oleh PP IPM di tingkat
wilayahnya.
2) Mensosialisasikan keputusan-keputusan PP IPM atau
keputusan bersama di tingkat nasional.
3) Mengatur kebijakan-kebijakan strategis dalam lingkup
kewilayahannya.
4) Melakukan koordinasi dengan PP IPM dan konsolidasi
dengan PD IPM-nya.

9 Blueprint Tanwir

28
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

5) Melakukan kerja-kerja konkrit di tingkat wilayah sebagai


upaya pengembangan jaringan dan penguatan kapasitas
organisasi maupun para kadernya
b. Strategi Optimalisasi
1) Setiap bidang mempunyai 1 komunitas tingkat wilayah.
2) Pembinaan komunitas tingkat wilayah.
3) Membuat buku pedoman komunitas.
4) Media kreatif dan sosial media sebagai wadah apresiasi
komunitas.

2. Pimpinan Daerah
a. Arah Kebijakan
1) Motor penggerak IPM secara daerah.
2) Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarah di atasnya.
3) Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi
dengan PC IPM atau PR IPM di tingkat daerahnya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Setiap bidang mempunyai 1 komunitas tingkat daerah.
2) Pembinaan komunitas tingkat daerah.
3) Media kreatif dan sosial media sebagai wadah apresiasi
komunitas.

3. Pimpinan Cabang
a. Arah Kebijakan
1) Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarahdi atasnya.
2) Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju
dan bermanfaat pada sekolah dan kalangan pelajar.
3) Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi
dengan PR IPM di tingkat daerahnya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Mempunyai 1 Komunitas yang menjadi ciri khas Pimpinan
Cabang.
2) Media kreatif dan sosial media sebagai wadah apresiasi
komunitas.

29
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

4. Pimpinan Ranting
a. Arah Kebijakan
1) Melaksanakan kebijakan-kebijakan kongkrit yang telah
menjadi keputusan Muktamar dan keputusan musywarah
di atasnya.
2) Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC IPM-nya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Mempunyai 1 Komunitas yang mewadahi bakat dan
minat.
2) Media kreatif dan sosial media sebagai wadah apresiasi
komunitas.

B. Gerakan Jihat Literasi


Ikatan Pelajar Muhammadiyah merupakan organisasi otonom
Muhammadiyah dengan basis massa yang kuat di kalangan pelajar.
Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah di ranah grassroot harus terus
bergerak. Karena, Pergerakan merupakan sebuah keharusan bagi
sebuah organisasi. Setelah 57 tahun Ikatan Pelajar Muhammadiyah
hadir untuk bangsa dan negara ini diharapkan pergerakan Ikatan
Pelajar Muhammadiyah kedepannya tidaklah hanya mencari
sebuah eksistensi tetapi harus memiliki substansi.
Pergerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah kedepan haruslah
semakin menjadi lebih baik. Melalui 4 fokus agenda aksi yang
dicetuskan PP IPM yaitu Kemandirian Pelajar, Konservasi Ekologi,
Pendampingan Teman Sebaya, dan Literasi. Semua agenda aksi itu
tidak akan berarti apa-apa ketika hanya dilakukan demi eksistensi
belaka. Memang terkadang eksistensi diperlukan tetapi itu adalah
sebuah hitungan terakhir. Substansi agenda aksi tersebut haruslah
didapatkan terlebih dahulu karena program tersebut bukan
semata-mata hanya menjadi rencana dan sebuah agenda yang
pragmatis belaka, melainkan agenda tersebut adalah merupakan
misi utama Ikatan Pelajar Muhamadiyah yaitu “Terbentuknya
pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam

30
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

rangka menegakka dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran islam


sehingga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya”.
Jawa Timur merupakan sebuah wilayah yang sangat besar.
Apabila membahas tentang pergerakan Muhammadiyah di Jawa
Timur lebih spesifiknya pada Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa
Timur maka kita akan melihat sebuah kumpulan kader-kader
terbaik yang berangkat dari ranah grassroot hingga dia menjadi
pucuk tertinggi pimpinan. Dimulai dari puluhan daerah, ratusan
cabang, hingga ribuan ranting. Hingga karakteristik dan ciri khas
masing-masing, hal tersebut dikarenakan setiap daerah memiliki
letak geografis, budaya, dan kearifan lokal yang berbeda-beda.
Berangkat dari beragam kearifan lokal di masing masing
daerah tersebut Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur dapat
membaca dan menelisik bahwa, Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jawa Timur haruslah kuat dalam ranah intelektualitas. Gerakan
Pelajar Berkemajuan dengan manifestonya gerakan ilmu menjadi
asas kita agar menjadi yang terdepan dalam gerakan keilmuan
lebih spesifiknya di literasi.
Selama ini, Literasi bagi banyak kalangan di Ikatan Pelajar
Muhammadiyah adalah membaca dan menulis. Memang tidak
salah, tetapi seharusnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur
bisa memaknai lebih dalam tentang literasi. Karena pelajar
merupakan basis massa utama dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah
dan fokus pelajar adalah belajar dan senantiasa meningkatkan ilmu
sebanyak-banyaknya. Maka, Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai
wadah bagi para pelajar dirasa perlu menjadikan keilmuan sebagai
salah satu ruh yang kuat di dalam setiap pergerakannya.
Literasi secara umum adalah kemampuan individu mengolah
dan memahami informasi pada saat membaca dan menulis.
Meskipun literasi merupakan sebuah konsep yang memiliki makna
kompleks, dinamis, dan akan terus di tafsirkan dan didefinisikan
dengan beragam cara dan sudut pandang, namun pada

31
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

hakekatnya memang diartikan kemampuan membaca dan menulis


seseorang tetapi sebetulnya literasi dapat diartikan lebih dari itu.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur melalui Konferensi
Pimpinan Wilayan di tahun 2018 ini diharapkan bersama-sama
dapat mencetuskan sebuah pemikiran yang sama mulai dari ujung
ke ujung. Melalui literasi diharapkan Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jawa Timur dapat meneguhkan fungsi Ikatan sebagai rumah
aktualisasi dan apresiasi pelajar di Jawa Timur.
Sudah saatnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa timur
melakukan sebuah gebrakan dalam hal literasi. Dimulai dari jihad
literasi yang bisa dimanifestasikan menjadi literasi media, literasi
dakwah, hingga eko literasi. Cara mewujudkannya adalah dengan
cara semua pimpinan dimulai dari dibawah Pimpinan Wilayah
hingga di ranah Pimpinan Ranting melakukan sebuah penyamaan
pemikiran dan pembagian hirarki kebijakan agar terciptanya
sebuah gerakan yang harmonis dan tidak tumpang tindih.

1. Pimpinan Wilayah
a. Arah Kebijakan
1) Menerjemahkan kebijakan-kebijakan Muktamar atau
kebijakan yang telah diputuskan oleh PP IPM di tingkat
wilayahnya.
2) Mensosialisasikan keputusan-keputusan PP IPM atau
keputusan bersama di tingkat nasional.
3) Mengatur kebijakan-kebijakan strategis dalam lingkup
kewilayahannya.
4) Melakukan koordinasi dengan PP IPM dan konsolidasi
dengan PD IPM-nya.
5) Melakukan kerja-kerja konkrit di tingkat wilayah sebagai
upaya pengembangan jaringan dan penguatan kapasitas
organisasi maupun para kadernya
b. Strategi Optimalisasi
1) Pembuatan komunitas literasi tingkat wilayah.
2) Pembinaan komunitas literasi tingkat wilayah.

32
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

3) Pembuatan buku pedoman literasi.

2. Pimpinan Daerah
a. Arah Kebijakan
1) Motor penggerak IPM secara daerah.
2) Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarah di atasnya.
3) Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi
dengan PC IPM atau PR IPM di tingkat daerahnya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Pembuatan komunitas literasi tingkat daerah.
2) Pembinaan komunitas literasi tingkat daerah.
3) Mengenalkan literasi.
4) Pembuatan media kreatif literasi.
5) Pembuatan metode cepat paham literasi.

3. Pimpinan Cabang
a. Arah Kebijakan
1) Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarahdi atasnya.
2) Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju
dan bermanfaat pada sekolah dan kalangan pelajar.
3) Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi
dengan PR IPM di tingkat daerahnya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Mengenal literasi.
2) Pembuatan media kreatif literasi.

4. Pimpinan Ranting
a. Arah Kebijakan
1) Melaksanakan kebijakan-kebijakan kongkrit yang telah
menjadi keputusan Muktamar dan keputusan musywarah
di atasnya.
2) Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC IPM-nya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Mengenal literasi.

33
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

2) Pembuatan media kreatif literasi.


3) Pembuatan komunitas literasi.

C. Gerakan Mandiri Pelajar


Berawal dari respon Ikatan Pelajar Muhammadiyah terhadap
kebijakan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang dicetuskan oleh
negara-negara yag terhimpun dalam Asean menjadikan perhatian
serius terhadap pengembangan kewirausahaan dan pentingnya
pendidikan tentang kewirausahaan. Pengembangan kewirausahaan
melahirkan impian agar Ikatan Pelajar Muhammadiyah mandiri
secara finansial di seluruh jenjang pimpinan. Hal ini membutuhkan
strategi yang tepat, serta peran aktif dari seluruh stackholder.
Terbentuknya Bidang Pengembangan Kreatifitas dan
Kewirausahaan diharapkan menjadi inisiator agenda aksi yang
diistilahkan sebagai Gerakan Mandiri Pelajar. Selain itu peran serta
seluruh bidang juga menjadi penunjang bagi terwujudnya impian
kemandirian finansial tersebut. Dengan berbagai hal fungsional
seperti manajemen keuangan, pengiritan dana, hingga
memunculkan sumber dana dari kegiatan-kegiatan kongkrit
menjadi usaha yang dapat dilakukan bidang-bidang lain dalam hal
kemandirian finansial pimpinan.
Selain itu, pendidikan kewirausahaan harus terus dilakukan.
Massifikasi wawasan kewirausahaan diharapkan dapat menebar
benih-benih motivasi terhadap pelajar agar memiliki minat
terhadap kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan ini juga
bertujuan untuk meningkatkan skill pelajar yang sudah memiliki
fokus terhadap bidang kewirausahaan agar bisa mengembangkan
kreatifitasnya dalam hal berwirausaha.

1. Pimpinan Wilayah
a. Arah Kebijakan
1) Menerjemahkan kebijakan-kebijakan Muktamar atau
kebijakan yang telah diputuskan oleh PP IPM di tingkat
wilayahnya.
2) Mensosialisasikan keputusan-keputusan PP IPM atau
keputusan bersama di tingkat nasional.

34
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

3) Mengatur kebijakan-kebijakan strategis dalam lingkup


kewilayahannya.
4) Melakukan koordinasi dengan PP IPM dan konsolidasi
dengan PD IPM-nya.
5) Melakukan kerja-kerja konkrit di tingkat wilayah sebagai
upaya pengembangan jaringan dan penguatan kapasitas
organisasi maupun para kadernya
c. Strategi Optimalisasi
1) Satu unit kewirausahaan tingkat wilayah.
2) Pelatihan kewirausahaan pelajar.
3) Jaringan wirauasaha pelajar dalam bentuk komunitas
tingkat wilayah.

2. Pimpinan Daerah
a. Arah Kebijakan
1) Motor penggerak IPM secara daerah.
2) Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarah di atasnya.
3) Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi
dengan PC IPM atau PR IPM di tingkat daerahnya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Satu unit kewirausahaan tingkat daerah.
2) Jaringan wirausaha pelajar dalam bentuk komunitas
tingkat daerah.
3) Pelatihan kewirausahaan pelajar.
4) Kampanye pelajar melek finansial.

3. Pimpinan Cabang
a. Arah Kebijakan
1) Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarahdi atasnya.
2) Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju
dan bermanfaat pada sekolah dan kalangan pelajar.
3) Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi
dengan PR IPM di tingkat daerahnya.
b. Strategi Optimalisasi

35
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

1) Satu unit kewirausahaan tingkat cabang.


2) Kampanye pelajar melek finansial.
3) Pelatihan ide kreatif.

4. Pimpinan Ranting
a. Arah Kebijakan
1) Melaksanakan kebijakan-kebijakan kongkrit yang telah
menjadi keputusan Muktamar dan keputusan musywarah
di atasnya.
2) Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC IPM-nya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Satu unit kewirausahaan tingkat Ranting.
2) Kampanye pelajar melek finansial.
3) Pelatihan ide kreatif.

D. Gerakan Konservasi Ekologi


Ekologi merupakan isu global yang menjadi perhatian banyak
negara saat manusia mulai sadar akan pentingnya menjaga sumber
daya alam yang ada. Konservasi ekologi adalah salah satu gerakan
advokasi yang berfokus kepada lingkungan dan alam sekitar.
Makna kebersihan sebagian dari iman adalah teologi dasar yang
dapat dijadikan pondasi gerakan ini. makna frasa tersebut bukan
hanya mengenai kebersihan dalam artian sempit, namun
kebersihan di sini mengandung makna advokatif yang langsung
berhubungan secara vertikal kepada Allah Swt.
Manifestasi kebersihan sebagian dari iman bukan hanya
menjaga kebersihan, namun juga menjaga alam sekitar dari
kerusakan yang khususnya disebabkan oleh manusia. selain itu,
penyadaran akan pentingnya isu global ini sebagai sarana edukatif
kepada pelajar Muhammadiyah untuk mengembangkan daya
kreatif yang mengarah kepada gerakan ini. oleh sebab itu, harus
terwujud tujuan yang sesuai dengan amanah Muktamar XX IPM di
Samarinda yaitu bahwa konsep dasar gerakan konservasi

36
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

lingkungan adalah meningkatkan kesadaran ekoliterasi di kalangan


pelajar dan pimpinan IPM.

1. Pimpinan Wilayah
a. Arah Kebijakan
1) Menerjemahkan kebijakan-kebijakan Muktamar atau
kebijakan yang telah diputuskan oleh PP IPM di tingkat
wilayahnya.
2) Mensosialisasikan keputusan-keputusan PP IPM atau
keputusan bersama di tingkat nasional.
3) Mengatur kebijakan-kebijakan strategis dalam lingkup
kewilayahannya.
4) Melakukan koordinasi dengan PP IPM dan konsolidasi
dengan PD IPM-nya.
5) Melakukan kerja-kerja konkrit di tingkat wilayah sebagai
upaya pengembangan jaringan dan penguatan kapasitas
organisasi maupun para kadernya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Pembuatan komunitas peduli lingkungan di tingkat
wilayah.
2) Mengkampanyekan isu-isu kepedulian lingkungan
dengan berbagai media.

2. Pimpinan Daerah
a. Arah Kebijakan
1) Motor penggerak IPM secara daerah.
2) Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarah di atasnya.
3) Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi
dengan PC IPM atau PR IPM di tingkat daerahnya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Pembuatan komunitas peduli lingkungan di tingkat
daerah.
2) Mengkampanyekan isu-isu kepedulian lingkungan
dengan berbagai media.

37
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

3) Melakukan aksi rill di lapangan sebagai contoh


implementatif agenda aksi.

3. Pimpinan Cabang
a. Arah Kebijakan
1) Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarahdi atasnya.
2) Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju
dan bermanfaat pada sekolah dan kalangan pelajar.
3) Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi
dengan PR IPM di tingkat daerahnya.
c. Strategi Optimalisasi
1) Pembuatan komunitas peduli lingkungan di tingkat
cabang.
2) Mengkampanyekan isu-isu kepedulian lingkungan ke
ranting atau sekolah dengan berbagai media.
3) Melakukan aksi rill di lapangan sebagai contoh
implementatif agenda aksi.

