10 Upaya Pengembang Puskesmas
10 Upaya Pengembang Puskesmas
Latar belakang
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatandi suatu wilayah kerja. Puskesmas bertanggungjawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang jika ditinjau dari
sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya tersebut terbagi
menjadi dua yaitu Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya yang dilaksanakan berdasarkan masalah kesehatan yang
terjadi di masyarakat, antara lain :
Berdasarkan Ketetapan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 128 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat, mencantumkan bahwa upaya kesehatan pengembangan puskesmas diadakan
untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni kecamatan sehat menuju Indonesia
sehat.
Karena melakukan upaya kesehatan wajib yang diadakan di puskesmas saja tidak cukup untuk mencapai
visi pembangunan kesehatan. Tapi juga dibutuhkan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan
dengan masalah setiap kebutuhan puskesmas.
Selain itu juga dalam Undang-Undang nomer 36 tahun 2009 yang mendukung adanya upaya kesehatan
pengembangan. Pada pasal 14 menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab merencanakan,
mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata
dan terjangkau oleh masyarakat yang dikhususkan pada pelayanan publik. Pemerintah disini diartikan
sebagai puskesmas wajib menyelenggarakan upaya kesehatan. Pasal 48 menyatakan bahwa
penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan kegiatan yang termasuk dalam upaya
kesehatan pengembangan.
BAB 3
ISI DAN PEMBAHASAN
Tujuan umum melaksanakan UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
1. Segitiga artinya Trias UKS adalah Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan
lingkungan sekolah sehat.
2. Lingkaran artinya dilakukan terus menerus.
3. Tulisan UKS adalah pelaksanaannya harus didukung secara vertikal dan horizontal (pembina
maupun pelaksana)
3.1.7 Delapan Goal UKS:
Generasi muda terbebas dari;
1. Kenakalan remaja
2. Bahaya Rokok
3. Narkoba
4. Kehamilan pranikah/pergaulan bebas
5. Cacingan
6. Anemia
7. Hepatitis B
Sasaran:
Sasaran kegiatan ini tidak dilihat dari usia, namun dilihat dari status kesehataanya. Contoh
yang diutamakan adalah kelompok faktor resiko.
Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Contohnya:
pemeriksaan kadar kolesterol, denyut nadi, tekanan darah, konseling fitnes, olahraga bersama,
dll
Sasaran:
Usia anak-anak dan usia sekolah untuk menunjang kebutuhan pada usia pertumbuhan
Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, contohnya:
bermain dan berolahraga aktif, bimbingan olahraga, penyuluhan pertumbuhan badan.
1.3 Olahraga pada wanita
Merupakan suatu langkah untuk menangani kerentanan wanita. Guna meningkatkan derajat
kesehatan wanita dari berbagai penyakit yang bergantung pada fungsi anatomis dan fisiologis
wanita.
Sasaran:
Wanita dapat dilihat berdasarkan pengelompokan umur, atau status reproduksinya misalnya
wanita usia subur atau ibu hamil
Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, contohnya:
senam ibu hamil, senam refleksi untuk ibu-ibu, senam relaksasi untuk pekerja wanita, dll
Sasaran:
Usia lanjut
Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, contohnya
konseling usila, pemeriksaan rutin usila, senam kebugaran, jalan santai, dan lainnya.
3.3.2 Tujuan :
– Melaksanakan pembinaan keluarga & kelompok – kelompok khusus seperti panti asuhan &
panti wredha ( jompo )
– Memberikan pelayanan perawatan paripurna
3.3.3 Kegiatan
Sesuai dengan tujuan, maka kegiatan PKM dititikberatkan pada :
– Keluarga
– Kelompok khusus
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi
permasalahan spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan salah satu upaya kesehatan
pengembangan.
Untuk menerapkan pelayanan kesehatan kerja di puskesmas, secara umum kita dapat melihat
langkah-langkah yang dapat diterapkan sebagaimana yang tertuang dalam pedoman pelayanan
kesehatan kerja yang meliputi perencanaan, pelaksanaaan dan evaluasi serta memperhatikan
aspek indikator yang harus dipenuhi. Strategi yang dikembangkan adalah dengan cara terpadu dan
menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan puskesmas dan rujukan, dilakukan melalui pelayanan
kesehatan paripurna, yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit akibat
kerja, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Serta peningkatan pelayanan kesehatan
kerja dilaksanakan melalui peran serta aktif masyakarat khususnya masyarakat pekerja.
PERENCANAAN UKK
Menentukan masalah kesehatan kerja berdasarkan hasil SMD, menentukan prioritas masalah,
perkiraan biaya, jadwal, rencana, dan target kegiatan
PENYULUHAN UKK
Materi tentang gizi, PHBS, kebersihan lingkungan, potensi, risiko bahaya, penggunaan APD (alat
pelindung diri), pengolahan limbah, penyakit dan kecelakaan akibat kerja
UPAYA RUJUKAN
Merujuk segera pasien kecelakaan, dan penyakit berat yang tidak bisa tertangani.
PENCATATAN PELAPORAN
Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan
Misi Puskesmas dalam menyelenggarakan program kesehatan ialah “Puskesmas yang responsif,
efektif dan proaktif’. Responsif berarti puskesmas tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang
dilayaninya dan masalah yang ada di masyarakat dengan memberikan pelayanan prima dan
pelayanan dengan profesionalisme yang tinggi. Efektif berarti Puskesmas dapat menghasilkan
output yang direncanakan secara terukur dan memenuhi harapan masyarakat sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Sebagai pusat pengembangan kesehatan, pembinaan peran serta masyarakat dan pusat pelayanan
kesehatan masyarakat, Puskesmas harus melakukan kegiatan sebagai berikut:
– Mendorong masyarakat untuk mengenal masalah kesehatan.