4. Pimpinan Ranting
a. Arah Kebijakan
1) Melaksanakan kebijakan-kebijakan kongkrit yang telah
menjadi keputusan Muktamar dan keputusan musywarah
di atasnya.
2) Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC IPM-nya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Mengkampanyekan isu-isu kepedulian lingkungan
dengan berbagai media ke seluruh anggota.
2) Membuat kajian terkait isu-isu lingkungan.
3) Melakukan aksi real dalam bentuk kepedulian keada
lingkungan seperti menjaga kebersihan, pengolahan
sampah, dan lain sebagainya.

E. Gerakan Pendampingan Teman Sebaya


Tanfidz Muktamar XX IPM di Samarinda menjelaskan bahwa
gerakan pendampingan sebaya adalah gerakan advokasi yang

38
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

diselenggarakan oleh pelajar untuk memperoleh hak-haknya.


Sehingga gerakan ini seharusnya menjadi gerakan kultural yang
dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan pelajar. Namun
dalam konteks struktural juga perlu diorganisir secara rapih
sehingga gerakan ini menjadi agenda aksi yang massif di kalangan
pelajar Muhammadiyah.
Paradigma pendampingan teman sebaya harus menjadi isu
yang luas disuarakan oleh IPM agar mempengaruhi pemahaman
akan pentingnya penyadaran terhadap teman dekat. Advokasi
yang dilakukan secara sederhana dan mudah, apabila dilakukan
dengan massif akan berdampak sangat besar dan positif. Selain itu,
program-program nyata sebagai penunjang gerakan ini juga perlu
dilakukan.

1. Pimpinan Wilayah
a. Arah Kebijakan
1) Menerjemahkan kebijakan-kebijakan Muktamar atau
kebijakan yang telah diputuskan oleh PP IPM di tingkat
wilayahnya.
2) Mensosialisasikan keputusan-keputusan PP IPM atau
keputusan bersama di tingkat nasional.
3) Mengatur kebijakan-kebijakan strategis dalam lingkup
kewilayahannya.
4) Melakukan koordinasi dengan PP IPM dan konsolidasi
dengan PD IPM-nya.
5) Melakukan kerja-kerja konkrit di tingkat wilayah sebagai
upaya pengembangan jaringan dan penguatan kapasitas
organisasi maupun para kadernya.
c. Strategi Optimalisasi
1) Mengkampanyekan makna pendampingan teman sebaya
menggunakan berbagai media.
2) Pembentukan kelompok yang menjadi konseptor gerakan
advokasi di tingkat wilayah.
3) Pembuatan modul pendampingan teman sebaya.

39
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

4) Pelatihan advokasi sebagai salah satu sarana kampanye


gerakan.

2. Pimpinan Daerah
3. Arah Kebijakan
a. Motor penggerak IPM secara daerah.
1) Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarah di atasnya.
2) Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi
dengan PC IPM atau PR IPM di tingkat daerahnya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Mengkampanyekan makna pendampingan teman sebaya
menggunakan berbagai media.
2) Pembentukan kelompok yang menjadi penggerak
gerakan advokasi di tingkat daerah dan cabang.
3) Pelatihan advokasi sebagai salah satu sarana kampanye
gerakan.

4. Pimpinan Cabang
a. Arah Kebijakan
1) Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan
Muktamar dan keputusan musywarahdi atasnya.
2) Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju
dan bermanfaat pada sekolah dan kalangan pelajar.
3) Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi
dengan PR IPM di tingkat daerahnya.
b. Strategi Optimalisasi
1) Mengkampanyekan makna pendampingan teman sebaya
menggunakan berbagai media.
2) Pembentukan kelompok yang menjadi penggerak
gerakan advokasi di tingkat cabang dibantu oleh
Pimpinan Daerah.
3) Seminar advokasi sebagai salah satu sarana kampanye
gerakan.

5. Pimpinan Ranting

40
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

a. Arah Kebijakan
1) Melaksanakan kebijakan-kebijakan kongkrit yang telah
menjadi keputusan Muktamar dan keputusan musywarah
di atasnya.
2) Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC IPM-nya.
c. Strategi Optimalisasi
1) Mengkampanyekan pentingnya pendampingan teman
sebaya menggunakan berbagai media.
2) Pembentukan kelompok advokasi teman sebaya di
Ranting/sekolah.
3) Seminar advokasi sebagai salah satu sarana kampanye
gerakan.

41
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

BAB V
Tahap Kebijakan Program Jangka Panjang

Dalam setiap langkah strategis yang dibutuhkan adalah pemikiran


untuk menentukan arah kebijakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah
kedepan. Maka dari itu perlunya arah yang tepat dalam melanjutkan visi
Ikatan Pelajar Muhammadiyah dari masa ke masa. Agar Musyawarah
Wilayah XXI dan musyawarah-musyawarah berikutnya memiliki arah
pandang yang jelas, sehingga sangat perlu dicetuskan tahap kebijakan
program yang berjangkan panjang sekitar tiga periode kedepan.
Harapannya adalah agar rumusan ini disempurnakan secara lebih
terstruktur saat Musyawarah Wilayah XXI nantinya. Rumusan tahap
kebijakan atau arah kebijakan musyawarah wilayah tiga periode kedepan
sebagai berikut:
1. Musywil XXI
Diarahkan pada pengembangan dakwah gerakan yang menjadi visi
dalam musywil XX dalam bentuk gerakan komunitas sebagai basis
pendekatan pelajar untuk mewujudkan pelajar yang berilmu,terampil
dan beakhlaqul karimah.
2. Muswil XXII
Diarahkan pada penguatan dan membumikan agenda aksi kreatif
sebagai strategi kultural gerakan pelajar berkemajuan untuk
melakukan transformasi individu,masyarakat dan kebudayaan global.
3. Musywil XXIII
Diarahkan pada pentingnya ekoliterasi serta menjaga keseimbangan
alam,sebagai pelajar yang sadar akan lingkungan demi meneruskan
cita cita luhur yang telah di tinggalkan oleh nenek moyang.

42
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

BAB VI
Rekomendasi
Konferensi Pimpinan Wilayah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jawa Timur

A. Rekomendasi untuk Pimpinan Pusat IPM


1. Diharapkan agar PP IPM mencetak ulang serta mendistribusikan
ke tingkatan dibawahnya semua buku yang pernah dicetak oleh
PP IPM agar menunjang pengetahuan kader tentang IPM.
2. Diharapkan agar PP IPM segera meninjau kembali Sistem
Perkaderan IPM guna menyempurnakannya (merevisi) tanpa
merubah paradigma organisasi.
3. Diharapkan agar PP IPM meninjau ulang semua pedoman-
pedoman yang telah dibuat agar sesuai dengan perkembangan
organisasi dan gerakan.
4. Diharapkan agar PP IPM memaksimalkan perhatian kepada
Pimpinan Ranting Desa yang banyak terdapat di wilayah Jawa
Timur dan mengarahkan strategi gerakan yang relevan dengan
Pimpinan Ranting Desa.
5. Diharapkan agar PP IPM memperhatikan segala kebijakan yang
disepakati dalam Konferensi Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur.

B. Rekomendasi untuk Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur


1. Diharapkan agar PW IPM mengoptimalkan tiga agenda aksi yang
sudah disepakati.
2. Diharapkan agar PW IPM membawa dan mengawal tafsir Resolusi
Martapura ke ranah nasional.
3. Diharapkan agar PW IPM mentaati dan melaksanakan segala
keputusan yang disepakati dalam Konferensi Pimpinan Wilayah
IPM Jawa Timur.

C. Rekomendasi untuk Pimpinan Daerah IPM se-Jawa Timur


1. Diharapkan agar PD IPM se-Jawa Timur agar memahami dan
menyerap tafsir Resolusi Martapura.

43
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

2. Diharapkan agar PD IPM se-Jawa Timur mempertajam dan


mensosialisasikan ke tingkatan dibawahnya tentang strategi
optimalisasi gerakan.
3. Diharapkan agar PD IPM se-Jawa Timur agar membuat materi
untuk musyawarah ditingkatannya yang relevan dengan materi
yang telah di sepakati dalam Konferensi Pimpinan Wilayah IPM
Jawa Timur.
4. Diharapkan agar PD IPM se-Jawa Timur mentaati dan
melaksanakan segala keputusan yang disepakati dalam Konferensi
Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur.

44
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

BAB VII
Instrumen Musyawarah Wilayah XXI

A. Tata Tertib Pemilihan Formatur

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengaturan

Tata tertib pemilihan Formatur adalah seperangkat ketentuan,


system, dan tata cara pemilihan formatur Pimpinan Wilayah Ikatan
Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur Periode Musywil XXI.

Pasal 2
Penyelenggara

Ayat 1
Penyelenggaraan pemilihan formatur dilakukan oleh Panitia
Pemilihan Wilayah (Panlihwil) periode Musywil XXI IPM Jawa
Timur.

Ayat 2
Panitia Pemilihan Wilayah (Panlihwil) adalah Panitia Pemilihan
Formatur Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa
Timur Periode Musywil XXI sejumlah 5 orang, terdiri dari 1 orang
Ketua, 1 orang sekretaris dan 3 orang Anggota. Mereka terdiri dari
2 orang dari PW IPM Jawa Timur dan 3 dari Pimpinan Daerah yang
ditetapkan oleh Konferensi Piminan Wilayah (KONPIWIL) IPM
Jawatimur pada tanggal 2-4 Maret 2018 di Pare, Kab. Kediri.

Ayat 3
Susunan Panlihwil adalah sebagai berikut:
Ketua : PW IPM Jawa Timur
Sekretaris : PW IPM Jawa Timur

45
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Anggota : PD IPM
PD IPM
PD IPM
Ayat 4
Hak dan wewenang Panlihwil periode Musywil XXI antara lain:
1. Mendapat fasilitas dan anggaran dari Pimpinan Wilayah Ikatan
Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur.
2. Merancang dan melaksanakan mekanisme pendaftaran calon
formatur dan mensosialisasikanya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Melaksanakan verifikasi administratif dan uji kelayakan kepada
seluruh calon formatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Menetapkan calon formatur yang dianggap lulus verifikasi
administratif dan uji kelayakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
5. Melakukan prosesi pemilihan Formatur PW IPM Jawa Timur
periode Musywil XXI dengan mekanisme yang telah ditentukan.
6. Memutuskan sanksi bagi para kandidat bila diketahui menyalahi
ketentuan yang sudah diatur.
7. Seluruh susunan Panlihwil tidak masuk ke daftar calon formatur.

BAB II
Pasal 3
Prosesi Pencalonan
1. Panlihwil mengirimkan surat tertulis kepada PW IPM Jawa Timur
dan seluruh PD IPM se-Jawa Timur untuk mengirimkan usulan
calon formatur sementara. Pengiriman surat tersebut dapat
dilakukan secara langsung maupun melalui pos, surat elektronik,
maupun media sosial.
2. Surat sebagaimana poin di atas dilengkapi dengan batasan tanggal
pengembalian berkas usulan yang penetapannya ditetapkan oleh
Panlihwil.
3. Setiap Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah berhak dan
berkewajiban menyerahkan blangko pencalonan kepada Panlihwil
setelah diisi seperlunya dalam batas waktu yang ditetapkan oleh
Panlihwil.

46
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

4. Setiap anggota IPM yang dicalonkan, setelah mendapat


pemberitahuan oleh panlihwil tentang pencalonan dirinya, berhak
menerima dan menolak pencalonan tersebut dan berkewajiban
menyampaikan keputusannya kepada panlihwil selambat-
lambatnya satu hari sebelum dilangsungkannya persidangan
Konpiwil pra Musywil XXI.
5. Calon sementara yang menerima pencalonan tersebut kemudian
melengkapi syarat/kriteria/berkas administrasi yang diperlukan
dalam batas waktu yang ditetapkan oleh Panlihwil.
6. Pemenuhan kelengkapan syarat/kriteria/berkas administrasi
apabila melebihi batas yang telah ditentukan dinyatakan tidak
diterima atau ditolak.
7. Panlihwil kemudian melakukan verifikasi dan uji kelayakan.
8. Calon formatur sementara yang memenuhi syarat akan ditetapkan
menjadi calon formatur tetap pada saat Konpiwil Pra Musywil XXI.

BAB III
SISTEM DAN TATA CARA PEMILIHAN
Pasal 4
Sistem Pemilihan
Pemilihan calon Formatur Musywil XXI adalah sebagai berikut:

Ayat 1
1. Pemilih memilih 9 orang calon tetap formatur.
2. Calon yang mendapat 9 suara terbanyak berhak menjadi anggota
Tim Formatur.
3. Calon formatur yang mendapatkan suara terbanyak menjadi ketua
tim formatur.

Ayat 2
Sistem pemilihan formatur PW IPM Periode Musywil XXI dilakukan
dalam 1 tahap pemilihan dengan tidak memandang jumlah calon
formatur yang ada.

Ayat 3

47
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Apabila hanya terdapat 9 (sembilan) orang yang memenuhi syarat


sebagai calon anggota formatur maka secara otomatis akan
menjadi anggota formatur periode Musywil XXI.

Ayat 4
Apabila tidak ada calon formatur yang memenuhi syarat atau calon
formatur yang memenuhi syarat kurang dari 9 (sembilan) maka
panlihwil akan meminta pertimbangan kepada peserta Musywil
XXI.

Pasal 5
Tata Cara Pemilihan

Ayat 1
Tata cara Pemilihan Formatur, sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pemilihan dilaksanakan secara LUBER dan JURDIL.
2. Proses pemilihan pada Musywil XXI menggunakan sistem E-Voting.
3. Tiap pemilih memilih 9 calon formatur.
4. Suara dinyatakan batal, jika yang bersangkutan tidak hadir
menggunakan hak pilihnya sebagai pemilih.
5. Proses pemilihan dan penetapan oleh Panlihwil dengan disaksikan
1 orang saksi dari tiap fokada.
6. Sebelum pemilihan, semua anggota Panlihwil, saksi-saksi dan
tenaga teknisi Evoting, disumpah oleh PW IPM yang
mekanismenya diatur dan diselenggarakan oleh Panlihwil.
7. Apabila dalam proses pemungutan suara terdapat jumlah suara
yang sama yang melebihi kuota formatur untuk menentukan
formatur PW IPM dilakukan pemungutan suara ulang bagi calon
yang memiliki jumlah suara yang sama.

Ayat 2
Apabila ada formatur terpilih mengundurkan diri sebelum
penetapan rapat pleno formatur, maka suara terbanyak urutan
dibawahnya (urutan ke-10 dan seterusnya) secara otomatis akan
ditetapkan menjadi tim formatur.

48
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

BAB IV
SAKSI

Pasal 6
Ayat 1
Saksi merupakan satu orang perwakilan dari setiap fokada yang
terdaftar sebagai peserta Musywil XXI.

Ayat 2
Tugas dan wewenang Saksi
1. Saksi bertugas mengamati dan mengawasi proses pemilihan
formatur mulai proses pemilihan, proses pengolahan data, dan
penyampaian hasil pengolahan data.
2. Mencatat dan melaporkan pemilihan dan calon formatur jika
terjadi kecurangan kepada panlihwil.
3. Mencatat dan melaporkan panlihwil kepada musyawirin jika terjadi
kecurangan.
4. Seluruh saksi tidak masuk calon formatur.
5. Saksi berhak meminta informasi tentang pemilihan formatur dari
panlihwil sebelum proses pemilihan di mulai.

BAB V
TUGAS DAN WEWENANG FORMATUR

Pasal 7
Ayat 1
Formatur terpilih berwenang untuk :
1. Melakukan pemilihan ketua umum, dan sekretaris Umum sebelum
dilakukan pembacaan dan penetapan keputusan Induk Musywil
XXI dibuktikan dengan berita acara yang ditandatangani oleh tim
formatur
2. Menyusun struktur PW IPM periode Musywil XXI setelah Musywil di
tutup.

Ayat 2

49
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Penyusunan Struktur PW IPM periode Musywil XXI dilakukan


dengan aturan sebagai berikut :
a. Pemilihan ketua umum, sekretaris Umum dan bendahara Umum
serta struktur PW IPM Periode Musywil XXI dilakukan dengan
musyawarah mufakat berpedoman pada kriteria pimpinan yang
telah ditetapkan.
b. Penyusunan dihadiri oleh seluruh anggota tim formatur dan
dipimpin oleh ketua tim formatur
c. Ketua tim formatur adalah formatur yang memiliki jumlah suara
terbanyak dan sekretaris tim formatur adalah formatur dengan
suara terbanyak ke-2.
d. Ketua dan sekretaris tim formatur melaporkan hasil rapat formatur
sementara kepada Musyawirin saat Sidang Pleno Musywil XXI, dan
bertanggung jawab melengkapinya paling lambat satu bulan
setelah berakhirnya Musywil XXI.
e. Apabila setelah lewat satu bulan tim formatur belum berhasil
melengkapi penyusunan, maka tim formatur, panitia pemilihan,
dan PW IPM periode Musywil sebelumnya yang akan
menyelesaikannya dengan musyawarah mufakat.

BAB VI
SANKSI PANLIHWIL, CALON FORMATUR, DAN SAKSI

Pasal 8
Sanksi Panlih

Ayat 1
Jika terdapat anggota panlihwil terbukti melakukan
penyalahgunaan wewenang sehingga menghambat proses
pemilihan serta merugikan minimal salah satu calon formatur maka
keanggotaannya sebagai panlihwil dicabut oleh Musyawirin
dengan musyawarah mufakat.

Ayat 2
Keanggotaan Panlihwil yang telah dicabut oleh PW IPM maka hak
dan wewenang yang melekat pada dirinya dinyatakan gugur.

50
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Ayat 3

Mengingat keangotaan panlihwil bersifat institusi maka PW IPM


meminta kepada institusi yang bersangkutan untuk mengganti
anggota panlihwil dengan usulan nama yang baru sesuai dengan
anggota panlihwil

Pasal 9
Sanksi Calon Formatur

Ayat 1
Jika terdapat Calon Formatur terbukti melakukan kecurangan
sehingga menghambat proses pemilihan serta merugikan salah
satu atau lebih calon formatur maka haknya sebagai calon
formatur dicabut oleh Panlihwil.

Ayat 2
Calon Formatur yang telah dicabut haknya oleh panlihwil maka PW
IPM atau PD IPM yang mencalonkannya tidak dapat mengganti
dengan nama baru.

Pasal 10
Sanksi Saksi

Ayat 1
Jika terdapat saksi terbukti melakukan kecurangan sehingga
menghambat proses pemilihan serta merugikan salah satu atau
lebih calon formatur maka haknya sebagai saksi dicabut oleh
panlihwil.

Ayat 2
Saksi yang telah dicabut haknya oleh panlihwil maka hak dan
wewenang yang melekat pada dirinya dinyatakan gugur.

Ayat 3

51
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Panlihwil meminta kepada setiap fokada yang bersangkutan untuk


mengganti saksi dengan usulan nama yang baru sesuai dengan
syarat saksi.

BAB VII
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 11
Aturan Tambahan
Hal-hal teknis yang belum diatur dalam tata tertib proses
pemilihan ini menjadi hak dan kewajiban bagi Panlihwil untuk
mengaturnya.

B. Kriteria Ketua Umum


Pasal 1
Ideologi dan Keagamaan
1. Memiliki aqidah atau tauhid yang lurus bersumber pada Al-Qur’an
dan Sunnah Al- Maqbullah.
2. Setia pada prinsip-prinsip dasar dan ideologi Persyarikatan
Muhammadiyah.
3. Setia pada tujuan dan nilai-nilai perjuangan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah.
4. Jujur, shidiq (dapat dipercaya) dalam hati, kata, dan perbuatan.
5. Amanah dalam mengemban tugas organisasi.
6. Istiqomah dalam lisan, fikiran, dan tindakan.
7. Berjiwa gerakan, semangat untuk aktif di dalam IPM sebagai
panggilan jihad fii sabilillah.

Pasal 2
Intelektualitas
1. Fatonah dalam berpikir, berwawasan dan menghasilkan karya
pemikiran.
2. Berpikiran maju dalam mengembangkan kehidupan dan
menggerakkan Ikatan sesuai jiwa ajaran Islam.
3. Semangat dan berkemauan keras untuk selalu mengembangkan
diri, mencari memperkaya ilmu serta mengamalkannya.

52
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

4. Arif dalam bersikap, berpikir dan bertindak.


5. Inovatif dalam mengembangkan kemajuan organisasi IPM.

Pasal 3
Keorganisasian-Kepemimpinan

1. Taat kepada AD/ART IPM dan menjalankan keputusan dan


peraturan IPM.
2. Menegakkan dan menjunjung nama baik IPM dan
Muhammadiyah.
3. Menjadi teladan yang utama sebagai pelajar muslim.
4. Turut mendukung dan melaksanakan kebijakan dan amal
perjuangan IPM.
5. Mengutamakan misi dan kepentingan IPM diatas kepentingan
lainnya dengan ikhlas dan berkhidmat.
6. Memiliki visi kepemimpinan di tingkat wilayah.
7. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan membangun
jaringan.
8. Mempunyai kemampuan interpersonalisasi, komunikasi keumatan
dan kebangasaan.
9. Memiliki kemampuan membangun kerja sama dengan organisasi
lain.
10. Mamahami pola perkaderan IPM dan pernah mengikuti
Pelatihan Kader Madya Taruna Melati Tiga.

Pasal 4
Administratif
1. Telah memiliki KTA IPM dan KTA Muhammadiyah.
2. Telah menjadi anggota IPM minimal 4 tahun yang dibuktikan
dengan surat keterangan dengan pimpinan IPM dimana yang
bersangkutan aktif.
3. Hafal Janji Pelajar Muhammadiyah.
4. Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dihadapan
seluruh peserta Musywil XXI.
5. Pernah menjabat sebagai pimpinan daerah atau wilayah minimal
satu periode dibuktikan dengan SK.

53
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

6. Minimal telah mengikuti PKMTM III dengan menunjukan


syahadah yang minimal disahkan 3 bulan sebelum Musywil XXI.
7. Batas umur maksimal yang bersangkutan berusia 24 tahun tepat
pada saat Musywil XXI.
8. Tidak merangkap kepengurusan di tingkatan IPM, Ortom
Muhammadiyah, OKP yang bidang garapnya sama dengan IPM
dan partai politik dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai
6000.
9. Apabila yang bersangkutan melakukan rangkap kepengurusan
seperti yang ada dalam ayat 8, maka harus memiliki surat
pengunduran diri yang disetujui oleh organisasi yang
bersangkutan.
10. Kelengkapan Administrasi Ketua Umum terpilih PW IPM Jawa
Timur Periode 2018-2020 diverifikasi oleh tim formatur periode
Musywil XXI dibuktikan dengan surat keterangan bermaterai 6000.
11. Ketua Umum PW IPM Jawa Timur harus berdomisili di daerah
pusat dakwah Muhammadiyah Jawa Timur dan sekitar (Surabaya,
Malang, Gresik, Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban) disertai surat
keterangan bermaterai 6000.

C. Kriteria Formatur
Pasal 1
Ideologi dan Keagamaan
1. Memiliki aqidah atau tauhid yang lurus bersumber pada Al-Qur’an
dan Sunnah Al-Maqbullah.
2. Setia pada prinsip-prinsip dasar dan ideologi Persyarikatan
Muhammadiyah.
3. Setia pada tujuan dan nilai-nilai perjuangan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah.
4. Jujur, shidiq (dapat dipercaya) dalam hati, kata, dan perbuatan.
5. Amanah dalam mengemban tugas organisasi.
6. Istiqomah dalam lisan, fikiran, dan tindakan.
7. Berjiwa gerakan, semangat untuk aktif di dalam IPM sebagai
panggilan jihad fii sabilillah.

Pasal 2

54
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Intelektualitas
1. Fatonah dalam berpikir, berwawasan dan menghasilkan karya
pemikiran.
2. Berpikiran maju dalam mengembangkan kehidupan dan
menggerakkan Ikatan sesuai jiwa ajaran Islam.
3. Semangat dan berkemauan keras untuk selalu mengembangkan
diri, mencari memperkaya ilmu serta mengamalkannya.
4. Arif dalam bersikap, berpikir dan bertindak.
5. Inovatif dalam mengembangkan kemajuan organisasi IPM.

Pasal 3
Keorganisasian dan Kepemimpinan

1. Taat kepada AD/ART IPM dan menjalankan keputusan dan


peraturan IPM.
2. Menegakkan dan menjunjung nama baik IPM dan
Muhammadiyah.
3. Menjadi teladan yang utama sebagai pelajar muslim.
4. Turut mendukung dan melaksanakan kebijakan dan amal
perjuangan IPM.
5. Mengutamakan misi dan kepentingan IPM diatas kepentingan
lainnya dengan ikhlas dan berkhidmat.
6. Memiliki visi kepemimpinan di tingkat wilayah.
7. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan membangun
jaringan.
8. Mempunyai kemampuan interpersonalisasi, komunikasi keumatan
dan kebangasaan.
9. Memiliki kemampuan membangun kerja sama dengan organisasi
lain.
10. Mamahami pola perkaderan IPM dan pernah mengikuti Pelatihan
Kader Muda Taruna Melati Dua.

Pasal 4
Administratif
1. Telah memiliki KTA IPM dan KTA Muhammadiyah.

55
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

2. Telah menjadi anggota IPM minimal 4 tahun yang dibuktikan


dengan surat keterangan dengan pimpinan IPM dimana yang
bersangkutan aktif.
3. Hafal Janji Pelajar Muhammadiyah.
4. Mampu membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar.
5. Pernah menjabat sebagai pimpinan daerah atau wilayah minimal
setengah periode dibuktikan dengan SK.
6. Minimal telah mengikuti PKMTM II dengan menunjukan
syahadah.
7. Batas umur maksimal yang bersangkutan berusia 24 tahun tepat
pada saat Musywil XXI.
8. Tidak merangkap kepengurusan di tingkatan IPM, Ortom
Muhammadiyah, OKP yang bidang garapnya sama dengan IPM
dan partai politik dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai
6000.
9. Apabila yang bersangkutan melakukan rangkap kepengurusan
seperti yang ada dalam ayat 8, maka harus memiliki surat
pengunduran diri yang disetujui oleh organisasi yang
bersangkutan.
10. Kelengkapan Administrasi Calon Formatur PW IPM Jawa
TimurPeriode 2018-2020 diverifikasi oleh Panlihwil periode
Musywil XXI dibuktikan dengan surat keterangan bermaterai
6000.

D. KriteriaPimpinan Wilayah
Pasal 1
Ideologi dan Keagamaan
1. Memiliki aqidah atau tauhid yang lurus bersumber pada Al-Qur’an
dan Sunnah Al-Maqbullah.
2. Setia pada prinsip-prinsip dasar dan ideologi Persyarikatan
Muhammadiyah.
3. Setia pada tujuan dan nilai-nilai perjuangan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah.
4. Jujur, shidiq (dapat dipercaya) dalam hati, kata, dan perbuatan.
5. Amanah dalam mengemban tugas organisasi.
6. Istiqomah dalam lisan, fikiran, dan tindakan.

56
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

7. Berjiwa gerakan, semangat untuk aktif di dalam IPM sebagai


panggilan jihad fii sabilillah.

Pasal 2
Intelektualitas
1. Fathonah dalam berpikir, berwawasan dan menghasilkan karya
pemikiran.
2. Berpikiran maju dalam mengembangkan kehidupan dan
menggerakkan Ikatan sesuai jiwa ajaran Islam.
3. Semangat dan berkemauan keras untuk selalu mengembangkan
diri, mencari memperkaya ilmu serta mengamalkannya.
4. Arif dalam bersikap, berpikir dan bertindak.
5. Inovatif dalam mengembangkan kemajuan organisasi IPM.

Pasal 3
Keorganisasian dan Kepemimpinan

1. Taat kepada AD/ART IPM dan menjalankan keputusan dan


peraturan IPM.
2. Menegakkan dan menjunjung nama baik IPM dan
Muhammadiyah.
3. Menjadi teladan yang utama sebagai pelajar muslim.
4. Turut mendukung dan melaksanakan kebijakan dan amal
perjuangan IPM.
5. Mengutamakan misi dan kepentingan IPM diatas kepentingan
lainnya dengan ikhlas dan berkhidmat.
6. Memiliki visi kepemimpinan di tingkat wilayah.
7. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan membangun
jaringan.
8. Mempunyai kemampuan interpersonalisasi, komunikasi keumatan
dan kebangasaan.
9. Memiliki kemampuan membangun kerja sama dengan organisasi
lain.
10. Mamahami pola perkaderan IPM dan pernah mengikuti
Pelatihan Kader Muda Taruna Melati Dua.

57
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Pasal 4
Administratif
1. Telah memiliki KTA IPM dan KTA Muhammadiyah.
2. Telah menjadi anggota IPM minimal 2 tahun yang dibuktikan
dengan surat keterangan dengan pimpinan IPM dimana yang
bersangkutan aktif.
3. Hafal Janji Pelajar Muhammadiyah.
4. Mampu membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar.
5. Pernah menjabat sebagai pimpinan daerah atau wilayah minimal
satu periode dibuktikan dengan SK.
6. Minimal telah mengikuti PKMTM II dengan menunjukan
syahadah.
7. Khusus Bidang KDI minimal telah mengikuti PDPM 2 dibuktikan
dengan syahadah.
8. Batas umur maksimal yang bersangkutan berusia 24 tahun tepat
pada saat Musywil XXI.
9. Tidak merangkap kepengurusan di tingkatan IPM, Ortom
Muhammadiyah, OKP yang bidang garapnya sama dengan IPM
dan partai politik dibuktikan dengan surat bermaterai 6000.
10. Apabila yang bersangkutan melakukan rangkap
kepengurusan seperti yang ada dalam ayat 9, maka harus memiliki
surat pengunduran diri yang disetujui oleh organisasi yang
bersangkutan.
11. Mendapat rekomendasi dari Pimpinan Daerah yang
bersangkutan.

E. Struktur Tim Perangkat Musywil XXI

Panlihwil
Ketua : PW IPM
Sekreteris : PW IPM
Anggota : 1. PD IPM Jember
2. PD IPM Sidoarjo
3. PD IPM Jombang

Tim Verifikasi Keuangan


Ketua : PW IPM

58
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Sekreteris : PW IPM
Anggota : 1. PD IPM Tuban
2. PD IPM Kota Kediri
3. PD IPM Madiun

Tim Materi
Ketua : PW IPM
Sekreteris : PW IPM
Anggota : 1. PD IPM Surabaya
2. Alumni Taruna Melati 3
3. Alumni Taruna Melati 3

Tuan Rumah
1. PD IPM Surabaya
2. PD IPM Lamongan

Catatan Penting :
1. Untuk penentuan Tim Panlihwil, Tim Verifikasi Keuangan dan Tim
Materi dipimpin Oleh Pimpinan Sidang Komisi.
2. Kriteria khusus untuk personalia yang menjadi Tim Materi Musywil
XXI adalah kader yang pernah mengikuti Pelatihan Kader Madya
Taruna Melati III.
3. Tim verifikasi tuan rumah Musywil XXI ditentukan oleh PW IPM.