– Memberi petunjuk kepada masyarakat tentang cara memanfaatkan sumber daya setempat
yang ada secara berdaya guna dan berhasil guna.
– Memberikan bantuan yang bersifat teknis, bahan-bahan serta rujukan kepada masyarakat.
– Mengadakan kerja sama dengan sektor lain yang terkait Memberikan pelayanan langsung
kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok.
Kegiatan :
– Mengupayakan kesehatan mata dengan anamnesa, pemeriksaan visus dan mata luar, tes buta
warna, tes tekanan bola mata, tes saluran air mata, tes lapang pandang, funduskopi dan
pemeriksaan laboratorium
Tujuan umum :
Meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut untuk mencapai masa tua yang bahagia &
berdaya guna dalam kehidupan keluarga & masyarakat dalam mencapai mutu kehidupan usia
lanjut yang optimal.
Tujuan khusus :
a. Meningkatkan kemampuan & partisipasi masyarakat dalam menghayati &mengatasi
masalah kesehatan usia lanjut secara optimal
b. Meningkatkan kesadaran usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya
c. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut
d. Meningkatkan jenis & mutu pelayanan kesehatan usia lanjut
3.8.3 Sasaran Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Sasaran langsung :
a. Kelompok usia 45 – 54 tahun ( menjelang lansia )
b. Kelompok usia 55 – 64 tahun ( masa parsenium )
c. Kelompok usia > / 65 tahun ( masa senescens ) & kelompok usia lanjut dengan resti [resiko
tinggi], yaitu umur 70 tahun keatas, hidup sendiri, terpencil, menderita penyakit berat, cacad.
Kegiatan :
a. Pelayanan kesehatan usia lanjut :
1. Peningkatan : Melalui penyuluhan tentang kesehatan & pemeliharaan kebersihan diri,
menu makanan dengan gizi seimbang & kesegaran jasmani
2. Upaya pencegahan : Melalui pemeriksaan berkala, senam, penyuluhan tentang alat bantu
3. Upaya pengobatan :
– Pelayanan kesehatan dasar
– Pelayanan kesehatan spesialistik melalui rujukan
4. Upaya pemulihan :
– Fisioterapi
– Mengembalikan percaya diri
b. Peningkatan peran serta masyarakat
c. Pencatatan & pelaporan
3.9.1 Tujuan
a. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan tradisional
b. Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional
Pada tingkat rumah tangga pelayanan kesehatan oleh individu dan keluarga memegang peran
utama. Pengetahuan tentang obat tradisional dan pemanfaatan tanaman obat merupakan unsur
penting dalam meningkatkan kemampuan individu/keluarga untuk memperoleh hidup sehat.
Kebijakan peningkatan peran pengobatan tradisional dalam system pelayanan kesehatan, dapat
disarikan sebagai berikut:
1. Pengobatan tradisional perlu dikembangkan dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat
dalam pelayanan kesehatan primer.
2. Pengobatan tradisional perlu dipelihara dan dikembangkan sebagai warisan budaya bangsa,
namun perlu membatasi praktek-praktek yang membahayakan kesehatan.
3. Dalam rangka peningkatan peran pengobatan tradisional, perlu dilakukan penelitian, pengujian
dan pengembangan obat-obatan dan cara-cara pengobatan tradisional.
4. Pengobatan tradisional sebagai upaya kesehatan nonformal tidak memerlukan izin, namun
perlu pendataan untuk kemungkinan pembinaan dan pengawasannya. Masalah pendaftaran
masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
5. Pengobatan tradisional yang berlandaskan pada cara-cara organobiollogik, setelah diteliti, diuji
dan diseleksi dapat diusahakan untuk menjadi bagian program pelayanan kesehatan primer.
Contoh dukun bayi, tukang gigi, dukun patah tulang. Sedangkan cara-cara psikologik dan
supernatural perlu diteliti lebih lanjut, sebelum dapat dimanfaatkan dalam program.
6. Pengobatan tradisional tertentu yang mempunyai keahlian khusus dan menjadi tokoh
masyarakat dapat dilibtkan dalam upaya kesehatan masyarakat, khususnya sebagai
komunikator antara pemerintah dan masyarakat.
Upaya kesehatan di Indonesia dikembangkan berdasarkan pola upaya kesehatan Puskesmas, peran
serta masyarakat dan rujukan kesehatan. Peran serta masyarakat pada hakikatnya merupakan
suatu proses agar masyarakat makin mampu untuk menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan,
baik yang dilakukan diantara masyarakat sendiri atau membantu pemerintah.
3.10 Laboratorium
3.10.1 Tujuan
Memberikan pelayanan laboratorium yang effisien sebagai bagian yang menunjang
pemberantasan penyakit menular, penyelidikan epidemiologi & pembinaan kesehatan
3.10.2 Kegiatan
– Di ruangan laboratorium
· Penerimaan pasien
· Pengambilan spesimen
· Penanganan spesimen
· Pelaksanaan pemeriksaan
· Penanganan sisa spesimen
· Pencatatan, pengecekan dan penyampaian hasil spesimen
Daftar Pustaka
Sumber : Panduan Upaya kesehatan Olahraga bagi petugas kesehatan oleh Direktur kesehatan komunitas .
Jakarta, Nopember 2002