59
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Penutup

Tiga hal yang menjadi inti Konferensi Pimpinan Wilayah ini, yaitu
sebagai forum silaturrahim para kader, yang kedua adalah sebagai forum
permusyawaratan sebagai ikhtiar untuk menggerakkan IPM yang
menjadi wadah jihat pelajar Muhammadiyah, dan yang terakhir adalah
sebagai forum dalam rangka mempersiapkan Musyawarah Wilayah XXI
yang akan dilaksanakan di penghujung periode kepemimpinan.
Sehingga dihasilkan keputusan-keputusan yang diharapkan menjadi
konsepsi gerakan dalam proses implementasi paradigma IPM
menyongsong konstalasi permusyawaratan selanjutnya yang lebih tinggi
yaitu Musyawarah Wilayah XXI IPM Jawa Timur.

Tanfidz adalah salah satu literatur yang digunakan sebagai media


menghimpun sebuah keputusan pentng dari hasil permusyawaratan
yang penting pula. Dalam Anggaran Rumah Tangga IPM pasal 30-39
terkandung penjelasan bahwa setiap keputusan yang dihasilkan dalam
permusyawaratan di setiap tingkatan pimpinan harus ditanfidzkan. Hal
ini sebagai langkah administratif dalam hal pengarsipan yang sangat
bermanfaat untuk IPM sendiri. Oleh sebab itu, Tanfidz Konferensi
Pimpinan Wilayah ini disusun atas bantuan banyak pihak dengan
harapan dapat dijadikan sebagai pedoman yang dapat mencerahkan
para kader IPM dalam menjalankan segala keputusan yang ada di
dalamnya. Ucapan terimakasi kepada setiap pihak, semoga Allah
senantiasa membantu kita dalam menggerakkan IPM.

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

60
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Ikatan Pelajar Muhammadiyah

61
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

ANGGARAN DASAR
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama dan Tempat Kedudukan
1. Organisasi ini bernama Ikatan Pelajar Muhammadiyah disingkat IPM,
yang didirikan di Surakarta pada tanggal 5 Shafar 1381 Hijriyah
bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961 Miladiyah.
2. Ikatan Pelajar Muhammadiyah berkedudukan di Pimpinan Pusat.

BAB II
ASAS, IDENTITAS, LAMBANG, DAN SEMBOYAN

Pasal 2
Asas
Ikatan Pelajar Muhammadiyah berasaskan Islam

Pasal 3
Identitas
Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah Organisasi Otonom
Muhammadiyah, merupakan gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi
munkar di kalangan pelajar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-
Qur‘an dan As-Sunnah Al-Maqbulah.

Pasal 4
Lambang
Lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah segi lima berbentuk
perisai runcing di bawah yang merupakan deformasi bentuk pena
dengan jalur besar tengah runcing di bawah berwarna kuning, diapit
oleh dua jalur berwarna merah dan dua jalur berwarna hijau dengan
matahari bersinar sebagai keluarga Muhammadiyah di mana tengah
bulatan matahari terdapat gambar buku dan tulisan Al-Qur’an surat Al-
Qolam ayat 1 dan tulisan IPM di bawah matahari.

62
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Pasal 5
Semboyan
IPM bersemboyan
ُ ‫ َو ْالقَلَمَ َو َما َي ْس‬, ‫ن‬
ََ‫ط ُر ْون‬
Nuun Walqolami Wamaa Yasthuruun
yang berarti : Nuun, demi pena dan apa yang mereka tulis.

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA USAHA

Pasal 6
Maksud dan Tujuan
Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan
terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai
ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.
Pasal 7
Usaha
1. Menanamkan kesadaran beragama Islam, memperteguh iman,
menertibkan peribadatan dan mempertinggi akhlak karimah.
2. Mempergiat dan memperdalam pemahaman agama Islam untuk
mendapatkan kemurnian dan kebenaran-Nya.
3. Memperdalam, memajukan, dan meningkatkan ilmu
pengetahuan,teknologi, sosial dan budaya.
4. Membimbing, membina, dan menggerakkan anggota guna
meningkatkan fungsi dan peran IPM sebagai kader persyarikatan,
umat, dan bangsa dalam menunjang pembanguan manusia
seutuhnya menuju masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
5. Segala usaha yang tidak menyalahi ajaran Islam dengan
mengindahkan hukum dan falsafah yang berlaku.
BAB IV
BASIS MASSA

Pasal 8
Basis Massa

63
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Basis massa Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah pelajar.

Pasal 9
Pengertian Pelajar
Pelajar adalah kelas sosial yang menuntut ilmu secara terus-menerus
serta memiliki hak dan kewajiban dalam bidang pendidikan.

BAB V
KEANGGOTAAN, KADER, DAN SIMPATISAN

Pasal 10
Anggota
Anggota IPM adalah:
1. Pelajar muslim yang belajar di sekolah Muhammadiyah maupun non
Muhammadiyah setingkat SMP dan atau SMA.
2. Pelajar muslim yang berusia 12 tahun sampai 21 tahun yang
mendaftar sebagai anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
3. Mereka yang pernah menjadi anggota sebagaimana ketentuan ayat 1
dan 2, yang diperlukan oleh organisasi dengan usia maksimal genap
24 tahun.
4. Anggota sebagaimana tersebut dalam ayat 3 di atas yang karena
terpilih menjadi pimpinan bisa melanjutkan keanggotaannya sampai
masa jabatannya selesai.

Pasal 11
Kader
Kader IPM adalah anggota yang telah mengikuti perkaderan serta
mampu dan pernah menjadi penggerak inti ikatan.

Pasal 12
Simpatisan
Simpatisan adalah mereka yang menyetujui maksud dan tujuan IPM
tetapi tidak memenuhi syarat sebagai anggota.

BAB VI

64
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

SUSUNAN, PEMBENTUKAN, PENETAPAN, PELEBURAN, DAN


PEMEKARAN, ORGANISASI

Pasal 13
Susunan Organisasi
1. Ranting adalah kesatuan anggota di sekolah atau madrasah atau
pondok pesantren atau desa/kelurahan atau panti asuhan.
2. Cabang adalah kesatuan ranting-ranting di tingkat kecamatan.
cabang membawahi ranting.
3. Daerah adalah kesatuan cabang dan atau ranting di tingkat
kabupaten/kota. Daerah membawahi cabang dan atau ranting.
4. Wilayah adalah kesatuan daerah di tingkat provinsi. Wilayah
membawahi daerah, cabang dan ranting.
5. Pusat adalah kesatuan kesatuan anggota di tingkat nasional yang
membawahi wilayah, daerah, cabang dan ranting.

Pasal 14
Penetapan Organisasi
1. Penetapan Wilayah dan Daerah dengan ketentuan luas lingkungannya
ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
2. Penetapan Cabang dengan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan
oleh Pimpinan Wilayah.
3. Penetapan Ranting dengan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan
oleh Pimpinan Daerah.

Pasal 15
Pembentukan, Peleburan, dan Pemekaran
Pembentukan, peleburan, dan pemekaran organisasi diatur oleh
pimpinan di atasnya.

BAB VII
PIMPINAN

Pasal 16
Pimpinan Pusat

65
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

1. Pimpinan Pusat adalah pimpinan tertinggi yang memimpin IPM


secara nasional.
2. Pimpinan Pusat dipilih dan ditetapkan dalam Muktamar dengan surat
keputusan Pimpinan Pusat IPM.
3. Perubahan dan penambahan personil (reshuffle) Pimpinan Pusat
menjadi wewenang Pimpinan Pusat dilaksanakan dalam pleno
pimpinan yang menjamin adanya peningkatan efisiensi dan
penyegaran jalannya kepemimpinan dan ditetapkan dengan surat
keputusan serta diumumkan ke pimpinan wilayah.

Pasal 17
Pimpinan Wilayah
1. Pimpinan Wilayah adalah pimpinan dalam wilayah dan melaksanakan
kepemimpinan di wilayahnya.
2. Pimpinan Wilayah dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Wilayah
dengan surat keputusan Pimpinan Pusat.
3. Pimpinan Wilayah adalah wakil Pimpinan Pusat di wilayahnya.
4. Perubahan dan penambahan personal (reshuffle) Pimpinan Wilayah
menjadi wewenang Pimpinan Wilayah dilaksanakan dalam pleno
pimpinan yang menjamin adanya peningkatan efisiensi dan
penyegaran jalannya kepemimpinan dan ditetapkan dengan surat
keputusan Pimpinan Pusat serta diumumkan ke pimpinan daerah.

Pasal 18
Pimpinan Daerah
1. Pimpinan Daerah adalah pimpinan dalam daerah dan melaksanakan
kepemimpinan di daerahnya.
2. Pimpinan Daerah dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Daerah
dengan surat keputusan Pimpinan Wilayah.
3. Pimpinan Daerah karena jabatannya adalah menjadi wakil Pimpinan
Wilayah di daerahnya.
4. Perubahan dan penambahan personal (Reshuffle) Pimpinan Daerah
menjadi wewenang Pimpinan Daerah dilaksanakan dalam pleno
pimpinan yang menjamin adanya peningkatan efisiensi dan
penyegaran jalannya kepemimpinan dan ditetapkan dengan surat

66
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

keputusan Pimpinan Wilayah serta diumumkan ke pimpinan cabang


dan atau ranting.

Pasal 19
Pimpinan Cabang
1. Pimpinan Cabang adalah pimpinan dalam cabang dan melaksanakan
kepemimpinan di Cabangnya.
2. Pimpinan Cabang dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Cabang
dengan surat keputusan Pimpinan Daerah.
3. Pimpinan Cabang karena jabatannya adalah menjadi wakil Pimpinan
Daerah di cabangnya.
4. Perubahan dan penambahan personal (Reshuffle) Pimpinan Cabang
menjadi wewenang Pimpinan Cabang dilaksanakan dalam pleno
pimpinan yang menjamin adanya peningkatan efisiensi dan
penyegaran jalannya kepemimpinan dan ditetapkan dengan surat
keputusan Pimpinan Daerah serta diumumkan ke pimpinan ranting..

Pasal 20
Pimpinan Ranting
1. Pimpinan Ranting adalah pimpinan dalam ranting dan melaksanakan
kepemimpinan di rantingnya.
2. Pimpinan Ranting dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Ranting
dengan surat keputusan pimpinan di atasnya.
3. Pimpinan Ranting karena jabatannya adalah menjadi wakil Pimpinan
Cabang di rantingnya.
4. Penambahan dan perubahan personal (Reshuffle) Pimpinan Ranting
menjadi wewenang Pimpinan Ranting dilaksanakan dalam pleno
pimpinan yang menjamin adanya peningkatan efisiensi dan
penyegaran jalannya kepemimpinan dan ditetapkan dengan surat
keputusan pimpinan di atasnya.

Pasal 21
Pemilihan Pimpinan
1. Pemilihan Pimpinan dilakukan pada musyawarah tertinggi masing-
masing tingkatan struktur dengan sistem pemilihan formatur.

67
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

2. Syarat anggota pimpinan dan cara pemilihan diatur dalam Anggaran


Rumah Tangga.

Pasal 22
Pergantian Pimpinan
1. Pergantian pimpinan yang dimaksud adalah pergantian pimpinan
dalam periode tertentu
2. Pimpinan IPM yang telah habis masa jabatannya, tidak lagi
menjalankan tugas dan fungsinya
3. Pergantian pimpinan harus menjamin adanya peningkatan kualitas
kepemimpinan
4. Pergantian pimpinan dinyatakan sah jika sudah terjadi serah terima
jabatan yang dilakukan pada saat pergantian ketua umum yang baru.
5. Serah terima jabatan dilakukan pada saat pergantian Ketua Umum
yang baru.

Pasal 23
Masa Jabatan Pimpinan
1. Masa jabatan Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah,
dan Pimpinan Cabang selama 2 tahun, sedangkan Pimpinan Ranting
selama 1 tahun.
2. Masa jabatan terhitung mulai dari terpilihnya Ketua Umum yang
dilakukan pada saat permusyawaratan tertinggi di masing-masing
tingkatan struktur.
3. Jabatan Ketua Umum di setiap tingkatan struktur dijabat maksimal
satu kali masa jabatan.
4. Jabatan anggota pimpinan di setiap tingkatan struktur maksimal
selama dua kali periode secara berturut-turut.

Pasal 24
Perangkapan Jabatan
1. Rangkap jabatan di setiap tingkatan struktur IPM adalah dilarang.
2. Rangkap jabatan dalam Organisasi Otonom Muhammadiyah, hanya
dapat dibenarkan setelah mendapat izin dari pimpinan yang
bersangkutan.

68
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

3. Rangkap jabatan dengan organisasi politik dan/atau organisasi massa


yang berafiliasi dengan organisasi politik adalah dilarang.
4. Rangkap jabatan dengan organisasi kepelajaran dan kepemudaan
lainnya adalah dilarang.

Pasal 25
Perubahan Pimpinan
1. Perubahan pimpinan yang dimaksud adalah perubahan komposisi
pimpinan baik berupa penambahan, pengurangan, dan perubahan
tugas bidang.
2. Perubahan pimpinan harus menjamin adanya peningkatan kualitas
kepemimpinan

BAB VIII
LEMBAGA IPM

Pasal 26
Lembaga IPM
1. Pimpinan IPM dapat membentuk lembaga IPM.
2. Lembaga IPM adalah badan pembantu pimpinan yang melaksanakan
hal-hal yang tidak dapat ditangani langsung oleh pimpinan dalam hal
pelaksanaan dan pengembangan operasional program.
3. Pimpinan IPM mempunyai wewenang membuat pedoman untuk
mengatur lembaga IPM.

BAB IX
PERMUSYAWARATAN

Pasal 27
Muktamar
1. Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi dalam ikatan yang
diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat.
2. Muktamar diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun sekali.

Pasal 28
Muktamar Luar Biasa

69
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

(MLB)
1. Muktamar Luar Biasa adalah Muktamar yang diselenggarakan apabila
keberadaan ikatan dalam bahaya dan atau terancam dibubarkan,
yang Konpiwil tidak berwenang untuk memutuskan dan tidak dapat
ditangguhkan sampai Muktamar berikutnya.
2. Muktamar Luar Biasa diadakan oleh Pimpinan Pusat atas Keputusan
Konpinas.

Pasal 29
Tanwir
1. Tanwir adalah permusyaratan tertinggi ikatan setelah Muktamar yang
diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat.
2. Tanwir diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu
periode.

Pasal 30
Musyawarah Wilayah
(Muswil)
1. Musyawarah Wilayah adalah permusyawaratan tertinggi di tingkat
wilayah yang diselenggarakan oleh dan atas tangung jawab Pimpinan
Wilayah.
2. Musyawarah Wilayah diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun sekali.

Pasal 31
Konferensi Pimpinan Wilayah
(Konpiwil)
1. Konferensi Pimpinan Wilayah adalah permusyawaratan tertinggi
tingkat wilayah setelah Musyawarah Wilayah yang diselenggarakan
oleh dan atas tanggungjawab Pimpinan Wilayah.
2. Konferensi Pimpinan Wilayah diselenggarakan sekurang-kurangnya
sekali dalam satu priode.

Pasal 32
Musyawarah Daerah
(Musda)

70
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

1. Musyawarah Daerah adalah permusyaratan tertinggi di tingkat daerah


yang diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan
Daerah.
2. Musyawarah daerah diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun sekali.

Pasal 33
Konferensi Pimpinan Daerah
(Konpida)
1. Konferensi Pimpinan Daerah adalah permusyawaratan tertinggi di
tingkat daerah setelah Musda, yang diselenggarakan oleh dan atas
tanggung jawab Pimpinan Daerah.
2. Konferensi Pimpinan Daerah diselenggarakan sekurang-kurangnya
sekali dalam satu periode.

Pasal 34
Musyawarah Cabang
(Muscab)
1. Musyawarah Cabang adalah permusyawaratan tertinggi di tingkat
Cabang yang diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab
Pimpinan Cabang.
2. Musyawarah Cabang diselenggarkan setiap 2 (dua) tahun sekali.

Pasal 35
Konferensi Pimpinan Cabang
(Konpicab)
1. Konferensi Pimpinan cabang adalah permusyawarata tertinggi di
tingkat ranting setelah muscab , yang diselenggarakan oleh dan atas
tanggung jawab Pimpinan Cabang.
2. Konferensi Pimpinan cabang diselenggarakan sekurang-kurangnya
sekali dalam satu periode.

Pasal 36
Musyawarah Ranting
(Musran)

71
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

1. Musyawarah Ranting adalah permusyawaratan tertinggi di tingkat


ranting yang diselenggarakan oleh dan atas tanggungjawab Pimpinan
Ranting.
2. Musyawarah Ranting di selenggarakan setiap 1 (satu) tahun sekali.

Pasal 37
Keabsahan dan Keputusan Permusyawaratan
1. Permusyawaratan dapat berlangsung tanpa memandang jumlah yang
hadir, asal yang bersangkutan telah diundang secara sah.
2. Keputusan permusyawaratan diusahakan diambil berdasarkan
musyawarah mufakat dan apabila tidak tercapai diambil dengan
pemungutan suara maka putusan dengan suara terbanyak.
3. Keputusan Muktamar berlaku setelah diberitahukan kepada Pimpinan
Pusat Muhammadiyah dan ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat IPM.
4. Keputusan Muswil, Musda, dan Muscab berlaku setelah diberitahukan
kepada Pimpinan Muhammadiyah setingkat dan disahkan oleh
pimpinan di atasnya.
5. Keputusan Musran berlaku setelah diberitahukan kepada pimpinan
sekolah atau Pimpinan Ranting Muhammadiyah setempat dan
disahkan oleh pimpinan di atasnya.
6. Keputusan tanwir, Konpida, Konpicab dan Konpiran berlaku setelah
ditanfidzkan oleh Pimpinan yang bersangkutan dan diberitahukan
kepada Pimpinan Muhammadiyah setingkat.

Pasal 38
Tanfidz
1. Tanfidz adalah pernyataan berlakunya keputusan setiap
permusyawratan (Muktamar, tanwir, Muswil, Konpiwil, Musda,
Konpida, Muscab, Konpicab, dan Musran) dan rapat pleno yang ada
di IPM.
2. Keputusan Muktamar dan Tanwir berlaku sejak ditanfidzkan oleh PP
IPM dan diberitahukan kepada untuk mendapatkan pengesahan dari
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
3. Keputusan Muswil, Konpiwil, Musda, Konpida, Muscab, Konpicab, dan
Musran, serta rapat berlaku setelah ditanfidzkan oleh pimpinan
masing-masing tingkatan struktur setelah mendapat pengesahan dari

72
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

pimpinan di atasnya dan diberitahukan kepada pimpinan


Muhammadiyah di masing-masing tingkatan struktur.
4. Tanfidz bersifat redaksional, mempertimbangkan kemaslahatan dan
tidak bertentangan dengan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah
Tangga IPM.

BAB X
RAPAT

Pasal 39
Rapat dibedakan menjadi dua jenis : Rapat Pimpinan dan Rapat Kerja.

BAB XI
KEUANGAN DAN KEKAYAAN

Pasal 40
Pengertian
Keuangan dan Kekayaan IPM adalah semua harta benda yang diperoleh
dari sumber yang sah dan halal serta digunakan untuk kepentingan
pelaksanaan organisasi.

Pasal 41
Sumber
Keuangan IPM diperoleh dari:
1. Iuran Anggota
2. Uang Pangkal
3. Pimpinan Muhammadiyah setingkat.
4. Sumber lain yang halal dan tidak mengikat.

Pasal 42
Pengelolaan dan Pengawasan
Ketentuan mengenai pengelolaan dan pengawasan keuangan dan
kekayaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XII
LAPORAN

73
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Pasal 43
Laporan
Pimpinan IPM semua tingkatan struktur wajib membuat laporan
perkembangan organisasi, laporan pertanggungjawaban, laporan
kebijakan dan keuangan disampaikan kepada permusyawaratan masing-
masing tingkatan struktur.

BAB XIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 44
Anggaran Rumah Tangga
1. Anggaran Rumah Tangga menjelaskan Anggaran Dasar dan mengatur
segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini.
2. Anggaran Rumah Tangga disahkan oleh Muktamar.

BAB XIV
PEMBUBARAN
Pasal 45
Pembubaran
1. Pembubaran dan atau perubahan konstitusi IPM menjadi wewenang
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muktamar IPM, dan Muktamar Luar
Biasa IPM.
2. Pembubaran IPM ditetapkan oleh Tanwir atau Muktamar
Muhammadiyah atas usulan PP Muhammadiyah.
3. Sesudah IPM dibubarkan, maka segala hak miliknya menjadi hak milik
Muhammadiyah.

BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 47
Perubahan Anggaran Dasar
Anggaran dasar Ikatan Pelajar Muhammadiyah merupakan keputusan
mutlak dan tidak dapat diganggu gugat kecuali

74
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

1. Anggaran dasar tidak sesuai dengan kondisi IPM


2. Anggaran dasar dapat diubah berdasarkan kajian dari Pimpinan
Wilayah dengan menyerahkan bukti kajian
3. Perubahan anggaran dasar dapat diusulkan pada tanwir dan disahkan
di muktamar

BAB XVI
PENUTUP
Pasal 48
Penutup
1. Anggaran Dasar ini disusun sebagai penyempurnaan dan pengganti
Anggaran Dasar sebelumnya, disahkan pada tanggal Muktamar IPM
XX di Samarinda, Kalimantan Timur dan dinyatakan berlaku sejak
ditanfidzkan.
2. Setelah Anggaran Dasar ini ditetapkan, maka Anggaran Dasar
sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.

75
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Anggaran Rumah Tangga


Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Pasal 1
Keberadaan Organisasi
Ikatan pelajar muhammadiyah berdiri pada tanggal 5 Shafar 1381
Hijriyah, bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961 dalam Konferensi
Pemuda Muhammadiyah di Surakarta. Ikatan Pelajar Muhammadiyah
pernah mengalami perubahan menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah
(IRM) yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Pimpinan Pusat IRM No.
VI/PP.IRM/1992 tertanggal 24 Rabi’ul Akhir 1413 Hijriyah, bertepatan
tanggal 22 Oktober 1992 dan disahkan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah melalui SK No.53/SK/IV.13/1.b/1992 tertanggal 22
Jumadil ‘Ula 1413 Hijriyah bertepatan pada tanggal 18 November 1992.
Pada tanggal 28 Syawal 1429 Hijriyah bertepatan pada tanggal 28
Oktober 2008 pada Muktamar IRM di Surakarta kembali lagi menjadi
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Pasal 2
Keudukan Pimpinan Pusat
Pimpinan Pusat IPM berkedudukan di Yogyakarta. Sedangkan
penyelenggaraan aktivitasnya berada di dua kantor yaitu di Yogyakarta
dan Jakarta.

Pasal 3
Lambang
1. Lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagaimana tersebut dalam
Anggaran Dasar adalah sebagai berikut :

76
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

2. Makna lambang IPM adalah :


a. Bentuk segi lima perisai, runcing dibawah merupakan deformasi
bentuk pena.
b. Warna kuning berarti keilmuan; putih berarti kesucian; merah
berarti keberanian; hijau berarti kerahmatan; dan hitam berarti
ketauhidan.
c. Gambar matahari yang berwarna kuning menunjukan bahwa IPM
adalah kader Muhammadiyah.
d. Di tengah bulatan matahari terdapat gambar kitab Al-Qur’an yang
berarti sumber pengetahuan.
e. Di bawah bulatan matahari terdapat tulisan ayat Al-Qur’an, surat
Al-Qalam ayat 1 yang berbunyi “Nuun Walqalami Wamaa
Yasthuruun” (dalam tulisan Arab). Artinya : Nuun, Demi pena dan
apa yang dituliskannya.
f. Tulisan Al-Qur’an tersebut ditulis dengan menggunakan huruf
Arab, warna hitam dan merupakan semboyan IPM. Huruf IPM
berwarna merah dengan kontur hitam. Merah berarti berani serta
aktif menyampaikan dakwah Islam karena IPM mengemban tugas
sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha
Muhammadiyah.

Pasal 4
Bendera
1. Bendera Ikatan Pelajar Muhammadiyah berbentuk persegi panjang
berukuran panjang berbanding lebarnya dua berbanding tiga
berwarna kuning, di bagian tengah bergambar lambang Ikatan
Pelajar Muhammadiyah dengan tulisan IKATAN PELAJAR

77
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

MUHAMMADIYAH font arial berwarna merah di bawahnya seperti


berikut :

IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

2. Warna kuning dalam dasar bendera berarti keilmuan yang


menggambarkan keluasan pengetahuan dan keluhuran budi pekerti.
3. Ketentuan lain tentang lambang dan bendera ditetapkan oleh
Pimpinan Pusat.

Pasal 5
Pengajuan Kartu Tanda Anggota
1. Pengajuan kartu tanda anggota diajukan secara tertulis disampaikan
kepada Pimpinan Ranting atau Cabang atau Daerah.
2. Pimpinan Daerah selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sekali
melaporkan tentang keanggotaan di daerah kepada Pimpinan
Wilayah dan Pimpinan Pusat.
3. Bagi mereka yang telah memenuhi persyaratan menjadi anggota,
berhak mendapatkan kartu anggota.
4. Ketentuan pelaksanaan dan pembuatan KTA diatur oleh Pimpinan
Pusat.

Pasal 6
Kewajiban dan Hak Anggota
1. Setiap anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah wajib untuk :
a. Taat kepada AD/ART, keputusan organisasi dan IPM.
b. Setia pada nilai-nilai perjuangan IPM.
c. Menjaga nama baik IPM, dan menjadi teladan utama sebagai
pelajar muslim.
d. Turut mendukung dan mengembangkan kebijakan dan amal
perjuangan IPM.

78
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

e. Membayar Uang Pangkal yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat


IPM dan Iuran Anggota yang ditetapkan oleh Pimpinan Daerah
IPM.
2. Hak Anggota :
a. Memiliki kartu tanda anggota IPM.
b. Mendapatkan pengkaderan dari IPM.
c. Mendapatkan informasi yang sama terkait perkembangan
organisasi.
d. Memberikan saran dan menyatakan pendapat demi kebaikan
organisasi.
e. Berhak memilih dan dipilih dalam permusyawaratan pada
tingkatan struktur pimpinannya.

Pasal 7
Kewajiban dan Hak Kader
1. Kewajiban Kader :
a. Taat kepada AD/ART IPM dan menjalankan keputusan dan
peraturan IPM.
b. Setia pada nilai-nilai perjuangan IPM.
c. Menegakkan dan menjunjung nama baik IPM dan
Muhammadiyah.
d. Menjadi teladan yang utama sebagai pelajar muslim.
e. Turut mendukung dan melaksanakan kebijakan dan amal
perjuangan IPM.
f. Menjadi penggerak dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
kebijakan dan amal perjuangan IPM.
2. Hak Kader :
a. Menyatakan pendapat di dalam dan di luar permusyawaratan.
b. Memilih dan dipilih di dalam permusyawaratan pada tingkatan
struktur kepemimpinannya.
c. Mendapatakan pembinaan secara terus menerus dari IPM.

Pasal 8
Pemberhentian Anggota
1. Anggota berhenti karena :
a. Meninggal dunia

79
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

b. Keluar dari Islam


c. Meminta berhenti atas kehendak sendiri
d. Diberhentikan
e. Habis masa kenggotaannya
2. Anggota diberhentikan oleh Pimpinan karena :
a. Melakukan tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip
dasar perjuangan IPM
b. Melakukan tindakan yang merugikan dan merusak nama baik
organisasi
c. Melakukan tindak pidana dan terbukti kesalahannya di depan
pengadilan
3. Anggota yang diberhentikan berhak mengajukan keberatan kepada
tingkatan struktur yang memberhentikan. Apabila tingkatan struktur
yang bersangkutan menolak maka anggota yang diberhentikan
berhak melakukan banding kepada tingkatan struktur di atasnya.

Pasal 9
Ranting
1. Ranting adalah kesatuan anggota di sekolah, madrasah, pondok
pesantren, masjid/mushalla, panti asuhan, desa/kelurahan atau
komunitas yang berfungsi melakukan pembinaan dan pemberdayaan
angoota.
2. Ranting sekurang-kurangnya mempunyai :
a. Pimpinan ranting terdiri atas sekurang-kurangnya 10 orang.
b. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-kurangya 1 kali dalam
sebulan.
c. Memiliki kegiatan atau program pemberdayaan dan pembinaan
pelajar.
d. Memiliki tempat sebagai pusat kegiatan.
3. Pengesahan pendirian Ranting dan ketentuan luas lingkungannya
ditetapkan oleh Pimpinan Daerah dengan surat keputusan.
4. Pembina IPM di sekolah Muhammadiyah tingkat SMP/sederajat dan
atau SMU/sederajat adalah Kepala Sekolah atau orang yang ditunjuk
oleh Kepala Sekolah.

80
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

5. Pembina IPM di ranting non-sekolah adalah Pimpinan Ranting


Muhammadiyah, Ketua Panti Asuhan, Ketua Takmir Masjid, atau
Direktur Pondok Pesantren.
6. Syarat Pembina IPM Ranting adalah alumni IPM dan atau Angkatan
Muda Muhammadiyah.

Pasal 10
Cabang
1. Cabang didirikan atas rekomendasi Pimpinan Cabang
Muhammadiyah dan atau Musyawarah Cabang IPM kemudian
disahkan oleh Pimpinan Wilayah IPM dengan Surat Keputusan.
2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 di atas
ditembuskan kepada PD, dan PP IPM serta Pimpinan Cabang
Muhammadiyah setempat.
3. Cabang sekurang-kurangnya mempunyai :
a. 2 (dua) Pimpinan Ranting
b. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-kurangnya sekali dalam
sebulan
c. Pengajian umum secara rutin tingkat cabang sekurang-kurangnya
sekali dalam sebulan
d. Memiliki program kerja dan kegiatan
e. Pelatihan kader pimpinan tingkat cabang
4. Cabang membawahi Ranting-ranting.

Pasal 11
Daerah
1. Daerah didirikan atas rekomendasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah
dan atau Musywarah Daerah IPM kemudian disahkan oleh Pimpinan
Pusat IPM dengan Surat Keputusan.
2. Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 2 di atas
ditembuskan kepada PW IPM, Pimpinan Daerah Muhammadiyah
(PDM), dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) setempat.
3. Daerah sekurang-kurangnya mempunyai :
a. 2 (Dua) Pimpinan Cabang
b. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-kurangnya dua kali
dalam sebulan

81
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

c. Pengajian umum secara rutin tingkat daerah sekurang-kurangnya


sekali dalam sebulan
d. Memiliki program kerja dan kegiatan
e. Pelatihan kader Pimpinan tingkat Daerah
4. Daerah membawahi Cabang dan Ranting.

Pasal 12
Wilayah
1. Wilayah didirikan atas rekomendasi Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah dan atau Musywarah Wilayah IPM kemudian
disahkan oleh Pimpinan Pusat IPM dengan Surat Keputusan.
2. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud yang dimaksud dalam ayat
1 diterbitkan oleh PP IPM, dan ditembuskan kepada Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah (PWM) setempat, dan Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
3. Wilayah sekurang-kurangnya mempunyai :
a. 3 (tiga) Pimpinan Daerah
b. Pengajian pimpinan secara rutin sekurang-kurangnya dua kali
dalam sebulan
c. Memiliki program kerja dan kegiatan
d. Pelatihan kader pimpinan tingkat wilayah
4. Wilayah membawahi Daerah, Cabang, dan Ranting.

Pasal 13
Pusat
1. Pusat ditetapkan berdasarkan Keputusan Muktamar.
2. Pusat membawahi Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting.

Pasal 14
Kepemimpinan
1. Kepemimpinan IPM menggunakan prinsip kolektif-kolegial.
Maksudnya dalam melaksanakan dan memutuskan segala sesuatu
dilakukan dengan bersama-sama dengan penuh pertimbangan dan
kebijaksanaan.

82
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

2. Kepemimpinan IPM bersifat kritis-apresiatif. Maksudnya senantiasa


memperhatikan pendapat anggota, menghargai eksistensi anggota
dan menerima kritik dan masukan dari anggotanya.

Pasal 15
Susunan Pimpinan
Susunan Pimpinan terdiri atas :
1. Pimpinan Pusat
2. Pimpinan Wilayah
3. Pimpinan Daerah
4. Pimpinan Cabang
5. Pimpinan Ranting

Pasal 16
Pimpinan Pusat
1. Pimpinan Pusat menentukan kebijakan IPM berdasarkan keputusan
Muktamar dan Tanwir serta pedoman Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
2. Pimpinan Pusat mentanfidzkan permusyawaratan tingkat pusat,
memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan IPM.
3. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pimpinan Pusat
membuat pedoman kerja dan pembagian tugas serta wewenang
antar anggota Pimpinan Pusat.
4. Dalam melaksanakan kebijakan ekstern yang menyangkut masalah
penting, Pimpinan Pusat berkewajiban konsultasi dengan Pimpinan
Pusat Muhammadiyah.
5. Pimpinan Pusat dapat memberntuk perwakilan yang wewenang dan
kedudukannya dalam rapat pleno Pimpinan Pusat atas dasar
ketentuan Muktamar.
6. Personal Pimpinan Pusat harus berdomisili di Yogyakarta dan atau
Jakarta.

Pasal 17
Pimpinan Wilayah

83
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

1. Pimpinan Wilayah menentukan kebijakan IPM dalam wilayahnya


berdasarkan garis kebijakan pimpinan di atasnya dan keputusan
permusyawaratan wilayah.
2. Pimpinan Wilayah mentanfidzkan keputusan-keputusan
permusyawaratan wilayah, memimpin dan mengawasi pelaksanaan
kebijakannya.
3. Pimpinan Wilayah memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan
atau intruksi Pimpinan Pusat di wilayahnya.
4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pimpinan Wilayah
membuat pedoman kerja dan pembagian tugas serta wewenang
antar personil Pimpinan Wilayah atas dasar pedoman kerja yang
dibuat oleh PP IPM.
5. Pimpinan Wilayah membimbing dan meningkatkan kegiatan daerah
dalam wilayahnya.
6. Dalam melaksanakan kebijakan ekstern yang menyangkut masalah
penting, Pimpinan Wilayah berkewajiban berkonsultasi dengan
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.
7. Pimpinan Wilayah dapat membentuk Perwakilan Pimpinan Wilayah
sesuai dengan keputusan Musyawarah Wilayah.
8. Personal Pimpinan Wilayah berdomisili di tempat kedudukan
Pimpinan Wilayah, dan apabila tidak demikian maka harus
mendapatkan persetujuan dalam rapat pleno pimpinan tingkat
Wilayah.

Pasal 18
Pimpinan Daerah
1. Pimpinan Daerah menentukan kebijakan IPM dalam daerahnya
berdasarkan garis kebijakan pimpinan di atasnya dan keputusan
permusyawaratan daerah.
2. Pimpinan Daerah mentanfidzkan keputusan-keputusan
permusyawaratan daerah, memimpin dan mengawasi pelaksanaan
kebijakannya.
3. Pimpinan Daerah memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan
atau intruksi Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah.
4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pimpinan Daerah
membuat pedoman kerja dan pembagian tugas serta wewenang

84
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

antar personal Pimpinan Daerah atas dasar pedoman kerja yang


dibuat oleh PP IPM.
5. Pimpinan Daerah membimbing dan meningkatkan amal usaha atau
kegiatan cabang dan atau ranting dalam daerahnya.
6. Dalam melaksanakan kebijakan ekstern yang menyangkut masalah
penting, Pimpinan Daerah berkewajiban berkonsultasi dengan
Pimpinan Daerah Muhammadiyah.
7. Personal Pimpinan Daerah berdomisili di tempat kedudukan
Pimpinan Daerah, dan apabila tidak demikian maka harus
mendapatkan persetujuan dalam rapat pleno pimpinan tingkat
Daerah.

Pasal 19
Pimpinan Cabang
1. Pimpinan Cabang menentukan kebijakan IPM dalam cabangnya
berdasarkan garis kebijakan pimpinan di atasnya dan keputusan
permusyawaratan cabang.
2. Pimpinan Cabang mentanfidzkan keputusan-keputusan
permusyawaratan daerah, memimpin dan mengawasi pelaksanaan
kebijakannya.
3. Pimpinan Cabang memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan
atau intruksi Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan
Daerah.
4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pimpinan Daerah
membuat pedoman kerja dan pembagian tugas serta wewenang
antar personal Pimpinan Cabang atas dasar pedoman kerja yang
dibuat oleh PP IPM.
5. Pimpinan Cabang membimbing dan meningkatkan amal usaha atau
kegiatan cabang ranting-ranting dalam cabangnya.
6. Dalam melaksanakan kebijakan ekstern yang menyangkut masalah
penting, Pimpinan Cabang berkewajiban berkonsultasi dengan
Pimpinan Cabang Muhammadiyah.
7. Personal Pimpinan Cabang berdomisili di tempat kedudukan
Pimpinan Cabang, dan apabila tidak demikian maka harus
mendapatkan persetujuan dalam rapat pleno pimpinan tingkat
Cabang.

85
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Pasal 20
Pimpinan Ranting
1. Pimpinan Ranting menentukan kebijakan IPM dalam rantingnya
berdasarkan garis kebijakan pimpinan di atasnya dan keputusan
permusyawaratan ranting.
2. Pimpinan Ranting mentanfidzkan keputusan-keputusan
permusyawaratan ranting, memimpin dan mengawasi pelaksanaan
kebijakannya.
3. Pimpinan Ranting memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan
atau intruksi Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah,
dan Pimpinan Cabang.
4. Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pimpinan Ranting
membuat pedoman kerja dan pembagian tugas serta wewenang
antar personal Pimpinan Ranting atas dasar pedoman kerja yang
dibuat oleh PP IPM.
5. Pimpinan Ranting membimbing anggota dalam beragama,
meningkatkan kesadaran berorganisasi dan menyalurkan aktivitas
dalam amal usaha IPM sebagai bakat, minat, dan kemampuannya.
6. Dalam melaksanakan kebijakan ekstern yang menyangkut masalah
penting, Pimpinan Ranting berkewajiban berkonsultasi dengan
Kepala Sekolah, Pimpinan Ranting Muhammadiyah atau pembina
IPM.
7. Pimpinan Ranting di perguruan Muhammadiyah tingkat
SMP/sederajat atau SMA/sederajat dibina oleh kepala sekolah dan
atau yang dimandati oleh kepala sekolah untuk membantunya dalam
upaya menggerakkan IPM ranting di sekolah yang bersangkutan.
8. Pimpinan Ranting yang berkedudukan di luar sekolah
Muhammadiyah adalah personal IPM yang tergabung dalam sekolah
non-Muhammadiyah atau Komunitas dapat dibina langsung oleh
Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah atau Pimpinan Cabang IPM.

Pasal 21
Pemilihan Pimpinan
1. Pemilihan Pimpinan dilakukan dengan memilih formatur.

86
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

2. Pedoman tata tertib pemilihan Pimpinan dibuat oleh Pimpinan


setingkatnya, sesuai dengan hasil keputusan musyawarah.
3. Untuk pemilihan pimpinan dibentuk panitia pemilihan :
a. Untuk Pimpinan Pusat ditetapkan oleh Tanwir.
b. Untuk Pimpinan Wilayah, Daerah dan Cabang ditetapkan oleh
musyawarah masing-masing atas usul Pimpinan IPM yang
bersangkutan.
c. Untuk Pimpinan Ranting ditetapkan dalam rapat pleno Pimpinan.
4. Syarat untuk dapat dicalonkan sebagai anggota Pimpinan IPM :
a. Telah menjadi kader IPM dan mengamalkan ajaran Islam sesuai
Al-Qur’an dan As-Sunnah Al-Maqbulah.
b. Setia pada maksud dan tujuan serta perjuangan IPM.
c. Taat pada garis perjuangan IPM.
d. Cakap dan amanah menjalankan tugasnya.
e. Tidak merangkap keanggotaan/jabatan, sebagaimana diatur
dalam AD.
f. Memenuhi syarat-syarat administrasi.

Pasal 22
Pergantian Pimpinan
1. Pergantian pimpinan hanya dilaksanakan pada permusyawaratan
tertinggi tiap tingkatan struktur.
2. Pergantian pimpinan dilaksanakan apabila masa jabatan pimpinan
genap 2 tahun atau 1 tahun untuk ranting atau dinyatakan sudah
selesai.
3. Pergantian pimpinan maksimal dilaksanakan 3 (tiga) bulan setelah
masa jabatannya selesai atau satu bulan untuk pimpinan ranting.

Pasal 23
Batas Umur Pimpinan
Batas maksimal umur :
1. Pimpinan Pusat IPM adalah 24 tahun tepat pada saat Muktamar.
2. Pimpinan Wilayah IPM adalah 24 tahun tepat pada saat Musywil.
3. Pimpinan Daerah IPM adalah 22 tahun tepat pada saat Musyda.
4. Pimpinan Cabang IPM adalah 20 tahun tepat pada saat Musycab.
5. Pimpinan Ranting IPM adalah 18 tahun tepat pada saat Musywan.

87
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Pasal 24
Perubahan Pimpinan (reshufle)
1. Perubahan pimpinan dapat dilakukan dalam setiap Rapat Pleno IPM
dengan persyaratan 2/3 pimpinan hadir.
2. Perubahan pimpinan disahkan melalui surat keputusan pimpinan di
atasnya atau surat keputusan Pimpinan Pusat.
3. Perubahan pimpinan harus disosialisasikan kepada pimpinan
dibawahnya paling lambat 3 bulan setelah di SK-kan.

Pasal 25
Pemberhentian Personal Pimpinan
1. Personal pimpinan dinyatakan berhenti, dengan alasan :
a. Meminta berhenti atas kehendak sendiri
b. Diberhentikan
2. Personal pimpinan diberhentikan oleh pimpinan bersangkutan.
3. Personal pimpinan dapat diberhentikan karena :
a. Melakukan tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip
dasar perjuangan IPM
b. Melakukan tindakan yang merugikan dan merusak nama baik
organisasi
c. Melakukan tindak pidana dan terbukti kesalahannya di depan
pengadilan
4. Personal pimpinan yang diberhentikan dapat mengajukan banding
pada pimpinan diatasnya.
5. Personal pimpinan yang dinyatakan berhenti sebagaimana ayat 1,
dapat diberhentikan melalui rapat pleno.

Pasal 26
Pedoman Kerja
Untuk ketertiban jalannya pimpinan, maka Pimpinan Pusat IPM membuat
pedoman umum kerja.

Pasal 27
Bidang-Bidang

88
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

1. Bidang adalah unsur pimpinan yang menjalankan tugas pokok dan


program-program organisasi.
2. Bidang wajib di IPM adalah bidang Perkaderan, Bidang KDI dan
Bidang PIP.
3. Selain Bidang wajib dibentuk oleh masing masing tingkat pimpinan,
berdasarkan hasil permusyawaratan tertinggi di masing masing
tingkatan pimpinan.

Pasal 28
Lembaga
1. Pimpinan IPM dapat membentuk lembaga IPM.
2. Lembaga IPM adalah badan pembantu pimpinan yang melaksanakan
hal-hal yang tidak dapat ditangani langsung oleh pimpinan dalam hal
pelaksanaan dan pengembangan operasional program.
3. Batas wewenang dan kedudukan lembaga IPM seperti yang
dimaksud ayat 1 di atas ditentukan dalam surat keputusan pimpinan
yang bersangkutan.
4. Lembaga IPM bertanggung jawab kepada Pimpinan IPM yang
bersangkutan.
5. Personal lembaga IPM direkrut dari anggota IPM, simpatisan atau
pelajar muslim lain yang dianggap dapat mengemban amanah
lembaga dan diberi tanggung jawab oleh masing-masing pimpinan.
6. Pimpinan IPM dapat membubarkan lembaga IPM atau merubah
susunan anggota pengurusnya.
7. Pimpinan IPM membuat kaidah umum lembaga IPM yang disyahkan
dalam permusyawaratan di tingkatannya.
8. Pimpinan IPM berhak dan berkewajiban melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap lembaga khusus di tingkatan struktur yang
bersangkutan.

Pasal 29
Susunan Jabatan
1. Susunan jabatan Pimpinan IPM disusun oleh Ketua Umum dan
formatur IPM yang terpilih dalam tiap permusyawaratan IPM.

89
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

2. Susunan jabatan pimpinan IPM terdiri atas Ketua Umum, Ketua


Bidang, Sekretaris Umum, Sekretaris Bidang, Bendahara Umum, dan
Anggota Bidang.

Pasal 30
Muktamar
1. Muktamar diselenggarakan atas undangan Pimpinan Pusat.
2. Undangan, acara dan materi muktamar minimal telah sampai kepada
yang bersangkutan 2 (dua) bulan sebelumnya.
3. Muktamar dinyatakan sah apabila dihadiri muktamirin dengan tidak
memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan secara sah sudah
sampai disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Muktamirin terdiri atas :
a. Peserta:
1) Ketua Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum dan Bendahara
Umum Pimpinan Pusat IPM
2) Ketua Umum Pimpinan Wilayah atau yang mewakili dan 6
orang utusan Pimpinan Wilayah
3) Ketua Umum Pimpinan Daerah atau yang mewakili dan 2
orang utusan Pimpinan Daerah
b. Peninjau :
1) Personil Pimpinan Pusat yang tidak menjadi peserta muktamar
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan Pusat secara sah
5. Setiap peserta muktamar berhak atas satu suara.
6. Isi dan susunan acara Muktamar ditetapkan oleh Pimpinan Pusat IPM
berdasarkan keputusan Tanwir pertama.
7. Ketentuan tata tertib Muktamar diatur oleh Pimpinan Pusat dan
dibacakan pada Pleno Muktamar.
8. Acara pokok dalam Muktamar :
a. Laporan pertanggung jawaban Pimpinan Pusat
1) Kebijakan Pimpinan Pusat
2) Pelaksanaan keputusan Muktamar dan Tanwir sebelumnya
3) Keuangan
b. Laporan perkembangan dan pandangan umum Pimpinan Wilayah
terhadap kinerja Pimpinan Pusat sesuai dengan Indeks
Progresifitas IPM

90
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

c. Penyusun kebijakan program kerja periode berikutnya


d. Pemilihan Pimpinan Pusat
e. Masalah-masalah IPM yang bersifat urgen/penting
f. Rekomendasi
9. Selambat-lambatnya sebulan setelah Muktamar Pimpinan Pusat
harus mentanfidzkan hasil keputusan Muktamar dan
menyampaikannya pada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan
Wilayah IPM, dan Pimpinan Daerah se-Indonesia.
10. Keputusan Muktamar mulai berlaku sejak ditanfidzkan oleh Pimpinan
Pusat sampai diubah atau dicabut kembali oleh Muktamar
berikutnya.

Pasal 31
Muktamar Luar Biasa
(MLB)
1. Muktamar Luar Biasa diselenggarakan atas undangan Pimpinan Pusat
berdasarkan desakan 50% + 1 dari jumlah Pimpinan Wilayah.
2. Muktamar Luar Biasa dinyatakan sah apabila dihadiri Muktamirin
dengan tidak memandang jumlah yang hadir asalkan undangan
sudah secara sah telah disampaikan kepada yang bersangkutan.
3. Muktamirin terdiri atas :
a. Peserta :
1) Ketua Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum, dan Bendahara
Umum Pimpinan Pusat
2) Ketua Umum Pimpinan Wilayah atau yang mewakilinya dan 2
orang utusan Pimpinan Wilayah
3) Ketua Umum Pimpinan Daerah atau yang mewakilinya dan 2
orang utusan Pimpinan Daerah
b. Peninjau :
1) Personil Pimpinan Pusat yang tidak menjadi peserta Muktamar
Luar Biasa
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan Pusat
4. Muktamirin berhak atas satu suara.
5. Isi dan susunan acara Muktamar Luar biasa disesuaikan dengan
alasan penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa.

91
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

6. Keputusan Muktamar Luar Biasa mulai berlaku setelah ditanfidzkan


oleh Pimpinan Pusat sampai diubah atau dicabut oleh Muktamar
berikutnya.
7. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah Muktamar Luar Biasa,
Pimpinan Pusat harus menyampaikan hasil keputusan Muktamar Luar
Biasa kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai
pemberitahuan.

Pasal 32
Tanwir
1. Tanwir diselenggarakan atas undangan Pimpinan Pusat.
2. Undangan, acara dan materi konferensi pimpinan nasional Tanwir
minimal sampai kepada yang bersangkutan 1 (satu) bulan sebelum
acara konferensi pimpinan nasional Tanwir diselenggarakan.
3. Tanwir dinyatakan sah apabila dihadiri musyawirin dengan tanpa
memandang jummlah yang hadir, asalkan undangan secara sah
sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Musyawirin Tanwir terdiri atas :
a. Peserta:
1) Ketua Umum Ketua Bidang, Sekretaris Umum dan Bendahara
Umum Pimpinan Pusat
2) Ketua Umum Pimpinan Wilayah atau yang mewakilinya dan 2
orang utusan
b. Peninjau :
1) Personil Pimpinan Pusat yang tidak menjadi peserta Tanwir
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan Pusat secara sah
5. Setiap peserta Tanwir ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
6. Isi dan susunan acara Tanwir ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
7. Acara pokok dalam Tanwir :
a. Progres report perkembangan IPM Nasional
b. Evaluasi dan kebijakan IPM Nasional
c. Masalah penting yang tidak dapat ditangguhkan sampai
Muktamar
d. Mempersiapkan acara-acara Muktamar yang akan datang
8. Sebelum Muktamar dapat diselenggarakan Tanwir dengan agenda
khusus persiapan Muktamar dan masalah penting.

92
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

9. Ketentuan tata tertib Tanwir ditentukan oleh Pimpinan Pusat dan


dibacakan pada pleno Tanwir.
10. Keputusan Tanwir mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan
Pusat.
11. Selambat-lambatnya sebulan setelah Tanwir, keputusan harus
ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat menyampaikannya pada Pimpinan
Wilayah IPM, dan Pimpinan Daerah IPM se-Indonesia.
12. Agenda pokok Tanwir Pra-Muktamar :
a. Pembacaan tata tertib Tanwir Pra Muktamar
b. Pembacaan Tanwir sebelumnya (pertama), seperti Panitia
Pemilihan, Tim Verifikasi Keuangan, Tim Materi Muktamar, dll.

Pasal 33
Musyawarah Wilayah
(Musywil)
1. Musyawarah wilayah diselenggarakan atas undangan Pimpinan
Wilayah.
2. Musywil diselenggarakan sekurang-kurangnya 3 bulan setelah
Muktamar.
3. Undangan, acara dan materi musyawarah wilayah minimal sampai
kepada yang bersangkutan sebulan sebelumnya.
4. Musyawarah wilayah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh musyawirin
dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan
secara sah sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
5. Musyawirin terdiri atas :
a. Peserta :
1) Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ketua Bidang, Sekretaris
Umum, dan Bendahara Umum Pimpinan Wilayah.
2) Ketua Umum Pimpinan Daerah atau yang mewakili dan 6
orang utusan Pimpinan Daerah
3) Ketua Umum Pimpinan Cabang atau yang mewakili dan 2
orang utusan
b. Peninjau :
1) Pimpinan Wilayah yang tidak menjadi peserta musyawarah
wilayah
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan Wilayah

93
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

6. Setiap peserta musyawarah wilayah berhak atas satu suara.


7. Isi dan susunan acara Musyawarah Wilayah ditetapkan oleh Pimpinan
Wilayah dengan berdasarkan Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil)
sebelumnya.
8. Acara pokok dalam Musyawarah Wilayah :
a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah :
1) Kebijakan Pimpinan Wilayah
2) Organisasi dan administrasi
3) Pelaksanaan keputusan Musyawarah dan kebijakan pimpinan
di atasnya serta Keputusan Musyawarah Wilayah dan Konpiwil
sebelumnya
4) Keuangan
b. Laporan perkembangan dan pandangan Pimpinan Daerah
terhadap kinerja Pimpinan Wilayah
c. Penyusunan program IPM berikutnya
d. Pemilihan Pimpinan Wilayah
e. Masalah urgen dalam wilayah
f. Rekomendasi
9. Pimpinan Daerah dalam memberikan pandangan kepada PW IPM,
sekaligus memberikan penilaian terhadap tingkat pencapaian
keberhasilan program pimpinan pusat wilayah sesuai dengan Indeks
Progresifitas Gerakan IPM.
10. Hasil penilaian sebagaimana ayat 9, digunakan sebagai acuan untk
periode kepemimpinan selanjutnya.
11. Ketentuan Tata Tertib Musyawarah Wilayah diatur oleh Pimpinan
Wilayah dan dibacakan pada pleno Musyawarah Wilayah.
12. Keputusan Musyawarah Wilayah mulai berlaku sejak ditanfidzkan
oleh Pimpinan Wilayah sampai diubah atau dicabut oleh Musyawarah
Wilayah berikutnya.
13. Selambat-lambatnya sebulan setelah Musyawarah Wilayah, Pimpinan
Wilayah harus memyampaikan hasil keputusan Musyawarah Wilayah
kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat sebagai
pemberitahuan dan kepada Pimpinan Pusat untuk mendapatkan
pengesahan.

94
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

14. Apabila sampai dua minggu setelah penyerahan hasil Musyawarah


Wilayah tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Pusat, maka
keputusan tersebut dianggap sah.
15. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah Wilayah dapay
diselenggarakan acara atau kegiatan pendukung yang tidak
mengganggu jalannya Musyawarah wilayah.

Pasal 34
Konferensi Pimpinan Wilayah
(Konpiwil)
1. Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil) diselenggarakan atas
undangan Pimpinan Wilayah.
2. Undangan, acara dan materi Wilayah (Konpiwil) minimal sampai
kepada yang bersangkutan sebulan sebelumnya.
3. Konpiwil dinyatakan sah apabila dihadiri Musyawirin Konpiwil dengan
tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan secara sah
sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Musyawirin Konpiwil terdiri atas :
a. Peserta :
1) Ketua Umum Pimpinan Wilayah dan anggota pimpinan
wilayah yang terpilih sebagai untuk formatur pada
musyawarah wilayah sebelumnya, Ketua Bidang, Sekretaris
Umum dan Bendahara Umum Pimpinan Wilayah
2) Ketua Umum Pimpinan Daerah atau yang mewakilinya dan 2
orang utusan Pimpinan Daerah
b. Peninjau :
1) Pimpinan Wilayah yang tidak menjadi peserta konpida
Konpiwil.
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan Wilayah
5. Setiap peserta konpiwil berhak atas satu suara.
6. Isi dan susunan acara konpiwil ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah.
7. Acara pokok dalam Konpiwil :
a. Laporan Kebijakan Pimpinan Wilayah
b. Masalah urgen yang tidak dapat ditangguhkan sampai
Musyawarah Wilayah
c. Masalah yang oleh Musywil diserahkan kepada Konpiwil

95
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

d. Evaluasi gerak organisasi dan pelaksanaan program


e. Mempersiapkan acara-acara Musywil berikutnya
8. Sebelum Musywil dapat diselenggarakan Konpiwil dengan agenda
khusus Persiapan Musywil dan masalah urgen.
9. Ketentuan tata tertib konpiwil ditentukan oleh Pimpinan Wilayah dan
dibacakan dalam sidang pleno Konpiwil.
10. Keputusan Konpiwil mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh Pimpinan
Wilayah.
11. Selambat-lambatnya sebulan setelah Konpiwil, Pimpinan Wilayah
harus menyampaikan hasil keputusan Konpiwil kepada Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan dan
kepada Pimpinan Pusat IPM untuk mendapatkan pengesahan.
12. Apabila sampai dua minggu sesudah penyerahan hasil keputusan
Konpiwil tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Pusat, maka
keputusan tersebut dianggap sah.
13. Pada waktu berlangsungnya Konpiwil dapat diselenggarakan acara
atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu jalannya Konpiwil.
14. Agenda Pokok Konpiwil Pra-Musywil :
a. Pembacaan tata tertib Konpiwil dan Musywil
b. Pembacaan hasil kerja Konpiwil sebelumnya (pertama), seperti
Panitia Pemilihan, Tim Verifikasi, Tim Materi, Panitia Musywil, dll.

Pasal 35
Musywarah Daerah
(Musyda)
1. Musyawarah Daerah diselenggarakan atas undangan Pimpinan
Daerah.
2. Musyda diselenggarakan sekurang-kurangnya 3 bulan setelah akhir
periode kepemimpinan PW IPM dan dikeluarkannya keputusan Induk
Musywil.
3. Undangan, acara, dan materi Musyawarah Daerah minimal sampai
kepada yang bersangkutan sebulan sebelumnya.
4. Musyawarah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Musyawirin dengan
tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan secara sah
sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
5. Musyawirin terdiri atas :

96
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

a. Peserta :
1) Ketua Umum Ketua Bidang, Sekretaris Umum dan Bendahara
Umum Pimpinan Daerah.
2) Ketua Umum Pimpinan Cabang atau yang mewakilinya dan 6
orang utusan.
3) Ketua Umum Pimpinan Ranting atau yang mewakilinya dan 2
orang utusan.
b. Peninjau :
1) Pimpinan Daerah yang tidak menjadi peserta Musyawarah
Daerah.
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan Daerah.
6. Setiap peserta Musyawarah Daerah berhak atas satu suara.
7. Isi dan susunan acara Musyawarah Daerah ditetapkan oleh Pimpinan
Daerah dengan berdasarkan keputusan Konpida sebelumnya.
8. Acara pokok Musyawarah Daerah :
a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Daerah
1) Kebijakan Pimpinan Daerah
2) Organisasi dan Administrasi
3) Pelaksanaan keputusan Musyawarah dan kebijakan pimpinan
di atasnya serta Pelaksanaan keputusan Musyawarah Daerah
dan Konpicab sebelumnya
4) Keuangan
b. Laporan perkembangan Pimpinan Cabang atau Ranting dan
pandangan Pimpinan Cabang atau Ranting terhadap kinerja
Pimpinan Daerah
c. Penyusunan Program Kerja IPM periode berikutnya
d. Pemilihan Pimpinan Daerah
e. Masalah IPM yang urgen dalam Daerahnya
9. Pimpinan Cabang atau Ranting dalam memberikan pandangan
kepada PD IPM, sekaligus memberikan penilaian terhadap tingkat
pencapaian keberhasilan program pimpinan daerah sesuai dengan
Indeks Progresifitas Gerakan IPM.
10. Hasil penilaian sebagaimana ayat 9, digunakan sebagai acuan untuk
periode kepemimpinan selanjutnya.
11. Ketentuan tata tertib Musyawarah Daerah diatur oleh Pimpinan
Daerah.

97
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

12. Keputusan Musyawarah Daerah mulai berlaku setelah sejak


ditanfidzkan oleh Pimpinan Daerah sampai diubah atau dicabut
kembali oleh Musyawarah Daerah berikutnya.
13. Selambat-lambatnya sebulan setelah Musyda, Pimpinan Daerah harus
menyampaikan hasil keputusan Musyda kepada Pimpinan Daerah
setempat sebagai pemberitahuan dan kepada Pimpinan Wilayah IPM
untuk mendapatkan pengesahan dengan tembusan kepada Pimpinan
Pusat.
14. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil Musyawarah
Daerah tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Wilayah, maka
keputusan tersebut dianggap sah.
15. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah Daerah dapat
diselenggarakan acara atau kegiatan yang tidak mengganggu
jalannya Musyawarah Daerah.

Pasal 36
Konferensi Pimpinan Daerah
(Konpida)
1. Konferensi Pimpinan Daerah (Konpida) diselenggarakan atas
undangan Pimpinan Daerah.
2. Undangan, acara dan materi Konpida minimal sampai kepada yang
bersangkutan sebulan sebelumnya.
3. Konpida dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Musyawirin Konpida
dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan
secara sah sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Musyawirin Konpida terdiri atas :
a. Peserta :
1) Ketua Umum Ketua Bidang, Sekretaris Umum dan Bendahara
Umum Pimpinan Daerah
2) Ketua Umum Pimpinan Cabang atau yang mewakilinya dan 2
orang utusan Pimpinan Cabang (Jika dalam Pimpinan Daerah
ada yang tidak mewakili cabang, maka yang diundang adalah
Pimpinan Ranting)
b. Peninjau :
1) Pimpinan Daerah yang tidak menjadi peserta Konpida
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan Daerah

98
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

5. Setiap peserta Konpida berhak atas satu suara.


6. Isi dan susunan acara Konpida ditetapkan oleh Pimpinan Daerah.
7. Acara pokok Konpida :
8. Ketentuan tata tertib Konpida ditentukan oleh Pimpinan Daerah dan
dibacakan dalam rapat pleno Konpida.
9. Keputusan Konpida mulai berlaku sejak ditanfidzkan oleh Pimpinan
Daerah.
10. Selambat-lambatnya sebulan setelah Konpida, Pimpinan Daerah
harus menyampaikan hasil keputusan Konpida kepada Pimpinan
Daerah Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan dan
kepada Pimpinan Wilayah IPM untuk mendapatkan pengesahan
dengan tembusan kepada Pimpinan Pusat.
11. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil keputusan
Konpida tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Wilayah, maka
keputusan tersebut dianggap sah.
12. Pada waktu berlangsungnya Konpida dapat diselenggarakan acara
pendukung atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu
jalannya Konpida.
13. Agenda pokok Konpida Pra-Musyda :
a. Pembacaan tata tertib Konpida dan Musyda
b. Pembacaan hasil kerja Konpida sebelumnya (pertama) seperti
Panitia Pemilihan, Tim Verifikasi, Tim Materi, dll.
14. Pimpinan Daerah bertanggungjawab atas penyelenggaraan Konpida.

Pasal 37
Musyawarah Cabang
(Musycab)
1. Musyawarah Cabang diselenggarakan atas undangan Pimpinan
Cabang.
2. Musycab diselenggarakan sekurang-kurangnya 3 bulan setelah akhir
periode kepemimpinan PD IPM dan dikeluarkannya keputusan induk
Musyda.
3. Undangan, acara dan materi Musyawarah Cabang minimal sampai
kepada yang bersangkutan dua minggu sebelumnya.
4. Musyawarah Cabang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh peserta
Musyawarah Cabang Musyawirin dengan tidak memandang jumlah

99
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

yang hadir, asalkan undangan sudah disampaikan secara sah kepada


yang bersangkutan.
5. Musyawarah Cabang Musyawirin terdiri atas :
a. Peserta :
1) Ketua Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum, dan Bendahara
Umum Pimpinan Cabang
2) Ketua Umum Ketua Bidang, Sekretaris Umum, dan Bendahara
Umum Pimpinan Ranting
b. Peninjau :
1) Pimpinan Cabang yang tidak menjadi peserta Musyawarah
Cabang
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan Cabang
6. Setiap Peserta Penuh Musyawarah Cabang berhak atas satu suara.
7. Isi dan Susunan Musyawarah Cabang ditetapkan oleh Pimpinan
Cabang dengan berdasarkan keputusan Konpicab sebelumnya.
8. Acara Pokok dalam Musyawarah Cabang :
a. Laporan Pertanggung jawaban Pimpinan Cabang :
1) Kebijakan Pimpinan Cabang
2) Organisasi dan Administrasi
3) Pelaksanaan keputusan Musyawarah dan kebijakan pimpinan
di atasnya serta pelaksanaan keputusan Musyawarah Cabang
dan Konpicab sebelumnya
4) Keuangan
b. Laporan perkembangan Pimpinan Ranting dan pandangan
Pimpinan Ranting dan pandangan Pimpinan Ranting terhadap
kinerja Pimpinan Cabang
c. Pernyusunan program IPM periode berikutnya
d. Pemilihan Pimpinan Cabang
e. Masalah IPM yang urgen di cabangnya
f. Rekomendasi
9. Pimpinan Ranting dalam memberikan pandangan kepada PC IPM,
sekaligus memberikan panilaian terhadap tingkat pencapaian
keberhasilan program pimpinan Cabang sesuai dengan Indeks
Progresifitas Gerakan IPM.
10. Hasil penilaian sebagaimana ayat 9, digunakan sebagai acuan untuk
periode kepemimpinan selanjutnya.

100
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

11. Keputusan Musyawarah Cabang mulai berlaku sejak ditanfidzkan oleh


Pimpinan Cabang sampai diubah atau dicabut oleh Musyawarah
Cabang berikutnya.
12. Selambat-lambatnya sebulan setelah Musyawarah Cabang, Pimpinan
Cabang harus menyampaikan hasil keputusan Musyawarah Cabang
kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat sebagai
pemberitahuan dan kepada Pimpinan Daerah IPM untuk
mendapatkan pengesahan dengan tembusan Pimpinan Wilayah.
13. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil Musyawarah
Cabang tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Daerah, maka
keputusan tersebut dianggap sah.
14. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah Cabang dapat
diselenggarakan acara atau kegiatan pendukung yang tidak
mengganggu jalannya Musyawarah Cabang.

Pasal 38
Konferensi Pimpinan Cabang
(Konpicab)
1. Konferensi Pimpinan Cabang (Konpicab) diselenggarakan atas
undangan Pimipnan Cabang.
2. Undangan, acara dan materi Konpicab minimal sampai kepada yang
bersangkutan 2 minggu sebelumnya.
3. Konpicab dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Musyawirin Konpicab
dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan
secara sah sudah disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Musyawirin terdiri atas :
a. Peserta :
1) Ketua Umum Ketua Bidang, Sekretaris Umum dan Bendahara
Umum Pimpinan Cabang
2) Ketua umum pimpinan ranting atau yang mewakili dan 2
orang utusan Pimpinan Ranting
b. Peninjau :
1) Pimpinan Cabang yang tidak menjadi peserta Konpicab
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan Cabang
5. Setiap peserta berhak atas satu suara.
6. Isi dan susunan acara Konpicab ditetapkan oleh Pimpinan Cabang.

101
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

7. Acara Pokok Konpicab :


a. Laporan Kebijakan Pimpinan Cabang
b. Masalah urgen yang tidak dapat ditangguhkan sampai Musycab
c. Masalah yang oleh Musycab diserahkan kepada Konpicab
d. Evaluasi gerak organisasi dan pelaksanaan program
e. Mempersiapkan acara-acara Musyda berikutnya
8. Ketentuan tata tertib Konpicab ditentukan oleh Pimpinan Cabang
dan dibacakan dalam rapat pleno Konpicab.
9. Keputusan Konpicab mulai berlaku setelah sejak ditanfidzkan oleh
Pimpinan Cabang.
10. Selambat-lambatnya sebulan setelah Konpicab, Pimpinan Cabang
harus menyampaikan hasil keputusan Konpicab kepada Pimpinan
Cabang Muhammadiyah setempat sebagai pemberitahuan dan
kepada Pimpinan Daerah IPM untuk mendapatkan pengesahan
dengan tembusan kepada Pimpinan Pusat.
11. Apabila sampai sebulan sesudah penyerahan hasil keputusan
Konpicab tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Daerah, maka
keputusan tersebut dianggap sah.
12. Pada waktu berlangsungnya Konpicab dapat diselenggarakan acara
atau kegiatan pendukung yang tidak mengganggu jalannya
Konpicab.
13. Agenda pokok Konpicab Pra Musycab :
a. Pembacaan tata tertib Konpicab dan Musycab
b. Pembacaan hasil kerja Konpicab sebelumnya (pertama), seperti
Panitia Pemilihan, Tim Verifikasi, Tim Materi, Panitia Musycab, dll
14. Pimpinan Cabang bertanggung jawab atas penyelenggaraan
Konpicab.

Pasal 39
Musyawarah Ranting
(Musyran)
1. Musyawarah Ranting diselenggarakan atas undangan Pimpinan
Ranting.
2. Undangan, acara dan materi Musyawarah Ranting minimal sampai
kepada yang bersangkutan seminggu sebelumnya.

102
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

3. Musyawarah Ranting dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Musyawirin


dengan tidak memandang jumlah yang hadir, asalkan undangan
secara sah disampaikan kepada yang bersangkutan.
4. Musyawirin terdiri atas :
a. Peserta :
1) Personal Pimpinan Ranting
2) Seluruh anggota Ranting atau wakil-wakil anggota sesuai
kebijakan Pimpinan Ranting
b. Peninjau :
Mereka yang diundang oleh Pimpinan Ranting
5. Setiap peserta Musyawarah Ranting berhak atas satu suara.
6. Isi dan susunan acara Musyawarah Ranting ditetapkan oleh Pimpinan
Ranting.
7. Acara pokok dalam Musyawarah Ranting :
a. Laporan Pertanggung Jawaban Pimpinan Ranting
1) Program Kerja Pimpinan Ranting
2) Organisasi dan Administrasi
3) Pelaksanaan keputusan Musyawarah dan kebijakan pimpinan
di atasnya serta keputusan Musyawarah Ranting sebelumnya
4) Keuangan
b. Penyusunan Program Kerja IPM periode berikutnya
c. Pemilihan Pimpinan Ranting
d. Masalah IPM yang urgen di Rantingnya
e. Rekomendasi
8. Ketentuan tata tertib Musyawarah Ranting diatur oleh Pimpinan
Ranting dan disahkan dalam sidang pleno Musyawarah Ranting.
9. Keputusan Musyawarah Ranting mulai berlaku setelah sejak
ditanfidzkan oleh Pimpinan Ranting sampai diubah atau dicabut oleh
Musyawarah Ranting berikutnya.
10. Selambat-lambatnya sebulan setelah Musyawarah Ranting, Pimpinan
Ranting harus menyampaikan hasil keputusan Musyawarah Ranting
kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah setempat sebagai
pemberitahuan dan kepada Pimpinan Cabang atau Daerah IPM untuk
mendapatkan pengesahan dengan tembusan kepada Pimpinan
Daerah.

103
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

11. Apabila sampai sebulan sesudah penyerapan hasil Musyawarah


Ranting tersebut belum ada jawaban dari Pimpinan Cabang atau
Daerah, maka keputusan tersebut dianggap sah.
12. Pada waktu berlangsungnya Musyawarah Ranting dapat
diselenggarakan acara atau kegiatan pendukung yang tidak
mengganggu jalannya Musyawarah Ranting.
13. Pimpinan Ranting bertanggung jawab atas penyelenggaraan
Musyawarah Ranting.

Pasal 40
Keputusan Musyawarah
1. Keputusan Musyawarah diusahakan dengan mufakat.
2. Keputusan dilakukan dengan pemungutan suara dengan kondisi
jikalau dari musyawarah mufakat tidak menemukan keputusan, maka
keputusan diambil dengan suara terbanyak mutlak.
3. Pemungutan suara atas seseorang atau maslah yang penting dapat
dilakukan secara tertulis atau secara langsung.
4. Apabila dalam pemungutan suara terdapat suara yang sama banyak,
maka pemungutan suara dapat diulani dengan terlebih dahulu
memberi kesempatan kepada masing-masing pihak untuk
menambah penjelasan, apabila setelah tiga kali hasil pemungutannya
masih tetap sama, atau tidak memenuhi syarat untuk pengambilan
keputusan, maka persoalannya dibekukan atau diserahkan kepada
Pimpinan di atasnya atau Pimpinan Muhammadiyah setingkat atau
Kepala Sekolah.

Pasal 41
Keputusan Induk
1. Keputusan Induk adalah keputusan keseluruhan hasil sidang
permusyawaratan di masing–masing tingkatan.
2. Keputusan induk berisi :
a. Keputusan sidang pleno dan komisi
b. Keputusan sidang formatur
3. Keputusan induk berlaku sejak ditetapkan.

Pasal 42

104
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

Formatur
1. Formatur adalah 9 orang yang memeroleh suara terbanyak pada
permusyawaratan tertinggi di masing – masing tingkatan pimpinan.
2. Formatur bertugas :
a. Menentukan ketua umum dan sekretaris jendral / umum
b. Menyusun struktur pimpinan
3. Tugas formatur berakhir sampai dengan tersusunnya struktur
pimpinan.

Pasal 43
Rapat Pimpinan
1. Rapat pimpinan adalah rapat yang diadakan untuk membicarakan
masalah kebijakan, program dan atau masalah-masalah yang
mendesak untuk segera diselesaikan dalam waktu cepat yang
diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab pimpinan
bersangkutan.
Rapat pimpinan terdiri atas :
a. Rapat Rutin
b. Rapat Pleno
2. Rapat rutin dilaksanakan minimal dua minggu sekali, sedangkan
rapat pleno dilaksanakan minimal 6 bulan sekali.
3. Fungsi Rapat Rutin :
a. Koordinasi gerakan dan program IPM secara mingguan
b. Hal-hal urgen
4. Fungsi Rapat Pleno :
a. Koordinasi gerakan dan program IPM secara bulanan
b. Personalia
c. Up Grad Pimpinan
d. Hal-hal yang urgen
5. Ketentuan lain mengenai rapat pimpinan diatur dalam pedoman
umum.

Pasal 44
Rapat Kerja

105
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

1. Rapat kerja adalah rapat yang diadakan untuk merumuskan


pelaksanaan keputusan musyawarah tertinggi di setiap struktur yang
menyangkut program dan kegiatan organisasi.
Rapat kerja terdiri atas :
a. Rapat Kerja Pimpinan
b. Rapat Kerja Nasional/Wilayah/Daerah/Cabang/Ranting
2. Ketentuan lain mengenai rapat kerja diatur dalam pedoman umum.

Pasal 45
Laporan
Setiap Pimpinan berkewajiban untuk membuat laporan tentang keadaan
IPM meliputi bidang organisasi, amal usaha, administrasi, inventarisasi
organisasi dan kegiatan-kegiatan termasuk laporan bidang/lembaga
khusus, problematika, usul dan saran dari tingkat Pimpinan IPM masing-
masing disampaikan kepada Pimpinan di atasnya, dengan ketentuan
bagi Pimpinan Wilayah, Daerah, setiap tiga bulan dan Pimpinan Ranting
setiap dua bulan.

Pasal 46
Keuangan
1. Uang Pangkal ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
2. Iuran Anggota besarnya ditetapkan oleh Pimpinan Daerah.
3. Pengelolaan/penarikan Iuran Anggota akan diatur dalam peraturan
khusus yang dibuat oleh Pimpinan Daerah masing-masing.
4. Distribusi Iuran Anggota adalah sebagai berikut :
a. 40% untuk Pimpinan Ranting
b. 30% untuk Pimpinan Cabang
c. 20% untuk Pimpinan Daerah
d. 10% untuk Pimpinan Wilayah
5. Setiap tahun Pimpinan IPM masing-masing tingkat mengadakan
perhitungan, pemeriksaan kas dan hak milik serta melaporkannya
kepada permusyawaratan yang bersangkutan.
6. Musyawarah memeriksa pertanggungjawaban keuangan IPM dengan
membentuk tim verifikasi/pemeriksaan keuangan.
7. Perorangan, badan-badan, lembaga-lembaga, organisasi-organisasi
dan sebagainya dapat menjadi donatur IPM dengan tidak mengikat.

106
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

8. Laporan keuangan IPM harus didasari pada prinsip transparansi dan


akuntabilitas.
9. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan akan diatur
dalam pedoman Administrasi Keuangan dan ditanfidzkan oleh
Pimpinan Pusat IPM.

Pasal 47
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
Anggaran Rumah Tangga ini diubah atas usulan Tanwir melalui
pengkajian dan tawaran draf perubahan Muktamar selanjutnya, dan
disetujui oleh 2/3 (dua pertiga) peserta yang hadir.

Pasal 48
Aturan Tambahan
1. IPM menggunakan tahun Hijriah dimulai sesuai dengan penanggalan
yang dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah.
2. Pedoman administrasi IPM diatur oleh Pimpinan Pusat.
3. Hal-hal dalam peraturan Anggaran Rumah Tangga ini yang
memerlukan peraturan pelaksanaan, diatur lebih lanjut dengan
peraturan yang dibuat oleh Pimpinan Pusat.
4. Serah terima jabatan dilaksanakan pada akhir permusyawaratan
tertinggi di masing-masing tingkatan pimpinan.
5. Segala ketentuan yang bertentangan dengan anggaran rumah
tangga ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 49
Penutup
Anggaran Rumah Tangga ini disahkan pada Muktamar XX.

107
Tanfidz Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur 2018

108

Anda mungkin juga menyukai